Sinopsis My Princess Episode 16 (Final)

Sinopsis My Princess Episode 16 (Final)

Seol mengendarai sepedanya dua tahun setelah pemilihan, yang kemudian di ikuti oleh bodyguardnya yang berlari agar tetap berada dibelakangnya. Ketika bodyguard utamanya menangkapnya, ia mengeluh bahwa Seol masih belum dapat memperoleh SIM  dalam waktu 2 tahun.

Sebuah kerumunan menyambutnya. Mereka ingin berfoto dengannya, tapi ini sepertinya pemandangan yang sudah biasa, saat Seol mengendarai sepedanya setiap hari, ia harus menyelesaikan sekolahnya. Akan sangat bagus menjadi putri yang mempunyai tujuan hidup.
Seol masuk kedalam kelas, dimana ia bertemu dengan dosen arkeologinya untuk ujian akhirnya.. Dan dosennya adalah Yoon Ju.
Yoon Ju masih seperti biasa, sombong dan sinis. Yoon Ju mengumumkan di depan kelas bahwa ia tidak akan menolerir orang yang berpikir dapat lolos dengan tidak masuk kelas. Dengan sombong ia memberitahu Seol bahwa ia akan mendapat nilai F lagi jika ia pikir, ia dibebaskan.

Seol mengejar Yoon Ju setelah kelas selesai dan bertanya apakah ia akan menggagalkannya karena masalah personal dengannya. Tapi Yoon Ju hanya menjawab bahwa Seol mendapat F semester kemarin karena kemampuannya yang kurang, bukan karena prosentase kehadiran. Seol mencoba untuk bersikap manis karena ini adalah kelas terakhir dan ia harus lulus sebelum mendapat gelarnya. Walaupun ia tidak meyukainya, tapi Yoon Ju adalah orang yang paling tahu tentang Hae Young museum.
Seol menjelaskan bahwa ia ingin mengurusi museum dengan baik. Itu hanya meningkatkan kemarahan Yoon Ju, Ia mencatat bahwa Seol harus menghilangkan rasa bersalahnya karena ia lah Hae Young harus pergi ke luar negeri, hidup seperti ayahnya.
Seol tidak setuju, Hae Young telah memilih hidup sebagai diplomat, dan itu membanggakan. Satu hal yang jelas: Hae Young menghabiskan waktu 2 tahun di luar negeri untuk menjaga stabilisasi kerajaan dan membiarkan Seol mulai bertahta tanpa ada skandal, sehubungan dengan uang Daehan Group dan hubungan romantis mereka.

Satu hal yang telah dilakukan Seol sebagai putri, Ia membuka istana untuk umum dan kita melihat sekelompok turis sedang mengambil foto dan di ruangan utama mereka disambut oleh foto Seol yang terbuat dari potongan karton.
Seol bersiap-siap dengan memakai hanbok, Dayangnya datang dan memberitahunya bahwa ada beberapa telpon mengucapkan ulang tahun dari beberapa pangeran, satu dari Pangeran Harry dan yang satu dari Pangeran Thailand. HA. Wajahnya cemberut, ia ingin ditelpon seorang diplomat, bukan pangeran.

Seol pergi ke panggung yang dilengkapi oleh kamera, yang sepertinya pertunjukkan yang diadakan reguler. Ia mempersembahkan bagian yang berbeda dari kebudayaan Korea, seperti makanan tradisional dan bahkan bermain gayageum. Sangat cantik.
Lampu dimatikan di tengah syuting dan semua staff memberinya kue ulang tahun.
Dalam perjalanannya keluar, wartawan mengerumuninya, tapi ia sekarang sangat pintar  dalam hal wawancara. Mengabaikan dan menjawab pertanyaan yang benar. Ia diberi satu pertanyaan apakah Hae Young telah memutuskan hubungannya dengannya dan kemudian ia ditanya tentang pencarian jurnal kakeknya yang hilang (baru-baru ini ditemukan di luar negeri). Seol menjawab bahwa ia sedang berusaha mengambilnya kembali.

Kembali ke istana, Seol disambut oleh gunungan hadiah dari fansnya dan ia terlihat senang saat bertanya, “ Yang mana dari semua ini , coba tebak?”….”Hadiah dari Park Hae Young?”
Um….canggung……tidak satupun dari hadiah yang menggunung itu dari Hae Young. Seol tidak percaya pada awalnya, berpikir bahwa ia menyiapkan sebuah kejutan ekstra spesial. Tapi yang sebenarnya, tidak ada hadiah dari Hae Young.
Ia kesal, melihat HPnya dan kemudian berkata akan menelponnya,” Karena aku cool!!!” Hahaha. Caranya berteriak benar-benar meyakinkan.

Seol menelpon Hae Young, benar-benar tidak sadar kalau ia menelpon Hae Young pada hari ulang tahunnya…….dan Hae Young tidak mengangkat telpon. Putri yang marah pun berteriak,”Apakah ia …..berselingkuh? Aaaaaaaargh! Ia berselingkuh dengan gadis pirang bertubuh sexy. Aku tahu ini akan terjadi!” LOL.

Hari berikutnya ia mencoba untuk tes mengemudi lagi untuk yang kesekian kalinya, dan gagal seperti biasa. Seol pergi mengunjungi abu Kakek dan menemukan bahwa seseorang telah meninggalkan buket bunga. Coba tebak siapa?
Seol memberitahu Kakek bahwa Hae Young tinggal di luar negeri dan ia tahi bahwa kakek pasti merindukan cucunya; ia juga merindukannya. Seol berkata bahwa Hae Young selalu jauh dan kadang-kadang membuatnya bingung – ini karena pekerjaannya atau karena dirinya?
Seol:” Jadi itulah sebabnya aku bertanya. Aku tahu Kakek selalu memberiku segalanya tanpa meminta sesuatu kembali dan aku juga tahu ini sangat memalukan bagiku untuk meminta lebih……tapi….bisakah kakek memberikan Park Hae Young padaku?”
Seol mendapat berita dari Jung Woo tentang Jurnal Kakeknya dan mereka bersumpah untuk mendapatkannya kembali. Setelah itu ia pergi untuk latihan mengemudi lagi agar dapat lulus tes SIM.
Ia masih mengemudi seperti nenek-nenek, sampai seseorang mengemudi di belakangnya,  mengklaksonnya. Seol memberi tanda kepada pengemudinya untuk memutarinya dan Seol tidak sadar apa yang diinginkan pengemudi yang dibelakangnya. Maka pengemudi itu memacu mobilnya melewati Seol dan berhenti di depannya.

Seol menggerutu pada dirinya sendiri, bersiap untuk mengeluarkan kemarahannya…..sampai ia melihat siapa yang keluar dari mobil. Ternyata ia adalah Hae Young, melakukan hal yang terbaik untuk menirukan iklan CF mobil.

Seol kaget saat sadar itu Hae Young dan Hae Young hanya tersenyum padanya, menggelengkan kepalanya. Seol mendekat, begitu lambatnya mencoba untuk mendekati mobil Hae Young sedekat mungkin sehingga menjepit Hae Young di tengah-tengah 2 mobil seperti sandwich.
Seol memparkir mobilnya begitu dekat sehingga ia tidak dapat keluar untuk menemui Hae Young dan Hae Young pun tidak membantunya, ia membanting pintu mobil dan bertingkah sangat menyebalkan, walaupun secara teknis, mereka berdua terjebak.

Seol akhirnya menurunkan jendelanya dan bertanya apakah dia kembali untuk maksud yang bagus dan berteriak bahwa ia khawatir. Hae Young juga mengatakan hal yang sama. Ia membaca sebuah artikel yang mengatakan bahwa ia gagal tes SIM untuk yang kesekian kalinya. Ia mengingatkan Seol bahwa jika ia mengemudi seperti itu, lebih baik ia tidak mengemudi sama sekali.

Seol memutuskan bahwa sudah cukup….dan melompat dari jendela ke pelukannya. Hae Young memeluknya dengan tersenyum lebar. Seol:” Kamu tidak bisa pergi kemanapun lagi. Mengerti!”
Hae Young tertawa dan setuju untuk tinggal dan mereka berpelukan
Seol memasak makan malam untuk Hae Young di apartemennya dan Hae Young begitu gembira. Tak ingin melewatkan hal yang penting, Seol bertanya kenapa ia tidak mengirimkan hadiah ulang tahun kepadanya. Hae Young menjawab: “Aku tidak ingin hadiahku tercampur dengan milik orang lain.”
Hae Young kagum dengan peningkatan kemampuan memasak Seol dan dia menyombongkan diri bahwa semua orang memanggilnya Lee Jang Geum sekarang. Seol menambahkan petunjuk bahwa ia telah matang untuk menikah dan seseorang seharusnya telah membawanya pergi.

Seol pergi ke kamar mandi dengan kesal. Hae Young memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan hadiah ulang tahunnya….. Sebuah cincin berlian yang besar. Hae Young tersenyum dan begitu puas dengan dirinya. Ia mendapat telpon dari seseorang.

Ketika ia sedang menelpon, Seol keluar dari kamar mandi dan melihat cincin berlian yang ada di depan Hae Young. Ia terlihat sangat bahagia.
Ketika Seol mendekat, Hae Young segera menyembunyikan cincin tersebut dan berkata bahwa ia harus bertemu dengan Presiden. Seol hanya tersenyum pada dirinya.

Hae Young bertemu dengan Presiden yang pada dasarnya memberitahunya untuk tidak menikahi putri. Presiden berkata bahwa negeri ini baru saja menemukan cara untuk hidup secara harmonis dengan kerajaan dan rencana Hae Young akan menempatkan kerajaan (dan semua yang mendukungnya) dalam skandal.
Presiden menawarkan posisi di Washington dan menambahkan bahwa Hae Young harus mengejar ambisinya daripada mendapat julukan “ Suami Putri”.

Di rumah, Hae Young mengeluarkan cincinnya dan memikirkan keputusan apa yang akan diambilnya.

Melalui telpon, ia memberitahu Seol bahwa ia mempunyai sesuatu yang penting yang ingin ia sampaikan dan mereka membuat janji untuk bertemu keesokan harinya. Seol menjerit bahagia karena tahu bahwa apa hal yang penting itu dan bertanya-tanya bagaimana ia akan melamarnya.

Tapi hari-hari berikutnya dipenuhi dengan kesibukan, dan jadwal keduanya membuat kencan mereka menjadi semakin jauh dan jauh. Seol akhirnya tidak sabar, ia berteriak kepada Hae Young seperti pacar yang sedang marah.
Seol seharusnya tidak bertingkah seperti itu karena hubungan mereka diketahui publik, Hae Young berusaha memberitahunya, tapi ia begitu kecewa untuk mendengarkannya.
Seol memberitahu Hae Young agar tidak membuat janji dengannya karena ia tidak mau bertemu dengannya, mengingatkannya bahwa ialah yang  menyuruhnya untuk menjadi putri. Ia putus dengan Hae Young secara dramatis, tapi sebenarnya ia hanya berpura-pura.

Hae Young datang ke istana dan mencoba untuk merayunya kembali, tapi ia menemukan pintu kamar Seol terkunci dan terdengar suara Seol yang sedang menangis karena patah hati. Semuanya hanya pura-pura untuk membuat Hae Young bertindak. Ha ha ha….Hae Young mendesah dan mencoba untuk membuat Seol membukakan pintu, tapi Seol tidak mau dan cukup puas dengan aktingnya.
Hae Young menunggu di luar dan memberi tahu dayang Seol untuk memberinya pesan bahwa ia sangat menyesal. Dayang Seol berkata bahwa Seol kelihatannya tidak akan menemuinya  dan memberitahunya bahwa ia pasti sangat stress karena ingin mencari jurnal kakeknya.
Hae Young menelpon ke Inggris dan berencana untuk membantu pencarian jurnal itu kemudian menemui Seol sambil membawa berita. Seol berlari dan bersembunyi dibawah selimut, membuat suara menangis dan berkeras tidak mau bertemu Hae Young.

Hae Young memberitahunya bahwa ia datang untuk urusan pekerjaan bukan sebagai pacarnya dan memberitahu Seol bahwa ia mungkin dapat mengambil jurnal itu kembali. Seol segera membuang selimutnya dan keluar, sangat jelas kalau ia tidak menangis sama sekali hari ini.Wkakaka………….

Ia tertangkap tangan, tapi Seol hanya mengabaikannya dengan gaya princessnya, mengelus rambut dan tersenyum. Hae Young hanya bisa memutar matanya dan tersenyum. Ia memberitahunya jika ia bisa mengambil jurnal itu, maka Seol harus membatalkan perpisahan mereka. Seol dengan santai menjawab, orang yang sudah putus bisa bersama lagi. Hae Young menggerutu karena ia harus membuat telpon diplomatik untuk melihat wajah pacarnya dan Seol hanya berkata, yeah….aku seorang Putri…..

Tapi ada satu masalah, British Museum hanya mau berhubungan dengan Yoon Ju karena mereka telah lama menjalin kerjasama dan mereka dapat mempercayainya. Maka Seol pergi menemuinya, mengesampingkan ketidaksukaannya untuk meminta Yoon Ju sebuah permintaan, Yoon Ju dingin seperti biasa, mengejek bahwa ia benar-benar berpikir rendah untuknya, untuk berasumsi bahwa ia akan membantu Seol.
Seol mengakui dengan jujur bahwa dia tidak akan pernah lupa apa yang Yoon Ju katakan dan lakukan padanya, ia tidak akan pernah mengampuni, tapi ia mengakui kemampuan tak tertandingi Yoon Ju. “Aku tahu bahkan jika kamu membenciku, kamu mencintai sejarah, seperti Nam Jung Woo.”
Kembali ke istana, Seol memberitahu Jung Woo bahwa ia berpikir ia telah gagal, walaupun yakin kalau tindakannya akan membawa hasil, Jung Woo berpikir itu juga akan berhasil dan tentu saja, Yoon Ju datang.
Beberapa lama kemudian mereka mendapat surat pemberitahuan bahwa Jurnalnya akan dikembalikan, Seol melompat ke atas dan bawah dengan sangat antusias, sedangkan Jung Woo tersenyum pada dirinya, bangga atas hasil kerja Yoon Ju.

Hae Young datang untuk memberi selamat padanya dan ketika staffnya meninggalkan mereka berdua, Seol berterimakasih,” Hae Young –ee….oppa” dan mendaratkan ciuman dipipinya. Ia memberi tahu staffnya kalau Seol memanfaatkannya dan Seol menutup mulut Hae Young dengan panik.
Hae Young menggodanya, menyebutnya Ero-Seol dan bertanya-tanya apa yang akan ia lakukan jika ia tidak menutup mulutnya. Seol akhirnya bertanya kapan ia akan mengatakan”hal yang sangat penting” dan lelah karena mereka hanya berputar-putar, Seol hanya menadahkan tangannya dan meminta cincinnya.
Hae Young kaget, bukan hanya karena Seol tahu, tapi ia jelas-jelas masih mempertimbangkannya. Seol melihat keragu-raguan Hae Young dan mulai khawatir,” Cincin itu bukan milikku? Apakah itu untuk orang lain?” Hahahaha….
Seol memberitahunya jika cincin itu untuk orang lain, paling tidak Hae Young harus memberikan struk pembeliannya….jadi ia bisa mendapatkan rabat. Hae Young akhirnya menjawab,”Jadi bagaimana kalau itu benar?”. Seol sebenarnya mulai khawatir, ia bertanya,” Apakah kau berhenti menyukaiku?!” Ha.
Hae Young mendesah berharap masalahnya hanya itu. “ Hatiku jadi tidak begitu sakit.” Tapi sebelum ia sempat menjelaskan, mereka diganggu oleh berita bahwa kakaknya Dan telah ditemukan.

Seol pergi menemui kakaknya yang tinggal di sebuah apartemen yang sempit, yang tidak ada namanya. Seol berteriak Dan melakukan hal untuk mengkhianati adiknya dan ia hanya berakhir seperti ini? Mereka saling berteriak, kemudian saling melempar barang dan akhirnya mereka saling memukul dan berteriak, yang sangat menyentuh karena mereka bertengkar layaknya saudara kandung.
Setelah lelah bertengkar,  akhirnya mereka duduk berdampingan dengan tenang. Seol memberitahu kakanya untuk pulang ke rumah dan Dan menjawab bahwa ia tidak bisa….seperti ini. Ia bersumpah bahwa ia akan mendapatkan hidupnya kembali dan sukses – lebih dari Seol – dan saat itulah ia akan pulang. Seol:” Baik! Semoga kamu sukses! Cobalah dan pulanglah juga jika tidak sukses!” Aw, hanya inilah cara mengungkapkan cintanya pada kakaknya. Seol pergi. Dan menangis.

Seol pergi menemui Ibu dan berbohong untuk Dan (untuk kepentingan ibu juga) dan memberitahunya bahwa Dan baik-baik saja, ia akan mengunjunginya jika ia mendapat pekerjaannya yang baru. Ibu bertanya apakah Hae Young sudah kembali dan kenapa ia belum datang ke rumah. Seol menjawab bahwa Hae Young sangat sibuk. Ibu menasehatinya untuk tidak membuang masa mudanya dan kencan dengan orang lain.

Di saat yang sama, Dayang Seol sedang berbicara dengan Gunnie, ia ingin putus dengannya, karena ingin mencari pria yang seusianya.
Gunnie kaget karena perubahan noona nya dan berteriak, YA!….Maksudku….noona….” Aw, Gunnie menyukai dayang Seol. Gun:” Noona lebih tua dariku. Jika noona berkencan dengan orang lain,maka noona akan menikah. Sampai aku bisa bertanggungjawab, tolong tunggu. Jika noona berkencan dengan orang lain, maka noona akan mati!” Manis sekali….

Yoon ju bersiap untuk pergi ke Mesir dan pergi menemui Jung Woo untuk kencan yang terakhir. Jung Woo bertanya-tanya apa yang akan ia lakukan jika ia ingin melihatnya, dan Yoon Ju memberitahunya bahwa ia bisa mengunjunginya. Jung Woo:” Jika kulakukan, apakah kau akan menyambutku dengan senyuman?” .Yoon Ju menjawab bahwa ia akan melakukannya. Mereka tersenyum satu sama lain.

Hae Young mengepak sebuah tas, mengambil cincin itu dan merenung. Akhirnya ia membawanya dan pergi ke istana. Ia menemukan Seol di dekat air mancur dan memberitahunya bahwa ia akan pergi lagi…..besok.
Seol kaget dan ia bertanya kemana, berapa lama. Hae Young menatapnya, kemudian bertanya apakah ia mau menikah dengannya sekarang.
Kaget, Seol bertanya apakah ini hal yang tepat untuk saat ini. Ia mulai bergumam tentang segudang jadwal yang harus dijalaninya besok dan bertanya-tanya apakah mereka bisa melakukannya nanti. Hae Young marah karena Seol berniat menundanya.
Hae Young:”Jika kamu tahu berapa besar aku menginginkanmu saat ini, kamu tidak akan mengatakan hal itu.”
Seol:” Kamu pikir apakah hanya kamu yang menginginkan ini? Bagaimana denganku? Selama 2 tahun, aku bertanya-tanya apakah aku akan bertemu denganmu setahun sekali dan kemudian tiba-tiba kau ingin melarikan diri, jadi seharusnya aku berhenti menjadi seorang putri dan pergi denganmu? Kenapa selalu apa yang kau inginkan?”
Hae Young:” Walaupun kau bukan seorang putri, hubungan kita tidak akan pernah mudah.”
Seol:” Sepertinya kita akan mengalami sedikit kesulitan lagi.”
Seol pergi, Hae Young meninggalkan cincinnya disana dan pergi.

Mereka memikirkan pilihan masing masing malam itu, dengan hati yang berat. Keesokan harinya, Hae Young pergi ke bandara dan melihat sekelilingnya sejuta kali sebelum akhirnya menyeret dirinya ke gerbang.

Hae Young berada didalam pesawat dan mengambil segelas anggur, tapi ketika ia akan meminumnya, sebuah tangan yang menghentikannya. Ternyata dia adalah Seol. Ia berbicara dengan bahasa sageuk agar tidak memberikan gelas anggur itu untuk tuan putri.

Hae Young bertanya bagaimana ia datang. Seol menjawab dengan tersenyum,” Karena Park Hae Young menginginkannya. Dan karena aku juga menginginkannya.” Ia memegang tangan Hae Young dan mengumumkan bahwa ia tidak bisa pergi kemana-mana – Ia akan mengejarnya sampai ke ujung dunia.

Seol praktis kegirangan bahwa mereka akan memiliki waktu tiga belas jam kencan nonstop, dan bertanya apa yang dia ingin lakukan.

Dan inilah yang ingin Seol lakukan….

Sinopsis My Princess Episode 15

Sinopsis My Princess Episode 15
Setelah perpisahan sementara mereka, Hae Young muncul di istana, menangkap Seol yang terpeleset karena kegirangan mendapat sms dari Hae Young.
Hae Young memberitahu Seol bahwa ia merindukannya, tapi ia jengkel karena sudah dua bulan Hae Young tidak memberi kabar. Hae Young berada di New York dan Seol bertanya apakah ia meninggalkan bisnisnya untuk pergi ke New York.. Pada saat seperti ini seharusnya ia melakukan suatu tindakan. Apakah ia belajar sesuatu di New York? Hae Young menjawab bahwa di New York, mereka bereaksi seperti ini……Ia mencium bibir Seol, disusul dengan ciuman yang lain.
Well, itu cara yang cukup efektif untuk mendapatkan hati Seol kembali. Kejengkelan Seol mereda dan ia melompat ke dalam pelukannya. Hae Young pun memutar-mutar badannya.
Ia menjelaskan bahwa di New York ia harus bertemu seseorang. Seol:” Katherine? Mary, Jane atau Brittany?” Hae Young bingung. Seol berasumsi untuk perkataannya yang terakhir, berapa wanita yang telah ia diamkan sebelum putus dengannya dan memberitahunya untuk menempatkannya dimasa lalu. Tanaman yang diberikan padanya telah bertunas dan arti dari bunganya adalah “berbahagialah”. Seol cemberut karena pesan bunga tersebut tidak romantis, tapi Hae Young mengkoreksinya,” Bagaimana kamu bisa bahagia tanpaku? Itu artinya aku akan selalu berada didekatmu setiap hari.” Seol memeluk Hae Young dan menginginkannya untuk mengganti waktu yang hilang dengan mengajarinya mengemudi, bermain piano dan berada didekatnya dalam radius 50 cm, mulai besok kalau tidak ia akan menyuruhnya meminum racun.
Hae Young telah membawa pernyataan tertulis ayahnya bahwa ia tidak akan mengklaim warisannya yang membuat Hae Young menjadi pewaris utama dari harta Kakek sehingga ia memiliki separonya. Langkah berikutnya adalah memberikan bagiannya kepada kerajaan…..kecuali kalau ia tidak ingin melakukannya lagi.
Hae Young bertemu dengan Yoon Ju yang masih merasa kesal akan nasibnya. Ia telah mendapat pekerjaan setelah di pecat dari museum tapi berhenti pada hari pertama kerja.
Hae Young memberitahunya bahwa ayahnya bahagia bertemu dengannya, ia juga menanyakan Yoon Ju (karena ia telah menghubunginya dalam usaha untuk meruntuhkan monarki). Tapi ia telah salah langkah karena ayahnya telah memutuskan untuk tidak kembali ke Korea. Ia lebih suka menerima hukuman dari Kakek.
Hae Young menambahkan bahwa ia tidak akan menemui Yoon Ju lagi. Yoon Ju menyebutnya “kadang-kadang, sangat jahat.”
Yoon Ju bertemu ayahnya untuk makan siang, tapi ia menemui bahwa dirinya telah dipaksa untuk kencan buta. Yoon Ju duduk dengan tidak nyaman ketika pria di depannya berbicara tentang pekerjaannya. Tiba-tiba Jung Woo datang dan menolongnya dari kencan yang memalukan ini. Jung Woo menarik tangan Yoon Ju keluar dari restoran dan berkata bahwa ia merindukannya. Yoon Ju berkata dengan kaku bahwa ialah yang meninggalkannya, kemudian ia ditinggalkan oleh tunangannya, tapi Jung woo tetap ingin memulai kembali hubungan dengannya.Aaaarrrgggghhh
Yoon Ju memberitahunya bahwa ia gila, tapi Jung woo hanya tersenyum dan berkata bahwa saat bersama Yoon Ju semua terlihat mempesona.
Seol bertemu dengan Sekretaris Oh dan menawarkan lowongan pekerjaan yang ditinggalkan Yoon Ju. Sekretaris Oh kaget. Ia protes karena kesalahannya membuat Yoon Ju di pecat dan ia sangat malu karena tidak dapat mengontrol tingkah laku Yoon Ju, tapi Seol berkata bahwa Sekretaris Oh telah melayani Kakek seumur hidupnya dan akan sangat membantunya.
Berita bahwa Ayah Hae Young telah menyerahkan hak warisnya membuat semua perhatian tertuju pada Hae Young, berspekulasi tentang apakah ia akan menyerahkan hartanya atau tidak. Seol mendengar  dayang-dayangnya bergosip dan merasa diperingatkan oleh cerita itu.
Ini artinya Hae Young sekarang didekati oleh ketua oposisi yang sangat senang dengan perkembangan yang terjadi akhir-akhir ini. Mempertimbangkan komentar lama Hae Young tentang menghalangi kemajuan putri, ia berasumsi bahwa Hae Young akan berada disisinya sekarang dan mendesaknya untuk percaya padanya.
Jung Woo membuat asumsi yang berkebalikan bahwa Hae Young akan mengalihkan hartanya kepada kerajaan dan bertanya apa yang akan ia lakukan untuk mengatasi semua spekulasi yang terjadi. Hae Young menjawab bahwa ia adalah manusia biasa dan keputusan itu tidaklah mudah dan sekarang ia sedang memikirkannya. Ia menambahkan:” Kenapa orang-orang lebih tertarik dengan warisan yang diterima orang lain daripada miliknya sendiri?” Touché.
Tapi kemudian ia menenangkan Jung Woo bahwa ia tidak mempunyai keinginan untuk memiliki hartanya, ini hanya strategi yang dijalankannya untuk memperoleh perhatian dari masyarakat umum. Pengetahuan bahwa kerajaan mengambil uang dari seorang chaebol akan membuat mereka memilih. Jika ia bersemangat untuk memberikannya tanpa perlawanan, semua jadi tidak tertarik. “ Semua hal memerlukan penjahat.” Jung Woo sedikit terkesan dan tertawa sendirian.
Ia melakukan rencananya saat diwawancara oleh seorang wartawan yang bertanya apakah ia akan mensuport kerajaan ataukah ia akan melawan restorasi. Hae Young memberikan jawaban yang tidak pasti ( “mungkin” atau “Aku kira anda bisa berkata seperti itu”) dirancang agar terlihat seperti dia tidak memperhatikan pentingnya pemilihan, dengan santai mengatakan bahwa dia tidak mengira pemilihan sebegitu pentingnya. Pada pertanyaan kunci apakah ia menyerahkan warisannya ketika rencana restorasi dibatalkan, dia bertanya, “Apakah kamu menyerahkannya mudah?”
Reporter itu bahkan ragu-ragu untuk mempublikasikan cerita, mengakui bahwa mungkin menyebabkan cibiran publik untuk Hae Young. Tapi Hae Young mendorongnya untuk menerbitkan apa pun yang ia rasa benar, karena tidak penting baginya.
Seol tidak tahu rencana besar yang dilakukan Hae Young, Ia membaca artikel tentangnya dan sangat khawatir. Jung Woo tidak berkomentar dan melihat reaksi Seol dengan geli, khususnya ketika Seol menyuruh bodyguard Hae Young untuk memasukkan Hae Young ke dalam daftar larangan terbang melihat tingkahnya akhir-akhir ini yang sedikit aneh. Bodyguard tersebut bergumam bahwa ia tidak punya wewenang untuk melakukan hal itu. Maka Seol menyuruhnya untuk mengawasi Hae Young, melaporkan apa yang dilakukannya bahkan merekamnya.
Ketika ia menyerang Hae Young, Hae  Young menggodanya berkata bahwa ia lebih baik mulai menjilatnya karena ia mulai bimbang tentang warisannya
Seol tidak percaya dengan perubahan hati Hae Young, tidak tertarik dengan tawaran untuk mengambil kekayaannya dan tinggal diluar negeri bersama. Hae Young memberitahunya untuk hal terbaik yang harus dilakukannya adalah menjaganya supaya tetap bahagia dan memberitahunya untuk mulai memakai rok mini seperti yang diancamkan padanya melalui sms.
Kemudian ia mempermasalahkan cara Seol memanggilnya (Park Hae Young sshi). Seol menjawab,” Bagaimana aku harus memanggilmu, Hae Young  ah?” Hae Young memintanya untuk memanggilnya oppa tetapi ditolak oleh Seol. Ia berpura-pura kesal dan melangkah pergi dengan marah, Seol mengejarnya dan berkata,” Baik, aku akan melakukannya. Oppa, puas?. Hae Young berpura-pura tidak mendengarnya, jadi Seol berteriak di telinganya.
Hae Young mengambil HP Seol untuk mengganti “Mr P” menjadi “oppaku”, yang kemudian dihapusnya dan diganti dengan “sayangku” kemudian menjadi “Hae Young oppa yang hangat dan muda”
Ia merasa bangga dengan apa yang dilakukannya. Seol menggerutu bahwa itu terlalu memuji diri sendiri. Hae Young berpura-pura merasa terhina, menyuruh Seol untuk meminta maaf. Ia menyuruh Seol bahwa sampai ia menandatangani surat-surat pemindahan kekayaan, ia ingin Seol mengedipkan matanya setiap mereka saling menatap. Puahahaha. Seol merasa enggan, karena ia tidak bisa mengedipkan satu mata maka ia mengedipkan kedua matanya sekalian. Lucu sekali….
Seol memanggilnya pelit dan kekanak-kanakan karena menahan warisannya untuk menyuruhnya melakukan apa yang diinginkannya, dan Hae Young setuju, “Tapi itu begitu menyenangkan.”
Akhirnya Seol dapat membalasnya dengan mengatakan bahwa ia telah menerima beberapa tawaran untuk kencan buta dan ia akan pergi ke salah satu kencan buta tersebut.
Seol memperkenalkan Sekretaris Oh kepada seluruh staff sebagai direktur yang baru dan mengumumkan  keinginannya untuk terus menempati posisi ini walaupun pemilihan tidak berjalan baik. Seol ingin berdedikasi sebagai putri. Masalah mereka adalah kurangnya dana. Maka ia meminta staffnya untuk mencari cara menjalankan yayasan tanpa uang dan menawarkan untuk menggunakan popularitasnya saat ini untuk membintangi iklan CF untuk barang-barang yang berkaitan dengan keputrian.
Hae Young memvideo callnya, mencoba menahan kekhawatiran bahwa Seol akan pergi kencan buta seperti yang diancamkannya. Seol menutup telponnya dan Hae Young menelponnya lagi menyuruhnya untuk menemuinya. Tempat pertemuannya ternyata sebuah dealer mobil, dimana ia ingin tahu tentang kencannya dan bertanya dengan detail – Apa pekerjaan pria itu? Apakah Seol tersenyum padanya? Melihat matanya? Seol memberitahunya bahwa ia berpikir untuk pergi kencan lagi dengan pria itu. Ternyata Hae Young mengajaknya ke dealer mobil untuk membeli sebuah mobil untuknya dan akan mengajarinya mengemudi seperti janjinya.
Saat mengajari Seol, Hae Young sangat stress. Seol mengemudi seperti wanita tua, berjalan dengan kecepatan 20 km/jam (dimana ia bilang sedang ngebut), sedangkan Hae Young memukul-mukul dadanya  karena frustasi melihat kemampuannya menyetir (Seol tidak bisa menyetir dengan lurus).

Akhirnya ia menyuruh Seol keluar dan menyebutnya bodoh karena frustasi. Seol membalasnya, mungkin bukan masalah mobilnya, mungkin cara mengajar Hae Young yang buruk. Hae Young akan menarik perkataan bahwa ia bodoh asalkan ia mau menerima hukumannya – dan bersandar untuk mencium.
Seol berpikir itu hukumannya tidak sesuai, jadi Hae Young akan “mengambil kembali” – dan bersandar untuk “membatalkan” ciuman (dengan yang lain). Ha! Itu cukup halus, sebenarnya.
Hae Young pergi menemui Presiden untuk meminta bantuan. Presiden sangat terkejut tetapi setuju untuk membiar pemilihan yang akan menentukan nasib kerajaan. Presiden berkomentar pada kebodohan dan keberanian Hae Young untuk melepaskan warisannya yang membuatnya ingin Hae Young berada disisinya. Kenyataannya, Presiden menawari Hae Young untuk bekerja padanya lagi di Blue House.
Hari berlalu, dua hari menjelang pemilihan, Seol diwawancara oleh wartawan Yoon. Ia ditanyai apa yang pertama kali akan Seol lakukan apabila pemilihan restorasi sukses, Seol menjawab bahwa ia akan  senang apabila”seseorang” memberinya selamat, dan dengan terampil ia menghindari menyebutkan nama.
Setelah itu ia menuju ruang rapat dimana Hae Young sedang menandatangani surat penyerahan warisannya kepada kerajaan. Seol akhirnya sadar motivasi Hae young menunda penyerahan warisan. Ia menyuruh Jung Woo untuk tidak mengumumkannya sampai pemilihan selesai, karena jika itu menjadi berita sekarang, maka orang-orang tidak akan termotivasi untuk memilih.
Seol berterimakasih pada Hae Young dan Hae Young menjawab bahwa ia tidak perlu berterima kasih karena pada dasarnya harta itu bukan miliknya, sebelumnya ia hanya serakah. Untuk menenangkan Seol bahwa ia akan baik-baik saja, ia mengingatkan Seol bahwa ia seorang diplomat dan gajinya cukup bagus, rumahnya pun sudah atas nama dirinya,” Jadi jangan berlari kesana kemari dan mengatakan aku miskin sekarang.”
Hae young bertanya hadiah apa yang akan diberikan kepadanya untuk membayar niat baiknya. Mereka pergi berjalan-jalan berdua. Seol mengomentari bahwa ini adalah permintaan yang sepele – kencan yang biasa – Hae young menjawab:” Dan apa hadiah termanis yang akan kau berikan padaku, Yang Mulia Ero-Seol?”
Seol bertanya apakah ia akan berada didekatnya bila pemilihan gagal, dan Hae Young menggodanya, “ Tidak. Putri Monaco benar-benar cantik.” Seol menyuruhnya untuk menyukai Putri Fiona saja (dalam Shrek), berkulit hijau, yang sangat cantik pada siang hari. Hae Young lebih suka Seol karena pada malam hari pun ia cantik.
Seol mengkoreksinya: Ia lebih cantik di malam hari. Hae young menyahut, Ia cantik ketika sedang tidak berbicara dan Seol berjalan disebelahnya seperti boneka yang terus berkicau,” bicara, bicara, bicara, bicara,…….”So cute
Mereka terus berjalan, makan jajanan di pinggir jalan, melihat-lihat kios, bermain games. Mereka beristirahat sejenak ketika beberapa pejalan kaki mengenali mereka dan mengejarnya, meminta untuk berfoto. Seol dan Hae young berhasil melarikan diri dengan selamat.
Namun mereka melihat berita di layar lebar di pinggir jalan, dengan keterangan bahwa salah satu skandal Seol telah terungkap. Berita ini disebabkan karena ia mengelak menjawab pertanyaan dari wartawan Yoon dan mengambil cuplikan lama Hae Young dan Seol ketika bersama.  Menghubungkan bahwa mereka mempunyai ikatan yang romantis. Wartawan telah mengubah wawancara Seol menjadi berita besar, pada malam pemilihan.
Hae Young berencana untuk menggunakan penyanggahan rumor tsb melalui televisi untuk menghindari masalah yang lebih rumit, tapi Jung Woo memperingatkan bahwa hal tersebut dapat menyebabkan dampak buruk yang tidak terduga. Seol berkata bahwa ia akan mengurus masalah ini sendiri dan meminta untuk memfilmkan sebuah video.
Seol: Hallo, warga negara, ini Lee Seol. Anda pasti terkejut karena melihat berita. Untuk memulai pengakuan, aku mencintai Park Hae young. Menyangkut keraguan atas monarki akan ada orang yang mempercayaiku dan ada pula yang tidak. Bagaimanapun juga, kebenarannya adalah aku mencintai Park Hae Young.”
Video disiarkan dan hari pemilihan pun tiba. Sebagian berpura-pura, seperti ketua oposisi dan Presiden yang berpose di depan kamera, ketika mereka memilih, mengejek pernyataan cinta tersebut. Yoon Ju hanya duduk di rumahnya, ketika ayahnya memberitahunya bahwa ia percaya Yoon Ju akan pergi ke TPS.
Di istana, semua berkumpul untuk melihat acara berita ketika penghitungan suara tiba. Seol duduk dengan cemas, Hae young memaksanya pergi dari depan TV dan membawanya kekamar, dimana ia mengajarinya latihan pernapasan agar lebih santai. Seol melihatnya  mengintip berita melalui HPnya dan segera bertanya bagaimana hasilnya. Dengan wajah yang suram ia menjawab,” Semuanya telah selesai.”

 Sebelum ia bertanya apa maksud dari perkataannya, Jung Woo masuk dengan seluruh staff di belakangnya, menemuinya dengan wajah yang datar dan memberitahunya untuk melihat hasilnya sendiri di televisi. Kelihatannya bukan berita yang baik.
DUA TAHUN KEMUDIAN.

Di Universitas tempat Seol belajar, Seol sedang mengendarai sepeda , berpakaian seperti gadis biasa dan diikuti oleh sekelompok orang yang bersemangat.

Bersambung…

Sinopsis My Princess Episode 14

Sinopsis My Princess Episode 14
Hae Young dan Seol berciuman. Hae Young memberitahunya bahwa mereka tidak dapat berpisah satu sama lain lagi.” Aku tidak tahu seberapa berat bagimu, bagaimana perasaanmu sekarang. Tapi itulah caraku menjagamu selalu disisiku.”
Ia bertanya apakah kamarnya kosong, Royal Grand Executive Presidential Suite, dan memberitahunya untuk segera menyiapkannya dan menyalakan air panas, ia akan membayar 5000 won  untuk air panas, karena ia akan menginap. Seol protes, tapi Hae Young berpura-pura terkena flu karena ia membuatnya menunggu di cuaca yang sangat dingin.
Ia menuduhnya berpura-pura hanya untuk menginap. Hae Young menyuruhnya memegang dahinya dan memandangnya dengan wajah merajuk. Ia berkeras bahwa ia terkena flu dan memintanya untuk menyalakan pemanas……”Atau jika kamu menemaniku sepanjang malam, kamar tanpa pemanas pun tidak apa-apa.”
Seol tersinggung dan memelototinya. Hae Young tertawa, puas dengan dirinya.
Yoon Ju mendapat telpon untuk rapat di istana dan menemukan semua dewan direktur berkumpul, ia tidak tahu apa yang terjadi. Jung Woo menyuruhnya untuk duduk dan berbicara sebagai wakil dewan direktur, mengumumkan posisi mereka dalam insiden kecil kerajaan. Mereka percaya Yoon Ju yang seharusnya bertanggung jawab, jadi ia harus mengundurkan diri.
Setelah itu, Yoon Ju berbicara dengan Jung Woo secara personal, gemetar karena marah pada tindakan yang dilakukan Jung Woo padanya, seperti Jung Woolah yang jahat. Ia bertanya ia melakukan ini untuk Seol atau kerajaan atau untuk sejarah yang sangat dicintainya.
Jung Woo memberitahunya bahwa ia bisa melakukan lebih dari ini, jika diperlukan dan meresponnya bahwa ini dilakukannya “karena wanita yang pernah sangat dicintainya.” Aww, sangat sedih. Jung Woo berkata bahwa ia telah membersihkan mejanya, jadi ia bisa segera berhenti.
Kembali ke penginapan, Seol sedang makan dan Hae Young menatapnya. Ia mengingatkannya bahwa beberapa menit yang lalu ia merasa sangat lapar, tetapi menolak untuk makan, sangat ingin menjadi sakit ya.
Ia merenung, jika ia benar-benar sakit, maka Seol akan berada disisinya sepanjang malam, merawat demamnya, membuatkannya bubur dan melupakan rasa sakitnya sejenak. Ia memberitahunya bahwa ia ingin sakit sehingga ia tidak dapat menolak untuk merawatnya, melupakan semua alasan kenapa mereka tidak dapat bersama.
Seol memberitahunya bahwa ibu akan segera pulang, tapi Hae Young menyangkal – ibu tidak akan pulang malam ini, dan ia akan mendukungnya karena ibu sangat menyukai Park Suh Bang (Menantu Park).
Seol memandangnya dan berkata,” Aku juga menyukainya. Aku sangat suka Park Hae Young dan aku merindukannya.” Tapi ia menambahkan, ia membutuhkan waktu sebelum ia bisa menerima masa lalu keluarga mereka dan melewatinya dengan senyuman. Saat ini ia membutuhkan seseorang untuk dimarahi….satu-satunya orang yang ada disampingnya adalah Park Hae Young.
Ia memberitahunya untuk marah padanya sebanyak yang ia mau, asalkan tidak menekannya terlalu jauh. Ia berkata untuk melihatnya bahagia karenanya, marah karena ia menginginkannya, karena ia ingin melakukan setidaknya apa yang ia inginkan saat ini. Ia berkata dengan tulus, tapi terlihat seperti tantangan,’karena berapa lama kamu akan marah jika aku selalu bersikap penuh cinta?’
Pembicaraan mereka diganggu oleh seorang pria di depan pintu – ia adalah pengganti Hae Young – Ia berada disini untuk membawa Seol kembali ke istana. Seol menolak untuk kembali ke istana, Hae Young menceramahinya dan menyuruhnya untuk berbicara kepada Presiden agar tidak membuat masalah dengan kerajaan lagi.
Di lantai atas, Hae Young dengan bangga memberitahunya ini kenapa Seol membutuhkan seorang pria di rumah dan melapor kalau orang itu sudah pergi. Seol:”Well, jika pria itu sudah pergi, mungkin ini saatnya pria yang satunya juga pergi.(mereka menggunakan kata “nom” yang secara teknik berarti “pria”, tapi dapat dikonotasikan seperti “ass”)
Hae Young:” Apa?Nom? Apakah kamu tahu, kamu kadang-kadang memanggilku Nom akhir-akhir ini…”
Ia menolak untuk pergi, karena beberapa orang akan datang. Sesaat kemudian bel pintu berbunyi dan teman Seol dari Universitas datang, diundang oleh Hae Young. Kemudian Gunnie dan dayangnya, diikuti oleh bodyguard yang sekarang mengabdi pada Hae Young.
Seol merasa senang, melompat kesana kemari seperti anak kecil dan tersenyum pada Hae Young ketika ia sadar Hae Young melakukan ini semua untuknya. Bell pintu berbunyi lagi dan Hae Young bertanya-tanya siapa yang datang karena semua orang yang diundangnya telah datang.
Dan ia melangkah dengan berat di ikuti oleh Jung Woo yang sedang tersenyum. Hae Young menggerutu bahwa ia tidak di undang.
Mereka bersulang dan bersenang-senang. Hae Young pergi ke dapur untuk menyiapkan snack, menyeret Jung Woo bersamanya. Mungkin mencegahnya untuk bersama Seol selama ia tidak ada.
Di dapur, Hae Young melihat Seol bersenang-senang dengan teman-temannya, dan menekankan dengan memanggilnya “Seol Kami” yang dalam bahasa korea berarti “Seolku”. Jung Woo mencatatnya, tapi ia disini bukan untuk memperebutkan Seol.
Jung Woo berkata bahwa mereka sangat serasi dan ia iri. Ia kemudian memberitahu Hae Young bahwa ia memecat Yoon Ju dan meminta untuk menolongnya dan bersikap biasa pada Yoon Ju. Hae Young berkata bahwa ia tidak dapat melakukannya karena ia hanya akan tambah menyakitinya lagi.
Ada beberapa yang memperebutkan perhatian Gunnie. Teman Seol berteriak meminta Mr. P untuk membawakan bir lagi. Hae Young menyerahkan tugas melayani kepada Mr. N dan Jung Woo berkata bahwa yang melayani adalah yang mempunyai uang lebih banyak. Hae Young  menolak dan urutannya berdasarkan umur. Akhirnya mereka bermain gunting – batu – kertas untuk menentukan siapa yang melayani.
Gunnie melihat HP Hae Young dan menemukan video berlabel “Ero-Seol”. Hae Young dan Seol kaget dan mengatakan itu adalah julukan Hae Young untuknya. Hae Young berusaha merebut HPnya, tetapi semua orang memeganginya. Gunnie segera menghubungkannya dengan TV supaya semua dapat melihat.
Itu adalah video latihan Seol sebelum konferensi press. Semua menjerit karena Hae Young menyimpannya dalam HP. Hae Young dan Seol sangat malu. So cute….
Jung Woo mengejek mereka. Hae Young yang kalah berkata, “Tapi ia cantik bukan?”
Seol bangun pada hari berikutnya dan mengendus bau masakan Gunnie yang lezat, tapi ia kecewa ketika Jung Woo memberitahunya bahwa Hae Young telah pergi pagi-pagi.
Tapi semua orang bangun dan segera melihat TV dan Seol bergabung dengan mereka, melihat Hae Young sedang memberikan konferensi press.
Hae Young menceritakan hubungan keluarganya dengan kerajaan – khususnya bagaimana harta Kakeknya dibangun dengan menggunakan harta kerajaan, dan sekarang ia merasa bersalah tentang beberapa tahun ini, menjelaskan kenapa Kakek memberikan semua hartanya untuk kerajaan.
Ia menceritakan bagaimana tiga generasi dalam keluarganya menyebabkan perselisihan dalam kerajaan. Ia memohon kepada publik untuk menjaga putri. Ia meminta maaf yang sebesar-besarnya atas dosa-dosa keluarganya.
Seol menontonnya, sedangkan Jung Woo sedang membawanya kembali ke kota, dan ia menggerutu dengan penuh air mata bahwa Hae Young mungkin jadi gila. Jung Woo berkata bahwa itu mungkin hal terbaik yang dapat ia lakukan padanya.
Seol menemukannya diluar kamar Kakek di rumah sakit. Ia melihatnya dengan air mata menggenang. Bertanya mengapa ia melakukan hal itu. Hae Young memberitahunya bahwa itu hal terbaik yang ia bisa pikirkan dan ia tidak memberitahunya karena Seol akan menghentikannya.
Seol:” Bagaimana kau bisa melakukan itu? Aku tidak bisa melakukan apapun untukmu. Apa yang harus aku lakukan sekarang?”
Hae Young masuk menjenguk kakeknya, siap untuk dimarahi. Tapi ia kaget melihat Kakek tersenyum padanya, menerima permintaan maafnya dan menyetujui untuk mengungkapkan kebenaran……sesuatu yang tidak bisa ia lakukan.
Ia berterimakasih pada Hae Young karena membiarkan bebannya terangkat dan menambahkan bahwa ia bisa memaafkan dirinya sendiri karena telah menyebabkan kematian Lee Han dan keretakan dengan ayah Hae Young. Hae Young memberitahunya bahwa ia tidak membencinya karena hal-hal yang ia lakukan pada ayahnya.
Diluar, Seol menunggu dengan rasa ingin tahu, Yoon Ju datang dengan percaya diri. Ia menyalahkan Seol karena membuat Hae Young melakukan hal ini. Ia menyebut Seol egois menambahkan bukan hanya dirinya saja yang menderita, mungkin Hae Young hidup dalam gelimangan harta, tetapi ia selalu merasa sendiri dan sulit.
Yoon Ju menuduhnya merencanakan semua ini dari awal. Selama ini bukannya dia yang egois dan nggak punya hati. Benar-benar wanita menyebalkan.
Yoon Ju terus menyudutkan Seol membuatnya merasa bersalah karena membuat Hae Young mengakui hal ini sendiri. Dan menambahkan semua yang terjadi karena kesalahan Seol. Padahal Yoon Ju sendiri yang merencanakan semua dari awal yang tujuannya membuat Kakek menjadi koma, sekarang menumpahkan kesalahan pada Seol.
Kakek berterima kasih kepada Hae Young dan memberitahunya bahwa ia mempercayainya sepenuhnya. Ia meminta Hae Young untuk menjaga Putri. Setelah semua bebannya hilang, ia menutup matanya…dan meninggal dunia.
Semua bergegas masuk, ketika Hae Young menangis meminta Kakek bangun, bahkan Yoon Ju pun menangis. Seol berdiri lagi, lumpuh karena rasa bersalah yang dihunjamkam Yoon Ju kepadanya dan ia menangis.
Saat Hae Young menaburkan abu Kakeknya, dengan penuh air mata ia meminta maaf. Semua orang kecuali Seol pergi dan Yoon Ju melihat mereka berdiri disana. Ia menelpon ayah Hae Young dan memberitahunya bahwa ia akan menemukan cara untuk membawanya kembali ke Korea, dan ia tidak perlu khawatir karena Hae Young akan senang melihatnya.
Yoon Ju berusaha menghilangkan larangan masuk Korea ayah Hae Young, tapi tertangkap tangan oleh Hae Young. Hae young memberitahunya untuk tidak melakukan apapun,  walaupun ini untuknya dan jika ini untuk kepentingan Yoon Ju sendiri…well,berarti ini delusi. Ha, keren……
Jung Woo datang menemui Seol dengan alasan ingin melihatnya, ia tertawa melihat reaksi Seol yang tidak seperti biasa. Ia memberikan Kantong Ratu Myeongseong yang asli, karena tidak ada yang lebih ningrat daripada sulaman. Ia memberitahunya bahwa ia telah berjanji pada Kakek untuk mengembalikannya pada putri yang asli, dan memintanya  untuk kembali ke istana, karena ia ada disana atau tidak ia tetaplah seorang putri.
Seol pergi menemui Hae Young yang memberitahunya bahwa ia mempunyai sesuatu untuk diurus, jadi ia akan pergi sebentar. Ia memberi hadiah sebuah bunga dalam pot dan berkata bahwa itu akan berbunga. Seol bertanya bunga macam apa yang akan tumbuh, tapi Hae Young tidak tahu,” Tumbuhkanlah bunga itu dan aku akan kembali, kau bisa memberitahuku bunga apa yang kuberikan padamu.” Seol bercanda bahwa ini hadiah yang aneh, tapi ia sangat tersentuh.
Ia membuat satu permintaan: Seol harus kembali ke istana. Tak masalah ke arah mana ia melihat, ia berpikir bahwa tempat Seol di istana. Ia akan mencari tahu segala hal tentang warisan dan pengacaranya memberitahunya bahwa ayahnya, pewaris yang sah, harus merelakan warisannya sebelum warisan kakek berpindah ke kerajaan.
Seol merenungkan apa yang akan ia lakukan, maka ia  menempatkan pendapatnya di forum online.
Seol: “ Aku memelihara tanaman, tanpa tahu bunga apa yang akan mekar. Ia memberiku rasa frustasi dan kegembiraan sekaligus. Apakah Mr. P tahu?”
Seol mengunjungi abu Kakek dan meminta maaf karena selalu menyalahkannya dan tidak pernah berterimakasih karena telah membantunya menemukan keluarganya. Ia berjanji untuk tidak melarikan diri lagi dan kembali masuk ke istana.
Perintah pertamanya adalah untuk mencari Yoon Ju. Yoon Ju kembali bekerja di Museum. Seol memanggilnya dengan jabatannya yang terakhir…dan kemudian ia mulai memanggilnya dengan namanya saja, menegaskan kewenangannya.
Seol mengingatkan Yoon Ju kata-katanya saat ia akan keluar dari istana: ketika ia kembali, Yoon Ju akan mati. Ia akan menepati janjinya. Pertama-tama ia akan memecatnya dari pekerjaannya yang sekarang.
Yoon Ju membantah karena  Kakek telah menyuruhnya secara langsung untuk mengurus Museum. Tapi Seol memperingatkannya,” Itu mungkin masalah kemarin, tapi sekarang museum dalam wewenang kerajaan dan ia memilih staffnya. Jadi keluar dari istanaku.”
Yoon Ju mengeluh pada ayahnya bahwa museum ini adalah seluruh hidupnya dan ia layak mendapatkannya. Ayahnya sudah muak dengan keluhannya dan memberitahunya bahwa ia diberi sedikit warisan dan dipindah ke Daehan Construction
Seol melakukan tugas putrinya dengan semangat dan mulai mengatur strategi cara terbaik untuk menyebarkan budaya Korea. Hae Young tetap tidak menjawab telponnya dan ketika ia bertanya pada bodyguardnya, ia memberitahunya bahwa Hae Young telah meninggalkan Korea. Ia menggigit bibirnya dan berkata bahwa seharusnya Hae Young dimasukkan dalam daftar larangan terbang. Seol cemberut sepanjang hari.
Seol mulai pelajarannya dengan pengganti Hae Young, ketika ia memberikan jadwal pelajarannya yang baru, Seol memutuskan bahwa ia tidak menyukainya. Ia menulis jadwalnya sendiri, yang termasuk:” Sejarah: Nam Jung Woo, Ekonomi: Steve Jobs, English: John Park, Musik: Beast, Rain, Fashion: Shinee, Menunggang kuda: Bidam.”
Gurunya memandangnya dengan kaget, tidak percaya, dan ia memberitahunya bahwa ia mempercayai kemampuannya dan memintanya untuk memenuhinya dalam waktu seminggu.hahaha
Waktu berganti, tanamannya pun berbunga, Seol belajar dengan keras.Seol meng sms Hae Young, bertanya apa yang membuatnya pergi lama.” Apa yang sedang kau urus?Apakah kamu sedang membersihkan semua wanita dalam hidupmu? Apakah ada banyak? Jangan mengurus dalam satu hari. Pergi sarapan, makan siang dan makan malam.” Heh.
Sms yang lain:” Hari ini aku memakai rok yang sangat pendek! Jika kamu tidak segera pulang, aku akan memakai baju berleher rendah!” Dan:” Apakah kamu menemukan orang lain? Apakah ia putri asing? Apakah ia lebih cantik dari aku? Itu sangat tidak mungkin, aku lebih cantik!”
Akhirnya ia mengirimkan sms yang berisi bahwa ia berkeras akan bersikap tenang tentang ini dan kemudian diikuti permintaan untuk menjawab smsnya walaupun hanya sekali, dengan jeda waktu, supaya ia tahu bahwa Hae Young ada disana. Seol sangat tidak sabar. Tapi suatu hari Hae Young membalas smsnya, hanya satu kali.

Seol sangat gembira, ia melompat ke atas dan kebawah dengan penuh kegembiraan, kemudian ia terpeleset jatuh dari pinggir air mancur…
Dan siapa yang menangkapnya, ksatrianya dengan setelan designer yang berkilau.

Bersambung….

Sinopsis My Princess Episode 13

Sinopsis My Princess Episode 13

Hae Young dan Seol tiba di rumah peristirahatan, dimana Seol mengingat, ia melihat seorang laki-laki yang menyambutnya di depan pintu. Hae Young menjelaskan bahwa tempat ini penuh kenangan.
Seol berjalan berkeliling, melihat-lihat keadaan rumah. Ia berhenti di depan sebuah piano dan memainkan beberapa not. Ia membuka buku piano tua Hae Young dan menemukan stiker  putri-putri disney.
Hae Young mengingatkan tentang perjanjian mereka: Ketika di rumah ini, ia hanya diperbolehkan untuk memikirkannya dan mendengarkannya.

Mereka menghabiskan malam dengan nyaman (sedikit bertengkar juga). Seol tertidur di pelukan Hae Young. Ia menurunkannya agar Seol dapat tidur dengan lebih nyaman. Hae Young memandang Seol dan menyentuh wajahnya mengikuti garis wajah. Seol bangun dan grogi dan ingin tetap bangun dengannya. Tapi Hae Young menyuruhnya tetap tidur dan menambahkan untuk dirinya sendiri,” Jika aku melihatmu matamu hari ini, aku pikir aku tidak dapat tidur.”
Paginya, Hae Young berkeras untuk merawat Seol, dari menyeka wajahnya sampai mengikat rambutnya (memasangkan ikat rambutnya dengan salah, tapi terlihat sangat manis).
Ini memicu ingatannya tentang “teman ayah” – laki-laki yang menyambutnya didepan pintu rumah – ini adalah pertanda yang baik bahwa ingatannya mulai kembali.
Seol berjalan keluar untuk menerima telpon dari seseorang yang ada dalam daftarnya. Orang itu adalah Park Tae Joon (ayah Hae Young), yang ingin bertemu dengannya.
Karena Park Tae Joon dilarang memasuki Korea, ia meminta Seol untuk berbicara dengan Kakek untuk menghilangkan larangan itu, karena ia adalah satu-satunya orang yang dapat menggoyahkannya. Seol hanya ingin tahu apakah ia terlibat dalam kematian ayahnya dan Tae Joon menjawab tidak, itu adalah kecelakaan itulah sebabnya ia membawanya setelah ayahnya meninggal. Tapi ia menolak untuk melanjutkan ceritanya, berkata bahwa ia ingin memceritakan sisanya nanti, ketika mereka bertemu.
Ia menutup telponnya, ketika Seol masuk kedalam rumah, sedikit demi sedikit ingatannya kembali, seperti saat ia dibawa ke rumah ini ketika masih kecil ( dengan Kantong Ratu Myeongseong ditangannya) dan diberitahu bahwa ayahnya telah meninggal.
Jung Woo memberitahu Kakek bahwa Kantong itu palsu. Ia telah mengantisipasinya, bahwa itu akan digunakan untuk mengacaukan restorasi dan berbohong untuk menutupi keterlibatan Yoon Ju. Ia mempunyai yang asli.
Jung Woo meminta agar ia dipercaya untuk menyelesaikan masalah ini. Ia akan mengembalikannya dan membawa Seol kembali ke istana.
Hae Young menemukannya rumahnya kosong. Seol setelah menelpon Sekretaris Oh, telah meninggalkan rumah. Hae Young menelponnya, tapi Seol menjawab bahwa ia telah meninggalkannya dan semua yang dikatakan kakaknya tentang ayah Hae Young ternyata benar.
Ia mengingatkannya bahwa mereka telah memutuskan akan mencari kebenarannya bersama-sama, tapi Seol menjawab bahwa ia tidak dapat melihatnya lagi, karena membuatnya merasa bersalah pada ayahnya. Ia menutup telponnya, mengabaikan permintaannya untuk memberitahu dimana ia berada. Dan ia segera dijemput oleh Sekretaris Oh.
Jung Woo memberitahu Yoon Ju bahwa ia baru saja bertemu dengan Kakek dan ia telah mengganti Kantong itu dengan yang palsu. Yoon Ju berkata bahwa ia tidak akan terperangkap dalam kebohongannya, ia bukan jenis pria seperti itu dan ia selalu mengerti dirinya. Jung Woo menjawab bahwa ia telah mencapai batas kesabarannya dan Yoon Ju boleh memeriksa kantong tersebut.
Jung Woo memberitahunya untuk turun dari posisinya dan sebaliknya ia akan diam tentang fakta bahwa Yoon Ju memperalat Dan untuk menyerang kerajaan. Ini hanya satu-satunya cara ia dapat menolongnya dan ia tidak mau menunggu keputusannya terlalu lama.
Seol bertemu dengan kakek dan bertanya apakah Park Tae Joon membunuh ayahnya, karena ia telah dibawa ke rumah peristirahatan pada hari ayahnya meninggal. Apakah itu mungkin terjadi apabila Park Tae Joon tidak terlibat?
Kakek bersumpah bahwa putranya tidak membunuh ayah Seol…..tidak secara harfiah. Ia juga menduga hal yang sama karena putranya selalu mengejar ayah Seol dan mengancamnya, tapi kematiannya adalah kecelakaan. Seol menjawab bahwa ini berarti Kakek yang membunuh ayahnya, kakek membenarkan dan menundukkan kepalanya dalam penyesalan.
Seol berkata bahwa rencana Kakek untuk mengembalikan kerajaan telah mengorbankan hidup ayahnya, ayah Hae Young, Hae Young dan Dan. Sekarang ia berharap Seol berperan sebagi putri untuk semua orang yang bertanggungjawab atas kematian ayahnya? Kakek protes, berkata bahwa restorasi ini dibutuhkan karena Dinasti Joseon telah berdiri 500 tahun dan merupakan bagian dari  sejarah. Ia mendiskripsikan hal ini sebagai takdirnya, dan berkeras ini bukan karena alasan personal. Tapi Seol menegaskan bahwa ia melakukan ini karena merasa bersalah. Seol memintanya untuk menyerah.
Sekretataris Oh dan Yoon Ju masuk ketika Kakek memohon pada Seol agar jangan pergi, berlutut padanya….kemudian pingsan.
Presiden diberitahu keadaan kakek dan segera membuat strategi : ketika Kakek meninggal, pertengkaran mengenai uang yang dihibahkan pada monarki akan timbul. Ia ingin membawa Seol ke kelompoknya dan membuatnya sebagai juru bicara dari Rumah Biru. Ia sangat yakin kalau Seol adalah seorang putri. Bila tidak ia akan membawa kekuatan politiknya untuk membuat Seol menjadi putri.
Politisi dari partai oposisi datang menemui Presiden. Berkomentar dengan sombong bahwa kematian Kakek akan membersihkan jalan diantara mereka berdua, secara politik.
Hae Young tiba di rumah sakit, melihat sejenak bahwa Seol sedang berdiri dengan Yoon Ju. Ia mengabaikan Yoon Ju dan memperingatkan Seol untuk tidak pergi kemana-mana ketika ia memeriksa Kakeknya.
Yoon Ju memberi selamat kepada Seol karena kemampuannya yang membuat kakek pingsan dan menduga bahwa ia sangat takut, karena ini membuat status putrinya dalam bahaya. Seol tidak percaya kedinginan hati Yoon Ju dan memanggilnya wanita jalang.
Sekretaris Oh memberitahu Hae Young bahwa ia berpikir Seol sudah mengetahui banyak hal, berdasarkan bagaimana kakek memohon padanya untuk memaafkannya. Ia membuat dugaan bahwa daftar penelpon yang menghubungi dari iklan tentang Lee Han, termasuk ayah Hae Young berhubungan dengan ini.
Menggabungkan fakta bahwa Seol meminta daftar beberapa hari yang lalu dan hal yang terjadi sekarang menjadi masuk akal untuk Hae Young. Ia sadar Seol sudah tahu segalanya.
Jung Woo tiba di rumah sakit dan Yoon Ju membawanya ke tempat lain untuk bertanya tentang Kantong Ratu Myeongseong. Di dukung oleh “keajaiban” (kesehatan kakek). Ia mendapatkan waktu ekstra dan tidak berminat untuk menyerah, seperti peringatan Jung Woo. Ia menyuruh Jung Woo untuk menyerah, tapi ia juga tidak mau berhenti sekarang.
Yoon Ju meminta Jung Woo untuk tidak melakukan ini, karena jika ia melakukannya,” Aku tidak punya seseorang tempatku bersandar.”
Jung Woo memberitahunya bahwa ia menyesal berada di kubunya kemarin dan membiarkan semuanya menjadi begini.
Yoon Ju menelpon Dan untuk memberitahu bagiannya telah selesai. Sebagai kaki tangan, Dan sangat cengeng. Yoon Ju menunjukkannya  seperti saat Dan mengeluh bosan atau mengeluh karena tidak dapat menerima telpon dari ibunya. Yoon Ju tersenyum ketika mengatakan bahwa Dan terlalu naif atau bodoh karena tidak menyadari : Untuk memenangkan sesuatu berarti kehilangan sesuatu dan ia tidak akan mendapatkan hidupnya kembali. Dan diberi uang dalam jumlah yang banyak untuk pergi dari negeri ini dan ia bebas melakukan apapun
Dan bertanya dengan curiga, bagaimana ia mengetahui bahwa ia aman untuk pergi – bagaimana jika Yoon Ju menikamnya dari belakang saat ia pergi, menjatuhkan semua kesalahan padanya? Yoon Ju merasa geli, karena memang itulah yang akan dilakukannya. Dan yakin membutuhkan sedikit waktu untuk mewujudkannya. Ia mengancam akan bertahan dan memberitahu semua orang bahwa Yoon Ju yang menyuruhnya melakukan itu. Yoon Ju tidak peduli, ia akan tetap melaksanakan rencananya.
Hae Young menemukan Seol diluar dan menduga bahwa ia telah berbicara dengan ayahnya hari ini. Ia memberitahunya apapun yang ia ingat, apapun kebenarannya –  walaupun itu berarti ia tidak dapat bersamanya – ia selalu disisinya.
Seol berkata bahwa kakek telah memberitahunya , ayah Hae Young tidak membunuh ayahnya:” Jika kamu berada disampingku, tolonglah supaya aku tidak menjadi putri.” Tapi ini tidak berarti karena ia dermawan, tetapi untuk menjaga agar keluarga Park merasa lega , karena keterlibatan mereka dalam kematian ayahnya. “ Apakah ini menyebabkan kematiannya atau mengancam dan menakutinya selama hidupnya – semuanya tetap sama untukku. Karena pada akhirnya, ayahku meninggal.”
Yoon Ju melihat ketika ayahnya merawat Kakek, , kemarahannya muncul ketika ia melihat ada kancing lengan ayahnya yang hilang. Kakek bergerak, Sekretaris Oh bergegas keluar untuk memanggil dokter, meninggalkan Yoon Ju sendirian bersama Kakek.
Yoon Ju mendekati ranjang Kakek, saat Kakek bergumam tentang putri, Ia memberitahu Kakek, Seol pergi dan memaksa dirinya untuk berkata bahwa ia senang karena Kakek telah siuman.
Jung Woo menemukan Seol saat ia akan pergi dan memberitahunya kabar baik tentang Kakek yang sudah siuman. Seol merasa lega. Ia memberitahu Jung Woo, Ia ingat tentang Kantong Ratu Myeongseong – tapi tidak cukup sebagai bukti, tapi cukup untuk membuktikan bahwa itu miliknya, karena ia memilikinya sebelum ia tinggal di panti asuhan.
Jung Woo bertanya apa yang ingin ia lakukan pada Dan. Seol masih kesal, ia berkata bahwa ia akan senang melimpahkan kesalahan pada kakaknya. Kemudian ia mendesah, tetapi ia masih keluarga.
Seol kembali ke rumah ibunya untuk pertemuan yang bahagia, walaupun Ibu sedikit bingung ketika Seol menanyakan kakaknya. Ini masalah yang sensitif, Ibu berkata bahwa Dan pergi untuk beberapa hari karena ia merasa tidak enak akibat “berita yang salah” dan membutuhkan waktu untuk sendiri.
Ibu akan pergi untuk menemui seseorang. Ibu memberitahunya dengan gugup. Seol melihat bahwa ibu mempersiapkan tas penuh pakaian – tentu saja untuk Dan – dan membiarkan ibu pergi dengan gembira.
Ibu memarahi Dan karena membuat skandal ini. Ia bertanya apa motivasinya. Dan berkata bahwa ia hanya tertarik untuk mengungkap kebenaran, karena ada kemungkinan bahwa ia seorang putri. Ibu tidak percaya, karena ia tahu selama ini Dan masih berhubungan dengan orang tua kandungnya, jadi ia tidak mungkin seorang putri.
Ibu mendesah bahwa Dan bukan orang seperti itu, bahwa ia selalu bangga padanya. Dan berkata ya, ia memang begitu, yang selalu membuat masalah adalah Seol. “ Apakah Ibu tahu bagian yang paling mengerikan dari semua ini? Bahwa Ibu mencintai kami sama besar.”
Dan memberitahu Ibunya bahwa ia tidak ingin cinta ibu padanya berkurang karena tindakannya ini.
Ibu menenangkannya, mengatakan bahwa ia mencintainya dan memaafkannya, tapi berkeras agar ia menghentikan tindakannya, karena ini sudah terlalu jauh.
Yoon Ju merasa terguncang karena kesembuhan Kakek dan memberitahu Jung Woo bahwa harapan adanya keajaiban, tidak terwujud.
Jung Woo memberitahunya dengan tegas hal seperti itu susah untuk disebut keajaiban. Yoon Ju bertanya-tanya,” Apakah begitu?”
Sebelum Yoon Ju memberikan jawabannya. Ia ingin pergi ke suatu tempat dengan Jung Woo.
Ia meminta tolong untuk mengantarkannya memilih baju, bukan untuknya. Ia mendeskripsikan sesuatu untuk pria yang mempunyai bahu lebar. “ Bahu yang selalu merasa berat, karena dirinya.” Sesuatu yang ringan untuk bahu ayahnya yang terbebani.
Ia meminta baju itu untuk dikirim, karena jika diberikan secara langsung hanya akan membuat ayahnya berterima kasih padanya, ia tidak ingin ayahnya merasa berhutang pada siapapun. Jung Woo menunjukkan pikirannya yang tidak konsisten, karena bila ia tidak suka ayahnya berterimakasih pada orang, bagaimana perasaannya membuat ayahnya meminta maaf kepada orang lain? Itulah akibat dari perbuatannya.
Yoon Ju berkata bahwa itu semua tidak akan terjadi, mengungkapkan bahwa ia akan menyimpan rahasia selamanya dan memberitahunya untuk membawakan Kantong Ratu Myeongseong yang asli. Jung Woo kecewa, karena telah berharap banyak: “ Kamu telah membuang kesempatan terakhirmu.”
Ketika putri sedang pergi, Gun dan dayang Seol menunggu sambil melihat buku masakan, mengeluh setiap kali melihat makanan favorit Seol. Dayang Seol tertarik pada Gunnie dan hari ini ia menyuruh Gun untuk menemuinya di taman untuk “malam yang kreatif”.
Hae Young tiba ditempat persembunyian Dan, saat ia bersiap pergi dengan koper dan semua barangnya. Hae Young segera menemuinya: Jangan tergesa-gesa pergi, karena ia telah dimasukkan dalam daftar larangan terbang.
Dan tidak percaya, berkata bahwa ia tidak takut dan ia tidak menyesala tas perbuatannya. Tapi kemarahannya langsung hilang ketika Hae Young memberitahunya bahwa ia tidak akan dapat menikmati uang pembayarannya, karena rekeningnya telah dibekukan. Jika ia berencana untuk hidup diluar negeri dengan uang itu, sebaiknya ia membatalkannya karena “ perahu telah tenggelam”.Ia dapat melupakan keinginannya untuk menjadi pengacara atau hakim. Ia dapat mengucapkan selamat tinggal pada Ibunya atau Seol dan tidak pernah menemui mereka lagi. Ia juga tidak boleh berhubungan dengan Yoon Ju.
Trik itu benar-benar membuat Dan ketakutan.
Hae Young tiba di rumah Ibu saat Seol memberi makan anjing seperti saat pertama kali ia datang. Seol menolak berbicara dengannya. Ia segera masuk kedalam rumah dan meninggalkan Hae Young berdiri di depan pintu yang tertutup.
Hae Young berbicara melalui pintu, tahu bahwa Seol berdiri di baliknya mendengarkan
Hae Young: “ Aku tahu kau ada dibalik pintu. Aku tahu kau ingin mendengar suaraku. Karena berusaha untuk menghindariku, kau tidak bisa melakukan apapun. Hanya bisa berdiri dibalik pintu kan? Walaupun kau menutup pintu, aku masih dapat mendengarmu, melihatmu. Jangan seperti ini.
Hae Young berkata ia akan sabar dan akan menunggunya membukakan pintu. Tapi Seol tidak membukakan pintu., ia hanya duduk di dalam. Hae Young menunggu di teras. Saat malam tiba, ia berbicara lagi:
Hae Young:” Ketika aku melihat apa yang ayahku lakukan dan rasa sakit yang kau rasakan, seharusnya aku tidak datang. Aku seharusnya tidak kembali. Aku tahu itulah kesopanan yang seharusnya aku tunjukkan, tapi aku minta maaf karena aku tidak dapat melakukannya hari ini. Rasa senang yang selalu kurasakan ketika bersamamu dan bertengkar denganmu – Aku tidak bisa menyerah. Dan aku tidak dapat menyerah membuatmu tidak bisa bernapas atau membuatmu jantungmu berdebar. Aku merasa seperti anak kecil. Aku tidak bisa begitu sabar. Aku belum pernah menyerah sebelumnya. Ya, seperti katamu. Aku brengsek. Kamu benar…tapi…apa yang kulakukan bila aku merindukanmu?” Suaranya pecah ketika ia mulai menangis, Seol juga menangis didalam. Ia melanjutkan,” Apa yang harus kulakukan karena merindukanmu 24 jam sehari? Aku merindukanmu sekarang. Aku merindukanmu sampai mati! Apa yang harus aku lakukan? Lee Seol….Aku mencintaimu. Aku berkata, Mr. P ini mencintaimu.”

Seol membuka pintu dan berkata, “ Aku juga….” tapi ia tidak memberinya kesempatan untuk menyelesaikan perkataannya..

Bersambung..

Sinopsis My Princess Episode 12

Sinopsis My Princess Episode 12
Yoon Ju sedang berbicara dengan Jung Woo. Jung Woo bertanya apakah ia mengakui Dan sebagai putri asli, tapi ia memberitahunya bahwa itu bukan masalah, karena tujuannya adalah untuk menjatuhkan monarki dan meruntuhkan kekuasaan Kakek.
Jung Woo kaget, mungkin ia terkejut karena melihat bahwa Yoon Ju tidak punya perasaan. Jung Woo memeluknya, memintanya berhenti sebelum semuanya terlalu jauh. Tapi Yoon Ju menolak.
Seol menyeret Dan ke kamarnya, bertanya apa yang ia katakan – bukan tentang masalah putri – tapi tentang ayah Hae Young. Yoon Ju datang dan memberitahu Dan untuk pergi ke apartemen yang telah ia siapkan untuknya dan dengan sukarela akan menceritakan segalanya kepada Seol.
Yoon Ju menceritakan kepada Seol tentang ayah Hae Young yang mengejar ayahnya dan bertanya bagaimana rasanya jadi Romeo dan Juliet. Seol gemetar, tapi Yoon Ju memberitahunya bahwa ia bahkan belum mulai.
Yoon Ju mengatakan bahwa berita hari ini tentang Kantong Ratu Myeongseong, mungkin berita besok tentang ayah Hae Young. Bila ia tidak ingin berita itu keluar, maka ia harus menyerah dan pergi atau Hae young tidak dapat mengangkat mukanya di Korea lagi.
Hae Young melangkah masuk ke kamar Seol dan merasakan ketegangan antara keduanya. Ia bertanya pada Yoon Ju apa yang mereka bicarakan. Yoon Ju berbohong bahwa ia sedang menenangkan Seol, tapi Hae Young tidak percaya sedikit pun.
Ia berpaling pada Seol dan memintanya untuk mempercayainya:”Percayalah padaku dan beritahu aku apa yang ia katakan padamu.” Ia terus menyuruhnya bercerita supaya ia dapat melindunginya. Tapi Seol hanya bisa diam.
Hae Young memutuskan untuk menceritakan perihal ayahnya kepada Seol, tapi sebelum ia bisa memulai, Seol menghentikannya:” Aku sudah tahu.” Berpikir bahwa Seol telah diberitahu tentang masa lalu ayah mereka, Hae Young tertegun. Seol menutupinya bahwa ia tidak percaya apa yang dikatakan kakaknya jadi sebaiknya Hae Young juga tidak.
Seol tersenyum dan berkata bahwa ia ingin istirahat, Hae Young keluar. Seol menangis. Hae Young mendengarnya. Sekarang Hae Young berpikir Seol tahu tentang ayah mereka dan berbohong karena berpikir mereka seperti Romeo dan Juliet dan tidak mampu melihatnya. Kesalahpahaman yang besar tentu saja.
Paginya, Seol datang menemui Yoon Ju yang sangat senang dan angkuh. Seol memanggilnya jahat karena membuatnya harus memilih dua orang yang paling penting dalam hidupnya dan setuju untuk meninggalkan istana.
Tapi ia menambahkan itu bukan berarti ia melarikan diri atau menyerah. Seol:”Aku akan kembali. Dan ketika aku melakukannya….Kau mati!” Wah Seol mulai berani mengkonfrontasi. Paling tidak ada perkembangan karakter dimana ia berani mempertahankan apa yang inginkan dan berjuang bukan hanya diam dan jadi bulan-bulanan saja.
Yoon Ju mengancamnya lagi – tidak ada cara baginya untuk kembali, karena bila ia menginjakkan kakinya lagi ke istana maka dunia akan tahu tentang ayah Hae Young. Ia menyakiti Seol lebih dalam lagi dengan mengatakan bahwa ia mengacaukan kehidupan banyak orang termasuk Hae Young. Jalan yang terbaik baginya adalah menghilang selamanya.
Hae Young ragu-ragu. Akhirnya menelpon ayahnya di New York. Meninggalkan pesan, dengan canggung berterimakasih atas bola bisbol yang dihadiahkannya ketika ia masih kecil dan memintanya untuk menelpon. Ia menelpon ayahnya dengan hati yang hancur dan penuh harap.
Ia pergi menemui Seol untuk menanyakan fotonya bersama ayahnya, jadi mereka bisa memberikannya ke wartawan dan menceritakan kisah Seol versi mereka. Seol khawatir bila mereka melakukannya apa yang terjadi dengan Dan dan berkata itu itu tidak akan cukup juga, pada akhirnya mengarahkan mereka ke test DNA dan penggalian makam.
Hae Young memberitahunya bahwa mereka akan mengambil jalan itu saja dan menyuruh Seol untuk memikirkannya. Seol meminta satu hari untuk istirahat dan Hae Young melangkah pergi. Seol menghentikannya dan bertanya apakah ia percaya bahwa Seol adalah putri yang asli.
Hae Young:”Ya, aku percaya. Walaupun seluruh dunia mengatakan bahwa kamu bukan seorang putri, sampai aku mati, bagiku kau putri jahat yang mencuri seluruh kekayaanku.”
Awww,manis sekali. Sampai meleleh.
Hae Young menyuruh Seol untuk mempercayakan semuanya padanya dan pergi, tidak sadar bahwa ini cara Seol mengucapkan selamat tinggal. Seol mengepak barang-barangnya dengan hati yang berat, mengikat rambutnya dengan pengikat rambut strawberry dan melangkah pergi.
Hae Young pergi ketempat Dan yang sedang menelpon Yoon Ju, mengeluh sangat bosan. Ia ketakutan ketika Hae Young datang mengetuk persembunyian rahasianya dan Yoon Ju menyuruhnya untuk tidak membuka pintu maupun mengangkat telpon dari siapapun kecuali dirinya.
Hae Young terus mengetuk pintu, akhirnya ia berbicara melalui pintu. Ia memberitahu Dan bahwa Seol mempunyai bukti yang akan membuktikan ia putri yang sebenarnya., tapi ia menolak menggunakannya karena takut apa yang akan terjadi pada Dan. Hae Young memberitahunya bahwa Seol akan menanggungnya sendiri. Dan mencemooh karena Seol bermain sebagai gadis yang baik, tapi ia juga gemetar.
Ia bertanya pada Dan pertanyaan terakhir, siapa dibalik semua ini? Ia menyuruh Dan untuk menghubunginya bila ia berubah pikiran.
Hae Young pergi ke tempat Sekretaris Oh dan bertanya bukti bahwa Seol adalah sang Putri karena ia ingat ketika Kakek pertama kali bertemu dengannya Kakek sangat yakin hingga berlutut di hadapannya. Sekretaris Oh tidak merespon, jadi Hae Young bertanya apakah ayahnya terlibat lebih dalam? Bukan hanya mengancam ayah Seol.
Tidak ada respon. Sekretaris Oh berkata bahwa ayah Hae Young terlibat lebih dalam daripada yang Hae Young tahu. Hae Young memutuskan bahwa ia cukup mendengar cerita tentang ayahnya dari orang lain dan akan langsung bertanya pada ayahnya untuk mendapat kepastian yang lebih tepat.
Hae Young kemudian bertanya apakah Yoon Ju juga tahu semua ini? Sekretaris Oh tidak percaya Hae Young menuduh Yoon Ju dalang masalah ini, mereka adalah keluarga. Hae Young meminta maaf, dan berkata bahwa ia tidak dapat mempercayai siapapun saat ini.
Hae Young kembali ke istana dan menemukan bahwa Seol telah pergi. Hae Young pergi ke rumah Ibu untuk mencarinya disana. Tapi Seol tidak ada. Ia berjanji pada Ibu untuk menjaga Seol.
Saat itu Seol sedang di kantor polisi, meminta laporan tentang kecelakaan yang menimpa ayahnya. Polisi mengatakan arsipnya tidak ada, karena laporan kecelakaan tidak disimpan dalam jangka waktu yang lama. Seol menemui jalan buntu lagi. Tapi ia ingat sesuatu dan pergi ke rumah teman ayahnya yang bekerja sebagai nelayan.
Ia bertanya apakah mereka ingat sesuatu tentang ia dan ayahnya yang dikejar oleh seseorang. Paman itu ingat bahwa mereka pergi di tengah malam tanpa pamit. Setelah itu seorang pria yang berbaju bagus dan naik mobil mahal bertanya tentang keberadaan mereka. Mereka menambahkan bahwa mereka telah menelpon jutaan kali pada iklan surat kabar yang mencari Seol, tapi hanya memperoleh jawaban yang berputar-putar. Akhirnya melalui Hae Younglah mereka dapat bertemu dengan Seol.
Seol menginap di kantor Jung Woo, takut dan sendiri. Hari berikutnya ia menelpon nomor yang terdapat di iklan dan meminta sekretaris Daehan Group untuk memberinya daftar orang yang telah menelpon dengan informasi. Tapi usahanya sia-sia, tidak ada yang mau memberinya daftar itu, Seol mengancm akan menelpon Kakek. Tentu saja mereka memberinya daftar itu. Ia menghabiskan waktunya sepanjang hari untuk menelpon nomor didalam daftar. Tapi tidak mendapat hasil.
Hae Young merenung di apartemennya dan memutuskan untuk menelpon Sun Ah. Sun Ah memberitahu Hae Young kemungkinan Seol menginap di kantor Jung Woo, tapi malam ini kelihatannya ia tidak kembali kesana. Ia berjanji akan menelpon bila Seol kembali.
Hae Young menelpon ayahnya lagi, kali ini ia memohon ayahnya untuk menelponnya kembali. Hae Young meninggalkan pesan, apakah ia membunuh Lee Han dan memohon untuk menjawab.
Seol melihat daftarnya dan menemukan telpon dari Amerika, dari James Park. Ia ragu-ragu karena bahasa Inggrisnya yang terbatas, tapi karena namanya Park, kemungkinan ia orang Korea. Seol menelponnya dan  tersambung ke voicemail seperti Hae Young. Ia meninggalkan pesan, meminta informasi tentang ayahnya.
Hae Young menelpon Yoon Ju dan bertanya apakah ia tahu dimana Seol Ia meminta maaf, tapi ia tidak bisa melakukan apapun sepanjang hari, ia berpikir mungkin Yoon Ju menyuruh orang untuk mengikuti Seol, maka Hae Young menelponnya.
Yoon Ju setuju untuk memberitahunya, tetap berkata bahwa Seol tidak dapat kembali ke istana apapun yang terjadi.. Hae Young:” Aku tidak dapat mendengar perkataanmu sekarang. Dimana Seol?”
Ia menemukan Seol di sebuah coffe shop, dimana Seol sedang dikerumuni orang banyak. Ia terjebak dalam masalah. Seseorang ketumpahan kopi. Hae Young berteriak, Seol sudah membuat masalah karena tidak bersamanya hanya dalam satu hari.
Di dalam mobil, Hae Young bertanya apakah ia akan melarikan diri lagi, Seol menjawab, sampai ia menemukan kebenaran tentang masa lalu ayahnya ia tidak akan kembali. Hae Young:”Apakah kamu benar-benar berpikir bahwa ayahku dan ayahmu….” Seol tidak menjawab, tapi bertanya apakah ia mempercayai ayahnya.
Hae Young berkata bahwa hanya itulah harapannya sekarang dan berkata pada Seol mereka akan menemukan kebenarannya bersama-sama mulai sekarang.
Dan ia membawa Seol ke rumah Jung Woo. Hah?
Yoon Ju diberitahu bahwa mereka bertiga berkumpul di rumah Jung Woo. Ia dimarahi Kakek karena membiarkan Seol melarikan diri, dan ayahnya sadar kalau Yoon Ju terlibat lebih dalam daripada yang ia pikirkan.
Di istana, Team Seol berkumpul untuk mengendalikan berita di internet.
Di rumah Jung Woo, Hae Young membuka lemari es seperti di rumahnya sendiri, dan membawa Jung Woo keluar untuk memberi Seol waktu untuk membersihkan diri secara privasi. Di toko ia membeli steak untuk makan malam, menambahkan bahwa Seol suka steak potongan besar dan juga karena ia suka daging steak. Ia menyukai apa yang putri sukai.
Jung Woo heran melihat sifat Hae Young yang kekanak-kanakan, tapi bukan berarti ia akan diam saja, ia mengambil daging yang paling mahal untuk dirinya sendiri, karena Hae Young yang membayar. Mereka kembali kerumah dan menemukan Seol tertidur di sofa. Hae Young mengejek Jung Woo, seharusnya ia mempunyai sofa yang lebih besar sehingga Seol tidak perlu meringkuk.
Hae Young meminta selimut, tetapi Jung Woo telah membawanya dan menyelimuti Seol. Hae Young memberitahunya untuk menyelimuti Seol saja dan meminimalisir sentuhan yang tidak berguna. Ha.
Jung Woo bertanya mengapa mereka datang ke tempatnya dan Hae Young menjawab karena ia tidak berpikir Yoon Ju akan datang ke sana, walaupun ia tahu mereka disana. Jung Woo memberitahunya bahwa ia tidak mengenal Yoon Ju dengan baik.Dalam sudut pandangnya, Yoon Ju sangat menyedihkan karena Hae Young
Ia kemudian menyuruh Seol untuk bangun karena mereka telah selesai berbicara. Seol membuka matanya malu-malu dan bertanya kenapa ia tahu. Jung Woo sering tidur dalam posisi itu, yang akan membuat kakinya gampang kesemutan dan mengatakan padanya ia membawa makan malam. Hae Young:” Aku yang membayarnya, kenapa kau yang mengaku membawanya.”
Bel pintu berbunyi, Jung Woo menebak itu Yoon Ju. Ternyata benar. Yoon Ju masuk dan meminta untuk berbicara dengan Seol berdua saja.
Yoon Ju mengejek:” Jadi disini tempatmu melarikan diri?” Seol:” Pasti membuatmu cemburu, aku bersama kedua pria yang tidak mau kau lepaskan.” Yoon Ju memberitahu Seol untuk menutup mulutnya, tapi Seol tidak takut:” Ini pasti sifatmu yang asli? Jadilah lebih ramah. Jadi aku bisa melihat semua sifatmu.”
Yoon Ju menyuruh Seol untuk bertemu dengan Kakek dan memberitahunya bahwa ia tidak mau lagi menjadi putri. Seol bertanya Yoon Ju punya bukti apa yang membuktikan ayah Hae Young yang membunuh ayahnya. Ia memberitahu Seol untuk menemui Kakek, karena ialah yang tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Hae Young mengganggu pembicaraan mereka dan membawa Seol dan menggenggam tangannya. Yoon Ju menyuruhnya melepaskannya, karena ia akan membawa Seol ke istana, ini perintah kakek. Tapi Hae Young menyuruhnya untuk menimpakan semua kesalahan padanya karena ia akan membawa Seol pergi.
Hae Young melarang Seol untuk bertemu dengan Yoon Ju lagi, terutama sendirian. Seol bertanya kemana mereka akan pergi. Hae Young menjawab, kemanapun tidak masalah, asalkan tidak seorang pun tahu….karena mereka akan pergi ke suatu tempat sendirian, hanya mereka berdua.
Hae Young:” Aku tidak melakukan ini karena hatimu seperti dalam neraka, dan aku tidak mau hanya membuat diriku sendiri saja yang bahagia, tapi…aku akan menjadi orang yang jahat.” Atau dengan kata lain: Hanya berdua denganmu membuatku merasa tidak pantas senang karena kau sedang dalam masalah, tapi masa bodohlah, aku akan membawamu pergi ke suatu tempat dan membuatmu bahagia. Gubrak….

Mereka tiba di sebuah rumah di pedesaan dan ketika Seol berjalan, ia mengingat ayah Hae Young, datang menyambutnya di depan pintu.

Bersambung…….

Sinopsis My Princess Episode 11

 Sinopsis My Princess Episode 11
Hae Young menanyakan pertanyaannya, tetapi Seol tidak mau menjawab:” Aku tahu apa yang telah kau korbankan, aku tahu siapa yang memusuhimu karenaku, tapi bagaimana aku bisa menjawab? Jika aku menjawabnya, keadaan akan menjadi lebih berat dan aku tidak tahu bagaimana aku melindungimu lagi. Jadi bagaimana aku menjawabmu. Aku tidak mau.” Hae Young dengan sedih tersenyum, berkata bahwa ia telah mengajarnya dengan baik, melihat bagaimana ia memberi jawaban yang bagus untuk pertanyaan yang buruk.
Ia memeluk Seol dan berkata:” Jangan pernah melupakan ini.” Kemudian pergi. Yoon Ju melihat semuanya. Ternyata ia tidak hanya ga punya hati tapi juga ga punya malu, karena ia pergi ke tempat Jung Woo (the comforter). Memilih langsung masuk ke dalam rumah daripada mengetuk pintu terlebih dahulu.
Ia menduga bahwa Jung Woo menyimpan Kantong Bersulam Ratu Myeongseong, tapi Jung Woo menolak untuk memperlihatkannya, yang membuat Yoon Ju semakin yakin bahwa ia menyimpannya.. Jung Woo berkata pada Yoon Ju bahwa ia sangat senang bila kantong itu asli, tetapi ia tahu ada seseorang yang ingin menggunakan kantong tersebut untuk kepentingan pribadi (Yoon Ju atau Dan?), hal yang tidak menyenangkan baginya. Dari reaksi Jung Woo, Yoon Ju tahu kalau kantong itu asli.
Mereka berdua mempertimbangkan kemungkinan kalau Dan mungkin Putri yang asli. Tapi Jung Woo menegaskan bahwa itu tak mungkin, sedangkan Yoon Ju lebih senang berpikir kearah itu.
Peringatan Hae Young benar-benar terjadi, Presiden menggunakan acara amal mengundang anak panti asuhan untuk kepentingannya dan Seol  berkata bahwa ia akan belajar lebih keras supaya dapat menjawab pertanyaan buruk dengan jawaban yang bagus.
Hae Young harus mempertanggungjawabkan perbuatannyapada saat acara amal. Presiden marah padanya, yang mengingatkan bahwa ia ada di istana untuk menggagalkan restorasi. Ia memerintahkan Hae Young untuk berhenti bekerja di istana, mengancam akan membuat kekacauan yang lebih besar jika ia tidak mau melakukannya.
Dan dan Yoon Ju bertemu untuk membicarakan pilihan yang mereka miliki, karena Kantong yang dimiliki Dan asli. Dan:” Aku ingin apa yang kau inginkan juga,” Yoon Ju setuju. Mulai malam ini Dan akan berperan sebagai putri. Tapi ketika Dan menanyakan  tentang pemilihan suara untuk restorasi, Yoon Ju tertawa – ia bisa membuang putri yang asli dari istana, apakah mungkin ia akan mengabdi pada putri yang palsu. Dan akan memainkan bagiannya agar pemilihan suara tidak akan terjadi. Setelah itu ia akan meninggalkan Korea.
Dan datang ke istana untuk melihat kamar yang akan jadi miliknya, Seol berpikir bahwa ia datang dalam rangka kunjungan keluarga. Ia membaca surat dari fans Seol dan mencemooh surat yang dikirim seorang yatim piatu dan berkata masa lalunya sebagai yatim piatu disembunyikannya, sedangkan Seol menggunakannya sebagai senjata.
Dan pergi dengan kata-kata dengan maksud tersembunyi,” Lain kali kalau aku datang kesini, lebih baik kau tidak berada disini.”
Seol melihat Hae Young menunggunya dan berusaha menyelinap secara sembunyi-sembunyi. Hae Young menghentikannya untuk berkata sesuatu, Seol tidak mau mendengarnya karena mengira Hae Young akan mengatakan kepadanya untuk melupakan kejadian kemarin. Ia meminta penangguhan satu hari , ingin menghabiskan hari ini jauh darinya dan ingin melakukan sesuatu sendirian.
Hae Young menegaskan bahwa itu tidak mungkin terjadi, karena ia akan bersamanya dalam radius 1 m dengannya, setiap ia berontak, maka ia akan mengurangi jaraknya 50 cm
Seol menduga alasan dibalik kebiasaannya yang kuno (juga hangat) bahwa ia ingin menghabiskan satu hari bersamanya sebagai dirinya sendiri bukan sebagai putri. Karena terlalu gugup dan bahagia, ia membuat alasan bahwa Jung Woo sedang menelponnya.
Seol mengunjungi Sun Ah di departement store, Seol menceritakan kehidupan cintanya. Sun Ah melihatnya sebagai keadaan yang tidak baik. Seol berkata bahwa nasehat-nasehatnya  tidak akan berlaku untuk Mr. P. Sun Ah melihat Hae Young datang mendekati mereka.
Seol panik, berkeras bahwa ia tidak akan menemukannya disini dan memanjat masuk ke dalam koper yang besar dan meminta Sun ah untuk menutupinya. Hae Young tidak dapat dibodohi kali ini dan berkeras membeli koper itu dan membawanya pergi.
Ia mengeluarkan kepalanya ketika Hae Young berhenti. Hae Young mendesah bahwa Seol sangat memalukan. Seol:” Ayo kita malu bersama!” dan mengingatkan aturan radius1 m mereka.
Lagi-lagi ia tidak mau mendengar apa yang akan dikatakan Hae Young, mengira (perkiraan yang salah) bahwa itu sesuatu yang tidak ingin didengarnya. Hae Young memaksanya untuk mendengarkannya lagi, memberinya 5 perintah:
1.    Jangan biarkan orang lain memegang tangannya (ia mengatakan itu saat ia memegang tangan Seol)
2.    Jangan masuk ke mobil orang lain.
3.    Jangan menerima gendongan dipunggung dari orang lain.
4.    Jangan mabuk dengan orang lain
5.    Jangan menerima pernyataan cinta dari orang lain
Wohohoho. Gubrak…
Pengakuan yang bagus. Seol tersenyum. Hae Young berkata seperti ia akan pergi selamanya, tapi Seol tidak memperhatikan petunjuk-petunjuk  kecil (dan tidak menghubungkan antara perilaku, perkataan maupun tiket pesawat yang dilihatnya dahulu)
Hae Young membawanya ke istana yang lama, tempat mereka pertama kali bertemu, dimana ada gadis lain yang sedang duduk berdandan dengan pakaian putri yang tradisional untuk menyambut turis. Seol ingin berfoto dengannya, Hae Young menawarkan diri untuk menjadi diplomat resmi untuknya,”untuk pertama dan terakhir kalinya”. Ia tidak sadar telah keceplosan sampai Seol bertanya apa maksudnya. Tapi Hae Young menutupinya dan berkata bahwa ia hanya bercanda.
Seol segera menarik perhatian orang-orang yang mengenalnya sebagai putri dan berkerumun di sekitarnya untuk mengambil foto dengan HP. Seol menyuruh putri palsu untuk beristirahat dan menawarkan foto bersama kepada semua orang. Seperti selebriti, fansnya segera membuat antrian termasuk Hae Young.
Kemudian mereka memeriksa foto-foto dari acara dadakan itu. Wajah Hae Young berubah sendu tapi Seol tidak menyadarinya. Ia berubah serius, Dengan nada sungguh-sungguh menasehati Seol menghadapi semua masalahnya di masa yang akan datang dan menyelesaikannya dengan baik, seperti seorang guru yang memberi pelajaran terakhir.
Seol bertanya kenapa ia sangat serius hari ini, yang dijawabnya bahwa ia hanya merasa serius hari ini. Seol merasakan sesuatu dan bertanya apa yang terjadi. Hae Young mengalihkan perhatian dengan berkata bahwa Jung Woo ingin bertemu dengannya dan mengantarnya pergi.
Jelas sekali bahwa ia berbohong. Hae Young memegang tangan Seol untuk beberapa saat, mencoba menyembunyikan emosinya dan mengambil salah satu foto untuk dirinya sendiri.
Jung Woo memberitahu Seol tentang kakak dan keaslian dari kantong tsb. Memang tidak cukup kuat untuk menggoyahkan posisinya, tapi ia khawatir itu akan membuat publik meragukan identitasnya, dan menyarankan untuk datang ke panti asuhan lagi.
Biarawati mengklarifikasi bahwa ketika Dan mengaku bahwa ibunya yang memberikan kantong itu, itu tidak jelas apakah yang dimaksudnya adalah ibu kandungnya atau ibu khayalan, karena anak-anak panti asuhan cenderung berbicara tentang orang tua khayalan mereka. Dan selalu berbicara tentang ibunya sedangkan Seol bercerita tentang ayah dan paman. Seol kecil pernah bercerita jika ia pergi dengan paman, maka ayah akan menjemputnya.
Kabar baik untuk mereka. Siapa yang disebut Seol sebagai paman? Mereka bingung karena banyaknya kemungkinan.
Yang dimaksud Seol kecil pastilah ayah Hae Young. Foto yang dilihatnya sejenak sebelum dimasukkan ke dalam koper. Ia melihat fotonya bersama Seol, berpikir begitu cepat waktu berlalu untuknya, dan meninggalkan sebuah amplop agar ditemukan Seol.
Ketika Seol kembali ke istana, Yoon Ju memarahinya dan menyerangnya dengan marah karena membuat Hae Young di depak dari istana. Hae Young telah bersalah pada Presiden dengan melindunginya dan ini adalah imbalannya.
Kaget, Seol bergegas mencarinya. Yoon Ju memperingatkan Jung woo untuk tidak menahannya, berkata bahwa semua orang boleh berada di sisi Seol, kecuali Jung Woo dan sekarang Seol memiliki segalanya.
Seol menemukan kamar Hae Young telah dikosongkan, dan mencoba menelponnya tapi telponnya tidak diangkat. Di kamarnya ia menemukan sebuah amplop yang berisi dokumen dan catatan dari Hae Young yang berhubungan dengan perintah kerajaan pertamanya yaitu ia telah menyumbangkan seluruh harta Seol, seperti yang diperintahkan padanya.
Seol menangis sendirian dikamarnya saat Hae Young meng sms nya:” Ada dua hadiah.”
Dengan penasaran ia melihat ke sekeliling kamarnaya, tapi tidak menemukan apapun sampai ibu memanggilnya. Hae Young telah meminta Ibu untuk datang menghibur putrinya yang sedang terluka.
Hae Young bertemu dengan Jung Woo. Hae Young meminta Jung Woo untuk menjaga Seol, yang mengejutkan Jung Woo sejenak. Tidak biasanya Hae Young menyuruhnya menjaga Seol.
Hae Young bersiap untuk pergi ke New York, mencari ayahnya, yang dilarang kembali ke Korea.
Seol diperkenalkan dengan gurunya yang baru, Seung Hyun, yang membuatkanya melakukan suatu tindakan. Ia memang tidak pintar, paling tidak akhirnya ia menyadari apa yang terjadi dan bertanya dimana Hae Young berada. Dan berpikir bahwa Hae Young sedang di bandara.
Ia bergegas menuju bandara, dan menemukan Hae Young ketika ia mengantri untuk boarding. Marah dan terluka, ia menangis karena Hae Young mencoba pergi tanpa pamit padanya. Ia berharap agar Hae Young segera kembali, tapi Hae Young tidak yakin.
Yoon Ju menelpon Hae Young untuk mengatakan bahwa ia punya hutang lagi padanya, karena ia berhasil menahan Hae Young tepat waktu untuk melindungi putri lagi. Ada hal penting yang terjadi, yang membutuhkan Hae Young untuk melapor ke istana.
Masalah tersebut berkaitan dengan kantong Ratu Myeongseong, dan pihak-pihak terkait dipanggil untuk pengungkapannya. Kakek segera mengenali kantong itu, tapi Seol tidak dapat mengingatnya dengan jelas. Yoon Ju mengemukakan hal ini untuk kepentingan Seol. Dan sekarang ia menjadi bingung karena telah tahu siapa yang memilikinya.
Kemudian ia memperkenalkan pemiliknya, Dan masuk, mengumumkan bahwa kantong itu diwariskan kepadanya. Seol sadar (demikian pula dengan yang lain) implikasi dari semua ini adalah ia bukanlah seorang putri. Kakek menyangkalnya, itu tidak mungkin, karena ia memberikan kantong itu kepada Lee Han, ayah Seol.
Dengan nada bermartabat, Dan berkata bahwa ia ingin tetap diam dan membiarkan Seol menjadi putri ( sangat murah hati), tapi sekarang ia harus bicara (sangat terhormat).
Ia kemudian menceritakan cerita bohong yang dibuat oleh Yoon Ju bahwa Dan ditinggalkan di panti asuhan saat umurnya 5 th karena seseorang telah mengikutinya ayahnya. Suatu malam ayahnya meninggal. Kemudian ia bertemu dengan Seol dan menceritakan seluruhnya kepadanya.
Seol tertawa karena semua itu bohong. Tapi Dan berkata dengan menggurui bahwa kebenaran akan datang.
Yoon Ju menjelaskan bahwa ini akan menjadi masalah untuk menetapkan Seol menjadi putri tanpa penyelidikan lebih lanjut. Kakek menolaknya, selama ia bisa membuktikan bahwa Seol adalah putri itu sudah cukup, tetapi Yoon Ju mengatakan bahwa tugasnyalah  untuk menyelidiki semua hal hingga tuntas.
Kakek bertanya pada Dan apakah ia mengingatnya, dan ia menjawab ya dan menambahkan bahwa kakek naik helikopter pada hari ia bertemu dengannya. Itu adalah memori Seol, tapi dengan licik Dan bertanya pada Seol apakah ia tahu kenapa ia ada di area konstruksi hari itu. Seol tidak ingat. Karena Dan telah dilatih, tentu dia bisa menyaru kebenaran sebagai “memori,”nya mengatakan bahwa orang yang mengejar ayahnya telah mengancam ayah untuk tidak pernah muncul di depan Kakek lagi.
Dan ini sangat menyedihkan, walaupun Hae Young mengetahui kebenarannya, ia tidak dapat melihat ke arah Seol. Dan tahu bahwa yang mengejar ayah Seol adalah ayah Hae Young, tapi Seol sendiri malah tidak tahu kebenarannya.
Pertemuan tersebut terganggu dengan adanya berita khusus dari wartawan Yoo (tentu saja dengan campur tangan Yoon Ju) bahwa sedang ada perdebatan sengit tentang siapa pemilik Kantong Ratu Myeongseong dan validitas Seol sekarang sedang diselidiki.
Kakek merasa curiga dengan perkembangan masalah ini, ia bertanya kepada sekretarisnya hanya sedikit orang yang mengetahui tentang ayah Hae Young. Sekretaris Oh gugup, takut Kakek akan tahu Yoon Ju yang melakukannya. Tapi Kakek malah menuduh Hae Young.
Hae Young menyerang Dan, bertanya bagaimana ia tahu cerita itu. Ia berkata bahwa ia mengalaminya secara langsung. Ketika ditanya kenapa ia menunggu untuk berbicara, Dan menjawab bahwa ia menentang restorasi. Ia tidak ingin menjadi putri – ia tidak mau melakukan itu untuk orang-orang yang mengejar ia dan ayahnya.
Kakek menuduh cucunya dibalik semua masalah ini. Ini Hal yang membuatnya terguncang dan sakit. Kakek mengira Hae Young telah merencanakan untuk mengagalkan proyek ini dari awal bahkan mencoba mengirim Seol keluar negeri. Tapi ia sangat terkejut sekarang.
Kakek mengatakan kepadanya dengan jijik bahwa dia seperti ayahnya, dan memperingatkan bahwa dia tidak akan mendapatkan jalan. Hae Young mengatakan  dengan pahit bahwa dia benar, dan keluar.
Beberapa kata yang menyakitkan lagi, kali ini dikatakan Yoon Ju kepada Jung woo:” Aku berharap sebuah keajaiban. Sebelum rakyat memilih untuk restorasi, kekuasaan Kakek hancur.”
Mungkin karena mengerti perasaan yang membuat Yoon Ju mengatakan itu, rasa sakit dan takut yang ada jauh di lubuk hatinya, Jung Woo memeluknya, dengan perhatian berkata:” Jangan lakukan itu. Kamu dapat berhenti melakukannya sekarang.”
Ia berkata bahwa ia tahu,” Tapi aku tidak mau.”
Seol menghentikan kakaknya yang mengejek,” Apakah kamu takut? Khawatir? Kenapa? Jika kamu benar-benar seorang putri maka buktikanlah!”
Tapi bukan itu yang diperhatikannya sekarang, Seol berteriak bahwa bukan itu masalahnya – apa yang telah ia lakukan pada Hae Young?
Yoon Ju masuk untuk mengambil alih situasi dan mengolok-olok Seol menyebutnya situasi Romeo dan Juliet yang tragis tepat saat Hae Young masuk ke dalam ruangan.
Bersambung……

Sinopsis My Princess Episode 10 part 2

Sinopsis My Princess episode 10 part 2

Profesor Nam Jung Woo mengadakan janji pertemuan dengan kakak Lee Seol, Lee Dan. Mereka akan membicarakan tentang sachet milik Lee Dan.
“Aku mengunjungi panti asuhan dengan saudaramu.” ucap Profesor Nam Jung Woo.
“Benarkah?” ucap Lee Dan.
“Pengasuh di panti asuhan mengatakan bahwa sachet milik Lee Dan, bukan Lee Seol. Aku datang untuk melihat apakah itu benar.”
“Aku kira kalau Kau ingin menjadi putri, Kau harus memiliki itu. Mengetahui sebagaimana setiap orang
terus berbicara tentang hal itu.” jawab Lee Dan. Sachet/tas bersejarah milik ratu yang seharusnya berada di tangan Lee Seol, sekarang sachet itu ada di tangan Lee Dan. Tanpa adanya sachet itu, Lee Seol belum syah untuk menjadi putri. Dan dengan sachet itu juga, Lee Dan bakal menggeser posisi Lee Seol, dengan berpura-pura mengatakan kalau sachet itu adalah sebenarnya adalah miliknya sendiri, bukan milik Lee Seol.

“Sepertinya seseorang telah mempengaruhimu dengan topik ini, kan? Lalu, apakah Kau memiliki sachet itu?” tanya Profesor Nam Jung Woo.
“Kau profesornya Lee Seol. Dan Kau saat ini berada di pihak kerajaan, benar?”
“Ya.”
“Kalau seperti itu, maka Aku harus berhati-hati kalau ingin mengatakan sesuatu. Jadi Aku harus berhati-hati karena Aku belum membahas hal inidengan Seol.”
“Yang Aku ingin tahu adalah apakah Kau memiliki sachet itu.”
“Yang Aku ingin tahu tentang hal itu adalah kalau Aku tidak memiliki sachet itu, apa saudara perempuanku akan berada di posisi yang kurang menguntungkan dengan hal itu. Aku tidak ingin melihat adikku disakiti.”
“Tapi kenapa Kau terus-menerus menghindari untuk menjawab pertanyaan aku lontarkan? Apakah karena Kau tidak memiliki sachet itu?”
aaf, tetapi karena Aku sedang belajar untuk ujian .. Aku pergi dulu.” jawab Lee Dan, kemudian ia pergi begitu saja.

Oh Yoon memberitahukan tentang undangan dari presiden, “Ada undangan dari Blue House.”
“Dari Blue House?” tanya Lee Seol.
“Ini suatu peristiwa di mana Kau akan bekerja sebagai sukarelawan di panti asuhan, di mana Kau dibesarkan.
Presiden menghormatimu dengan memintamu untuk berpartisipasi. Silakan mengikuti kegiatan itu.” ucap Yoon Joo.

“Aku tidak tahu apakah Kau ingin aku pergi atau tidak. Jika seperti yang Kau katakan, ini adalah acara publik.”

“Lebih tepatnya, ini akan menunjukkan dukunganmu bagi Presiden. Tapi, Kau juga tidak akan rugi.
Kau memiliki kesempatan dari Presiden dengan melaksanakan apa yang Kau katakan dalam pidatomu.”
“Fine. Aku akan pergi.” jawab Lee Seol.
“Kau sangat kooperatif.” puji Oh Yoon Joo.
“Apa pun itu, itu adalah hal yang baik.”

Profesor datang menemui Lee Seol, ia mengatakan apa saja informasi yang sudah ia dapat dari pertemuannya dengan Lee Dan.
“Apa yang kakakku katakan?” tanya Lee Seol penasaran.
“Sebenarnya kami berpisah dengan pembicaraan yang tidak terselesaikan. Dia tidak akan menjawab pertanyaanku dengan jelas..” jawab Profesor Nam Jung Woo.
“Dia tidak akan menanggapi pesanku. Aku khawatir tentang apa yang harus dilakukan.” ucap Lee Seol.
“Dia pasti tahu tentang sachet itu. Tapi apakah dia memilikinya atau tidak, itu yang dipertanyakan. Dan Aku pikir ada seseorang yang sudah membicarakan tentang masalah ini terlebih dulu kepadanya.” jawab Prof.
“Dan siapa itu?” tanya Lee Seol.
“Aku tidak tahu siapa itu. Tapi, Aku pikir itu adalah seseorang yang membenciamu menjadi putri.” jawab Prof.

“Mari kita berasumsi ia mengambilnya. Masalahnya adalah apakah itu asli atau palsu. Mungkin itu yang palsu.” terka profesor.
“No. Karena mungkin itu asli.”
“Apa? Jika sachet itu benar, maka tidak ada bukti nyata bahwa itu adalah milikmu.”
“Tapi bagaimana bisa sachet itu ada di unnie?”

Gun-I sedang mengajari Lee Seol cara memasak.
“Apa?” tanya Gun-i.
“Oh. Uhh, seberapa jauh kita sekarang?”
“Kau harus menambahkan lobak itu.” suruh Gun-I.
“Ohh oke. Lobak.”
“Tambahkan daun bawang dan bawang putih.”
“Jadi apa yang selanjutnya?”
Lee Seol menjawab, “Keluarkan minyak dan biarkan beberapa detik sampai gelembung air muncul di atasnya dengan cinta dan ketulusan.” Lee Seol tersenyum dan Gun-I berbunga-bunga.
“Anak-anak akan menyukai hatimu yang hangat.” ucap Gun-I senang.

“Apakah Kau pikir begitu? Dalam hal ini, bisakah idola kerajaan membiarkan Gun mencicipinya?” ucap Lee Seol seraya menyendokkan masakannya, lalu menyuapi Gun-i. Tapi, hal itu terhenti karena kedatangan Park Hae Young. Gun-I gugup, ia lalu berkata, “Aku akan pergi. Jika ada masalah, hubungiku. Aku berharap sup ini akan matang dengan rasa yang sedap OK.” ucap Gun-I seraya pergi.
“Seseorang yang menarik perhatian, harus kembali ke tempat dimana ia berada.” ucap Gun-I menyemangati dirinya sendiri seraya berjalan meninggalkan Lee Seol.

“Orang itu masih belum sadar.” ejek Park Hae Young. “Apakah Kau melakukan ini karena acara panti asuhan?”
“Ya, kenapa?” tanya Lee Seol.
“Dengan izin siapa, mengapa Kau pergi ke sana? Bukankah aku mengatakan bahwa Kau perlu persetujuanku untuk pergi ke mana saja?”
“Tapi mengapa Aku tidak boleh pergi ke sana?”
“Kalau Kau belum siap dengan keadaan publik, lalu kemana lagi Kau harus pergi?”
“Aku hanya akan memasak Kalbi (daging) sup, apa juga harus memiliki persiapan? Memotong daging dengan hati yang sederhana. Sudah cukup, bukan?” ucap Lee Seol.

“Tidak, itu tidak cukup. Karena hal ini akan terjadi! Apakah Kau pikir Kau pergi ke sana hanya untuk membuat Kalbi (daging) sup?” Park Hae Young kesal, ia sebenarnya ingin mengatakan kalau acara panti asuhan itu hanya siasat presiden untuk menarik simpati masyarakat, dan ia memanfaatkan Lee Seol untuk kepentingannya politiknya. Tapi, Park Hae Young sulit untuk mengatakan hal itu.  “Kau .. Kau sengaja berusaha untuk menggangguku? Mencoba untuk membuat Aku marah? Kau begitu naif.
Aku tidak akan membiarkan Kau pergi ke manapun.”

“Mengapa? Mengapa? Apakah Aku milik Kau? Apa yang Kau lihat?! Yah, aku tahu siapa yang Aku paling suka. Jika itu adalah untuk politik, maka Aku akan menjadi Mishil .. Tapi saat ini Aku memegang pisau, Aku akan menjadi Dae Jang Geum.” ucap Lee Seol dengan dramatis. HAHAAAAA… sumpah keren ini,

If it is for politics, then I will be Mishil.. But the moment I hold a knife, I become Dae Jang Geum.

“Bukankah aku memberitahumu untuk berhenti menonton drama?” Park Hae young kesal.
Lee Seol kembali berpura-pura menjadi Dae Jang Geum, ia berkata seraya memotong lobak, “Meskipun satu hal yang patut disesalkan … Orang yang mencintai Aku dan selalu menjaga aku … Ji Jin Hee yang tidak ada di sini.”
Di sambung dengan nyanyian Dae jang Geum, Lee Seol bernyanyi, “Onara Onara Ona Aju, Aju Onara Onara … (Dae Jang Geum tema)” HHAAHAA…

“Onara Onara Ona Aju, Aju Onara Onara … (Dae Jang Geum tema)

“Ahhh Kau begitu berisik! Cepat dan lepaskan celemek itu .” suruh Park Hae Young yang mulai risih dengan Lee Seol dan pendramaannya.
“Aku harus menyelesaikan apa yang Aku memasak.”

“Jangan keras kepala. Tapi aku akan mengatakan ini lagi … Kau pasti tidak akan bisa pergi ke panti asuhan. Paham? Aku memberitahu Kau lagi.”
“Geez … Aku tidak mau!”
“Aku yang akan memutuskan apakah Aku pergi atau tidak pergi! ”
“Ahhh benar-benar!” Lee Seol kesal.

Lee Seol datang menemui Oh Yoon Joo, ia berkata, “Aku.. Akan pergi ke panti asuhan.”
“Go. Aku mengatakan kau bisa pergi.” jawab Oh Yoon Joo. “Ada masalah apa?”
“Karena Park Hae Young mengatakan kepada Aku untuk tidak pergi. Kalian berdua memang ditetapkan bersama, tetapi kalian sedang bermain dalam permainan yang berbeda.” Lee Seol mulai curiga mengenai hubungan Oh Yoon Joo dan Park Hae Young yang mulai tidak membaik.
“Aku heran mengapa Oppa melakukan hal itu. Karena ini adalah peristiwa yang baik, Princess kita harus memakai sesuatu yang cantik. Aku akan mencoba berbicara dengannya.” ucap Yoo Joo.
“Maaf .. tapi ..”
“Apa?”
“Tetapi karena Direktur Oh menyuruhku pergi, … faktanya bahwa Aku tidak harus pergi ke panti asuhan nampaknya lebih masuk akal. Aku akan mengubah acara tersebut.” jawab Lee Seol dengan tegas. Ia berencana untuk mengubah acara panti asuhan itu. Ia mengubah acara sosial itu, Lee Seol membiarkan acara sosial diadakan di istana sehingga ia tidak melanggar perintah Park Hae Young, untuk tidak keluar dari istana.

“Anak-anak! Sang Putri telah tiba! Hey Kids! Putri telah tiba!” ucap pengawal. Anak-anak panti asuhan langsung terdiam.
Lee Seol lalu berkata dengan tersenyum lembut, “Anak-anakku, Aku menyambut hangat kalian semua.”
Semuanya tetap terdiam, lalu kemudian serentak mereka langsung memeluk Lee Seol.
“Wow, itu sang putri! Hello! Wow! Princess benar-benar cantik!” ucap anak-anak panti itu.
“Apakah Kau membawa ini untuk diberikan kepasa Aku?” tanya Lee Seol saat menerima satu ikat bunga.
“Ya!”

“Ah, terima kasih! Dengan Aku, Aku akan menunjukkan isi istana! Apa yang ingin Kau lakukan? Apakah Kau ingin melihat kamarku?” tanya Lee Seol.
“Ya!” semuanya menjawab serentak.
“Kamarku adalah ruangan khusus sang Putri dan sangat indah! Apakah Kau ingin melihatnya?”
“Ya!”
“Karena Aku belum terlalu lama di sini, apakah Kau ingin melihat-lihat istana bersama-sama?”
“Ya!”

Oh Yoon Joo memperhatikan apa yang terjadi, kemudian asistennya berkata memberitahukan informasi. “Lee Dan telah tiba.”
“Ya! Ini adalah sesuatu yang jangan sampai Park Hae Young mengetahui hal ini.” ucap Yoon Joo.
“Jangan khawatir. Untungnya, hari ini ada acara di kementerian sehingga dia sudah pergi.”
“Sebuah acara?”

Park Hae Young tidak sedang pergi ke acara kementrian, ia sedang menghadap kakeknya. Park Hae Young benar-benar ingin mengetahui apa yang sebenanrya ayahnya sudah lakukan.
“Mengapa Kau tampak begitu serius? Apakah tentang Yoon Joo?” tanya kakek.
“No Ini tentang Ayah. Kau bilang sebelumnya .. Mengenai ayah .. Alasan kenapa Ayah diusir .. Apakah karena ia menyebabkan keturunan keluarga kekaisaran tidak diakui?” tanya Park Hae Young..
“Aku tahu bahwa suatu hari nanti aku akan memberitahu Kau tentang ayahmu. Aku takut, Kau akan
perlahan-lahan menjadi seperti ayahmu tetapi Aku masih percaya pada Kau.” jawab Kakek.
“Jika Kau percaya pada Aku, Kau seharusnya tidak akan mengatakan hal-hal seperti itu.”
“Kau masih muda itu. Aku bisa melihat bahwa ketika ayahmu pergi, Kau sangat kesepian. Tapi aku tidak bisa memaafkan ayahmu. Dia melakukan suatu dosa yang tidak termaafkan. Dia menimbulkan banyak kekacauan pada sejarah negara yang tidak dapat disembunyikan. ”
“Ayah …” Park Hae Young akhirnya mengatakan apa yang sebenarnya tidak ingin ia katakan, “Ia tidak menyebabkan kematian sang pangeran, kan?”
“Apakah Kau benar-benar mempercayai hal itu? Bahkan ayahmu mengaku tidak bersalah.” jawab Kakek. “Namun Aku berpikir sebaliknya. istana ini benar-benar sangat kacau. Karena tiba-tiba sudah ada pengaturan tentang istana yang telah dibuat.”

Oh Yoon Joo menemui Lee Dan.
“Kau tidak datang menemuiku untuk minum teh beberapa waktu yang lalu..” ucap Lee Dan.
“Kapan Kau akan mengerti? Banyak yang mengatakan kalau Kau sedang berusaha untuk belajar berbohong.. Kenapa, saat satu kali seseorang mengatakan hal itu, Kau tidak langsung mengerti? Bukankah Aku katakan sebelumnya jangan muncul di hadapan Aku lagi?” ucap Yoon Joo. “Aku tidak peduli apa yang Kau miliki atau
tidak dan betapa pentingnya. Aku tidak membutuhkannya itu.”
“Ini hanya akan menjadi sedikit tidak nyaman. Lalu, mengapa Kau bertemu Kau ingin bertemu denganku?” jawab Lee Dan.

“Jadi ini adalah waktu yang terakhir. Kau tau, kartu kemenanganmu adalah sachet itu? Kalau Kau berhasil memilikinya. Maka, Aku akan memberikan hadiah. Ini akan lebih daripada yang pernah Kau bayangkan.
Jangan konyol.” jawab Oh Yoon Joo
Lee Dan kesal, sebenarnya maksud kedatangannya ke istana untuk menemui Oh Yoon Joo adalah untuk membicarakan tentang sachet yang ia miliki, bahkan ia ingin melaporkan kalau kemarin ia bertemu dengan Profesor, tapi karena Oh Yoon joo berkata sesuatu hal yang membuatnya kesal, Lee Dan berasumsi bahwa Oh Yoon Joo tidak bisa lagi diajak kerja sama. Ia lalu pergi begitu saja dari hadapan Oh Yoon Joo.
Karena tidak bisa bekerja sama dengan Oh Yoon Joo, maka Lee Dan mencari Profesor Nam Jung Woo. Lee Dan menganggap, kalau Profesor salah seorang yang bisa ia percayai bahkan bisa ia manfaatkan.

“Aku memilikinya. sachet itu. Aku mengatakan bahwa Aku memilikinya.” ucap Lee Dan.
“Aku sudah curiga dengan hal itu .. Hanya saja sulit untuk mencari tahu apakah Kau membawanya sekarang? Aku bisa saja dibodohi.” jawab Profesor.
“Jika ini benar-benar adalah sachet ratu Myeong, ini adalah momen bersejarah dalam hidupku.” ucap Profesor seraya membuka kotak berisi sachet/tas ratu Myeong. Profesor terkesima karena selama ini ia mencari benda yang ada di hadapannya itu.
“Ini adalah milikku. Aku mengatakan bahwa itu adalah milikku.” ucap Lee Dan kembali menegaskan.
“Benarkah?”
“Aku ingin mempercayai Profesor Nam. Verifikasilah kalau itu benar. Jika sachet itu milik Ratu Myseong?”
“Mengapa kamu percaya padaku?” tanya Profesor.
“Karena sesuatu hal yang baru saja aku lihat.”
“Apa maksudmu?”
“Jika aku tidak ada di sini, Kau pasti akan menjaga sachet itu.”
“Aku akan mengevaluasi, untuk mendapatkakn pendapat yang akurat, komite barang antik harus mengevaluasinya. Ini akan memakan waktu.” Jawab Profesor Nam Jung Woo.
“Aku akan menunggu.” jawab Lee Dan.

Lee Seol membacakan cerita pada anak-anak panti. Anak-anak panti menyimak dengan baik.
“Ratu hampir pingsan ketika dia mengeatahui pengantin itu adalah Snow White. Setelah Pangeran dan Snow White menikah, mereka hidup bahagia selamanya.” Lee Seol selesai membacakan cerita.
Park Hae Young datang, ia langsung mendekati Lee Seol seraya berkata pelan, “Apa ini? Apa yang terjadi?” “Kau bilang jangan pergi panti asuhan .. Jadi Aku membawa mereka ke istana.” jawab Lee Seol polos.
“Apa? Apa yang kau lakukan?” Park Hae Young kesal.

Salah seorang anak panti bertanya dan mengalihkan pembicaraan antara Lee Seol dan Park Hae Young. “Putri Lee Seol, dibandingkan dengan Putri di dongeng dan Putri Lee Seol, siapa yang lebih cantik?” tanya anak panti itu.
“Tentu saja Putri Lee Seol lebih cantik dari putri di dongeng itu.” jawab pengasuh.
“Tidak!” jawab anak-anak panti dengan serentak.
“Kalian semua! Kau pikir aku jelek?” tanya Lee Seol.
Park Hae Young tersenyum mendengar hal itu.
“Ya!” jawab mereka bersamaan.
“Mengapa?” tanya Lee Seol.
“Karena Kau tidak memiliki seorang pangeran!” jawab anak-anak panti seraya bersorak.
Lee Seol bingung, ia lalu berkata seraya merangkul lengan Park Hae Young. “Pangeran ada di sini. Apakah kalian semua tidak lapar?”
“Ya!”
“Apakah kita memiliki sesuatu yang lezat?”
“Ya!”
Ketua pengawal berkata pada Lee Seol, “Putri, Presiden telah tiba.”
“Kenapa Presiden di sini?” ucap Park Hae Young.
“Aku yang memanggilnya. Mengapa?” jawab Lee Seol.
“Apa?”

Presiden datang ke istana dan para wartawan sibuk mengambil gambar dan report dari presiden.
“Putri, kemarilah silahkan.” panggil Presiden pada Lee Seol yang berdiri agak jauh dari reporter dan presiden.
Dengan canggung Lee Seol menghampiri Presiden,
“Aku tahu Kau gugup. Tapi rilekslah sehingga anak-anak juga bisa nyaman.” ucap Presiden seraya berbisik.
“Ya …” jawab Lee Seol.
“Lihat di sini! Lihat di sini! Look over this way! Ini adalah kegiatan yang diadakan oleh Putri. Mengapa Presiden berpartisipasi?” tanya salah satu reporter.
“Ya, untuk ikut merayakan Tahun Baru, Aku mengusulkan kegiatan ini untuk sang Putri untuk berbagi kehangatannya bersama anak-anak. Putri sangat setuju untuk melakukannya.” ucap Presiden.
Lee Seol terus saja melihat ke arah Park Hae Young, Lee Seol gugup dan tidak tau harus berkata apa.

Park Hae Young lalu bertindak, ia menghalangi para reporter untuk mengambil gambar Lee Seol.
“Aku Diplomat istana Park Hae Young. Pertama, terima kasih kepada para wartawan yang datang hari ini. Aku ingin menekankan lagi, Putri mengadakan acara ini .. Tidak ada kaitannya dengan implikasi politik. keluarga kerajaan Korea akan mempertahankan kemerdekaan mereka dan tidak terkait dengan politik. Aku tidak akan mengizinkan siapapun untuk mengganggu kekaisaran keluarga yang tersisa. Kemudian karena jadwal sang Putri .. Dia akan pergi sekarang. Permisi.” ucap Park Hae Young seraya pergi, ia menarik pelan tangan Lee Seol agar Lee Seol berjalan cepat.

Kemudian, Park Hae Young mulai berkata jujur, ia berkata pada Lee Seol bahwa sebenarnya Presiden mengadakan acara ini untuk memanfaatkan Lee Seol, ia hanya mencari popularitas dan simpati dari masyarakat. Lee Seol mengerti. Kesalahan fatal yang dilakukan Park Hae Young adalah menyudutkan Presiden. Ya, sikapnya tadi secara tidak langsung merupakan sikap menentang Presiden. Dan konsekuensi yang akan diterima Park Hae Young adalah kedudukannya akan terancam dan presieden juga akan membuat sebuah perlawanan pada keluarga kerajaan. Lee Seol tambah mengerti. Ia tahu, kalau semua adalah kesalahannya. Semua adalah kesalahannya. Lee Seol menangis.

  My Princess selalu punya ending yang mengejutkan, kali ini episode 10 diakhiri dengan ungkapan Park Hae Young. Park Hae Young menemui Lee Seol dan ia berkata, “Izinkan aku bertanya satu hal. Bisakah kau tidak menjadi seorang putri? Apakah kau akan kalau kau tidak menjadi seorang Princess? Dari pada menjadi Princess … Bisakah kau menjadi wanitaku?”

Bersambung…

Sinopsis My Princess Episode 10 part 1

Sinopsis My Princess episode 10 part 1 :

“Apakah Kau berharap bahwa Hae Young oppa tidak akan datang menjemputku?” tanya Oh Yoon Joo dengan sinis.
“Ya.” jawab Lee Seol dengan awal yang enggan. “Aku berharap ia tidak akan datang.”
“Tapi apa yang harus dilakukan? Dia sudah datang.” jawab Oh Yoon Joo, ia melihat ke sudut jalan lalu mendapati Park Hae Young berjalan ke arahnya.
Dengan dramatis, Oh Yoon Joo berlari ke arah Park Hae Young dan ia langsung memeluk Park Hae Young. Park Hae Young tidak datang sendiri, ia datang bersama profesor Nam Jung Woo.

“Terima kasih sudah datang.” ucap Oh Yoon Joo pada Park Hae Young, ia masih memeluk Park Hae Young. Apa yang diucapkan Yoon Joo sebenarnya bukan untuk Park Hae Young karena mata Yoon Joo terus menatap Profesor Nam Jung Woo. Yoon Joo seolah-olah berkata pada Profesor Nam Jung Woo.
“Kau harus menunggu lama?” jawab Park Hae Young. Park Hae Young pun sama, ia menjawab bukan benar-benar menjawab pertanyaan Yoon Joo, tapi Park Hae Young seolah-olah berbicara secara tidak langsung pada Lee Seol. Lee Seol menatapnya, ia mencoba untuk tidak menangis.
“It’s ok. Karena aku tahu Kau akan datang.” jawab Oh Yoon Joo.

“Udara sangat dingin, Kau harusnya menunggu di dalam.” ucap Park Hae Young. Ia dan Lee Seol masih terus bertatapan.
“Bahkan hanya satu detik saja, Aku tidak sabar untuk bertemu Kau.” jawab Yoon Joo.
Park Hae Young melepaskan rangkulan Yoon Joo, lalu berkata, “Jika Kau minum alkohol dan menghubungiku, Aku akan berlari ke sini tak peduli kapanpun itu.”
“Aku tahu.” jawab Oh Yoon Joo.
“Bahkan jika Kau menelepon Aku karena permainan kekanak-kanakan permainan seperti ini lagi. Aku masih wajib untuk datang.” ucap Park Hae Young.
“Aku tahu itu.” jawab Yoon Joo.
“Kau …” Park Hae Young menoleh ke arah Profesor Nam Jung Woo. “Kau mungkin bertanya-tanya siapa salah satu dari kami yang akan datang, antara aku dan dia. Benar? Tapi … Itu bukan aku. Namun, aku akan tetap memegang tanganmu di sini. Dan …Dan membawamu pergi.” ujar Park Hae Young. Ia memegang tangan Yoon Joo.
Yoon Joo mengerti perkataan Park Hae Young, ia berkata “Karena Seol Lee? Jadi dia dapat melihatnya?”
“Yeah.”
“Oppa … Kau berutang padaku.” jawab Yoon Joo.
“Oke. Mari pergi!”
Lee Seol yang sedari tadi memperhatikan Park Hae Young akhirnya memanggil Park Hae Young, “Mr P.Jangan pergi! Jangan pergi, Mr P. Tolong jangan pergi!” pinta Lee Seol. Park Hae Young hanya menghentikan langkahnya lalu pergi meninggalkan Lee Seol.

Di mobil, Park Hae Young dan Oh Yoon Joo.
“Kau pasti sangat menyukainya … Seol. Denganku, kenapa ini tidak seperti itu?”
“Sebaiknya kau istarahat di hotel. Istana atau rumah .. tampaknya tidak ada yang nyaman. Pergi ke hotel hanya untuk mendapatkan malam yang terbaik.” Park Hae Young mengalihkan pembicaraan.

“Bodoh. Kau bodoh.” ucap Lee Seol, ia kesal dengan sikap Park Hae Young.
Profesor Nam Jung Woo datang menghampiri Lee Seol. Ia mencoba menenangkan Lee Seol.
“Apakah Kau baik-baik saja?” tanya Profesor Nam Jung Woo.
“Hal ini memalukan bagiku, jadi pergilah, Profesor.” ujar Lee Seol.
“Bahkan jika Kau terus seperti ini, mereka tetap tidak akan kembali.” jawab Profesor.
“Hanya saja … Dia tidak akan datang, kan? Mr P tidak datang. Begitu dia meninggalkan aku, maka dia benar-benar meninggalkan Aku. Itu bukan gaya untuk datang kembali.”
“Apakah Kau ingin pergi makan sesuatu yang manis?”
“Sesuatu yang manis?”

“Makan makanan yang manis akan sangat membantu keadaan hatimu. Dari pengalamanku seperti itu.”
“Profesor, Kau yang akan mentraktirku kan?” pinta Lee Seol seraya tersenyum.
“Cuaca benar-benar dingin …” Profesor mengalihkan pembicaraan. hehe..

Lee Seol belum juga kembali ke istana. Park Hae Young mulai cemas, ia menyuruh asisten pribadi Lee Seol untuk terus menghubungi Lee Seol.
“Belum.” jawab Asisten Lee Seol.
“Belum?” tanya ulang Park Hae Young.
“Dia tidak menjawab teleponnya. Jika dia tahu, aku benar-benar akan dipecat saat ini juga.” ucap Asisten Lee Seol.
“Dapatkah Kau meneleponnya sekali lagi?” Pinta Lee Seol.
“Aku sudah menelepon terus menerus, tapi … Tapi teleponnya telah dimatikan untuk sementara waktu.”
“Apa yang Kau katakan? Mungkin. Dapatkah Kau menghubungi Profesor Nam Jung?” saran Park Hae Young. Ia tidak bisa menutupi rasa kekhawatirannya.
“Apakah mereka bersama-sama?” tanya Asisten Lee Seol, sebelum menelpon Profesor. “Nam Jung Woo tidak menjawab?”
Lee Seol ternyata sudah kembali ke istana, ia bahkan sedang membuat ramen di ruang makan. Park Hae Young terkejut melihat Lee Seol yang sudah ada di istana.
“Omo..” Lee Seol terkejut juga. Karena panik, ia segera meninggalkan kompor listrik yang masih menyala dan meninggalkan begitu saja ramen yang sedang dibuatnya.
“Apakah Kau tidak akan mematikan ini?” tanya Park Hae Young.
Mendengar hal itu, Lee Seol lalu kembali untuk mematikan kompor. Lalu segera pergi. Tapi, langkahnya kembali tertahan karena perkataan Park Hae Young.
“Bagaimana dengan sampahnya?” ucap Park Hae Young.
“Hah?”
“Apakah Kau akan membawa kulit telur? Ini!”
“Ah! Mr Park Hae Young, Kau bisa memakannya.” jawab Lee Seol kesal.
“Aku tidak makan ramen dengan telur di dalamnya.” ujar Park Hae Young.
“Buang saja kalau begitu.” jawab Lee Seol.
“Aku pikir Kau bilang Kau tidak orang-orang yang mempermainkan makanan.”
“Tiba-tiba aku tidak merasa seperti itu lagi.” Lee Seol menatap kesal ke arah Park Hae Young. “Aku melihat seseorang dan nafsu makan Aku benar-benar menghilang. Jadi apa yang harus Aku rasa lakukan?”
“Bagaimana bisa Kau merasa seperti itu? Mulai sekarang, pikirkan ketika Kau bernapas juga. Kau bilang pada dunia Kau Kau adalah sang putri. Jadi Kau harus dan akan melakukan segala sesuatu dengan tekun. Sehingga Kau bisa mengawasi setiap perilakumu.” Park Hae Young mulai menasihati Lee Seol.
“Wow! Apa-apaan ini, kau berbicara seperti itu secara tiba-tiba? Itu karena Direktur Oh. “
“Karena Direktur Oh, Kau tidak menjawab teleponmu? Mengapa Kau tidak menjawab telepon?” tanya Park Hae Young.
“Untuk membuat Kau sedikit menderita. Jika Kau meninggalkan putri, Kau harus menderita setidaknya sedikit.” jawab Lee Seol.
“Pria tidak akan menderita pada wanita yang sudah mereka tinggalkan. Jadi jangan buang energimu pada sesuatu yang sia-sia, dan lebih baik masuk ke dalam dan tidur. Dan hal terakhir. Aku tidak suka susu.” jawab Park Hae Young.
Merasa bersalah karena perbuatannya tadi, Oh Yoon Joo datang ke tempat Profesor Nam Jung Woo. Profesor baru saja datang, langkahnya tertahan di taman depan rumahnya saat melihat Oh Yoon Joo yang ada di depan pintu. Oh Yoon Joo tidak menyadari kalau di belakangnya, Prof sedang memperhatikannya. Oh Yoon Joo dengan ragu, ia mencoba membuka sandi pintu Profesor. Ia sedikit terkejut karena sandinya tetap sama seperti dulu saat Prof dan dirinya masih berpacaran. Oh Yoon Joo lalu mengerti kalau Prof masih mengharapkannya. Ia lalu berbalik untuk kembali. Oh Yoon Joo dan Profesor saling berpapasan. Oh Yoon Joo berkata, “Kode sandi ini masih sama. Nomor I.D siswaku. Kenapa Kau tidak mengubahnya?”
“Itu terlalu mengganggu.”
“Aku tahu.”
Pagi harinya, Asisten pribadi Lee Seol membangungkan Lee Seol. Ia membawakan banyak hadiah dari penggemar Lee Seol.
“Putri! Silakan bangun. Lihatlah ini! Silakan lihat ini! Putri ~! Silakan bangun.”
“kenapa? Kenapa? Kenapa?” ucap Lee Seol dengan masih mengantuk.
“Silakan lihat ini.”
“Apa semua ini?”
“Surat Penggemar dan Hadiah untuk Putri.”
“Untuk Aku?” tanya Lee Seol heran. Ia sudah benar-benar menjadi bintang sekarang.
Dikamar, Park Hae Young juga mengecek website-website yang yang berkaitan dengan berita Lee Seol.
“Putri bertelanjang kaki, sangat menyentuh hati warga. Peresmian kekaisaran Keluarga berhasil diselesaikan. Putri Lee Seol menyatakan niat untuk membuat keluarga kekaisaran dengan berkomunikasi dengan warga.” Park hae Young tersenyum setelah membaca hal itu.
Kemudian, ia mendapat telepon dari Lee Seol.
“Apa?” jawab Park Hae Young.
“Kau masih tidur? Saat ini, Istana dalam kekacauan.” kata Lee Seol.
“Apa itu?”
“Ada sesuatu yang Aku butuh diskusikan dan Aku berpikir Kau orang yang tepat untuk diajak bicara. Aku pikir Aku perlu berbicara dengan seseorang yang tidak peduli tentang aku.” Lee Seol mengatakan maksudnya kenapa ia menelpon Park Hae Young.
“Kau baru saja bangun dan sudah membuat semuanya berantakan?”
“Aku berencana untuk membuat masalah.”
“Apa?”
“Pertama kali aku melihatmu .. Rasanya seolah-olah 6 juta watt listrik menembus hatiku. Aku pasti telah dikirim ke planet yang disebut Bumi ini untuk melihat Kau. Ini ungkapan yang ditulis kepadaku dalam sebuah surat penggemar.” Lee Seol berkata dengan nada bangga.
“Seperti apa orang gila ini?” ejek Park Hae Young.
“Sepertinya pengirimnya adalah Kim Seong Won, seorang penerjemah di Kantor Urusan Diplomatik. “
“Apa katamu?” Park Hae Young terkejut. “hhh sungguh, idiot itu. Orang itu hanya ingin berkencan dengan putri. Buang saja.”
“Aku tidak bisa melakukan itu. Mulai sekarang, aku akan membalas semua surat Aku. Mulai pagi ini, Aku telah mengirim balasan untuk 500 orang.” jawab Lee Seol.
“Hei, Kau gila? Apa yang kamu lakukan?”
“Kenapa Kau ingin ikut campur dengan semua urusanku.”

Park Hae Young segera menyita barang-barang elektronik milik Lee Seol. Ia menaruhnya di laci meja kerjanya. Park Hae Young berkata, “Untuk saat ini, internet adalah dilarang. Kau bahkan tidak bisa mengecek emailmu.”
“Aku meminta orang untuk mengirimkanku mail. Apakah itu masuk akal kalau sekarang kau malah mengambil dan mengacaukan semuanya?” Lee Seol protes.

“Respon apa yang bisa Kau berikan untuk mereka?” tanya Park Hae Young.
“Segala sesuatu selain berat badan Aku?”
“Kau tidak bisa merespon apapun apa pun kecuali nama, berat badan, dan sekolah. Kau tau berapa banyak anggaran belanja seluruh masyarakat?” tanya Park Hae Young.
“Pasti sangat banyak.”
“Benarkah? Kemudian, haruskah kita meningkatkan anggaran belanja kita atau tidak? Bukankah dengan meningkatkan hal itu adalah hal yang baik? Bagaimana jika kita harus mengurangi anggaran pertahanan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan anggaran belanja kita?”
“Itu …” Lee Seol berpikir, apa yang dikatakan Park Hae Young ada benarnya juga.
“Nah apa yang harus dilakukan? Apakah Kau mendapatkan ide sekarang? Jadi jangan menjawab pertanyaan: Apakah warna biru lebih baik dari warna merah? Apakah Kau naik bus atau taksi … Tidak menjawab pertanyaan. Kau tidak boleh berkata apa-apa karena dapat menyebabkan kesalahpahaman. Paham?”
“Oke, itu lebih baik.” jawab Lee Seol mengeti dengan sungguh-sungguh.
“Lalu bagaimana dengan Mr. P apakah dia orang baik atau orang jahat?” tanya Lee Seol.
“Jangan menjawab.” jawab Park Hae Young.
“Mengapa? Apakah ini pertanyaan politik? “
“Ini benar-benar adalah pertanyaan yang sangat politis, Jadi .. Jangan menjawabnya. Mengerti? Dan juga, kecuali aku menyetujui, Kau tidak bisa meninggalkan istana. Mengerti?”
“Apa-apaan itu? Meskipun demikian, apakah Kau pikir Aku akan mendengarkan Kau?”
“Lalu Kau pikir aku akan mendengarkan Kau? Hah?” ucap Lee Seol kesal.
Park Hae Young mendapatkan telepon dari pemerintahan. “Ya, Park Hae Young. Maksudmu besok?”
Park Hae Young datang untuk menemui Presiden. Presiden dengan maksud untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat ia hendak membuat satu rencana dengan memanfaatkan Lee Seol.
“Karena “pengabdian baru” sang putri terhadap tugas-tugasnya. Para gossipers rela membayar banyak untuk mendapatkan perhatiannya Untuk sementara, fashion dan musik adalah yang paling Putri senangi adalah berita utama mereka… dan ha itu akan menjadi tren baru. Dan sekalipun ia memanjat gunung itu, dia akan dianggap lawan politik yang kuat. Sebelum itu  kenapa aku tidak .. Menjadi bagian dari  organisasi yang mendukung Princess, dulu? Kita harus menemukan cara alami bagiku untuk masuk istana.” ucap Presiden.
“Maaf, tetapi hal itu tidak bisa terjadi saat ini.” jawab Park Hae Young yang tau bahwa presiden akan memanfaatkan Lee Seol.
“Kenapa?”
“Dia belum siap untuk berpartisipasi dalam acara-acara resmi.”
“Itu sebabnya itu merupakan ide bagus. Tapi Kau masih tidak bisa membiarkan hal itu terjadi?”
“Aku pikir kita akan membutuhkan lebih banyak waktu.” jawab park Hae Young.
“Fine. Jika Kau mengatakan begitu, Aku rasa itu memang seperti itu. Dalam hal ini, aku akan  menghubunginya dulu. Dia dari panti asuhan, sehingga akan wajar baginya dan Aku untuk berpartisipasi dalam acara-acara istimewa di panti asuhan. Biarkan ia keluar dari istana, Aku akan mengurus hal-hal lain.”
Oh Yoon dan ayahnya saling berbincang.
“Bagaimana dengan Hae Young?” tanya Ayah Yoon Joo setelah meminum-minumannya.
“Dia telah pergi.”
“Apakah Kau makan dengan baik?” tanya Yoon Joo.
“Tentu saja. Kau harus mengurus diri sendiri. Wajahmu sangat kurus.”
“Itu memagn terlihat seperti ini.” jawabYoon Joo.
“Aku mendengarnya dari Presiden bahwa kalian berdua akan menikah.”
“Ya.”
“Apakah Kau benar-benar berencana menikah?”
“Ya.”
“Untuk alasan apa? Meskipun kalau monariki istana tersebut dibangun dan seluruh kekayaan harta kakek park hae young hilang?” tanya Ayah Yoon Joo.
“Itu tidak akan terjadi.”

“Ini akan berakhir seperti itu. Hae Young mengetahui tentang apa yang ayahnya lakukan.” ujar Ayah Yoon Joo, Ayah Yoon Joo mencoba mengatakan semua beban yang sedang di pikul Park Hae Young.
“Kapan dia mengetahui hal itu? Kenapa harus terkejut, bukankah dia diusir dari negeri karena masalah keluarga kerajaan.” terka Yoon Joo.
“Ada sesuatu yang tidak Kau tahu. Ayah Hae Young mungkin telah terlibat dalam kematian ayah sang putri.
Hae Young tahu tentang hal itu.”
Mendengar hal itu, Oh Yoon Joo terkejut. “Apakah Kau mengatakan bahwa ayah hae young membunuh ayah putri? ”
“Dalam pikiranku, Aku tidak berpikir bahwa itu benar.”
“Kau mengatakan kalau hal itu masih ambigu?” tanya Yoon Joo yang sangat penasaran dengan keadaan yang sebenanrya.
“Apakah ayah hae young membunuh ayah putri atau tidak. Orang-orang yang mengetahui kebenaran adalah Ayah Hae Youngdan Kaisar Lee han. Siapa yang akan memverifikasi informasi? Hae Young menemukan orang seperti apa ayahnya, yang ia telah dihormati dan idolakan … Ini harus sangat sulit baginya sekarang.
Ketika ketua … Menyuruhnya untuk melayani negara, dia menjadi seorang diplomat tanpa menyesal. Sekarang Hae Young tidak dapat menjadi objek untuk masalah keluarga kerajaan. Dan Kau juga … Kau tidak dapat menentang.”

Oh Yoon Joo berpapasan dengan Park Hae Young, tapi ia langsung menghindari Park Hae Young. Melihat hal itu, Park Hae Young lalu memanggil Yoon Joo. “Yoon Joo-ah! Apakah semuanya baik-baik saja?”
“Oppa … Apakah Kau memiliki masalah?” Yoon Joo bertanya balik.

Lee Seol masih berusaha untuk memperbaiki hubungannya dengan keluarga angkatnya termasuk dengan kakak tirinya. Lee Seol mengiriminya sms “Unnie, Apakah Kau mungkin punya sedikit waktu? …Aku ingin bertanya tentang sesuatu. Please hubungi Aku, Unnie.”
Lee Dan- kakak Lee Seol kesal dengan sms dari Lee Seol. Beberapa saat kemudian, Lee Dan mendapat telepon dari Profesor Nam Jung Woo.
“Halo. Siapa ini? Jung Nam Profesor Woo? Ya.”
Lee Seol lagi-lagi dikagetkan dengan kedatangan Park Hae Young yang tiba-tiba. Park Hae Young masuk ke dalam mobil bersejarah, ia lalu berkata, “Kau pikir Kau akan pergi kemana? Aku mendengar semuanya.”

“Ah. Itu …”
“Nah itu .. Mengapa Kau gagap? Dalam situasi seperti ini, gagap memang sering terjadi .. Teman ayahku yang paling dekat … Ayah … Ayah meninggal dunia. Aku pikir Aku akan harus pergi ke sana dan membuat sup.” kilah Lee Seol, ia sudah mendapat pemberitahuan dari pihak presiden kalau akan diadakan perayaan di panti asuhan. Agar mendapat izin dari Park Hae Young, mau tidak mau, Lee Seol harus berbohong.
“Benarkah? teman ayahmu dari ayahmu telah meninggal dunia? Itu akan menjadi saat Pertempuran lnchon (1950). Sup apa? Apakah Kau seorang prajurit? Hah? Omong kosong .. Bukankah Aku sudah katakan bahwa meninggalkan istana ini dilarang? Ahh .. ini adalah notebook yang harus di baca dan dipelajari. Baca ini dan duduk tenang. Mengerti?” suruh Park Hae Young seraya memberikan map untuk dipelajari oleh Lee Seol.

“Ah, benar-benar! Apakah ia sekarang juga mengendalikan dengan siapa aku berteman?”

Lee Dan tanpa sengaja membaca pesan di handphone ibunya.
“Keranjang bunga yang Kau pesan telah dikirim untuk Ms Lee Seol. – Flower Princess”
“Mom. Apakah Kau mengirim bunga untuk Seol?” tanya Lee Dan kesal.
“Beberapa hari yang lalu, mereka mengadakan konverensi pers.. Kukatakan padanya untuk tidak
takut, untuk melakukan yang terbaik. “
“Apakah Kau memaafkan dia atas segala sesuatu yang ia lakukan?”
“Ibu dan ayah adalah orang-orang yang salah, aku harus memaafkannya. Dan ah, Aku sangat menyesal.
Sehingga tak ada yang menghalangi jalan Kau. Aku akan berusaha keras.” Ibu mulai menangis.
“Mom … Kau ibu siapa? Kau tidak memiliki hubungan darah dengannya”
“Dan ah,”

“Aku belajar keras untuk menjadi yang pertama di kelas. Aku pergi ke sebuah perguruan tinggi yang baik dan memenangkan banyak penghargaan. Mengapa Kau masih lebih mencintai Seol?”
“tidak seperti itu.”
“Aku cinta kalian berdua. Anak-anakku. mengapa Kau berpikir hal-hal seperti itu? Dan ah, Aku melakukan kesalahan, Aku benar-benar minta maaf. Aku membuat kamu begitu sedih, Maafkan aku, ah Dan. Apa yang harus Aku lakukan? ” jawab  ibu Lee Seol.
“Apakah Kau senang Seol menjadi putri?”
“Dan ah, Bagaimana bisa Kau mengatakan hal itu pada ibumu sendiri? Kau tahu benar bahwa itu tidak seperti itu.

“Seperti kehidupanmu, Kau akan harus menjawab banyak pertanyaan sulit. Setiap jawaban yang Kau berikan, akan di kritisi dan akan menjadi berita utama. Tidak apa-apa untuk memberikan pendapatmu, tetapi Kau tidak dapat menjawab sembarangan. Apakah Kau mengerti?” ucap Park Hae Young.
“Aku tahu itu.” Jawab Lee Seol.
“Kau tahu? Oke, Putri. Warna apa yang Kau suka?”  Park Hae Young mulai mengetes Lee Seol.
“Biru langit.”
“Aku bilang tidak menjawab sembarangan. Penyanyi favorit?”
“John Park!” jawab Lee Seol dengan antusias.
“Tidak bisa hanya satu orang. Berikan beberapa contoh. Apa buku yang paling mengharukan Kau baca? ”
“The Wicked Desires of the Female Professor””
“Bukankah itu… Apakah Kau membaca novel porno juga?”
“Aku salah. Itu seperti “what Men Live By.”

“Mereka hidup dengan erotika, kurasa. Kau bukan Lee Seol, tapi ternyata Kau Ya Seol (ya seol = erotika). Lihat sini! Strategi wawancara adalah untuk tidak menjawab dengan ekstrim. Jika Kau bersandar kepada satu sisi terlalu kuat, Kau dapat diserang oleh pihak lain. Ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit, Kau bisa melewatinya dengan joke. Itu yang terbaik.”
“Yah  aku juga cukup pandai membuat lelucon.” jawab Lee Seol.
“Benarkah? Kemudian, Putri … Apakah Kau suka Park Hae Young atau Nam Jung Woo?” tanya Park Hae Young.
Lee Seol gugup, ia lalu berkata asal “Aku suka semua orang.”
“Apakah Kau ingin mati?” Park Hae Young menyentak Lee Seol.
Hagahahaaa… Lee Seol mulai berubah menjadi mishil, ia mengikuti cara mishil berbicara. “Kau begitu kurang ajar! Itu adalah konspirasi!”
“Kau sudah mulai lagi.”
“Tapi aku akan menyelamatkan hidupmu” ucap Lee Seol a.k.a fake mishil.. “Apakah kita bisa mengakhiri pelajaran hari ini?” pinta Lee Seol.

“Ini bahkan belum 10 menit saat kita memulai pelajaran. Apa yang Kau pikirkan tengan keinginan rakyat jelata terhadap kerajaan?” tanya Park Hae Young lagi.
“cuaca hari ini begitu baik.” jawab Lee Seol sekenanya.
“Apa yang Kau pikirkan tentang kebijakan mengenai pengangguran yang ditetapkan pemerintah?”
“Apakah Kau tidak memikirkan untuk berkunjung langsung ke lapangan?”
“Apa pendapat Kau mengenai reformasi yang dilakukan oleh Kauala muda mengenai kebijakan pemerintah?”
“Aku sangat lapar.”
“Sejak kapan kulit Kau terlihat sangat cantik?”
“Aku haus, juga.”
Dan semua pertanyaan di jawab oleh Lee Seol dengan jawaban yang kacau.

“Bagaimana bisa aku harus menjawab pertanyaan seperti itu.” Lee Seol protes. Ia kemudian berbalik bertanya pada Park Hae Young. Aku ingin bertanya. Apakah Kau masih musuh Aku?”
“pelajaran hari ini berakhir.” jawab Park Hae Young mencoba mengalihkan pertanyaan Lee Seol.
“Aku pergi.” ucap Park Hae Young seraya pergi.
“Jawab aku!” Lee Seol berlari mencoba mengikuti Park Hae Young. “Kau akan orang pengecut dan menghindari aku? Guru macam apa Kau? ”

“Apa yang Kau dengar selama pelajaran? Aku bilang jangan menjawab jika kau tidak bisa menjawab dengan hati-hati.” jawab Park Hae Young dengan bijak.. haaha.
“Ini bukan masalah itu, ini tentang pribadi, jadi jawab Aku. Apa alasan Kau membantu Putri Lee Seol padahal dia adalah Kau? Kapan Putri Lee Seol terlihat paling cantik? Apa Kau masih berharap bahwa Aku bukan Putri? Apakah Kau lebih suka jika Aku bukan seorang putri?”
“Aku bilang pelajaran selesai.”
Bersambung…

Sinopsis My Princess Episode 9 part 2

Sinopsis My Princess episode 9 part 2 :

Lee Seol berjalan ke arah mimbar, ia terkejut karena hanya ada 3 orang reporter di press conference itu. Lee Seol melihat ke arah Yoon Joo.

Kakek yang juga datang menghadiri press conference terkejut melihat keadaan. “Apa yang terjadi? Press conference pengklarifikasian. Kenapa seperti itu?”
Yoon Joo berkata tanpa merasa bersalah, “Aku pikir ada sesuatu yang salah.”

Lee Seol memaksakan diri untuk bisa menerima keadaan yang terjadi. Ia memulai pidatonya. “Hello, I am the Princess of Korea, Lee Seol. Meskipun hari ini dingin, kepada semua media dan semua tamu yang terhormat.. Aku mengucapkan terimakasih.”

Park Hae Young pun terkejut melihat hal itu. Ia lalu memanggil ketua pengawal kerajaan lalu menanyakan hal yang terjadi. Ketua pengawal itu berkata, “Sepertinya mereka menghentikan orang-orang. Orang-orang yang tidak memiliki kartu resmi, akses dilarang masuk.”
“Apa itu mungkin dilakukan oleh Direktu Yoon Joo.” tanya Park Hae Young.
“Sepertinya begitu.” jawab ketua pengawal.

Park Hae Young berpikir untuk mencari solusi, bagaimanapun caranya press conference kali ini harus berjalan sukses. Kemudian, Hae Young menulis sebuah memo untuk Lee Seol. Ia memberikan memo itu pada kepala pengawal agar memberikannya pada Lee Seol. Kau akan bertanggung jawab penuh dengan mendapatkan memo ini dari Princess.”
“Ya, aku mengerti.”

“Untuk itu, pembentukan kembali keluarga kerajaan adalah suatu
perwujudan dari sejarah korea, dan hal itu akan membuat…” pidato Lee Seol terhenti sejenak karena kedatangan pengawal.
“Ini untukmu.” bisik kepala pengawal itu.
Lee Seol membaca memo itu. Isi memo :
Bagaimana kalau mengadakan press conference di tempat parkir, princess?

Lee Seol tersenyum, “Agar orang-orang di seluruh dunia tahu tentang
Keindahan budaya Korea dan orang-orang di sana.. AKu akan meneruskan pidato, di tempat Parkir.” ucap Lee Seol. “Bisakah kita pergi?” Lee Seol lalu berlari meninggalkan ruang press conference. Pengawal istana dan seluruh staff istana panik, mereka mengejar Lee Seol.
“Princess, kau akan pergi kemana? Princess! Princess!”
“Princess! Princess! Princess! PRINCESS!! Princess!”
Lee Seol mencopot sepatunya agar larinya mudah.

Reporter yang melihat Lee Seol datang ke arah mereka, “Di sana! Ia datang! Apa alasan atas semua hal yang sudah terjadi hari ini? Apa kau sudah mengumpulkan semua kekuatanmu? Tolong bicara! Tolong bicara!” Para reporter itu segera melayangkan banyak pertanyaan pada Lee Seol.
“Hello everyone, I am the Princess of Korea, Lee Seol. Mulai saat ini, di sini, aku akan melanjutkan pidatoku mengenai pengembalian kembali keluarga kerajaan.” ucap Lee Seol.
“Di sini? Dia melakukan pidato di sini?” ucap salah satu reporter.
Lee Seol menarik sebuah bangku lalu ia berdiri diatasnya, ia berkata dengan lantang. “Aku benar-benar minta maaf atas tempat yang tidak nyaman.
“Suaramu tidak terdengar.” kata para reporter. “Mohon keraskan suaramu.”
Lagi-lagi ia menggunakan microphone (?). “Kau bisa mendengarku sekarang, kan?” ucap Lee Seol.
“Ya.” jawab para reporter serentak.

“Apa yang harus aku lakukan? Karena aku terburu-buru untuk sampai di tempat ini, sehingga aku meninggalkan notes pidatoku di podium Baiklah, aku akan mengatakan apa yang ingin aku katakan. Beberapa terakhir ini, aku sudah menuliskan laporan dan melakukan kerja part time di Gyeongbok Palace.. Tapi, sekarang, mereka mengatakan kalau aku adalah seorang Princess. Untuk menjadi seorang putri, aku tidak
memiliki kelayakan yang pantas. I’m sorry. Catatanku tertulis. Sebuah monarrki dapat membangun kembali tradisi, dan itu adalah titik penting dalam pengembalian kembali sejarah kita Dan itu lah kenapa aku menjadi seorang Princess Princess Lee Seol. Ya, aku akan melakukan hal itu. Tapi, semuanya, aku tidak tahu bagaimana seharusnya aku memulai titik balik penting dalam sejarah kita. Atau bagaimana seharusnya aku membangun kembali sejarah tradisional kita. Jadi, ajarkan aku! Tolong katakan padaku, Lee Seol. Apa yang  seharusnya dilakukan. Apa yang orang seperti aku harus lakukan. Meskipun aku tidak pintar, tapi orang-orang yang berada di istana yang membantuku, mereka sangat cerdas. Untuk orang-orang itu, aku akan bekerja keras.” ucap Lee Seol panjang lebar.

“Apa yang akan kau lakukan? Bagaimana kita bisa mengetahuinya? Bagaimana kami harus mengetahui hal itu?” tanya para reporter.
“Terdengar hanya sebatas kata-kata, benar? Mulai sekarang tolong tulislah pendapat kalian di Myprincess@monarchy dot HS dot KR. Please kirimkan aku email dari semua tempat. Aku akan sangat menghargai hal itu. Apapun itu, aku akan mendengarkan pendapat yang kalian tuliskan. Aku akan melakukan hal yang terbaik. Di cuaca yang dingin ini, kalian masih mendengarkan apa yang aku katakan sampai akhir. Thank you so very much.” Lee Seol mengakhiri pidatonya.

Semua yang ada di tempat itu langsung bersorak, mereka tersentuh dengan kata-kata Lee Seol. “Princess, you’re so cool! Aku akan pastikan, aku menulis email itu.”
Lee Seol tersenyum.

Pengawal mengantarkan Lee Seol masuk ke dalam istana. Lee Seol berakta pada asisten pribadinya, “Bagaimana aku? Aku sangat nervous, aku bahkan tidak menyadari apa yang aku katakan.”
“Itu benar-benar sangat menyentuh, Princess. Bagaimana bisa kau memikirkan hal itu?” tanya asisten pribadi Lee Seol.
“Sebuah note membantuku. Tapi memo itu, siapa yang memberikannya? Apa Itu, Park Hae Young?” tanya Lee Seol pada kepala pengawal.
“Eh, bukan.” jawab kepala pengawal dengan gugup.

“Apa benar-benar bukan dia?” tanya Lee Seol. “Apa dia mengatakan untuk tidak memberitahukan hal yang sebenarnya?”
“Bukan, tapi ia memberitahukan untuk tidak memberitahu siapapun.” ucap pengawal itu tanpa menyadari perkataanya.

“Oooh.. kakiku. Ah, melepuh. Memar. Apa yang harus kita lakukan?” rintih Lee Seol, ia melihat kakinya yang melepuh karena tadi ia berlarian tanpa memakai sepatu.
“Apa yang kau lakukan?” tanya Park Hae Young yang datang menghampiri Lee Seol.
“Kau bisa mengatakan kalau aku sedang bermeditasi.”
“Apa yang terjadi dengan kakimu?” Park Hae Young panik.
“Kakiku?”
“Sedari tadi, kau terus memperhatikan kakimu.” ucap Park Hae Young.

“Ohh, karena kakiku sakit.” jawab Lee Seol.
“Sakit? Kenapa? Biarkan aku lihat.” ucap Park Hae Young.
“Ohh..! Oh! Kenapa kau harus melihatnya?! Apa yang akan kau lakukan?” Lee Seol panik karena Park Hae Young mengangkat-angkat kakinya.

Lee Seol lalu menarik paksa kakinya dan ia segera memasukkan kakinya ke dalam air. “Kakiku mungkin sedang terserang penyakit flu? Mereka sedang balas dendam.” ucap Lee Seol.
“Lihat air ini jadi kotor!” ujar Park Hae Young. “Karena kau sudah melakukan yang terbaik di press conference,ini adalah hadiahku untukmu yang mulia.”
“Apa?” tanya Lee Seol.
“Ini.” Park Hae Young memberikan sepatu Lee Seol. Ia lalu menggendong Lee Seol. jjah, sweet. “Kakimu akan membeku. cepat, letakan kakimu di air hangat.”
“Turunkan aku. Apa ada seseorang yang melihat?” tanya Lee Seol.
“Tentu saja mereka melihat, kau tahu ada banyak mata di istana ini.”
“Apa tidak apa-apa kalau mereka melihat?”
“Bagaimana akan baik-baik saja? Itu akan menjadi kacau.” jawab Park Hae Young.
“Kenapa kau begitu berat?  Apa kau batu besar? Jujurlah, berapa beratmu?”
“Berat? Siapa yang berat?”

Dari kejauahan, Yoon Joo melihat Park Hae Young menggendong Lee Seol. Ia menatap iri dan cemburu.

“Apa? Idola?” tanya Lee Seol tidak percaya saat asisten pribadinya berkata bahwa sekarang Lee Seol sudah memiliki banyak fans.
“Ya. Princess, parking lot press conference, etc… Sudah masuk ke dalam 10 besar pencarian utama on line. Dan setiap waktu penggemar dan anti Lee Seol semakin terlihat, 100 dan 1000 orang bergabung.”
“Woah! Tapi, benar ada anti Lee Seol?” tanya Lee Seol.
“Seperti itulah, ketika ada terang, pasti akan ada sisi gelap. Aku juga meregistrasikan diri di sana. Aku sudah mengetahui ID dari orang-orang yang berkomentar tidak baik. Aku berencana untuk mengenyakan mereka, secepat mungkin.” ucap Asisten Lee Seol dengan sungguh-sungguh.
“Fighting!”

Hahaa.. ini dia yang saya tunggu, Gun-i cute.. “Dia sudah menjadi bintang besar. Kenapa?” Gun-i menangis karena ternyata Noonanya itu sudah tidak lagi menjadi miliknya, karena sekarang Lee Seol sudah memiliki banyak penggemar..

Kubu kontra mulai berdiskusi tentang kemajuan yang dilakukan oleh Lee Seo. “Tapi tuan, kau juga harus mewawanarai Princess juga untuk mendapatkan satu tanda tangan.”
“Hey hey hey! Apa yang mereka lakukan? Mereka melemparkan boneka dan sekarang orang-orang mulai mengambil bagian mereka. Meskipun begitu, seberapa lama kau pikir mereka akan bertahan? Apakah aku tidak populer? Sepertinya hanya sementara.”

Presiden dan Park Hae Young saling berbicara, “Aku mengirim kalian ke istana karena Aku mengerti kalian adalah objek dari monarki. Tapi, Semua yang telah kau lakukan akan menambah popularitas Princess.” ucap Presiden.
“Maafkan aku.” jawab Park Hae Young, publik akan lebih memihak Princess ketimbang presiden. Dan kemungkinan besar, publik akan memilih princess.
“Kau tidak harus meminta maaf. Ayo kita ubah ketidakberuntungan ini,
menjadi sesuatu manfaat. Kata-kata Princess lebih efektif dari pada
kata-kata Presiden sepertiku. Aku juga ingin membantunya.” jawab Presiden. “Pendidikan Princess sangat baik. Ia sudah bisa berbicara lantang seakrang. Saat burung beo belajar berbicara, ia akan berbicara dengan sangat baik. Biarkan Princess menjadi seorang pembicara, maka ia akan diterima oleh semua kalangan nasional.”

Di ruangannya, Park Hae Young menonton video Lee Seol yang tengah mengenalkan dirinya.
“Hello, I am Princess Lee Seol. Hello, I am Princess Lee Seol.”
“Hello, I am Princess Lee Seol. Hello, I am Princess Lee Seol”
Park Hae Young mengulang-ngulang video di bagian yang sama, ia lalu tersenyum. Woah.. bunga-bunga cinta mulai mewangi dan merekah.. HUAHAA..

Lee Seol berada di mobilnya, ia berkata setelah mengetahui pengikut fanatiknya bertambah, “12,988 members. Popularitas ini sangat menakjubkan..”
Dengan mengikuti gaya Mishil – Queen Seon Duk saat berbicara, “Sekarang waktunya untuk Lee Seol. It’s now the time of Lee Seol. It’s now the time of Lee Seol.” Hahaa.. beberapa kali, Lee Seol mengikuti gaya mishil berbicara.

Lee Seol tidak menyadari kalau Park Hae Young tengah memperhatikannya. Park Hae Young masuk begitu saja ke dalam mobil kuno bersejarah. lee Seol kaget melihat kedatangan Park Hae Young.
“Aku akan mengundurkan diri.” ucap Park Hae Young.
“Apa seseorang menyuruhmu?” tanya Lee Seol.
“Kalau aku pergi, kau akan mulai mencariku.” jawab Park Hae Young.
“Betapa senangnya! Siapa yang akan mencari siapa? Kau adalah orang yang selalu mengikutiku. Dan juga, satu hal yang perlu diluruskan. Di sini, aku akan menggunakan ruangan ini dari jam 10 sampai 11, jadi selain waktu itu kau boleh masuk dan keluar sesuka hatimu. Jadi, kita tidak akan bertemu satu sama lain.” ujar Lee Seol.

“Aku tidak mau.” jawab Park Hae Young. “Aku ingin di sini dari pukul 10 sampai 11.”
“Kenapa.” tanya Lee Seol.
“Karena aku menyukainya.”
“Kau..”
“Kalau begitu aku tidak akan di sini jam 10.. Aku akan di sini dari jam 9 sampai jam 10.
“Baiklah, Aku akan  pergi.” ucap Park Hae Young seraya keluar dari mobil.
“Kau mau pergi kemana?” tanya Lee Seol.
Park Hae Young tidak menjawab ia malah pergi begitu saja.

“Di panti Yatim piatu?” tanya Profesor Nam Jung Woo.
“Ya, diingatanaku, aku memiliki tas bersejarah itu. Jadi, aku akan memulai berpikir dari tempat aku diadopsi. Dari segi sejarah, tas bersejarah itu memiliki arti yang sangat penting.. Itulah kenapa aku ingin menemukannya. Bisakah kita mencarinya ke sana?” tanya Lee Seol pada profesor Nam Jung Woo.
“Tidak bisa.” jawab Profesor.
“Kenapa?”
“Karena aku harus menemukan hal itu dulu.”
“Gezz.. Profesor, apa yang kau lakukan?” Lee Seol terbahak.
“Baiklah, ayo kita pergi. Tapi, kalau kau menemukan tas bersejarah itu. Kau harus menyebukan namaku di buku bersejarah.” pinta Profesor.
“Tentu.”  jawab Lee Seol, ia masih tidak berhenti tertawa.
“Aku berjanji. Tentu.”

Ternyata Yoon Joo yang lebih dulu datang ke panti asuhan itu. Ia juga menanyakan tentang tas bersejarah.
“Lee Seol sangat menyukai anak kecil. Dia tidak berubah semenjak ia kecil. Aku sangat mengenalnya. Dia menjadi yatim piatu selama sebulan, sebalum diadopsi. Sebenarnya, kami merekomendasikan Eun Byul. Tapi, orang tua angkat ingin Lee Seol. Lee Seol dan Go Eun Byo memiliki umur yang sama. Tapi, Eun byo mengganti namanya. Ia mengganti nama menjadi Lee Dan.” ucap pengurus panti asuhan.
“Yeah. Tapi kenapa merekomendasikan anak lain, padahal orang tua angkat sudah memilih Lee Seol?” tanya Yoon Joo.
“Karena Lee Seol tidak bisa mengingat masa lalunya. Tidak hanya namanya, tapi juga dimana ia tinggal. Dan bagaimana ia terpisah dengan orangtuanya, dia tidak ingat.Mungkin. Saat ia menjadi yatim piatu, apakah ia punya benda seperti ini?” Yoon Joo menyerahkan foto tas bersejarah pada pengasuh panti.
“Ohhh, Aku ingat.” jawab pengasuh panti.

Kemudian pembicaraan mereka terputus karena kedatangan Lee Seol dan Profesor Nam Jung Woo.
“Ya, tuhan! Lee Seol kami tumbuh dengan sangat baik. Aku melihatmu di TV.” sambut pengasuh panti itu dengan hangat.
“Apa kau mengingatku?” tanya Lee Seol.
“Tentu saja.” jawab pengasuh panti, kemudian mempersilakan mereka duduk.
“Tapi, ada satu benda yang harus benar-benar aku temukan. Aku rasa tempat seperti ini adalah sebuah petunjuk, untuk itu aku datang ke sini. Kalau kau mengingatku, kau pasti tahu bahwa aku tidak ingat apapun sebelum aku ke sini. Aku hanya ingat beberapa potong kisah dari masalaluku. Tapi, ada satu benda yang harus benar-benar aku temukan. Aku rasa tempat seperti ini adalah sebuah petunjuk, untuk itu aku datang ke sini. Mungkin, kau pernah melihat benda seperti ini?” tanya Lee Seol, ia menyerahkan selembar kertas yang bergambar tas bersejarah.
“Jadi, kalian datang ke tempat ini untuk mencari benda ini?” tanya pengasuh itu pada Lee Seol dan Yoon Joo.
Lee Seol langsung menatap Yoon Joo, ia bertanya-tanya kenapa Yoon Joo juga ikut mencari benda miliknya.

“Sebelumnya, kau bilang kau ingat.” ucap Yoon JOo
“Tentu saja aku ingat. Aku pikir itu adalah bagian dari baju. Tas bersejarah ini tidak ada pada Lee Seol, tapi itu ada di Eun Byo. Dia dipanggil Dan sekarang. Dia adalah orang yang juga diadopsi di waktu yang sama denganmu.” jawab pengasuh panti.
“Apa kau benar-benar yakin?” tanya Lee Seol.
“Ya, seperti itu. Diingatanku, itu memang sebuah tas bersejarah. Tentu aku ingat, karena kau selalu menangis sepanjang hari. Eun Byo berkata itu adalah pemberian ibuny. Dia selalu membawa benda itu kemana-mana. Itu benda yang mengingatkannya pada ibunya, semua orang pasti merindukan ibunya. Dan saat menerima hadiah, memang masing-masing orang memiliki rasa iri. Agar mendapatkan hal itu, aku tidak tahu setiap orang memiliki argumennya masing-masing.” jawab pengasuh panti.

Mendengar hal itu, Yoon Joo tersenyum sinis.
“Lalu,… tentang tasku? Bukankah aku memiliki tas milik ayahku?” tanya Lee Seol.
“Ya, kau memilikinya. Kau selalu membawanya kemana-mana setiap hari dan setiap malam Kami bahkan tidak bisa memberi makan dirimu, saat itu.. Kau tau betapa kami sangat mengkhawatirkan kau Saat itu kau selalu bersama Eun Byo.”
“Apa kau yakin kau tidak membuat kesalahana tentang memory ini?
memory yang sudah lama yang mungkin saja memudar.” ucap Lee Seol.
“Tidak, memang seperti itu.”

Setelah mendapatkan informasi, mereka keluar dari ruangan. Yoon Joo berjalan di depan Lee Seol dan profesor.
“Kalau itu adalah Lee Dan, bukan kah itu kakakmu? Aku kira, kita harus bertemu Lee Dan dulu.” ucap Profesor pada Lee Seol.
“Kalau itu benar-benar kakakku, apa yang harus aku lakukan? Apa aku membuat kesalahan? Apa yang akan terjadi?”
“Atau mungkin itu palsu? Itu dapat menjadi masalah yang sederhana, kalau saja kenangan kakakmu itu adalah salah. Atau kakakmu mencoba membohongimu.”
“Kakaku berkata bohong?”

“Kau sudah selesai dengan pekerjaanmu? Ayo kita pulang bersama.” ucap Yoon Joo yang tiba-tiba berbalik dan menghampiri Lee Seol-profesor Nam Jung Woo.
“Baiklah. Profesor, aku akan pergi dengan Direktur.” jawab Lee Seol. “Melihatmu di sini, Ada sesuatu hal yang harus aku bicarakan.” ucap Lee Seol pada Yoon Joo.
“Ok.”

“Kalau ada sesuatu yang terjadi, telepon aku.” ucap Profesor Nam jung Woo.
“Apa maksudmu?” Yoon Joo mulai tersinggung, ia pikir dirinya akan mencelakai Lee Seol.
“Mahasiswaku jauh lebih kurus dari kelihatannya. Baiklah, aku pergi.” ucap Profesor seraya tersenyum lalu pergi meninggalkan Yoon Joo dan Lee Seol.

Yoon Joo tidak langsung mengantarkan Lee Seol kembali ke istana, mereka mampir terlebih dulu ke sebuah restauran dan memesan alkohol. Lee Seol bertanya pada Yoon Joo, diantara park hae young dan profesor nam jung woo, mana yang paling Yoon Joo sukai. Yoon Joo menjawab kalau ia menyukai keduanya dan ia memperingati Lee Seol kalau Lee Seol tidak akan dengan mudah merebut keduanya dari diri Yoon Joo. Dan Yoon Joo juga berkata kalau dirinya sekarang sangat merindukan Profesor nam jung woo karena ia mendapat banyak cinta dari profesor nam jung woo.

Yoon Joo bahkan bertaruh kalau park Hae Young dan profesor nam jung woo sangat menyukai dirinya. Yoon Joo dengan sengaja mengirim sms yang sama pada Park Hae Young dan Profesor. Tentu saja,  keduanya langsung datang menjemput Yoon Joo. Park Hae Young datang untuk menjemput mereka, melihat Park Hae Young datang. Yoon Joo langsung memeluknya. dan hal itu membuat Lee Seol dan Profesor cemburu.

Sinopsis My Princess Episode 9 part 1

Sinopsis My Princess episode 9 part 1 :

 

Setelah mendengar kakek menyuruh Park Hae Young dan Yoon Joo menikah, Lee Seol terkejut. Keterkejutan yang membuatnya menjadi cegukan (?). Lee Seol mencoba menghentikan cegukannya, tapi tidak bisa. Prof Nam Jung Woo datang membawa minuman.
“Minumlah. Sepertinya kau sangat terkejut.” ucap Profesor.
Lee Seol mengambil minuman itu lalu meminumnya, “tidak.” jawab Lee Seol.
“Bernahkah? Kau beruntung, aku malah sangat terkejut mendengar keduanya akan menikah.”
“Mereka berdua akan menikah kenapa aku harus terkejut?” tanya Lee Seol mencoba menyembunyikan rasa keterkejutannya.

 

 

Mengetahui Yoon Joo tidak ingin menikah dengan Park Hae Young, secara pribadi kakek langsung menanyakan alasan Yoon Joo.
“Ada apa? Kenapa kau tidak ingin menikah?” tanya Kakek.
“Ketua…” ucap Yoon Joo.
“Katakan padaku.”
“Ayahku… Dan aku… Kami tidak pernah melanggar semuaperintahmu selama hidup kami. Itulah kenapa, karena kau mengatakan kepadaku untuk menikah… Aku pikir bahwa aku memang harus menikah. Tapi aku tidak ingin menikah hanya karena perintah, tapi… Seperti wanita pada umumnya, aku ingin diadakan sebuah lamaran yang indah.” jawab Yoon Joo, menyembunyikan alasan utamanya.
“Maafkan aku…” jawab Kakek, ia merasa bersalah karena tidak mengetahui keinginan Yoon Joo. “Aku terlalu tua untuk memikirkan hal itu. Aku tidak tahu apa yang ada di hatimu dan aku tidak bisa memperkirakan apa yang kau inginkan. Maafkan aku.”
“Kami akan pergi sekarang.” Park Hae Young mengajak Yoon Joo pergi. “Ayo.”

Di sebuah ruangan mereka saling berbicara. Masing-masing dari mereka mulai mengungkapkan hal yang sebenarnya.
“Ada apa denganmu? Apa yang kau lakukan di depan kakek? Apa kau tidak ingin menikah denganku?” tanya Park Hae  Young.
“Kau yang memulai terlebih dulu. Jadi apa yang salah denganmu? Kenapa kau mengatakan ingin menikah denganku? Kau bilang kau tidak akan menikah denganku kalau kau jatuh miskin.Kenapa kau tiba-tiba merubah pikiranmu?” tanya Yoon Joo. Ia tahu ada maksud dibalik keinginan Park Hae Young menikahinya.

“Tidak seperti itu, aku tidak merubah pikiranku. Tapi saat itu, aku memang harus mengatakan hal itu.” jawab Park Hae Young.
“Kenapa?” tanya Yoon Joo.
“Apa kau ingin menunjukkan padanya bahwa kau menikahiku hanya untuk kebaikannya.” ucap Yoon Joo, ia berpikir kalau persetujuan Park Hae Young menikahinya hanya untuk kebaikan Lee Seol.
“Tidak.” jawab Park Hae Young. “Semua itu karena orang yang mencintai Oh Yoon Joo melihat kita.Kalau ada seseorang yang harus ditolak, Aku yakin itu adalah aku. Di depan profesor Nam, yang mengetahui semua hal tentang kita…Aku tidak ingin ia melihatmu ditolak.” Park Hae Young hanya tidak ingin mempermalukan Yoon Joo didepan Profesor Nam. Mau ditaruh dimana muka Yoon Joo kalau Park Hae Young bilang ia tidak ingin menikahi dirinya. -kayak Jason di Dream high, dia ngelakuin kebaikan cuma buat kesopanan..-

“Kau… tahu? kau mengatakan bahwa kau… tahu?! Tapi kau tidak mengatakan apapun sampai sekarang.” tanya Yoon Joo, Yoon Joo terkejut karena Park Hae Young tetap bungkam saat mengetahui hubungan Yoon Joo dan Profesor.
“Karena aku mengerti kau. Kau, kau yang tidak bisa membiarkanku pergi…Kau, yang selalu sendiri karena aku, Itu semua karena aku mengerti. Tapi,tidak sampai aku merasa bimbang karenanya…” pernyataan yang menyatakan kalau Park Hae Young mulai bimbang dengan Lee Seol. haaha. “Betapa burukanya aku untukmu, Aku  mulai menyadari hal itu.Maafkan aku.”

“Oppa, kau benar-benar… Kau orang yang sangat menakutkan. Wanita yang menikahimu… Melirik pria lain dan kau mengetahui hal itu…Dan kau malah mengatakan ‘maaf’? Kau bilang kau mengerti?” Yoon Joo mencoba menahan tangisnya.
“Karena aku tulus. Aku tidak membencimu… Sebagai penggantinya, kau tidak bisa kembali lagi padaku, Yoon Joo.” jawab Park Hae Young. Balasan yang setimpal buat Yoon Joo.

“Bahkan kalau kau memiliki pria lain, dan kalau kau tidak mencintaiku, dan kalau kau tidak memiliki hubungan dengan dae han group semua hal itu tidak penting lagi sekarang bagiku. Alasan utama kenapa kau tidak dapat kembali padaku adalah… Karena sekarang, aku akan melindungi wanita itu.” jawab Park Hae Young. Cie. Oppa..

 

Lee Seol punya kebiasan berbicara sendiri, kayak saya.. haaha..
“Hey, Hey. Yah… Kau meninggalkanku seperti itu? Terimakasih.. -Lupakan semau yang sudah terjadi.- Aku akan melakukan hal itu karena
keinginanku sendiri. Pria bodoh! Aku akan meninggalkanmu,
karena kau memalukan! Itu bukan karena aku yang menyuruhku untuk melupakanmu.Tapi, karena keinginanku, aku akan melupakanmu.Pria bodoh.” ucap Lee Seol seraya menaruh cream dengan acak diatas soda cappucinonya (?).

Tiba-tiba, Park Hae Young datang. Kedatangannya mengejutkan Lee Seol. “Oh My kau mengagetkanku! Kenapa kau datang tanpa suara?! Apa kau mendengarku, huh? Aku tanya apa kau mendengarku!” tanya Lee Seol, ia khawatir Park Hae Young mendengar pernyataannya barusan.
“Dengar apa?” tanya Park Hae Young acuh, ia mengambil alkohol lalu meminumnya.
“Pria bodoh!  Kalau kau tidak mendengarku, itu lebih baik. Kau mendengarku sekarang. Tapi kenapa kau tidak marah?” tanya Lee Seol.
“Karena sesuatu masalah. Aku tidak memiliki energiuntuk marah padamu hari ini.” jawab Park Hae Young ia lalu pergi meninggalkan Lee Seol.
“Pria bodoh.” gumam Lee Seol. Park Hae Young lalu berbalik dan menatap Lee Seol.
“Kau mendengarku lagi!? Maaf kan aku. Aku akan memikirkan ucapanku sekarang. Dan lagi, kalau aku yang ditolak seperti itu… Aku akan sangat malu dan aku juga akan meminum banyak alkohol. Kau dengarku lagi? Kali ini, aku sedang berbicara dengan diriku sendiri. Kenapa wajahmu seperti itu?” tanya Lee Seol saat melihat Park Hae Young yang menatap aneh ke arahnya.

Lee Seol mulai berfilosofi. “Saat kau hidup, Ada saatnya kau endapat penerimaan dan ada saatnya kau mendapat penolakan.”
“Apa itu lezat? Berikan aku sedikit.” pinta Lee Seol. Ia meminta minuman yang diminum Park Hae Young.

“Kau tidak ingin pergi? Apa kau ingin tinggal di sini sampai larut malam?” tanya Park Hae Young.
“Ingin bertukar, dan kau bisa meminum susu ini?” Lee Seol mengalihkan pembicaraan.
“Kenapa selalu ada kau disetiap aku pergi di istana ini?” gumam Park Hae Young.
“Kita tinggal di tempat yang sama dan memiliki perasaan yang sama. Aku ditolak hari ini juga. Secara Tidak resmi.” jawab Lee Seol. Penolakan? yA, Secara engga resmi Park Hae Young menolak rasa suka Lee Seol.
“Kalau alkohol tidak baik, lalu susu ini juga tidak terlalu buruk. Ayo kita minum-minum, sebagai perayaan bagi yang ditolak dan melupakan semuanya. Ayo lupakan semuanya dan memulai semuanya dari awal besok, ayo kita membuat semuanya menjadi mudah.” ungkap Lee Seol.
“Kau tidak ditolak.” jawab Park Hae Young.
“Apa maksudmu?”
“Kau tidak ditolak. Dan jangan berpikir untuk minum alkohol, dan cepat pergi tidur.Public akan mulai memperhatikanmu dan mencarimu mulai besok. Pertama, kita harus mengungkapkan harta kekayaanmu ke public.” suruh Park Hae Young.

Lee Seol tercengang, “Mengungkapkan apa?!”
“Ketika menunjukkan sejarah seseorang dan tingkatannya, itu adalah hal objektive yang terbaik.Jadi, datang untuk belajarlah pagi hari.” jawab Park Hae Young.
“Kenapa kita harus mengungkapkan harta kita kepada public? Apa aku seorang politisi? Ini sangat gila!”

 

Pagi Harinya. Park Hae Young memberikan data kekayaan Lee Seol. Lee Seol tidak ingin harta kekakayaannya di publikasikan.
“Ada sesuatu hal yang harus diketahui oleh seseorang dan ada juga yang seharusnya tidak diketahui oleh mereka. Kenapa kita harus mengatakan pada mereka tentang hal ini? ” tanya Lee Seol cemas.
“Apa kau tidak pernah diberikan sebuah perintah khusus dari pemerintah? Semua itu public yang melakukannya.”
“Tidak.” Lee Seol bernego. “Ayo kita lakukan ini setelah aku menjadi Princess, okay?”
“Dari pemilihan yang lain, kau sudah melihat pamplet ini tentang para kandidat, kan? Meskipun voting ini tidak akan menjadikanmu Princess, tapi paling tidak ini akan memmperkuat keluarga kerajaan.
Orang-orang perlu mengetahui siapa kau agar mereka memilihmu atau tidak.” Park Hae Young menjelaskan.
“AKu mengerti. Berikan aku waktu. Jadi aku bisa menyelaraskan semua asetku.” jawab Lee Seol dengan sungguh-sungguh.
“Apa kau memiliki sesuatu yang harus diselaraskan?”
“Dan, biarkan aku mendiskusikan hal ini dengan pengawas aset pribadiku.”

Lee Seol pergi untuk mengambil semua tabungannya. Ia menjaga sikapnya agar tidak ada yang tahu kalau dirinya adalah Princess.
“Aku ingin mencabut semua akun ini. Dan hapus account ini agar seolah-olah tidak ada.” ucap Lee Seol pelan.
“Ya, nona.”

Lee Seol menghitung uang yang didapatnya.
“Apa semua itu adalah kekayaanmu?” tanya Park Hae Young.
“Setelah berpikir panjang, aku sampai pada keputusan ini. Aku akan mendonasikan semua warisanku kepada public” ucap Lee Seol. Ia memberikan uang tabungannya pada Park Hae Young. Maksud dari mendonasikan semua kekayaan pada publik adalah memberikan semua tabungannya pada publik. hahaa..
“$157?” tanya Park Hae Young heran.
“Aku membunuh 2 burung dengan satu batu. Pertama, yang misterius… Untuk menjadi absolute adalah dengan  tidak ada aset di sebuah ekonomi yang kapitalis. Untuk itu, aku akan melakukan pekerjaan yang terbaik. Aku pikir, aku seorang yang jenius Please, laporkan hal ini pada pemerintah. Princess akan mendonasikan semua hartanya pada masyarakat.” ucap Lee Seol.

 

Park Hae Young menatap aneh pada Lee Seol.
“Apa ada sesuatu di wajahku?” tanya Lee Seol.
“Princess, aku akan bertanggung jawab pada jalannya proses pendonasian semua harta warisan. Ini sangat memalukan, Ayo pergi.” jawab Park Hae Young seraya memakaikan kaca mata Lee Seol.

Saat keluar dari bank, Lee Seol bertemu dengan teman lamanya.
“Seol !” panggil Hyunwoo yang baru saja keluar dari mobil.
“Hyunwoo oppa?!” Lee Seol senang bisa bertemu dengan Hyunwoo. “Kau kembali ke KOrea? Sudah berapa lama?”
“Aku sudah membaca koran… Kau benar-benar seorang Princess?” tanya Hyunwoo.
“Oppa !!!” Lee Seol tertawa, ia hendak memeluk Hyunwoo, tapi Park Hae Young langsung menarik kerah baju Lee Seol dan menariknya. Lee Seol terpaksa memundurkan langkahnya.
“Princess. Ini akan menjadi sangat sulit jika kau menghubungi orang lain yang tidak mengetahui sejarah apa-apa tanpa mengatakan terlebih dulu pada kami.” kata Park Hae Young dengan sopan.

 

“Apa?!” Lee Seol terkejut.
“Siapa dia?” tanya Hyunwoo.
“Orang ini adalah… Seorang bodyguard, aku rasa?” jawab Lee Seol.
“Aku Diplomat Park Hae Young. Kau bisa mengatakan kalau aku bertanggung jawab penuh terhadap Princess.” Park Hae Young mengenalkan dirinya pada Hyunwoo.
“Apa kau baru saja mengatakan, “bertanggung jawab penuh”? Itu terdengar sangat menakutkan.” jawab Lee Seol.
“Tolong tenanglah. Kita hampir telat, jadi ayo pergi.” ucap Park Hae Young pada Lee Seol.
“Kau harus pergi juga, apa yang kau lakukan?” Park Hae Young berkata sinis pada Hyunwoo.
“Diplomat Park.” Lee Seol kesal.
“Ayo pergi.” Park Hae Young menarik paksa tangan Lee Seol.
“Oppa!” Lee Seol memanggil Hyunwoo.

Park Hae Young menyediakan selembar kertas besar dan pulpen di hadapan Lee Seol. Lee Seol harus menuliskan sejarah hidupnya sebelum menjadi seorang princess.
“Apa ini? Apa kita harus menulis tangan poster ini?” tanya Lee Seol.
“Masalahnya bukan hanya pada situs-situs on line. Kita juga harus menjernihkan masalah offline juga.” jawab Park Hae Young.
“Apa maksudmu? Seperti apa wanita yang memiliki
masa lalu yang rumit?”
“Kenapa aku memiliki masa lalu yang rumit? Hyun woo oppa, Sebelumnya, saat kami kecil, kita memiliki hubungan yang baik.” jawab Lee Seol.
“Kapan cinta pertamamu?” tanya Park Hae Young.
“Apa?”
“Aku tanya kapan cinta pertamamu?! Kenapa? Apa ada banyak pria jadi
kau tidak bisa mengingatnya? Wow, benarkah.?”
“Nama penaku adalah, Single-Heartedly Devoted Dandelion’untuk Mr. N.
Siapa Mr. N?”
“Inisial tidak diperbolehkan.” ucap Park  Hae Young.
“Apa maksudmu?” tanya Lee Seol.
“Apa itu Nam Jung Woo?”
“Kalau ia, memang apa yang akan kau lakukan?” tanya Lee Seol.

“Kapan terakhir kali kau berciuman?” tanya Park Hae Young. Kau tidak akan mengatakannya?”
“Let’s see… 3 tahun yang lalu.” jawab Lee Seol.
“Kau harus bisa membedakan antara kecupan dan ciuman.” ejek Park Hae Young.
“Kau kekanak-kanakan.” Lee Seol kesal. “Kenapa kau menanyakan semua hal itu? Kalau begitu aku akan bertanya juga..”
“Aku tidak memiliki hal yang disembunyikan.” jawab Park Hae Young. “Dalam 31 tahun di kehidupanku, aku hidup dengan sangat jujur dan terhormat.”
“Apa kau sangat percaya diri?” ucap Lee Seol.
“Tentu. Tidak ada waktu untuk tidak percaya diri. Yah, kecuali satu malam itu.” jawab Park Hae Young.
“Dan malam apa itu?”
“Kenapa kau bertanya?”

Pelayan Pribadi Lee Seol datang dan memberitahukan sesuatu.
“Princess! Kau dipanggil untuk menuju ke ruang pertemuan.”
“Okay, kami akan kesana.” jawab Park Hae Young.
“Kau tidak akan pergi? Cepat.” ajak Park Hae Young.

Mereka mengadakan rapat untuk press conference.
“Meskipun kita sudah mempersiapkan acara ini sebelumnya, sepertinya aku rasa kita perlu melakukan pertemua ulang. Tolong lihat untuk melihat kegiatan yang sama, mungkin akan terjadi dua kali lipat penambahan biaya dari biaya aslinya.” ucap Yoon Joo pada asisten kerajaan.
“Saat Press Conference, datanglah tepat waktu .Princess…”
“Alasan sebenarnya kenapa Princess tidak dapat menghadiri Press Conference beberapa waktu lalu… Karena kalian semua memiliki siasat untuk menyisihkannya.” Profesor membela Lee Seol.
“Mungkin karena kau adalah seorang arkeolog, Kau menjadi sangat pandai untuk menggali masa lalu.” ejek Park Hae Young pada profesor.
“Ya.” jawab Profesor dengan santai.

“Princess bahkan membuat sebuah pernyataan permintaan maaf di depan umum. Jadi, tolong berhenti untuk membuat issue yang tidak baik.Dia mungkin akan merasa malu.” ucap Yoon Joo.
“Tidak, tidak memalukan untukku. Kenapa kita harus meluruskan sesuatu hal yang sudah lurus.” jawab Lee Seol.
“Dari pada kau menghabiskan waktumu dengan hal yang tidak berguna
lebih baik kau fokus saja dengan tulisan pidatomu itu?” suruh Park Hae Young pada Lee Seol.

“Aku pikir kau akan menanyakan hal itu, jadi aku baru saja menyelesaikan tulisan pidatoku.” jawab Lee Seol seraya membuka catatan pidatonya. Yoon Joo langsung mengambil catatan itu dan membacanya.
“Kau sangat pintar berbicara bahkan tanpa adanya sebuah draft pembicaraan. Kau mendaki tempat yang sangat baik. (Artinya adalah kau sangat unggul )” ucap Profesor Nam Jung Woo.

“Ada sesuatu yang mengesankan di sini.” Yoon Joo tertawa membaca catatan pidato Lee Seol. “Semua sudah aku lakukan, menempatkan sebuah sendok diatas meja, dan itu aku ibaratkan sebagai monarki dan kalian semua mempersiapkannya.”
Semua menahan tawa mendengar catatan pidato Lee Seol yang dibacakan, tidak terkecuali Profesor dan para asisten.
“Let me see.” Park Hae Young meminta catatan pidato pada Yoon Joo. yOON jOO Segera menyerahkannya.

“Keliatannya kau sangat pandai untuk mengatur sesuatu, daripada yang lain, kau sangat bagus. Tidak terlalu buruk. Kata-katanya memang jujur, tapi sejauh ini ia mengikuti semua hal dengan sangat baik. Kita harus membuat rencana lagi. Itu sudah menjadi tanggung jawabku untuk mengadakan revisi” Park Hae Young menyelamatkan Lee Seol dari rasa malu.. haha..
“Aku setuju.” jawab Profesor Nam Jung Woo.
“Tolong jangan tempatkan sendokmu  di piring m.ilik orang lain. Ayo akhiri sampai di sini.”

Asisten pribadi Lee Seol memberitahukan pada Lee Seol, “Yang Mulia, Miss Lee Dan sudah tiba.”
“Unnie? Benarkah? Kakaku sudah datang?” tanya Lee Seol senang.
“Ya.” jawab asisten pribadinya.
“Aku akan meninggalkan rapat ini. Kerja bagus, semuanya.” ucap Lee Seol seraya pergi untuk menemui Lee Dan.

Yoon Joo berkata pada para asisten kerajaan. “Kita akan benar-benar melakukan hal yang tepat untuk press conference. Tolong cepat kirimkan undangan pada media yang sudah aku pilih.”
“Pilih?” tanya asisten kerajaan tidak mengerti.
“Apa kau tidak mengerti apa yang dimaksud dengan ‘memilih’? Atau kau tidak mengerti kata-kataku?” ucap Yoon Joo dengan sinis.
Yoon Joo akan mengacaukan press conference, ia akan membuat press conference dengan sedikitnya undangan press yang datang.

“Unni! Unni! Kenapa kau tidak menjawab teleponku? Ibu pasti sangat marah padaku.” Lee Seol langsung memeluk Lee Dan saat bertemu.
“Jangan dekati aku. Aku merinding.” Lee Dan kesal.
“Unnie, mengenai press conferenc itu..” Lee Seol mencoba menjelaskan.
“Aku pikir aku sudah sangat pintar. Tapi, sepertinya aku harus belajar banyak darimu.” ucap Lee Dan.
“Apa maksudmu?” tanya Lee Seol tidak mengerti.

“Kau menggunakan sebuah boneka untuk mendapatkan penghargaan. Berpura-pura dengan menangis keras dan merasa bersalah.. Kau sangat pantas menjadi artis.” jawab Lee Dan.
“Kau salah paham. Aku akan menjelaskannya. Tidak seperti itu.”
Lee Dan sangat iri dengan semua yang telah di dapat Lee Seol, “Kau pasti sangat senang. Di istana besar ini, memakai pakaian yang cantik dan memakan makanan lezat.. Dan orang-orang memanggilmu Princess, tidak ada alasan untukmu menjadi takut.”
“Tidak.” jawab Lee Seol, ia mencoba untuk tidak menangis. “Unni… jujur. Aku sangat takut. Aku sangat takut setiap hari. Aku ingin melarikan diri.”
“takut? Kau takut? Ingin melarikan diri? Tapi kenapa kau tidak dapat melakukan hal itu. Kau menjadi seorang Princess setelah menjatuhkan keluargamu!!” Lee Dan membentak Lee Seol. Kemarahannya sudah dipuncak, Lee Dan kesal, ia lalu membanting semua barang yang ada di sekitarnya.

 

“Unni!” Lee Seol cemas.
“Aku sangat marah. Dan aku tidak bisa menghilangkan kemarahan ini. ” Lee Dan hendak memukul Lee Seol. Tapi, untung saja Park Hae Young segera datang dan segera menahan tangan Lee Da.
“Aku rasa ini adalah sebuah ikatan persaudaraan.” ucap Park Hae Young pada Lee Dan. “Princess kami menjadi sangat kesepian karena ia tidak dapat melakukan hal itu. Berkunjunglah sesering mungkin Akan selalu ada banyak pakaian di sini.”

Lee Dan kesal, ia langsung pergi.
“Unni! Unni!” Lee Seol berusaha mengejar Lee Dan, tapi Park Hae Young langsung menghentikannya.
“Bukankah semua ini yang kau inginkan?” tanya Lee Seol kesal pada Park Hae Young.
“seperti itulah. Tapi aku benar-benar tidak tahan untuk menontonnya. Tunggu sini.” ucap Park Hae Young.

Park Hae Young berjalan cepat untuk menemui Lee Dan.
“Kenapa kau datang ke sini?” tanya Park Hae Young.
“Untuk melihat saudara perempuanku? Apa mesti ada alasan untuk datang melihat saudaraku?” tanya lee Dan.
“Benarkah?”
“Apa harus ada alasan untuk seorang kakak perempuan yang mengunjungi adik perempuannya?”
“Kalau itu alasanmu mulai sekarang, jangan pernah datang lagi. Dan jangan pergi ke penginapan ibumu dulu. Aku memiliki suatu urusan di sana.” jawab Park Hae Young.
“Urusan apa?” tanya Lee Dan.
“Kau tidak perlu tahu.”

Park Hae Young datang ke tempat ibu Lee Seol.
“Adakah masalah lain mengenai ayah angkat Lee Seol?” tanya Ibu Lee Seol dengan tidak ramah.
“Um.. Tentang hal itu.. Aku datang ke sini karena aku pikir ada kesalahpahaman di sini. ” jawab Park Hae Young.
“Apa maksudmu kesalahpahaman?” tanya Ibu Lee Seol.

“Kesalahapahaman mengenai Princess.” jawab Park Hae Young.
“Apa maksudmu?”
“Berita mengenai ayah angkat Princess.. Aku adalah orang yang ada di balik hal itu. Aku yang menyuruhnya untuk tidak menghadiri Press Conference.. Meskipun itu adalah sesuatu yang memang seharusnya diungkapkan. Tapi, Princess tidak memiliki pilihan lain.” Park Hae Young mencoba menjelaskan hal yang sebenarnya.

“Menjadi ibu yang angkuh yang tidak bisa memaafkan anaknya saja sepertinya tidak cukup. Sekarang aku benar-benar menjadi ibu yang buruk.” jawab Ibu Lee Seol.
“Maafkan aku, tapi. Meksipun kau sudah mendapat penjelasan mengenai kesalahapahamaman, untuk saat ini, please jangan muncul di hadapan Princess. Prncess akan menjadi sangat lemah, jika ia bersandar pada orang lain.” jawab Park Hae Young.

Ternyata Lee Seol juga datang ke tempat ibunya. Lee Seol mengetuk pintu dan ia tidak mengetahui kalau di dalam rumah ada Park Hae Young. Ibu Lee Seol hendak bangkit dari duduknya untuk membukakan pintu tapi Park Hae Young segera mencegahnya.

Lee Seol terus mengetuk pintu dan berkata, “Ibu. Ibu, ini aku. Seol di sini. Aku datang. Kau mendengarku ibu? open the door, Mom.”

Lee Seol menyandarkan dirinya di depan pintu, “Karena apa yang sudah aku lakukan padamu ibu. Aku tidak akan enangis lagi. Aku membuat keputusan untuk tidak menangis sekarang. Akan ada banyak orang yang merasa senang saat melihatku menangis.”
Dari dalam rumah, Park Hae Young dan Ibu Lee Seol mendengarkan apa yang diucapkan Lee Seol.
Lee Seol meneruskan kata-katanya, kali ini ia membicarakna tentang perasaannya pada Park Hae Young. Haha.. Lee Seol mengatakan hal itu tanpa tau, Park Hae Young tengah mendengarkan kata-katanya. “Tapi, ibu.. Apa kau tahu hal yang menyenangkan? Ada banyak orang diluar sana yang akan membuatku sulit, tapi ada satu orang.. Yang aku sukai.. Itu sangat lucu, kan? Betapa idiotnya aku?
Tapi alasannya adalah, dia.. membuatku sangat bingung. Dia menusukku dari belakang dan meninggalkanku begitu saja… Tapi, tiba-tiba baja. Dia menjadi begitu baik, seperti seorang ayah. Jadi.. Saat aku berada di depan orang itu, jantungku berdetak sangat cepat.. Aku bahkan tidak bisa berlari, tapi nafasku sangat sesak. Tapi, Ibu.. Orang itu mengatakan, kalau ia akan menikahi wanita lain. Jadi.. aku pikir aku benar-benar membencinya.. Aku benar-benar tidak bisa membencinya.. Aku tidak bisa membencinya. Apa yang harus aku lakukan, ibu?”

 

Ibu Lee Seol menatap Park Hae Young. Park Hae Young menundukkan kepalanya, perasaan mereka sama.. haha.
“Ibu. Apa kau benar-benar tidak ingin bertemu denganku? Tidak bisakah kau meredakan amarahmu? I really miss you, Mom. Aku akan pergi. kalau kerajaan tau aku pergi dari istana mereka akan kesusahan, jadi aku harus pergi ibu. Aku akan kembali lagi, ibu..Ibu..”

Park Hae Young berkata “Maafkan aku.”
“Apakah itu kau? Apa kau yang membuat anaku menangis dan tertawa?” Tanya Ibu Lee Seol.

“Hey, bukankah mobil diplomat Park berada di belakang kita.” ucap Kepala pengawal pada supir.
“Ya, benar. Mobil itu terparkir di rumah Princess, sejak kita sampai di sana.”
Mendengar hal itu Lee Seol panik, “Apa kau bilang?! Benarkah?! Apa itu benar-benar mobil Park hae Young?! Oh, apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku lakukan? Apa dia mendengarku? Apa kau pikir dia mendengar kata-kataku? Oh My! Dia pasti mendengarnya. Apa yang harus aku lakukan? Hentikan mobil ini. Cepat.” ucap Lee Seol.
“Huh? Apa yang akan kau lakukan princess?” tanya kepala pengawal tidak mengerti.
“Aku harus membuat permintaan. Lakukan cepat?!”
Akhirnya mobil menepi dan Lee Seol langsung keluar dari mobil. Ia menyuruh pengawalnya pergi meninggalkannya.

“Princess! Princess, are you okay?”
“Go! Pergi! Oh, cepat!! Cepat pergi! Hurry! Leave quickly. Cepat! cepat!”
Mau tidak mau, pengawal itu pergi meninggalkan Lee Seol.

Lee Seol berjalan santai, berharap mobil Park Hae Young akan berhenti dan ternyata, Park Hae Young sama sekali tidak memperdulikan Lee Seol. Ia malah terus melajukan mobilnya.

Lee Seol kesal. Ia marah-marah. “Hey! Apa dia gila? Ah! Bagaimana bisa kau pergi begitu saja?! Tidakkah kau sedang menonton films? Apa kau bercanda? Ah, apa yang harus aku lakukan?” Lee Seol melihat ada truk melintas. Langsung saja, Lee Seol berdiri di tengah jalan lalu melambai-lambaikan tangannya kemudian berseru, “Stop!! Stop!”

Tanpa permisi Lee Seol lalu masuk ke dalam truk dan menyuruh sang supir, “Mobil itu! Tolong ikuti mobil itu!”
“Miss.. Apa ini terlihat seperti sebuah taxi?” ucap ahjussi driver. Hahaa…
“Oh, please, Ahjussi! kalau kau seperti ini, kita akan kehilangan dia!”
“Kenapa aku harus mengikutinya?”
“Karena.. itu.. Aku sedang terburu-buru. Ahjussi, mungkin kau tidak mengenaliku? Aku seorang Princess.” ungkap Lee Seol.
“Kalau kau seorang Princess, maka aku adalah ayahmu.” jawab ahjussi driver.
“Ahjussi, kau sangat bodoh. Kau tidak bisa seperti ini. Aku mohon padamu Princess sungguh memohon dan mengemis padamu. Bisakah kita lebih cepat?!” Lee Seol memasang tampang memelas.
“MIss, maksudmu seperti ini? huh?” Ahjussi mempercepat laju truknya.
“Benar, ahjussi. Benar. Kalau kau tidak cepat, aku akan menembakmu.
cepat, ahjussi.” ancam Lee Seol, ia menodongkan tangannya di kepala ahjussi. Ahjussi pikir Lee Seol sudah gila, jadi mau tidak mau ia melajukan cepat mobilnya.
“Ya ampun, apa kau normal…” gumam ahjussi.

Lee Seol mengambil microphone (?)”Ahjussi, Jalankan ini. Jalankan ini Ahjussi. Kalau kau tidak menjalankan ini, aku akan menembakmu.” pinta Lee Seol.
Ahjussi menekan tombol agar microphone berfungsi.
Lee Seol mengetes suaranya, “A..a..a.. 5074. 5074. Kalau kau tidak berhenti sekarang, aku tidak akan meminta pertanggung jawabanmu.” Ucap Lee Seol pada Park Hae Young.

Dari dalam mobil, Park Hae Young mendengar suara Lee Seol, ia melihat Lee Seol dan truknya dari kaca spion. “Apa..Dia..”
“5074, kau!”
“Kenapa dia..? Apa.. Apa yang ia kendarai…”
“Jangan salah paham.. Apapun yang kau dengar di rumahku,itu semua salah. Kau salah mendengar. Sebenarnya, bukan seperti itu. Oi! Apa kau dengar. Aku akan benar-benar gila! Kau lebih baik menghentikan mobilmu, sekarang! Hey, kau.. Beraninya kau pergi begitu saja!” Lee Seol menambahkan volume suaranya.

“Oh, Ahjussi! Menepilah. Thank you so much, Ahjussi! Kau akan diberkati di setiap keturunanmu.” ucap Lee Seol seraya tersenyum manis. Ahjussi hanya geleng-geleng kepala seraya tersenyum.

Lee Seol turun dari mobil truk lalu ia menghampiri Park Hae Young yang juga telah menepi. Mobil truk pergi.
“Apa yang akan kau lakukan sekarang? Aku sangat malu karena kau sekarang.” tanya park Hae young kesal.
“Meskipun aku harus melakukan hal ini, aku harus  menjelaskan kesalahpahaman ini.. Kau mendengar semua yang aku katakan di rumah, kan? Jangan percaya hal itu. Ok?” ucap Lee Seol memperingati bahwa Park Hae Young tidak seharusnya salah paham dengan ucapan Lee Seol.

“Semua orang juga akan mengatakan hal seperti itu. Tentu saja! Siapa yang akan merasa salah paham dengan hal itu?” jawab Park Hae Young seraya tersenyum.
“Omo. Lihat kau! Aku tahu semua ini akan terjadi. Yang aku bicarakan tadi di rumah itu bukan Park Hae Young.” Lee Seol cepat-cepat meralat semuanya.
“Ada lelaki lain yang membuat jantungmu berdetak cepat, dan orang itu akan menikahi wanita lain.”
“Itu adalah kesalahpahaman. Aku tahu, semua ini akan terjadi, itulah kenapa aku Baiklah. Katakanlah apakah itu.. ”
“Apa maksudmu “katakalah”? Kau begitu angkuh? Apa kau sangat percaya pada dirimu sendiri?” ejek Lee Seol.

“Itu bukan karena aku percaya diri. Itu karena aku jujur..” jawab Park Hae Young.
“Aku bilang, semuanya bukan seperti itu.”
“Aku mengerti, aku mengerti, aku mengerti. Meskipun cuaca sekarang tidak dingin, tapi kenapa telingamu memerah? Apa kau malu?” tanya Park Hae Young.
“Lupakan. Besok adalah waktu press conference. Apa kau akan meninggalkanku lagi?” Lee Seol mengalihkan pembicaraan.
“Berpura-puralah kejadian itu akan terjadi, ayo pergi. cepat.”

 

Lee Seol berada di ruang make up, beberapa asisten tengah mendadaninya. Hari Ini adalah hari dimana press conference pembentukan kembali keluarga kerajaan akan di selenggarakan. Beberapa kali Lee Seol berlatih pidatonya di depan kaca.

Asisten pribadi Lee Seol datang, ia membawakan bingkisan titipan ibu Lee Seol.
“Princess, Ibumu mengirimkan ini padamu. Ibu? Ibuku?”
“Ya.”

 

Dengan tersenyum senang, Lee Seol membuka bingkisan itu. Bingkisan berupa rangkaian bunga cantik membuat Lee Seol tersenyum.
Di sana tertulis,
Instead of flowers, Princess.
Instead of flowers, Lee Seol
my daughter.

“Ini sudah waktunya, Princess..” ucap asisten pribadi Lee Seol mengingatkan. “Kau akan melakukan yang terbaik, kan?”
“Ya.” jawab Lee Seol pasti.

Lee Seol berjalan ke arah mimbar, ia terkejut karena hanya ada 3 orang reporter di press conference itu.