Sinopsis Personal Taste episode 12

Personal Taste episode 12

Do Bin terluka karena ditolak Jin Ho, ia masuk ke kamar suite-nya dan melempar hadiah lukisan yang seharusnya untuk Jin Ho

Kae In membawa Chang Ryul ke RS, dan kata dokter, Chang Ryul baik2 saja.

Young Sun dan Sang Jun yang tidak menyadari apa yang terjadi, janjian dan minum soju, setelah menghabiskan botol ke-3, mereka mulai cair, dan Young Sun berkata jika ia tahu dari awal kalau Sang Jun bukan gay, ia tidak akan berteman dengan Sang Jun. Sang Jun tersinggung.

Sang Jun berkata ia benar2 keren sebagai pria, hanya saja ia selalu bersama Jin Ho jadi tidak terlihat bersinar.

Jin Ho mengetuk pintu kamar Kae In dan In hee de vil yang melihatnya berkata Kae in tidak ada karena ia sedang bersama Chang Ryul.

Jin Ho tidak langsung percaya dan mencari Kae In di lobby, dan ternyata Kae in tidak ada. Jin ho menelp. Kae in dan tanya ia sedang bersama siapa. Kae in menjawab, “Chang Ryul…” belum selesai bicara, Jin Ho sudah menutup telp-nya.

Kae in menggerutu, “kau bahkan tidak memberiku waktu menjelaskan.” Chang Ryul sadar, dan ia tidak ingin Kae in merasa bersalah karena memutuskannya. Kae In berterima kasih, dan Chang Ryul menganggap kata2 itu sebagai perpisahan.

Jin Ho minum sendirian di bar hotel, In Hee the-most-anoying-woman-alive melihatnya dan duduk di samping Jin Ho. Jin Ho meminta In hee pergi, tapi dia cuek saja dan berkata Kae in pasti masih punya hal yang harus dibereskan dengan Chang Ryul, mengingat sejarah mereka.

In Hee menambahkan, bahwa Kae In dan Chang Ryul itu mirip karena mereka sama-sama tidak mampu meninggalkan pasangannya dan melanjutkan hidupnya, sementara dia dan Jin Ho juga mirip, karena mereka selalu mendapat yang mereka inginkan dan dapat meninggalkan orang dengan kejam.

In hee tanya mengapa Jin ho mengaku pada Do Bin padahal Jin Ho bisa terus saja seperti itu. Jin Ho menjawab bahwa ia tidak ingin memanfaatkan perasaan Do Bin dengan tidak jujur. In Hee heran, apa benar, Jin Ho sejujur itu, karena Jin ho pernah pura2 jadi gay sebagai cara untuk meraih sesuatu.

Do Bin minum di pantai dan ia memikirkan lagi pengakuan Jin Ho, dan percakapan mereka. Jin Ho berkata ia akan keluar dari proyek Dahm jika Direktur Choi menginginkannya, Jin Ho hanya tidak ingin menghianati ketulusan Do Bin lagi. Do Bin berpikir, “Jika kau ingin menipuku, aku pasti sudah tertipu denganmu.”

Kae In dan Chang Ryul kembali ke hotel. Kae in mencemaskan Chang Ryul, tapi Chang ryul berkata ia akan bertahan.

In Hee devil mengikuti Jin Ho ke lift dan terus saja menyinggung tentang Sang Go Jae pada Jin Ho, mungkin Jin Ho mencoba menikahi Putri Prof.Park untuk masuk ke keluarga Park, Jin Ho kesal dan mencengkram bahu In Hee dengan kedua tangannya, Jin Ho, “Jaga bicaramu.”

Tepat saat itu, lift terbuka, Kae In dan Chang Ryul melihat mereka.

Jin Ho merasa kesal dan berjalan pergi, Kae in mengejarnya. In Hee bertanya pada Chang Ryul, apa mereka masih ada dalam perahu yang sama? Chang Ryul, “Kau ini benar2 membuatku lelah.”

Jin Ho menyalahkan Kae In karena Chang Ryul, mengapa membiarkan ayah Chang Ryul memberinya hadiah, dan masih memberi Chang Ryul kesempatan. Kae in mencoba menjelaskan pada Jin ho bahwa mereka bertemu untuk mengakhiri hubungan, tapi Jin Ho tidak mau mendengar itu sekarang.

Kae In, “Mengapa kau mengatakan hal2 yang tidak ingin kau katakan?” Jin ho, “Karena aku bukan orang yang pengertian atau berpikiran luas, aku sangat kekanak-kanakan.”

Jin Ho pergi, Kae in hampir menangis. Do Bin melihat Jin Ho dan ia bertanya, apa Jin ho yakin tidak menyesal mengatakan yang sesungguhnya padanya? karena kau tidak perlu melakukannya. Jin Ho menjawab sejujurnya ia tidak ingin mengatakan pada Do Bin, tapi ia menyimpulkan bahwa itu tidak benar dan ia sangat menghargai perasaan tulus Do Bin, atau ia juga ingin melakukan yang benar untuk wanita yang ia cintai.

Do Bin mengaku, hanya sebentar, tapi ia merasa bahagia, “Aku selalu bergumul sepanjang hidupku, selalu bingung mengapa aku lain dari yang lain. Lalu suatu hari aku sadar, bahkan jika aku tidak menyiksa diriku sendiri, akan selalu ada orang yang menyakitiku. Jadi aku paling tidak hanya bisa…mengasihani diriku sendiri.”

Jin ho minta maaf karena menyakiti hati Do Bin. Do Bin berkata, “Tidak apa-apa. Aku ingat wajahmu saat kau mengaku pada Chang Ryul” Do Bin tersenyum sedih, mungkin itu karena kau mengasihani aku. Do Bin memutuskan untuk melupakan semuanya, ia tidak ingin kehilangan seorang teman yang bersedia berbohong demi dirinya.

Paginya, Young Sun dan Kae In mengulas yang terjadi. Young Sun mendukung Jin Ho, Young Sun berkata ia juga marah karena Chang Ryul mencampuri hubungan mereka. Jin Ho pasti sangat mencintai Kae In, makanya Jin Ho cemburu. Young Sun juga dulu begitu dengan suaminya. Young Sun, “Bukankah akan membuatmu marah jika kau melihat Jin Ho dengan wanita lain? ” Kae In mendesah.

Chang Ryul mengajak Jin Ho bicara, dan ia berkata semalam ia dan Kae in di RS, dan Kae in tidak salah. Jin Ho tahu itu dan ia tidak peduli. Chang Ryul menambahkan, ia sudah melepaskan Kae in, ia juga tidak tahu mengenai tindakan ayahnya. Dan Chang Ryul minta maaf. (CR mulai baik, tapi tetap saja I don’t like him ..)

Chang Ryul mengaku, mengatakan hal ini pada Jin Ho membuatnya merasa kotor, tapi ia melakukannya karena ia tidak mau Kae In terluka karena dirinya. Jin Ho dengan dingin berkata jangan menyusahkan diri Chang Ryul dengan perasaan Kae in lagi.

Chang Ryul, “Aku cemburu, marah dan berkelahi. Aku tidak pernah sekalipun melakukan itu dengan Kae in. Dia selalu dengan sabar menerima semuanya.” Jin ho berbalik dan tanya apa Chang Ryul baik2 saja dari kecelakaan kemarin? Chang ryul heran, kau menanyakan kesehatanku? Jin Ho menjawab, “Ya, karena kau terluka karena wanitaku.”

Chang Ryul berkata ini bukan berarti mereka tidak berperang dalam pekerjaan. Chang Ryul janji akan bertarung dengan adil, tidak menggunakan batu di tangannya. Jin Ho tersenyum.

Jin Ho pergi ke kamar Kae in dan berdiri ragu di depan pintu, justru Kae in membuka pintu tepat saat Jin Ho akan mengetuk. Keduanya berbaikan dengan kaku dan Kae in tersenyum lalu jalan keluar. Jin Ho mengikutinya.

Mereka pergi ke dept. store dan masih saling cekcok, Kae in mencari hadiah untuk ibu Jin Ho dan Jin Ho jadi senang lalu mencubit pipi Kae in. Mereka juga mengikuti game untuk pasangan dan memenangkan sepasang jam tangan.

In hee berkata pada Chang Ryul bahwa Sang Go Jae adalah konsep inspirasi asli untuk Dahm. Dan Jin Ho tahu ini akan seperti Sang Go Jae. Apa Jin Ho benar2 sepolos itu? Atau ini cuma kebetulan? Chang Ryul jadi kemakan lagi dan ia merasa Jin Ho memanfaatkan Kae In untuk memenangkan pertarungan mereka. “Jeon Jin Ho..si brengsek itu!”

Chang Ryul ingin segera mencari Jin Ho tapi In hee menahannya. Bukankah lebih baik mereka menjatuhkan bom di saat paling tepat? Agar pengaruhnya besar?

Sementara itu Jin Ho dan Kae In main ke pantai. Kae in berteriak di mobil, “Aku mencintai Jeon Jin Ho! Sebanyak langit dan bumi! Aku mencintainya.”

Jin Ho mengantar Kae in dan Young Sun pulang ke Sang Go Jae, dan Kae In minta Jin Ho pulang, agar ibunya tidak cemas. Jin Ho terlihat kecewa, tapi ia pergi.

Ibu Jin Ho dan Hye Mi memusuhi Jin Ho karena pergi ke pulau Jeju dengan Kae In. Jin Ho menjelaskan itu urusan pekerjaan, bukan rekreasi, dan ia mohon ibunya mempercayainya jika ini menyangkut Kae In. Kae in adalah wanita yang baik dan ibu akan menyukainya.

Ibu Jin Ho tetap tidak akan menyukai Kae in. Karena Kae in pernah terlibat dengan keluarga Chang Ryul. (oh come on mom..)

Presiden Han mencoba mengirim Chang Ryul ke China, tapi Chang Ryul menentang ayahnya untuk pertama kalinya. Chang Ryul minta ayahnya mundur dan memberikan semua sumber yang ia perlukan untuk memenangkan kontrak Dahm tanpa suap. Chang Ryul juga berencana mendapatkan Kae in kembali, apapun yang terjadi.

Sang Jun dan Jin Ho kaget karena ternyata gedung kantor mereka dijual, jadi mereka harus pindah dan mencari kantor baru.

In hee menemui Kae in dan memberikan undangan makan siang dari Do Bin. In hee berkata, “Orang seperti dirimu yang mendapatkan semua karena keberuntungan tidak akan pernah berpikir apa rasanya kerja untuk meraih hal paling kecil sekalipun dalam hidup.” In Hee mencoba memanas-manasi Kae In mengenai Jin Ho dan dirinya dalam lift. Tapi Kae in tidak terpengaruh dan ia tetap percaya Jin Ho. Kae In, “Aku benar2 kasihan denganmu.”

In Hee membalas, “Mengapa pria pintar dan ambisius seperti Jin Ho akan berkata bahwa ia mencintaimu.”

Kae In duduk di kantor Do Bin dan merasa kikuk. Do Bin menegur Kae in karena sudah menjadi kakak kelas “cinta sepihak”-nya, dan membuatnya membagi semuanya pada Kae in. Sekarang Do Bin jadi tidak enak. Jadi DO bin mendesak agar mereka makan bersama, agar Kae in bisa merasakan kekikukan-nya juga.

Lalu Do Bin mengucapkan selamat pada Kae In karena sudah lulus dari kelas “cinta sepihak” mereka. Kae in hanya bisa mengucapkan terima kasih dan Do Bin minta agar mereka lebih sering makan siang bersama. (Oh..such a big heart)

Kae in mendapat telp dari perusahaan furniture yang ingin mempekerjakan Kae in sebagai designer-nya, untuk mendisain product baru mereka. Kae in tidak percaya ini dan ia menelp Jin Ho untuk mengabarkan berita baik ini.

Young Sun mengajak Kae in bertemu dengannya di bank, Young Sun ingin membantu Kae in mengatur tabungannya. Karena Kae in akan mendapatkan banyak uang jadi Kae in perlu merencanakan keuangan untuk pernikahannya kelak.

Young Sun juga mendengar dari Sang Jun mengenai kesulitan keuangan di kantor Jin Ho. Sang Jun juga ada di bank dan Kae in langsung menawarkan uang kontrak proyeknya yang akan datang pada Sang Jun. Young Sun tidak terlalu suka dan ia berkata jangan mencampur adukkan rencanamu mengatur keuangan untuk pernikahan dan menyerahkan semua uangmu pada pria, yang mungkin saja atau (bisa juga tidak) bersama Kae in. Good point unni!!

Di Sang Go Jae, Kae in dan Jin Ho bersulang merayakan keberhasilan Kae in, Kae in mencoba menawarkan pinjaman pada Jin ho tapi Jin Ho menolaknya. Young Sun menelp. Kae in dan berkata ia sudah berbaikan dengan suaminya, yang membuat Jin Ho dan Kae in nyengir lebar. Jin Ho bahkan berkata dalam hati, “Bibi itu akhirnya pulang ke rumahnya malam ini.”

Kae in tanya bukankah Jin Ho harus pulang ke rumah segera. Jin Ho langsung berpikir cepat dan pura2 tidur. Kae in jadi kecewa karena Jin Ho tidur, dan ia masuk ke kamarnya sendiri. Jin Ho berkata sendiri, “Jeon Jin Ho, kau benar2 mencoba dengan keras.”

Keduanya terjebak dalam rasa frustrasi (hormon..hormon). Mereka bolak balik di tempat tidur masing2, tidak tahu mau apa. Jin Ho akhirnya keluar kamar dan Kae in juga, ia tanya apa Jin Ho tidak akan pulang? Jin Ho beralasan ia mabuk dan akan tinggal sampai mabuknya hilang. Ha!

Mereka akhirnya duduk di sofa sambil melihat foto Kae in waktu kecil. Kae in menutupi foto itu dengan tangan, tapi Jin ho menyingkirkannya dan geli melihat Kae in ketika kecil. Jin Ho tanya mengapa tidak ada foto ibu Kae in, Kae in berkata ia tidak ingat, tapi pasti ada kebakaran atau apa karena tidak ada foto ibunya yang berhasil diselamatkan.

Jin Ho dengan lembut merangkul Kae in dan Kae in berkata agar Jin Ho sabar dengan ibunya. Kae in tidak apa menunggu selama mungkin, asal bisa memenangkan hati ibu Jin Ho dengan cara yang benar. Jin Ho melihat Kae in dengan penuh cinta.

Kae in tanya apa Jin Ho tidak harus pulang sekarang? Jin Ho kali ini beralasan, ada pemeriksaan pengemudi yang mabuk di jalan, jika ia keluar sekarang dia yakin pasti akan disuruh berhenti. hehe..alasan. Kae in tanya, lalu apa yang akan mereka lakukan sekarang? Jin Ho, “ehm..yah..”

Lihat TV! dan itu sudah malam, jadi acaranya…hahaha..

Jin Ho stress, Kae in jengah. Akhirnya keduanya kembali ke kamar masing2. Jin Ho tidak bisa melupakan insiden saat Jin Ho lari ke kamar mandi dan Kae in hanya mengenakan handuk.

Sebaliknya, Kae in juga memikirkan saat dia melihat Jin Ho habis mandi,………..

Jin Ho mencoba bekerja, tapi tidak berhasil. Kae in juga merasa kepanasan dan akhirnya keduanya keluar dan mencari air minum. Jin Ho tidak tahan lagi dan memutuskan pergi ke kantor.

Di kantor, Jin Ho mendinginkan dirinya, ia heran mengapa ia seperti itu dan ia tersenyum sendiri. Jin Ho mengeluarkan apel mainan dan meletakkannya di sebelah meja kursi mainan hadiah dari Kae in.

Paginya, Sang Jun datang dan ia semangat sekali dan cerita mengenai kontrak baru Kae in dan kemungkinan mendapat pinjaman dari Kae in. Tapi Jin Ho berkata itu tidak akan terjadi, Sang jun tidak mendengarnya dan justru menelp. Pihak perusahaan mebel untuk tanya berapa Kae in akan dibayar. Sang Jun menemukan fakta lain.

Ternyata perusahaan Chang Ryul yang memesan brand itu dan minta Kae in yang jadi desainernya. Jin Ho kesal dan mengajak Chang Ryul bertemu di bawah jembatan.

Jin Ho tanya apa semua yang dikatakannya di Jeju itu bohong belaka, atau karena Chang ryul merasa bersalah jadi memutuskan menjadi “Ayah kaki panjang/si mawar jingga” untuk Kae in.

Chang Ryul kagum dengan kecepatan Jin ho menemukan keterlibatannya. Chang Ryul juga mengaku ia juga orang dibalik relokasi kantor Jin ho. Jin ho mengerti sekarang dan ia tanya mengapa Chang Ryul main kotor, padahal sudah janji akan bermain secara adil. Chang Ryul berkata, itu saat kau juga bermain dengan adil. Jin ho bingung apa maksud Chang Ryul? Chang ryul hanya berkata pada Jin Ho, “Tanyakan dirimu sendiri.”

Chang Ryul tanya apa Jin Ho akan menahan langkah Kae In hanya untuk menyingkirkan Chang Ryul? Chang Ryul, “Apa kau tahu mengapa aku memutuskan untuk merebut Kae in kembali? Karena kau tidak bisa melakukan apapun untuknya, tidak seperti diriku.”

Jin Ho, “Kau pengecut.” Chang Ryul membalas Jin Ho, “Kau pengecut yang sesungguhnya” dan pergi. Chang ryul berkata dalam hati, “Aku akan menghentikanmu memanfaatkan Kae in, dengan cara apapun.”

Jin Ho menemui Kae in dan berpikir apa ia bisa mencoba membujuk Kae in tidak mengambil kontrak perabotnya. Tapi Jin Ho melihat Kae in sangat semangat dan ia berkata, “Aku bisa menunjukkan pada ayahku hal nyata yang kuraih sendiri. Untuk pertama kalinya aku bisa melakukan sesuatu yang bisa diakui ayahku.” Jin ho tidak tega membuat hati Kae in kecewa. Jadi Jin Ho diam saja.

(Apa Kae in tidak lebih marah nanti ya, kalo ia tahu ini kerjaan-nya Chang Ryul dan apalagi Jin ho juga tahu..)

Jin Ho merenung di kantornya dan ia mendapat kunjungan dari kontraktor gedung dari proyek terakhir Jin Ho. Pria itu mengenali gambar Jin Ho, itu Sang Go Jae. Ternyata pria itu pernah ikut membangun Sang Go Jae, waktu itu ia masih kecil dan juga pekerja paling muda, dan Sang Go Jae adalah proyek pertamanya. Jadi ia ingat betul.

Jin Ho tanya apa dia tahu keistimewaan Sang go Jae atau ada kesulitan apa saat membangun gedung itu, Pria itu ingat ia menggali untuk membangun ruang bawah tanah.

Jin Ho langsung ke Sang Go Jae dan menemukan basement tersembunyi itu, dan ia turun ke bawah, ia menemukan ruang kerja kuno dan sebuah foto..

Saat Kae in pulang, ia senang sekali menemukan Jin Ho bersih-bersih. Bahkan Kae in berkata, “Kau pria cantik, mau kucium?” Jin ho dengan semangat berkata ia menemukan foto ibu Kae In. Jin Ho menunjukkan tempatnya dan mereka turun ke ruang bawah tanah itu.

Jin Ho berkata ia menemukan sesuatu yang keren, lalu Jin Ho berdiri diatas meja dan menarik turun langit2, memperlihatkan ruangan lain. Sinar mentari cerah mengenai wajah Kae in dan ia ingat…saat itu ia ada diatas atap kaca, dan ibunya bekerja di bawah sambil tetap mengawasi Kae in.

Jin Ho mengagumi desain ruangan ini, lalu Kae in ingat, kaca di bawah anak itu pecah, dan Kae in jatuh, menutup telinganya. Kae in pingsan dalam pelukan Jin ho.

Jin Ho, “Kae-in ah, Park Kae in!”

Sinopsis Personal Taste episode 16 part 2 – final

Personal Taste episode 16 – part 2 (Final)

Kae in pergi mencari Jin Ho dan mengetuk kaca mobilnya, Jin ho sshi.. Jin ho bangun, apa kau bisa jalan? Kae in membawa Jin Ho masuk ke dalam villa dan merawat Jin Ho. Jin Ho masih jual mahal dan berkata tidak perlu mencemaskanku dan pergi saja.

Jin Ho memunggungi Kae in, pergilah! Ayahmu akan cemas, jadi pergilah..

Kae in berkata berbaliklah, aku akan pergi setelah mengganti kain kompresmu. Pergilah, kata Jin Ho bertentangan dengan hatinya.

Kae in berkata aku mengerti, demam-mu sudah hilang sekarang dan Kae in akan beranjak, Jin Ho langsung menahan tangannya, “Jangan pergi.” Kae in : “Lepaskan aku.”

Jin Ho menarik dan memeluk Kae in. Kae in berkata ia ingin mempercayai Jin Ho, meskipun kau hanya ingin memanfaatkanku dan meskipun aku akan terluka lagi, aku akan mempercayaimu. Kemudian perlahan mereka berciuman.

Jin Ho dan Kae in berhadapan, Jin Ho ingin membuka baju Kae in hanya ia ragu, Jin ho menurunkan tangannya dan Kae in perlahan menggenggam tangan Jin ho dan meletakkan-nya di dadanya, bisa diartikan Kae in mempercayai Jin Ho (sorry, tapi waktu lihat scene ini aku jadi geli..beneran bawaan-nya mau ketawa..), mereka berciuman lagi dan .. Ok, they did it sigh…(don’t try this at anywhere if u still single ok..maksud gua kalo blom nikah gitu loh.)

Paginya, Jin Ho bangun dan tersenyum melihat Kae in, Kae in membuka setengah matanya dan ia sembunyi di bawah selimut, Jin ho tertawa dan masuk lagi ke selimut LOL

Jin Ho dan Kae in duduk menghadap jendela, Jin Ho berkata ia punya harapan, sebelum meninggal kelak, ia ingin menciptakan mesin waktu. Kae in heran mau apa dengan mesin waktu?

Jin ho berkata agar bisa melihat ibu Kae in lagi, Jin ho juga berkata ia ingin muncul di depan Kae in saat Kae in usia 5 th, dan memeluknya, lalu berkata, itu hanya kecelakaan.

Kae in terdiam dan Jin Ho berkata jangan merasa bersalah lagi, itu bukan salahmu. Kae in tersenyum, tidak perlu, Jin Ho tidak perlu menciptakan mesin waktu, sekarang ada kau, aku sudah bertemu dirimu. Jadi tidak perlu mesin waktu lagi. Jin ho dan Kae in berpelukan.



Jin Ho mengantar Kae in pulang. Kae in minta Jin Ho bertemu ayahnya tapi Jin Ho belum siap, justru Prof Park jalan mendekati mereka. Jin Ho dan Kae in berhadapan dengan Prof Park.

Prof Park tanya apa kau mencuri designku? Jin Ho tidak menjawabnya. Kae in berkata itu semua Sang Jun yang melakukan tanpa sepengetahuan-mu kan. Jin Ho berkata benar, ia yang mencurinya. Kae in dan ayahnya kaget. Jin Ho berkata perbuatan rekan atau stafku, karena aku adalah direkturnya, sama saja aku yang melakukannya. Tapi karena Kae in, semuanya berubah.

Prof Park tanya, jadi itu sebabnya kau membuat design yang baru, untuk menghapus kesalah pahaman pada putriku? Jin Ho membenarkan. Prof Park juga tahu rencana Jin Ho di setujui komite, Kae in kaget kau lolos? mengapa tidak mengatakannya padaku? Jin ho ingin mengatakannya nanti. Kae in sebal dan Jin Ho minta maaf dan mereka cekcok di depan Ayah Kae in 🙂

Prof Park tanya apa yang disukai Jin Ho dari Kae in ? Jin ho diam, Prof Park tanya lagi apa susah menjawabnya ? Bukan, kata Jin Ho hanya saja aku susah menemukan hal-hal baik dari Kae in, tapi bagaimana kalau anda memberikan ijin agar aku bisa terus berkencan dengan putri anda? Nanti akan aku cari apa saja yang kusukai darinya.

Ayah Kae in diam saja dan tanya seberapa kuat Jin Ho minum? Kae in kaget dan berkata Jin ho masih sakit sejak kemarin (LOL sakit apa? ). Ayah Kae In : “kenapa belum apa-apa kau sudah membelanya?”

Tapi Jin Ho tersenyum lalu berkata ia akan pergi dan beli minuman.

Kae in membawakan makanan ringan untuk Sang Jun dan Tae Hoon. Kae in berkata ia sengaja menyiapkan ini. Jin Ho tertawa, sejak kapan Park Kae in menyiapkan snack? Sang jun dan Tae Hoon senang dan mereka semua akan makan ketika..Ibu Jin Ho masuk ke kantor mereka.

Sang Jun yang pertama kali melihat dan langsung berdiri, semua juga akhirnya berdiri memberi salam. Jin Ho, “Chang Mi..” (aku masih aneh aja, kok manggil mamanya dg namanya sih ..haha kalo mamaku pasti udah : Apa?! )

Kae in dan Ibu Jin Ho bicara dari hati ke hati. Ibu Jin Ho masih sulit menerima Kae in (biarpun menurutku alasan-nya tdk masuk akal, hanya krn Kae in pernah pacaran ama Chang Ryul, anak musuhnya.). Kae in mengerti, Ibu Jin Ho berkata, Jin ho itu seorang yang tidak pernah berkata sakit meskipun kenyataan-nya sebaliknya.

Kae In menjawab, hubungan Jin Ho dan ibu sungguh membuatku iri, saat di Sang Go Jae dan tidak sengaja mendengar percakapan telp kalian, itu membuatku iri. Hubungan anak laki dan ibu yang sedemikian dalam, aku sangat menginginkannya, mungkin jika ibuku masih hidup, aku juga bisa seperti itu dengannya.

Kae in berkata ia ingin dekat dengan ibu Jin Ho. Hati Ibu Jin Ho melunak dan ia berkata, “Kapan-kapan, datanglah ke rumah kami.” ibu Jin Ho merestui mereka.

Tiba waktunya presentasi final. Dua perusahaan yang masuk final, Mirae dan M.

Mirae Corp, diwakili Han Chang Ryul mendapat giliran presentasi lebih dulu. Chang Ryul mengenalkan konsep “The Sound of the Sky” dimana semua bangunan saling terhubung tapi juga bisa berdiri sendiri, sehingga tidak menyatu di satu tempat saja, berupa village kecil2.

M Corp, diwakili Jeon Jin Ho mempresentasikan ide “Apple Town” konsep museum yang lebih terbuka, bagaikan Apple town yang tumbuh ke atas, dengan konsep jendela seperti museum Louvre yang membiarkan sinar matahari masuk, seperti konsep apel yang jatuh ke tanah, sehingga sinar matahari bisa masuk lewat tingkap2 jendela. Hmm aku bisa membayangkannya, seperti apel emas yang jatuh dari atas ckckc..keren..

Prof Park diminta memberikan penilaiannya. Menurut Prof Park, konsep Mirae corp adalah konsep dengan nilai tertinggi. Presiden Han dan Chang ryul terlihat senang. Karena, menurut Prof Park, konsep Mirae menggabungkan unsur modern dan tradisional. Konsep M corp, apple town juga mendapat nilai tertinggi, biarpun konsep museum terbuka masih termasuk baru tapi sangat menarik. Jadi kesimpulannya, nilainya sama. Nah lo.

MC minta Direktur Choi memberikan keputusan akhirnya. Do Bin : “Design yang terpilih adalah Apple Town dari perusahaan arsitekur M!” Sang Jun langsung melompat berdiri dan semua memberi tepukan selamat pada Jin Ho. Presiden Han langsung pergi. Do Bin tersenyum senang.


Kae in gelisah menunggu hasilnya di luar. Chang Ryul keluar duluan dan ia berkata ia bertekad untuk menang pertempuran dengan terbuka dan adil. Dan ia juga siap untuk kalah. Kae in diam saja.

Chang Ryul mengulurkan tangannya, ayo salami aku, ini ucapan selamat. Kae in ragu2 tapi ia menyalami Chang ryul juga, dan Chang ryul tersenyum, aku sudah banyak melakukan kejahatan, itulah sebabnya aku kalah dari Jin Ho. Kae in kaget dan tersenyum senang. Chang Ryul mengucapkan selamat dan berkata ia menyesal kehilangan Kae in dan Chang Ryul mengucapkan perpisahan. Chang Ryul pergi. Kae in memandanginya.

Jin Ho ada di belakang Kae in. Kae in menoleh dan ia langsung tersenyum lebar, “Selamat.” kata Kae in. Jin Ho tersenyum, terima kasih, apa kau tahu, konsep museum Dahm itu aku dapat dengan tangisan permintaan maafku?

Kae in tersenyum, “Aku dengan senang menerima permintaan maafmu.”

Di kantor M, semua bergembira dan mereka merayakan kesuksesan hari itu. Ada Jin ho, SangJun, Kae in, Young sun, Tae Hoon, Hye Mi ?

Sang Jun gembira dan berkata sebelum Jin Ho bicara kita minta….Kae in menyanyi! semua bersorak.

Kae in menolaknya, ia tidak bisa menyanyi, Sang Jun menghukumnya dengan memintanya minum soju. Kae in berkata oh tidak masalah..aku kuat minum, dan ia langsung mengambil gelasnya. Tapi Jin Ho tiba2 melarang Kae in, jangan! Kae in bingung, mengapa? aku kuat minum kok, ia akan minum tapi Jin Ho berusaha keras melarangnya, Sang Jun mendorong Kae in minum dan kae in meminumnya sampai habis.

Jin Ho hanya bisa mendesah, Hyung! dia tidak bisa minum..! Ternyata menurutku, Jin Ho berpikir ada kemungkinan Kae in hamil dan ia takut jika Kae in minum akan berbahaya bagi janin-nya, dan Kae in tidak pernah berpikir sampai ke situ hahaha…

Prof Park menunggu Kae in. Jin Ho menggendong Kae in pulang ke Sang Go Jae. Kae in mabuk berat. Jin Ho minta maaf, karena terlambat. Prof Park berkata, serahkan dia padaku, Jin ho langsung menolaknya tidak, (LOL). Prof Park berkeras, serahkan dia padaku. Akhirnya Jin Ho mengalah dan memberikan Kae in pada ayahnya tapi seperti kuduga ..papanya Kae in ngga kuat! dan Kae in hampir jatuh..untung Jin Ho cepat mengangkatnya lagi dan berkata ia akan membawanya ke dalam. Sedang Prof Park membungkuk memegang punggungnya..ingat encok Oom…!!

Jin Ho menyelimuti Kae in dan ayah Kae in minta Jin Ho keluar untuk bicara.

Prof Park berkata, terima kasih, 30 tahun lalu saat ia bertanggung jawab untuk Museum Dahm, ia membangun Sang Go Jae, tapi Jin Ho benar, konsepnya gagal. Ia hanya ingin istrinya bisa melihat anaknya sambil bekerja. Tapi semuanya hancur dan ia tidak menyangka anaknya akan menderita.

Jin Ho berkata, Penderitaan yang dialami Kae in …sama dengan penderitaan Anda. Kalian berdua sama2 terluka. Jin Ho menambahkan, maafkan saya.

Prof Park menghela nafas dan berkata, putriku, jagalah dia. Jin ho mengiyakan. Prof Park berkata, aku masih ada urusan dan harus terbang ke Inggris, jadi kuminta jagalah Kae in baik2. Jin ho mengiyakan. Tapi, kata Prof Park, jika kau menyakiti Kae in lagi, aku sendiri akan menguburmu di sini (wow..killer daddy..)!! Jin ho tersenyum, baik.
Kemudian Jin Ho dan Kae in bersenang-senang dengan membeli baju pasangan dan potret2 ..ini pasti pesanan sponsor…


Jin ho dan Kae in main ke taman, bersepeda, Kae in duduk di bangku dan tiba2 anak2 mendekatinya dan memberinya balon, tidak hanya satu, tapi hampir setiap anak di taman itu memberinya balon (kayanya aku pernah lihat deh, tapi itu pilot pesawat yang ngasih mawar buat pacarnya), kemudian Jin Ho datang dengan balon ungu dan berkata, “Kae in, ini lamaranku..” Kae in kaget sekali dan melepaskan semua balonnya sehingga tersangkut ke pohon. Jin ho panik..oh tidak..apa yang kau lakukan?

Kae in bingung..aku..habisnya kau..(haha..aku tahu, pasti cincin!) benar saja, Jin ho minta Kae in naik ke pundaknya dan mereka berusaha mengambil balon ungunya, karena di tali balon itu ada cincin! Kae in mengeluh mengapa Jin ho melamar dengan cara seperti ini, tidak langsung diberikan saja. Jin ho beralasan, ia ingin melamar dengan cara lebih kreatif …:)

Do Bin mengamati lukisan di galerinya sore2. Jin Ho mendatanginya. Do bin mengucapkan selamat atas rencana pernikahan Jin Ho. Jin Ho mengucapkan terima kasih atas segalanya. Do bin mendesah, ah hanya saja..sekarang aku kesepian sekali, tidak ada yang bisa kuajak ngobrol.

Jin ho tersenyum, Direktur, telp kami kapanpun Anda ingin bicara. Do Bin berkata sejak bertemu Jeon Jin Ho dan Park Kae in, ia merasa lebih punya keberanian menghadapi dunia yang tidak adil ini. Keduanya tersenyum dan Jin Ho pergi. Do Bin menahan perasaannya (oh I hope you’ll find your mate Sir.)

Jin Ho menemui Chang Ryul, Chang Ryul berkata ia akan ke China (LOL..wamil), Jin ho menghela nafas, ayahmu, selalu ingin menguasai Mirae Corp. Chang ryul membenarkan, Jin ho apa kau ingat, dulu ketika kita remaja..kita suka camping bersama. Jin Ho membenarkan, iya..kita, ayah kita, keluarga kita..dan aku bahkan saat itu ingin menjadi entimologis /ahli serangga.

Chang Ryul ketawa, iya..kita mencari serangga bersama, aku bahkan masih menyimpan serangga yang kita tangkap waktu itu di kamarku. Chang ryul berkata jika bukan karena kepentingan ayah kita, kita seharusnya bersahabat. Jin ho membalas, setelah pulang dari China telp aku. Mau apa? tanya Chang Ryul, apa kau mau mengajakku ke rumahmu? Itu sedikit sulit jawab Jin ho, soalnya calon istriku punya kesulitan dalam memasak. Chang Ryul tertawa, Jeon Jin ho..selamat atas pernikahanmu. Jin Ho, “Terima kasih.”

Sang Jun dan Young Sun mengagumi hasil foto USG, wow..lihat ini jarinya.Benar..dia pasti bayi yang cantik…Keduanya bergandengan tangan dan duduk di sofa RS mengagumi foto itu…Tiba2 ada seorang yang menjewer telinga Sang Jun! Suami Young Sun!

Young Sun dengan manja berkata pada suaminya, sayang..aku kan sudah bilang..kalau aku tidak mau periksa sendirian, Suaminya melotot ke arah Sang Jun, dan suami Young Sun sangar bo! Setelah suaminya pergi, Young sun berkata pada Sang Jun, hei..apa kau lihat..tadi suamiku cemburu, itu karena kau! Sang Jun berkata, aku benar2 ngeri dengan suamimu.. Young Sun berkata ia akan mengatur kencan untuk Sang jun utk membalas kebaikannya. Sang jun tiba2 ingat..astaga..jam berapa ini? Kencan!!

Tae Hoon dan Hye Mi juga akhirnya berkencan.

Sang Jun lari2 ia ikut blind date, dan ia kaget ketika melihat In hee! wow..

Sang Jun menyapa In hee, apa kabar lama tidak bertemu..In hee tersenyum, apa kabar. Keduanya bingung, apa yang kau lakukan di sini..ternyata keduanya ada kencan..dengan orang lain.

Sang Jun menghadapi “calon-nya” (ah aku pernah lihat cewek ini, di reality show..dia telp ama Kim Hyun Joong kalo ngga salah) yang berkata Sang jun bukan tipenya dan ia mengajukan banyak syarat.

In hee juga menghadapi “calon-nya”, seorang broker saham yang sangat membosankan dan yang berbicara tentang indeks KOSPI terus, kaya lihat market news..:) Sang Jun dan In Hee bertukar pandang dan saling mengeluh dengan matanya..

Akhirnya, In Hee dan Sang Jun minum bersama. Sang Jun berkata In hee ini mirip Jin Ho, dan apa In hee tahu kalau In hee adalah tipe wanita idealnya.

In Hee berkata, “Sang Jun..kau mau kencan?” Bwa……

Di Sang Go Jae, Jin Ho dan Kae in memandang langit malam. Kae in berkata, Jin ho apa kau tahu, Sang Go Jae itu adalah nama yang diberikan oleh ibuku, artinya dimana orang akan tinggal dan hidup bahagia bersama. Jin Ho berkata iya, itu impian orang tuamu, kita masukkan juga impian mereka dalam impian kita. Jin Ho dan Kae in berpelukan.

Kae in : Ramalan cuaca besok, Park Kae In, cuaca tidak selalu cerah dan terang, aku akan mengalami cuaca buruk, tapi selama ada pria ini disampingku, aku akan lebih berani, aku tidak akan apa-apa.

Jin Ho : Ramalan cuaca besok, Jeon Jin Ho, aku berlari sekuat tenagaku, pada akhirnya aku akan kembali ke impian awalku, tapi sejak aku bertemu wanita ini, aku berhenti sejenak dan tahu kalau aku bisa pergi lebih jauh lagi, aku tahu itu sekarang.

T A M A T

Simopsis Personal Taste episode 16 part 1

Personal Taste episode 16  – Part 1

Jin Ho, “Jadi menurut anda, Sang Go Jae adalah proyek gagal, iya kan?”

Jin Ho melanjutkan, Anda pernah berkata, Sang Go Jae adalah tempat dimana isteri dan putriku bisa bermimpi, tapi ternyata isteri anda meninggal dan putri anda mendapat luka batin.

Tapi profesor, tahukan anda apa yang paling membuat gagal sang go jae? yaitu anda sendiri. Anda, Prof Park, yang gagal bertanggung jawab pada putri anda. Yang membuatnya terluka selama ini.

Kae in marah, hentikan! Kau ini apa..? Bisa2nya berkata mengenai keluarga kami seolah-olah kau tahu semuanya? Jin Ho menjawab, Kae in sshi, kau bukan pembunuh ibumu. Kae in membalas, bagaimana cara aku hidup, apa artinya untukmu? Bukankah kau hanya memanfaatkanku saja ?

Kae in minta Jin Ho pergi, pergi! ayo pergi! Kae in langsung masuk ke dalam

Prof Park memandang Jin Ho, “Jangan..jangan pernah datang ke rumahku lagi! Pergi!”

Paginya, Kae in dan Young Sun beres2 di galery. Kae in sudah menyelesaikan sebagian besar furniture anak2nya dan ia harus memindahkan ke museum. Young Sun tanya apa Kae in mau memindahkan semua barang sendiri? Kae in minta bantuan Youn Sun tapi Young Sun tidak bisa karena anaknya harus disuntik.

Sang Jun datang membawa roti, Young Sun minta Sang Jun membantu Kae in, tapi Sang Jun juga tidak bisa, akhirnya keduanya berkata minta tolong Jin Ho saja. Kae in tidak menjawab dan mengalihkan pembicaraan, ah roti ini enak sekali, ayo makan..makan. Young Sun dan Sang Jun hanya menghela nafas saja.

Kae in tanpa sengaja mencuri dengar percakapan Young Sun dan Sang Jun. Sang jun berkata perusahaan mereka sedang gawat dan ia stress di dekat Jin Ho karena Jin Ho jadi gila kerja untuk melupakan Kae in. Sang Jun berkata jika salah paham kalau Jin Ho mencuri design Prof Park ini terus berlangsung, ia tidak tahu lagi apa yang terjadi dengan perusahaan-nya.

Young Sun mendesah, ia tidak mengerti Jin Ho itu masih mencintai Kae in tapi mengapa bertingkah seperti itu. Kae in mendengar semuanya dan ia pergi diam2.

Kae in juga menenggelamkan diri di pekerjaan-nya sampai malam. Kae in tertidur di meja. Jin Ho masuk diam-diam. Jin Ho melihat Kae in tidur dan memandang dengan tatapan sedih dan rindu, lalu ia mengambil sweater Kae in dan menyelimuti Kae in. Jin Ho keluar.


“Kae in ah, Kae in ah, ayo bangun, mengapa kau tidur di sini?” Kae in terbangun dan ternyata Chang Ryul membangunkannya. Kae in bingung dan tanya apa Chang Ryul melihat ada orang tadi? Tapi Chang Ryul tidak melihat siapa2. Ini sudah malam, apa kau masih banyak kerjaan? Chang Ryul memaksa Kae in pulang. Ia ingin mengantar Kae in. Kae in berkata akan naik taksi saja, tapi Chang Ryul berkeras mengantarnya.

Akhirnya mereka berdua pulang dan tahu kan siapa yang melihat mereka…yap..Jeon Jin Ho, ada di mobil dan melihat keduanya.

Paginya, Prof Park dan Do bin ada di galeri. Do Bin menunjukkan sebuah design yang baru dan Prof Park terlihat kagum, milik siapa ini? Do Bin berkata itu karya Direktur Jeon Jin Ho. Prof Park terdiam.

Ayah Chang Ryul menemui Presdir Choi (ayah Do Bin), ia berkata perusahaan Jin Ho itu hampir bangkrut dan bahkan menghadapi tuntutan hukum. Presdir Choi kaget benarkah? Mereka tidak tahu ada yang mendengar percakapan mereka : Do Bin dan Prof Park mendengar dari luar.

Do bin berkata, kita menemui ayah nanti saja kalau ia sudah selesai dan Do Bin mengajak Prof Park makan. Do Bin berkata ia juga baru tahu sekarang mengenai Jin Ho. Park tanya mengapa Do Bin terus membela Jin Ho. Do Bin menjawab, kalau Direktur Jeon Jin Ho ingin mencuri desain Sang Go Jae, ia tidak akan muncul dengan design baru secepat ini. Ia sudah punya design sendiri tapi tidak mengatakannya pada Anda kan Profesor? Bagaimana menurut anda?

Park tanya lalu apa yang anda ingin saya lakukan? Do Bin berharap Prof Park tidak melewatkan design Jin Ho, tetap objektif menilainya, itu saja harapan saya. Prof Park menghela nafas.

Jin Ho dan Sang Jun dalam mobil, Sang Jun minta maaf dan mengusulkan agar Jin Ho tidak gengsi lagi dan minta pinjaman ke ayah Tae Hoon. Jin Hoo tidak menanggapi dan ia mendapat telp dari Do Bin.

Jin Ho menemui Do Bin, Do Bin mengenalkan Jin Ho pada 2 staf seniornya dan berkata mereka akan membantu Jin Ho. Kemudian setelah sendirian, Do Bin menawarkan pinjaman pada Jin Ho. Jin Ho menolaknya. Do Bin berkata, kita temankan, bukankah teman itu saling membantu jika ada kesulitan? Jin Ho menjawab, membantu yang lemah, aku kira itu bukan teman.

Do Bin berkata jika kau menolaknya juga, aku tidak tahu harus bagaimana lagi, apa benar kau tidak akan menerima bantuanku?

Do Bin akhirnya berterus terang, ia tidak mau Jin Ho tersingkir hanya karena kurang back-up. Do Bin berkata, sebenarnya Jin Ho lolos tapi panitia berkata Jin Ho kurang pengalaman, tapi pada dasarnya lolos dan masuk final. Jin Ho kaget. Do Bin menghela nafas, ini sebenarnya masih belum diumumkan, tapi aku berkata kau lolos, selamat.

Jin Ho tanya apa benar? Do Bin berkata ini baru permulaan, kau tidak akan menyerah kan? Do Bin menyarankan Jin Ho beristirahat ke villa-nya waktu itu, tapi kita tidak berangkat bersama. Dengan kata lain Do Bin sudah melepaskan Jin ho. (keren..I love Do Bin)

Do bin berkata pada In hee kalau Jin Ho akan pergi sebentar. Do Bin, In Hee mengunjungi pembukaan ruangan untuk anak2 karya Kae in, Do Bin senang sekali dengan hasil karya Kae in. In Hee masuk dan berkata ternyata hasilnya bagus juga, ia tidak menyangka. Kae in hanya tersenyum dan berkata terima kasih.

Sang Jun datang dengan bunga, Kae in senang dan Sang Jun berkata aigoo..saat seperti ini alangkah baiknya jika Jin Hoo datang mengucapkan selamat padamu. Kae in terdiam dan Sang Jun salah tingkah dan pergi. Tidak lama, Prof Park juga datang membawa bunga.

Akhirnya Ayah dan anak mulai bicara, oh one thing, aku suka design ruang duduknya, kontemporer keren…Kae in berkata ia ingin sekali hasil karyanya diakui ayahnya. Prof Park mengaku ia sangat egois dan memikirkan dirinya terus.

Prof Park berkata, ia sebenarnya juga mencintai Kae in sama seperti ibunya, hanya saja melihat Kae in tumbuh dengan minat yang sama dengan ibunya dan mengerjakan hal yang sama seperti ibunya membuatnya tidak tahan.

Prof Park mengaku Kae in sangat berbakat dan kau melakukan pekerjaan yang bagus. Kae in terharu, ayahnya mengangkat tangan Kae in dan berkata tangan ini dulu kecil sekali dan sekarang tampaknya kau sudah tumbuh besar.

Kae in dan ayahnya berpelukan. Jin ho melihat mereka dari jauh, tersenyum tipis dan pergi.

Kae in dan Prof Park jalan bergandengan tangan dan Kae in melihat Jin Ho sekilas. Kae in berkata pada ayahnya untuk masuk dulu, ada yang ingin ia lakukan.

Kae in mencari Jin Ho di seluruh galeri dan ia berusaha menelp Jin Ho, ternyata Jin ho tidak jauh. Kae in berkata “Mengapa kau mengikutiku?”

Jin Ho kaget dan menjawab, aku tidak mengikutimu. Kae in : aku tahu kau mengikutiku, saat aku tidur di ruang kerja, kau menyelimutiku, mengapa kau selalu begitu, semua yang kau katakan adalah bohong.

Jin Ho dalam keadaan self-destructive (istilahku), berkata : Ya, aku memang bohong dan Kae in sshi, karena kau sudah ada di sini, aku sekalian saja berkata kita tidak perlu bertemu lagi. Dan Jin Ho pergi.

Jin Ho ke Sang Go Jae dan mengepak barang2nya. Jin Ho masuk ke ruang kerja Kae in dan memandanginya..ia ingat saat Kae in menggunakan gergaji listrik itu untuk menunjukkan kalau Kae in punya harga diri. (wow..jin ho pasti depresi. masa ingat kejadian itu tp ngga ketawa..aku aja tetep ketawa..) Jin ho masuk ke kamar Kae in dan melihat si Jin no 🙂 Dan Jin Ho ingat saat mengurut perut Kae in.

Jin Ho merasa berat meninggalkan Sang Go Jae

Do Bin memberi selamat pada Kae in dan kae in mengucapkan terima kasih karena telah diberi kesempatan untuk menguji kemampuannya. Do Bin heran mengapa ia tidak melihat Jeon Jin Ho. Kae in mengaku mereka sudah putus. Do Bin berkata ia menyuruh Jin Ho istirahat sebentar di villanya. Kae in berkata Do Bin tidak perlu mengatakan ini padanya.

Do Bin kecewa dengan Kae in, saat ia melepas Jin Ho, ia pikir Kae in akan mencintai dan menjaga Jin Ho selamanya. Kae in berkata aku bukan orang yang dibutuhkannya.

Do Bin berkata jika demikian, ia merasa tidak perlu lagi berurusan dengan mereka berdua.

Di Sang Go Jae, Kae in memotong apel jadi dua dan memakannya. “Anak nakal, caramu memotong apel tidak berubah.” kata Prof Park. Ayahnya minta juga dan Kae in memberikan setengah apelnya. Prof park mengamati apel itu dan tersenyum, jadi begitu.

Kae in heran, apa maksud ayah? Prof park berkata, anak itu, Jeon JinHo itu..dia membuat design museum Dahm berdasarkan apel ini. Kae in kaget, “Apel?” Ayahnya mengatakan sepertinya Jin Ho membuat design ini dengan memikirkan apel. Kae in ingat ia pernah memberikan apel mainan sebagai permintaan maaf, Kae in sadar Jin Ho ingin menggunakan gedung Dahm itu sebagai permintaan maaf padanya.

Kae in langsung berkata pada ayahnya, aku harus pergi, mungkin akan pulang terlambat.

Jin Ho ada di villa Do Bin, berdiri memandangi sungai di tengah hujan dan In hee muncul dengan payung, “Aku takut kau akan melompat ke sungai.” Jin Ho berkata ia tidak butuh ini. In hee berkeras, jika kau seperti ini kau bisa sakit.

Kae in dalam perjalanan ke villa dengan taksi, ia menelp Do Bin dan minta alamat villanya. In hee membawa JinHo ke dalam villa, lihat kau demam kata In Hee. Jin Ho menyingkirkan tangan In Hee, ini sudah malam, pulanglah. In hee berkata ia akan cari obat.

Jin Ho menyandar ke sofa, dan sambil memejamkan mata ia berkata, “Kim In Hee sshi..biarpun hanya ada kau disini, aku tetap tidak bisa melihatmu. Jadi pergilah. Aku sakit sekarang ini karena tidak ada orang yang mengerti hatiku. Pergilah.”

In hee berkeras, ia tidak minta Jin Ho mengubah hatinya sekarang, tapi ia akan menunggu dan siapa tahu 1 tahun..2 tahun..hatimu akan berubah dan kau tidak bisa tanpa diriku.

(Sebel banget lihat si In Hee ini, udah ditolak, tapi nggak tahu malu banget ya…)

Jin ho berdiri, In hee : mau kemana? Jin Ho berkata ia akan tidur di mobil. In hee terdiam.

In hee keluar dari villa dan sampai halaman ia bertemu Kae in yang baru datang. Keduanya melampiaskan semuanya.

Kae in berkata diantara dirinya dan Jin Ho..tidak ada ruang untuk In hee. In hee kesal dan berkata ia tahu Kae in tidak pernah menganggapnya teman Kae in hanya kasihan saja padanya. Kae in membalas, kau salah, kau adalah keluargaku. In hee mendengus, keluarga? aku hanya pura2 jadi keluargamu agar bisa tinggal di rumahmu.

Kae in terus berkata In hee bohong, kau melakukan banyak hal untukku, saat aku ada masalah dengan ayahku kau membantuku, bahkan kau mengaduk-aduk sampah untuk mencari foto ibuku, apa itu bukan dari hatimu?

In hee berkata ia membenci Kae in karena memiliki segalanya, semua yang ia inginkan yang sampai mati tidak akan pernah ia dapatkan. Kae in berkata In hee bodoh, kau bahkan tidak mengenal dirimu sendiri, kau memiliki semuanya.

Kae in akhirnya masuk ke villa dan ternyata Jin Ho tidak ada di dalam, Kae in bingung dan keluar lagi. In hee masih berdiri di luar. In Hee berkata, “Jin Ho sakit dan meskipun demikian ia tidak ingin ada bersamaku, Jin Ho tidur di mobilnya, pergilah cari dia sendiri.”

In Hee berkata, Jin ho tidak bisa melihatku meskipun aku ada di depannya, ia tidak melihat apa-apa. In Hee pergi. Oh..sekarang aku kasihan dengan In hee …
Bersambung ke episode 16 part 2……………………

Sinopsis Personal Taste episode 15

Personal Taste episode 15

 
Jin Ho : Kae in-ah !

Prof Park menoleh ke arah Jin Ho. Jin Ho mendekat dan mengenalkan dirinya. Tapi Kae in menangis dan berkata Aku ingat semua..dan ia terduduk. Jin Ho langsung mendekat dan duduk di samping Kae In.
Prof Park masih mencoba membujuk Kae In, dan ia juga berlutut, Kae in ah, itu cuma mimpi buruk, tapi Kae in berkata ia ingat, saat itu ibunya sedang kerja di basement dan hari sangat cerah, ia tidak dapat melihat wajah ibunya dan Kae in mau ibunya main dengannya dan ia memukul dumble itu bermaksud memanggil ibunya.


Prof Park kemudian melihat frame itu, ia mengambilnya dan tanya, dimana kau temukan foto ini? Jin Ho berdiri, itu..Prof Park menyadari, “Kau sudah membuka basement??” Beraninya kau! pergi! ..pergi dari rumahku!
Prof Park turun ke basement dan ia teringat lagi kenangan pahitnya.

Kae In dan Jin Ho pergi ke kuburan ibu Kae in, Kae in berkata, ibuku meninggal karena melindungiku, jika aku menjadi ayahku dan aku punya putri seperti itu, aku juga tidak ingin melihatnya, iya aku mengerti sekarang. Kae in menyesal dan menangis. Jin Ho hanya bisa memeluknya.

Di kantor, Sang Jun minta Tae Hoon mengcopy blue print yang ia temukan, dan Tae Hoon tanya apa itu, tapi Sang Jun tidak mengatakannya, lakukan saja. Ketika Tae Hoon mendesak, Sang Jun justru membentaknya, lakukan saja perintahku!! Lalu ia mendapat telp, ternyata dari orang yang menuntut perusahaan mereka, sekarang jumlahnya dinaikkan jadi 200 juta WOn! Apa?!

Sang Jun berdiri di depan galeri, ia berkata maafkan aku Jin Ho tapi aku harus melakukannya. Sang jun menemui Do Bin dan memberikan blue print itu. Sang Jun minta pendapat Do Bin dengan kata lain “tolong diperhatikan” Do Bin ragu dan berkata Direktur Jeon Jin Ho bukan orang seperti ini, ia tidak akan mengajukan dengan cara seperti ini.

Sang Jun berkata Jin Ho tahu ini, dan ia mohon pada Do Bin karena saat ini, perusahaan mereka menghadapi hal yang sulit.

Jin Ho mengantar Kae in pulang. Jin Ho berkata ia tidak tahu apa yang bisa ia katakan dalam situasi seperti ini, tapi satu hal ia hanya ingin Kae in tahu, ia selalu ada di sisi Kae in.

Kae In berkata, ada kau di sisiku adalah segalanya bagiku. Jin Ho memeluk Kae in lembut. Di dalam, ayah Kae in menunggu dan ia berkata, aku bukan orang kuno, tapi putriku tinggal serumah dengan pria dan belum menikah, aku tidak mendidikmu seperti itu.

Kae In berkata Jin Ho tinggal disini dengan bayar uang sewa. Ayahnya kaget, dia bayar sewa? Prof park berkata akan membicarakan ini nanti dan ia minta Kae in istirahat. Prof Park juga bilang, Jin Ho tidak tahu apa2 sehingga ia membuka basement, sekarang basement sudah kusegel lagi (kaya menyembunyikan monster di bawah…), lupakan masalah ini.

Kae in menjawab, tidak mudah melupakannya. Dan ia masuk kamar, menangis.

Paginya, Prof Park mengunjungi Choi Do Bin. Do bin senang sekali dan menyambutnya.

Di kantor, Jin Ho akan siap2 berangkat ke galeri dan Sang Jun mengaku ia sudah memberikan blue print Jin Ho kepada Do Bin. Tapi itu belum selesai kata Jin Ho. Oh aku memberikan blue print di dalam tabung hitam. Jin Ho kaget sekali. Itu bukan designku! Sang Jun yang kaget, bukan desainmu, lalu desain siapa? Jin Ho menjawab, Prof Park, ayah Kae In. Jin Ho marah pada Sang Jun karena melakukan sesuatu yang tidak ia suruh.

Di galeri, Do Bin menunjukkan desain yang dibawa Sangjun itu pada Prof Park  dan Prof Park kaget sekali, ia membuka tiap halaman blue print dengan cepat untuk memastikan. Lalu Kae in masuk, Prof Park bingung, apa yang dilakukan Kae in disini?

Do Bin (oh I love this man) membantu Kae in dan berkata Kae in mengerjakan ruang anak2. Ayah Kae in masih merendahkan dan berkata Kae in masih banyak kekurangan, ia tidak tahu Kae in membuat masalah apa disini. Do Bin berkata, ah tidak, Kae in sangat berbakat dan Anda pasti sangat senang melihat bakatnya sejak dari awal (haha..ayah Kae in kena deh!) Prof Park hanya mengangguk saja.

Prof Park tanya, siapa yang membuat desain ini? Direktur Jeon Jin Ho dari M company. Jeon Jin Ho itu sangat berbakat dan Do bin melanjutkan, oya, Anda mungkin tahu, Jin Ho dan Kae in sekarang ini berkencan. (oh no..)

Jin Ho tiba di galery dan In hee melihatnya. Jin Ho minta In hee mengantarnya ke Do Bin. Jin Ho masuk ke ruangan meeting dan memberi salam. Prof Park langsung mendatangi Jin Ho. Jin ho tahu apa yang akan dihadapinya.

Prof Park mengulurkan blue print itu, apa ini desainmu? Ha? Desain siapa ini? Jin Ho diam saja, itu aku..maaf. Prof Park marah dan melempar desain itu ke arah Jin Ho. Jin Ho hanya bisa menahan malu. Prof Park berkata ini desainku untuk Proyek Dahm 30 tahun lalu. Jadi kau pindah ke rumah kami untuk mencuri ini?

Jin Ho tidak bisa menjelaskan. Prof Park berkata, kau sengaja melakukannya untuk menyelidiki rumahku dan mempermainkan perasaan putriku? Kae in kaget dan berkata, Jin ho apa maksudnya ini, aku yakin ini semua salah paham, ayo Jin Ho katakan. Jin Ho berkata ia tidak bermaksud untuk mencurinya tapi perasaan-nya pada Kae in itu tulus. Prof Park marah, kau minta aku mempercayai pencuri? Prof Park keluar.

Jin Ho mengikuti Prof Park dan ia ingin bicara dengannya. Prof Park justru memarahi Kae in, Kau ini bodoh, apa kau masih tidak bisa menilai orang, kau ini sudah dimanfaatkan!

Kae in merasa ayahnya salah paham. Tapi Ayahnya berkata kau tahu Proyek Dahm ini milikku maka kau pindah ke sang Go Jae untuk mencuri desainku? Jin Ho berkata iya, memang ada ide seperti itu pada awalnya, tapi..karena aku menyukai Kae in maka aku mengubah rencanaku.

Prof Park membalas, jadi kau pikir dengan menjadi menantuku, maka kau akan bisa mendapat keuntungan lebih banyak? Prof park langsung pergi. Kae in terluka mendengarnya, jadi semua itu benar, ini semua awalnya karena Proyek Dahm. Jin ho membenarkan, aku ingin mengatakannya padamu…Kapan? sergah Kae in, jika kau sudah mendapat proyeknya? Jadi benar, awalnya kau hanya memanfaatkan aku saja? Jin ho tidak bisa menjawabnya, Kae in pergi dengan menangis..

Jin Ho keluar dan In hee mengikutinya, sebelum sempat bicara, Sang Jun memanggilnya, Jin Ho! Sang Jun mencoba menjelaskan ia pikir itu desain Jin Ho. Jin Ho hanya berkata semua sudah salah sejak awalnya.

In Hee menemui Chang Ryul dan memberi selamat padanya. Jin Ho sekarang kehilangan kepercayaan dari Do Bin dan Prof Park murka terhadapnya. Chang Ryul justru merasa tidak enak, ia tidak berharap ini terjadi pada Jin Ho.

Di Sang Go Jae, Kae in berdiri termenung memandangi kamar Jin Ho. Ayahnya dari belakang melihatnya dan membentak, cepat bersihkan! Kalau tidak aku yang akan melakukannya!

Kae in berkata ia yang akan melakukannya, dan aku ini..jika aku bukan putrimu, aku tidak akan menerima cinta dari siapapun.

Kae in mencoba menelp Jin Ho tapi Jin Ho tidak mengangkatnya. Sang Jung mendekat dan berkata apa kau tidak akan mengangkatnya? Dan Ia minta maaf, tapi Jin Ho berkata apapun yang kau lakukan, ini semua salahku. Sang Jun minta Jin Ho mengangkat telp Kae in, jangan sampai kau dan Kae in putus seperti ini, ayo angkat aku yang bicara. Jika kau putus dengan Kae in sekarang bagaimana Kae in menghadapi ayahnya?

Akhirnya Kae in sendiri yang membereskan barang2 Jin Ho. Tiba2 ada tamu, ternyata Han Chang Ryul bersama ayahnya. Ayah Kae in bingung, siapa anda? Ayah Chang Ryul mengenalkan diri dan juga berkata kalau Chang Ryul ini adalah calon Kae in.

Kae in membuat teh dan Chang Ryul mendekatinya di dapur. “Aku dengar Jin Ho mencuri design Prof Park, aku sudah mengingatkanmu untuk tidak dekat dengannya.” Kae in terperanjat, Chang Ryul, apa kau tahu masalah ini? mengenai alasan Jin Ho tinggal di Sang Go Jae. Chang Ryul berkata akhirnya kau tahu juga. Dia pura2 sejak awal, jadi gay agar bisa masuk ke rumah ini…

Kae in, “Bukankah kau juga sama…kau dan ayahmu, mendekatiku karena proyek Dahm, kalian semua sama!” Kae in pergi dan ia tidak percaya lagi Chang Ryul. (disaat Chang Ryul benar2 serius..hehe kasihan..)

Saat di ruang tengah, Prof Park tanya apa hubunganmu dengan Chang Ryul? Chang Ryul menjelaskan mereka dulu kencan, tapi karena kesalahannya jadi putus.

Ayah Chang ryul berkata, bukankah biasa jika anak muda putus sambung? dan ia juga berkata bahwa Chang Ryul bahkan membeli semua desain furniture Kae in. Kae in kaget, Chang Ryul juga, Kae in, “Jadi Do-ll Furniture itu adalah kau?” Chang Ryul berusaha membela diri, ah bukan semuanya..tapi Kae in sudah tidak percaya lagi.

Di luar SGJ, Jin Ho menunggu dan ragu2 ia ingin masuk, tapi tiba2 Chang Ryul dan ayahnya keluar. Chang Ryul bahkan memanggil Prof Park dengan panggilan ayah mertua, Chang Ryul minta maaf karena ia sudah melukai Kae in, tapi ia akan siap menunggu Kae in. Prof Park berkata jika hati putrinya sudah terbuka, kita bertemu lagi. Mereka bersalaman dan Jin Ho melihatnya.

Ayah Kae in ingin bicara dengan Kae in. Tapi Kae in berkata jika tentang Chang Ryul, maka lupakan saja. Prof Park, jadi kau lebih memilih orang yang mencuri designku? Kae in berkata Jin Ho tidak seperti itu, pasti ada alasannya. Kau tidak tahu bagaimana Chang Ryul menyakitiku dan Jin Ho datang memulihkan lukaku. Prof Park, “Oh..itu karena Jin Ho itu licik.” Kae in tidak tahu lagi harus omong apa.

Kae in hanya berkata, percuma Ayah mengajak aku bicara jika pada akhirnya tidak mau mendengarku dan tidak percaya padaku. Kae in menunggu telp Jin Ho tapi justru Young sun yang telp, ia dengar dari Sang Jun semuanya dan Young sun menjelaskan bahwa Jin Ho tidak mencuri desain itu, Sang Jun yang membuat kesalahan. Dan membawanya pada Do Bin. haha..oke ini seharusnya serius, but kalian harus lihat cara Sang Jun makan roti disamping Young sun, kaya tidak punya salah gitu dan kaya ngga makan 3 hari 🙂 Kae in membantahnya, memang benar, sejak awal Jin Ho datang ke SGJ dengan banyak kebohongan.

Jin Ho pergi ke rumah abu dan menghadap altar ayahnya. Jin Ho mengatakan semuanya pada ayahnya. Aku benar2 menyedihkan, ayah pasti akan memukulku, tapi ayah, tidak ada yang bisa aku lakukan untuknya, aku membuatnya malu di depan ayahnya padahal satu2nya keinginannya adalah mendapat pengakuan dari ayahnya.

Kae in meninggalkan voice mail message untuk Jin Ho, ia menunggu Jin Ho di cafe. Kae in menunggu Jin Ho lama sekali dan sebenarnya Jin Ho sudah datang, ia ada di dalam mobil mengamati Kae in, Jin Ho mengingat kata2 Kae in dan merasa depresi. Kae in melihat setiap mobil, akhirnya ia melihat Jin Ho.

Kae in dan Jin Ho akhirnya bicara. Kae in berkata ia minta maaf karena ia sangat marah dan memutuskan tidak akan menemui Jin Ho lagi tapi ia tidak bisa melakukannya dan ia memutuskan untuk tidak percaya apapun sampai Jin Ho menjelaskan padanya.

Jin Ho diam saja. Kae in berkata ini semua perbuatan Sang Jun, tapi Jin Ho berkata, “Aku yang melakukannya. Itulah mengapa aku pindah, pura2 jadi gay, dan mengambil blue print ayahmu.” (I hate K Drama!) Jin Ho bahkan berkata Kae in bodoh karena percaya pada dirinya setelah Jin Ho memanfaatkannya.”Apa kau pikir aku menyukai wanita yang konyol?”

Kae in tidak percaya, tapi kau mencintaiku. Itulah mengapa kau melihatku seperti itu dan merasa sakit karena aku, dan memelukku. Jin Ho membalas, “Aku pura2 aku jatuh cinta denganmu, untuk mendapatkan tujuanku.” Alasan aku mengatakan ini karena Kae in sangat mudah dibohongi tapi ayahmu tidak. Kae in tahu Jin Ho melakukan ini dengan sengaja, Kae in mohon agar Jin Ho minta maaf padanya tapi Jin Ho tetap pergi.

Kae in lemas dan ia bersandar di dinding cafe, Jin Ho bermobil pergi dan ia melihat Kae in di spion sambil berkata, “Aku tidak akan mencintai Kae in, aku tidak mencintainya” tapi Jin Ho mengatakannya dengan menangis.

Kae in pulang, dan ayahnya menunggunya, Kae in masuk kamar dan menangis. Jin Ho kembali ke rumah ibunya, ia berkata sudah putus dengan Kae in. Ibunya lega. Jin Ho masuk kamarnya dan menangis di mejanya semalaman.

Kae in mengerjakan pekerjaan di galeri, Do Bin melihatnya dan berjalan mengendap-endap dan ia mau membuat Kae in kaget dengan meloncat dibelakang Kae in (astaga..sangat mengejutkan …hehe I love Do Bin.) Do Bin mengajaknya makan siang dan Do Bin tidak percaya kata2 Kae in bahwa Jin Ho tidak mencintainya. Do Bin beralasan, Jin Ho bahkan berani mengaku ia pura2 sebagai gay, padahal lebih mudah baginya kalau ia diam saja. Saat ia menolakku, ia menjelaskan karena Jin ho mencintai Kae in. Jadi Kae in, apa kau tidak bisa melihat melalui tatapan mata Jin Ho dan bukan dari kata2nya?

Sang Jun kaget mendengar Jin Ho dan Kae in benar2 putus. Jin Ho tidak ingin membicarakannya dan menghabiskan waktu untuk mengerjakan desainnya sepanjang malam. Dan kalau dipikir-pikir, apel Kae in juga masih ada di meja Jin Ho hehe…

Keesokannya, Jin Ho pergi ke galeri untuk daftar. Do Bin melihat form Jin Ho dan minta In Hee memanggil Jin Ho.

Jin Ho menjelaskan pada Do Bin hanya ini yang bisa ia lakukan sekarang. Do bin memutuskan mempercayai Jin Ho sekali lagi, tapi Jin Ho berkata ia sudah salah memakai kancing baju dari awal, dan tidak heran jika semua kancing jadi kacau. Do Bin hanya menjawab, kalau begitu Jin Ho hanya perlu memperbaiki kancing yang salah saja. Nice!

Young Sun dan Kae in keluar dan minum2. Young Sun berkata Kae in seharusnya memaafkan Jin ho karena sudah jelas bahwa Jin Ho mencintai Kae in. Kae in berkata sudah selesai semuanya.

Young Sun mencoba membujuk Kae in tapi Kae in tidur karena mabuk. Young Sun bingung ah..benar2.

Jin Ho ada di depan Sang Go Jae dan ia mendapat telp dari Young Sun. Akhirnya Jin Ho muncul di cafe dan melihat keduanya. Young Sun melambai dan berkata agar Jin ho mengurus Kae in dan ia langsung pergi.

Jin Ho duduk menunggui Kae in. Kae in hampir jatuh dan Jin Ho reflek memegangnya, Kae in jadi bangun dan ia kaget melihat Jin Ho. Tapi Kae in tidak bicara apa2 dan langsung pergi sambil sempoyongan. Jin Ho mengikutinya sepanjang jalan.

Jin Ho menolong Kae in yang sempoyongan, Kae in melepaskan tangannya, mengapa kau ke sini, mereka sudah berakhir. Jin ho berkata aku tidak tahu mengapa aku kesini, yang aku tahu saat Young Sun noona menelp. aku langsung pergi. Ayo naiklah, Jin ho berlutut di depan Kae in, Jin Ho minta Kae in naik ke punggungnya. Kae in menolaknya, ia tidak mau, apa kau pikir aku gampangan. “Kau benar2 yang paling buruk. Aku seharusnya tidak pernah bertemu pria sepertimu. Tapi aku bertemu denganmu dan semuanya jadi kacau.”

Kae in tetap jalan tapi Jin Ho berlutut untuk kedua kalinya, naiklah. Kae in tetap menolaknya dan Jin Ho akhirnya memaksa Kae in naik ke punggungnya dan mulai jalan. Kae in memukuli punggung Jin Ho tapi akhirnya ia diam dan memeluk bahu Jin Ho.

Kae in : “Setelah perpisahan kami, langit yang dulu cerah sekarang penuh dengan hujan badai. Badai yang aku lihat dalam hatiku sudah mengacaukan semuanya. Tapi tetap saja, punggungnya cukup hangat. Sekarang aku tidak akan punya alasan untuk digendong pulang lagi, iya kan?”

Mereka sampai di rumah, Kae in masih di punggung Jin Ho. Prof Park melihat keduanya dan berseru, “Kae in ah!!” Kae in langsung merosot turun dan Prof Park langsung memarahi Kae in, “Apa kalian minum bersama?” Kae in berkata tidak, tapi ayahnya tidak mendengarnya dan memarahi Kae in karena sangat bodoh dan gampang percaya. Jin Ho tidak suka Kae in diperlakukan seperti itu oleh ayahnya. Kae in terus menundukkan kepala dan ia minta maaf.

Ayah Kae in berbalik dan Jin Ho tidak tahan lagi, “Kae in sshi, kau tidak bersalah, mengapa kau harus minta maaf.” Jin ho berkata pada Prof Park, Kae in tidak salah, ia hanya percaya dan mencintainya. Apa Prof tahu betapa susahnya Kae in untuk bisa mendapat pengakuan anda.

Prof Park tidak suka dan marah. Ia tersinggung dengan kata2 Jin Ho. Jin Ho berkata ia sangat marah, aku minta maaf tapi aku tidak tahan lagi. Kae in selama ini sangat terluka setelah ia sadar mengenai kebenaran mengenai ibunya, ia merasa seperti kriminal, dan berkata bahwa ayahnya akan membencinya karena membunuh ibunya. Jin Ho, “Dia itu putrimu. Mengapa anda membuatnya merasa seperti kriminal?”

Prof Park berteriak, apa yang kau tahu? Jin Ho menjawab, “Seperti yang kulihat, tampaknya anda sudah mengalihkan perasaan bersalah anda pada putri anda.” Kae in memegang tangan Jin Ho, “Jin Ho sshi..”

Prof Park langsung menampar Jin Ho (owch ..), kau sombong sekali, pergi kau!!

Prof Park berbalik, tapi Jin Ho belum selesai, “Alasan mengapa anda menolak proyek Museum Dahm adalah karena Sang Go Jae adalah proyek yang gagal, benar kan?”

Prof Park terperanjat dan Jin Ho menekan lagi, “Benar kan?”

 

Bersambung ke episode 16…..

Sinopsis Personal taste episode 14

Personal Taste episode 14

Kae In berterima kasih karena Jin Ho mau menunggunya. Mereka membeli mug kembar.

Paginya, Kae In ke kamar mandi dan main sandiwara menggunakan sikat gigi mereka. Tiba2 Jin ho masuk, Kae in kaget, kau mau apa? Jin Ho santai, yang pakai kamar mandi belakangan tugas membersihkan kamar mandi. Kae In protes, aku kan duluan? Kalau begitu, kata Jin Ho kita barengan saja. Kae In : “Apa? maksudmu mandi bersama?” . Jin Ho : “Mengapa tidak? lebih cepat kan, Jin Ho siap2 buka baju. Kae in langsung lari keluar. Jin Ho tertawa.

Mereka sarapan, dan Jin ho menyuruh Kae In cuci piring, setelah selesai, Kae in masuk kamar dan mengeluh pada Young Sun lewat telp. Menurut Young Sun, Jin Ho sedang melatih Kae In menjadi wanitanya. Kae In, kau tidak boleh mengalah.

Kae In keluar dan bertekad akan menentang Jin Ho, Jin Ho keluar membawa selimut, ia ingin menjemur selimut di luar. Kae in juga disuruh jemur selimut, Kae in tidak mau, tapi Jin Ho mengancam tidak akan membagi makan siang dengan Kae In, apalagi ia akan membuat mie campur, plus minyak wijen dan kimchi. Kae in langsung panik, Kimchi! Ia langsung lari ke dalam mengambil selimut.

Well, mereka benar2 menikmati waktu menjemur selimut, setelah selesai, mereka tidur di bangku, Kae in terbangun dan mengamati wajah Jin ho, hm..bulu matamu lebih panjang dari bulu mataku, dahi Jeon Jin Ho..hidung Jin Ho..bibir Jin Ho..dan Kae in mencium dahi Jin Ho. Jangan pergi dariku, Jin Ho-sshi
Jin Ho tersenyum…(dia cuma pura-pura tidur,heheehee)

Di Museum, Choi do Bin mengumumkan ia akan memberi tahu hasil finalisnya besok dan ini harus dirahasiakan. Ada tambahan lagi, akan ada juri istimewa dalam proyek Dahm ini. In Hee the-most-ridiculous-woman-alive langsung waspada.

Jin Ho menggendong Kae In yang ketiduran dan berkata kau pasti sangat lelah ya..dan ia turun ke basement untuk meneruskan pekerjaannya. Ia punya kejutan untuk Kae In.


Kae In bangun dan mencari Jin Ho. Jin Ho muncul dari basement, Kae in heran, “Apa yang kau lakukan di sana?” Jin Ho, “Oh..aku seperti mendengar suara disana.” Kae In, “Suara..?” Jin Ho, “Mungkin ada tikus di basement.” Reaksi Kae in benar2 mengejutkan, ia langsung teriak dan melompat ke gendongan Jin Ho!

Jin Ho tertawa, “Kau benar2 takut tikus atau karena kau sangat menyukaiku?” Kae in panik, ia benar2 membenci tikus dan Jin ho hanya ketawa, ia menurunkan Kae in dan minta tangan Kae in. Kae in bingung, “Apa, mau apa..?” Tapi Jin ho menarik tangan Kae in, coba lihat kukumu, ckck kapan terakhir kau potong kuku? Kae in masih bingung dan Jin Ho menunjukkan lehernya, yang merah kena cakaran Kae in saat minta digendong!

Akhirnya Jin Ho memotong kuku Kae In, bizzare thing you do with your girl, Jeon Jinho hahaha. Saat mereka asyik memotong kuku, tiba2 ponsel Jin ho berbunyi, ternyata ibunya. Ibu Jin Ho, “Nak..” Jin ho menjawab, kau mabuk ya..? Chang Mi ..tapi ibu Jin Ho langsung menutup telp.

Kae In mengerti Jin Ho harus pulang dan ia diam saja. Jin ho menoleh dan tersenyum, ia berkata harus pulang sebentar. Kae in mengerti.

Chang Ryul kerja sepanjang hari Minggu itu. In hee menemuinya dan memberikan daftar nama finalis. Reaksi Chang Ryul awalnya akan membuka amplopnya, tapi ia berkata ia tidak membutuhkan ini. In hee dengan sinis berkata cinta benar2 sudah mengubahmu. Kau berubah.


Di rumah, Jin Ho menyelimuti ibunya yang mabuk dan bergumam ia tidak akan mengijinkan Jin Ho bersama Kae in. Jin Ho hanya menghela nafas. Hye mi menunggu Jin Ho dan berkata apa Jin Ho tetap akan menemui wanita itu biarpun ibunya tidak suka?

Jin Ho tidak menjawab dan pergi. Kae in sebenarnya menunggu Jin Ho dan ia mendengar Jin Ho pulang. Jin Ho langsung membuka kamar Kae In. Kae in pura2 tidur. Jin Ho memandangnya sebentar dan ia keluar.

Ibu Jin Ho teringat kata-kata In hee dan ia terlihat pusing.

Malamnya, Jin Ho menelp Kae in, “Apa aku membangunkanmu?” Kae In berkata kalau perlu ia akan menemui Ibu Jin Ho dan memohon padanya, ia akan pergi 10 kali, 20 kali. Berapa kali pun ia akan pergi.

Jin Ho menghibur Kae In dengan menyanyikan lagu anak2 (3 beruang, yg dinyanyikan Han Ji Eun), lagu itu memicu memori Kae in, waktu ia masih kecil dan duduk bermain boneka, ia menyanyi lagu yang sama.

Tapi Kae in minta Jin Ho menyanyi lagi, dan Jin Ho menyanyi lagu Dropping Rain (?)

Paginya, Jin Ho dan Kae in bangun. Jin Ho ngomel, hei kau tahu berapa lama aku menyanyi semalam..mengapa kau tidak bilang kalau kau tidur? Kae in langsung membalas, “Aku tidur bagaimana bisa mengatakan padamu.” Jin ho mengantar Kae in ke kantor.

Kae in mengeluh ia seharusnya naik bis agar tidak terlambat. Jin Ho berkata kenapa kau mengeluh, padahal aku berbuat baik padamu. Ucapkan saja terima kasih.. Kae in berkata baik kalau begitu aku minta maaf. Kae in menyelipkan foto mereka ke ponsel Jin Ho. Kau adalah milikku, kata Kae in. Jin Ho tersenyum geli.

Sang Jun menunggu Jin Ho tapi yang datang justru ibu Jin Ho. Ibu ingin minta kejelasan pada Sang Jun tapi Sang Jun susah menjelaskannya, ia hanya berkata Kae In sangat penting untuk proyek mereka. Sang Jun minta ibu bersabar paling tidak sampai pengumuman proyeknya keluar.

Kae In melihat foto Jin Ho, In hee masuk dan cari perkara, apa kau percaya kalau Jin ho benar2 mencintaimu? Kae In berkata, dulu aku sangat iri pada temanku Kim In hee, ia selalu percaya diri dan mendapat yang ia inginkan. Tapi sekarang coba lihat, ia hanya senang menyakiti orang lain tanpa berkedip. Kae in merasa bersedih untuk In hee pada akhirnya In hee akan sendirian. In hee mencemooh, tapi terlihat In Hee kena dengan kata2nya.

Sang Jun menemui Jin Ho dan Jin Ho heran kemana kau pergi pagi2? Sang Jun mengalihkan pembicaraan pada Sang Go Jae, apa rahasia Sang Go Jae yang membuat direktur Choi menyukainya. Jin Ho berkata Sang Go Jae bukan semuanya. Sang Jun heran, apa maksudmu, kau tahu sesuatu?

Jin Ho teringat blueprint yang ia temukan dan berkata nanti ia akan mengatakannya. Sang Jun heran mengapa meja Jin Ho berantakan, apa kau belajar dari Park Kae In? Sang Jun hanya menasihati, Jin ho harus mengajar Kae in bersih2 dan masak, pasti ibu akan menyukainya dan ia pergi. Jin Ho termenung.

Presiden Han dan Chang Ryul menuju museum untuk melihat pengumuman finalis dan ayah Chang Ryul minta kepastian kalau Chang Ryul akan mendapatkan Kae in.

Di museum, Kae in berbicara dengan ponselnya, ayo Jeon Jin Ho telp aku..telp aku..aku mengirimkan telepati..dan ia mendesah saat Jin Ho tidak menelpnya. Seseorang masuk ke ruang kerjanya dan Kae in mendongak, Surprise……Jin Ho datang.!!! Kae In tidak percaya, jadi dia menggosok-gosok matanya untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa yang didepannya itu memamng Jin Ho.

Jin Ho malah tersenyum dan melambaikan tangannya…(so sweet…)

Jin Ho datang untuk mengambil hasil pengumuman. Kae in menemaninya. Presiden Han dan Chang Ryul naik dan mereka melihat keduanya yang tampak sangat akrab, presiden Han bingung, Hei mengapa Kae in bersamanya? Chang Ryul berkata pada akhirnya Kae in akan menjadi miliknya jadi tidak perlu resah. Ayahnya hanya menekankan “Jangan membuatku kecewa” Mereka melihat Do Bin dan In hee.

Ke-empatnya saling memberi salam, Chang Ryul melihat ke arah Kae in dan Jin Ho. In hee mengikuti pandangan Chang Ryul dan ia mendengus. Do Bin dan In hee pergi, Ayah Chang Ryul berkata diarahkan untuk Do Bin, coba saja nanti kalau proyek sudah ditangan awas kau.

In Hee the pathetic mendekati Chang Ryul dan berkata apa kau tahu bahwa juri istimewanya adalah Prof Park Chul Han? Coba apa yang akan terjadi kalau ia tahu putrinya telah dimanfaatkan? kemudian ia pergi.

Jin Ho dan Kae in jalan dan Jin Ho berkata mulai saat ini ia akan sangat sibuk dan mungkin tidak bisa sering bertemu Kae in. Jin Ho membelai rambut Kae in kemudian mengacaknya dan Kae In mengeluh, aduh rambutku. Jin Ho ketawa dan pergi, Kae in heran hei kau pergi begitu saja?

Jin ho berteriak, “Park Kae in-sshi, awas kau jika melirik pria lain saat aku membalikkan punggungku!” Kae in langsung : apa? ah ini benar2..

Sang Jun mondar mandir dan gelisah menunggu Jin Ho, Jin Ho datang. Sang Jun langsung tanya bagaimana hasilnya apa kita masuk? Jin Ho mengiyakan, ini ia memberikan kertasnya. Sang Jun berkata pada kertas itu, kau adalah harapan hidup kami. Tiba2 Tae Hoon masuk, Hyung! Ia memberikan selembar surat, ada kabar buruk . Mereka diusir dari kantor!

Hari itu juga, Jin ho, Sang Jun dan Tae Hoon pindahan. Mereka menyewa kantor kecil dan Sang Jun mendesah. Jin Ho menghibur mereka, hei bukankah kita dulu juga memulai dari nol dari tempat seperti ini? (well, banyak bukti prsh yg mulai dari gudang akan berhasil, contoh : amazon.com, youtube, hubpages, bahkan microsoft, so figthing Jin Ho!)

Chang Ryul juga mengumpulkan semua stafnya, Sekarang perang dimulai.

Malamnya, Jin Ho menelp Kae In. Kae In usul akan datang ke kantor dan membawa kimbap, Jin Ho menolaknya tidak perlu, jika ia melihat Kae in takutnya ia tidak ingin kerja dan inginnya pergi dengan Kae in saja. Kae in tersenyum, “Apa benar? apa aku sebagus itu?” Jin Ho, “Kau adalah malaikat penjagaku yang akan selalu dekat dengan hatiku.”

Jin ho meyakinkan Kae in lebih baik ia tidak datang. Setelah ponsel ditutup, Jin Ho memandangi Sang Jun dan Tae Hoon yang tertidur di meja masing2. Ia konsentrasi lagi dengan pekerjaan-nya

Paginya, Sang Jun sarapan dengan Tae Hoon, ia heran kemana Jin Ho, jangan bilang kalau ia makan2 diluar sendiri. Tae Hoon tidak tahu dimana Jin Ho. Jin Ho ternyata ada di Sang Go Jae. Saat Kae in tidak ada ia di rumah mengurus basement dan ia tampak sangat puas.

Jin Ho pergi dan Kae In datang. Ia sangat merindukan Jin Ho, “Ah..rumah ini mengapa begitu besar”

Jin Ho di jalan dan ia janjian dengan seseorang, ia akan menunggu orang itu di depan Sang Go Jae.

Kae in di museum dan ia mendesah. Choi Do Bin masuk, dan ia berkata jika kau mendesah seperti itu bisa membuat atap terbang. Kae in tersenyum dan berkata ini karena Jeon Jin ho. Karena ia harus berkompetisi sehingga ia menjadi lebih sibuk dari biasanya. Do Bin berkata ia harus minta maaf karena sudah membuat Kae in dan Jin Ho seperti gadis penenun dan sang penggembala.

Kae in tertawa dan berkata ia bisa menangis dan Do bin berkata apa mau saputangan? Kae in langsung bengong. Do Bin mendesah ah kau..selalu begitu kalau menanggapi leluconku. Kae in tertawa dan Do bin berkata ah ya wajah tersenyummu adalah yang terbaik.

Kae in berterima kasih karena Do bin seperti ayah baginya yang membuatnya aman. Do bin menanyakan ayah Kae in dan Kae in berkata iya ayahnya akan pulang hanya ia tidak tahu mengapa, ayahnya selalu begitu, itulah mengapa ayahnya punya julukan Kremlin (Moskow, ibukota Rusia yang terkenal dingin). Kae in memaksa diri tertawa tapi Do Bin bisa merasakan kesedihan Kae in.

Jin Ho ada di Sang Go Jae, tanpa mengetahui apapun tentang trauma Kae In, Jin Ho memasang kaca pada diatas ruang bawah tanah itu dengan bantuan 4 orang. Jin Ho puas dengan hasilnya dan ia menelp Kae In.

Reaksi Kae in adalah ia terlompat senang waktu terima telp dari Jin Ho, tapi kemudian Kae in berkata, Oh salah ini bukan Park Kae in. Jin Ho hanya tertawa dan berkata ah..kalau begitu ini Park Il Min dan Kae in langsung marah, awas kalau kau tidak bisa mengingat namaku. Jin Ho minta Kae in ke sang Go Jae, ada yang ingin ia tunjukkan.

Kae in semangat dan Jin Ho pesan agar Kae in hati2. Jin Ho akan menunggu. Setelah selesai, Jin ho tanpa sengaja menyenggol foto Kae in dan ibunya sehingga pecah (bad omen?) Jin Ho menghela nafas.

Hye Mi pergi ke kantor Jin Ho dan panik saat tahu bahwa Jin Ho diusir dari kantornya. Ia langsung menelp Ibu Jin Ho.

Di museum, telp Do Bin berdering ia minta In hee mengangkatnya. Ternyata dari Prof Park Chul Han. Prof Park ada di bandara, ia sudah di Seoul! Han Chang Ryul dan ayahnya hanya beberapa meter di dekatnya tapi mereka tidak berhasil menemui Prof Park. Ayah Chang Ryul marah2 karena gagal melobi Park Chul Han.

Prof Park selesai bicara dengan Do Bin dan ia menghubungi no. lain. Kae in masuk ke Sang Go Jae dan ia mendengar telp, Kae in lari2 tapi saat telp diangkat, sudah putus. Kae in mencari Jin Ho tapi ia tidak menemukan Jin Ho dan ngomel.

Jin Ho ternyata pergi mencari frame baru untuk foto Kae in dan Sang Jun menelpnya. Sang Jun usul ia ingin memberikan blueprint mereka pada temannya untuk dibuat lebih jelas. Jin Ho setuju saja dan ia berkata blueprintnya ada di tabung warna hijau. Sang Jun mengambilnya dan ia berdiri di dekat meja Jin Ho. Tanpa sengaja Sang Jun menjatuhkan sesuatu dan ia melihat tabung warna hitam yang disembunyikan Jin Ho.

Sang Jun ingin tahu dan ia membukanya. Ternyata blue print Sang Go Jae. Sang Jun kemudian menemukan blue print yang lain, yaitu blue print pengembangan proyek Dahm (sepertinya rancangan Prof Park dan benar2 keren menurutku.) Sang Jun langsung terbelalak. Young Sun datang membawa makanan dan ia heran melihat Sang Jun yang duduk bengong.

Young Sun tanya apa itu? Sang Jun berkata, “Young Sun unni, oh ini..blue print ” lalu ia tertawa terbahak-bahak dan membuat Young Sun bingung.

Kae in menunggu Jin Ho, tapi tidak datang2. Ia melihat ke bawah ke lantai diatas basement dan Kae in teringat lagi. Kae in memberanikan diri turun ke basement, tapi baru sampai di tangga ia naik lagi karena trauma. Pintu terbuka dan ternyata Ibu Jin Ho datang. Kae in mempersilahkan Ibu Jin Ho masuk tapi Ibu Jin Ho menolak dan mereka berbicara di ruang depan.

Jin Ho terjebak kemacetan, ada dua mobil yang bertabrakan dan pengemudinya turun dan tidak mau mengalah. Jin ho hanya mendesah di dalam mobilnya.

Ibu Jin Ho tanya apa Kae in tidak tahu kalau Jin Ho diusir dari kantor, Kae in baru mendengarnya. Chang Mi : “Apa kau benar2 tidak tahu?” kata2 ibu Jin ho memicu memori lama Kae In, ia mendengar kata2 In hee, juga kata2 orang2 disekitarnya, apa anak itu tidak tahu? kemudian ia ingat…

Saat itu ia sedang main di lantai kaca diatas basement, ia bosan dan memanggil ibunya. Ibunya sedang membuat kursi di bawah dan ibunya melihat ke arah Kae in. Kae in ingin ibunya dan Kae in berdiri, ia membawa dumb bell kecil dan entah sengaja atau tidak, Kae in menjatuhkan dumb bell itu dan memecahkan kaca. Ibunya berteriak, “Kae in ah..”

Kae In langsung berteriak, Ibu Jin ho kaget, ia sedikit tidak mengira kata2nya membuat Kae in se-shock itu. Ibu Jin Ho, “Park Kae in sshi, Park Kae in..aku minta maaf tapi aku tidak ingin Jin ho ku seperti ayahnya dan jika kau tidak mau melihatku mati, maka kuharap kau mau meninggalkan Jin Ho-ku.”

Kae in menangis dan seseorang datang, Ibu Jin Ho permisi pergi. Ternyata Prof Park. Ia tertegun melihat Kae in dalam kondisi seperti itu, “Kae in ah apa yang terjadi..”

Kae in melihat kearah ayahnya, “Jadi itu alasannya..selama ini aku bertanya-tanya, sebagai anak kecil aku bingung mengapa kau begitu membenciku..ternyata itu alasannya..” Kae in menangis histeris dan terluka.

Ayahnya tampak shock dan tidak bisa berkata apa-apa. Kemudian…

Jin Ho, “Kae in ah..” Prof Park kaget dan melihat Jin Ho

Bersambung ke episode 15…………….

Sinopsis Personal Taste episode 13

Personal Taste episode 13

Kae In demam semalaman, ia shock karena memori lamanya terungkap kembali, ia merasa ibunya meninggal karena dirinya. Jin Ho menjaganya semalaman. Jin Ho tidak tahu mengapa Kae In pingsan, ia hanya mengira Kae In sakit biasa.

Kae In sadar dan tidak ingat apa yang terjadi, ia pikir ia hanya jatuh.

Paginya, Kae in bangun dan ia bergumam, “Aku lihat wajah ibuku.” dan juga ia merasa mimpi buruk. Jin Ho keluar dan membiarkan Kae In istirahat. Jin Ho turun lagi ke basement dan mengamatinya, ia melihat sesuatu dan merasa tertarik, tapi dari atas Kae In memanggilnya.

Jin Ho memutuskan untuk membuat Kae In lebih baik, ia mengisi bath up dan menyiapkan mandi busa dengan aromatherapy plus taburan bunga. Jin Ho duduk di luar pintu kamar mandi dan tanya apa Kae In menyukainya? Kae in masuk dan mengaguminya. Kae in mandi dengan gembira.

Setelah itu, Jin Ho bahkan membantu mengeringkan rambut Kae In! wow..

Kae in senang, tapi ia merasa lebih baik melakukannya sendiri, saat Kae in mengeringkan rambutnya, Jin Ho melihat leher Kae in dan dengan lembut mencium punggungnya. Jin Ho berkata lembut, “Jangan sakit lagi.” Lalu memeluk Kae in dari belakang.

Sang Jun dan Young Sun menuju ke Sanggojae. Young Sun membawa makanan untuk Kae in. Young sun juga minta Sang Jun jangan menerima uang Kae in. Sang Jun berkata mereka tidak akan menerimanya karena setelah diselidiki, ternyata kontrak itu dari Chang Ryul. Sang Jun menambahkan, sebenarnya Jin Ho mau mengatakannya pada Kae in, tapi ia tidak tega saat melihat Kae In begitu bahagia dan bersemangat dengan kontrak barunya.

Mereka sampai ke Sang Go Jae, dan Tae Hoon menelpon Jin Ho, Jin Ho kena tuntutan hukum. Jin Ho tidak mau Kae In mendengarnya, maka ia menutupi dengan mengalihkan topik pembicaraan seperti ganti cartridge printer dsb, agar Kae In tidak cemas. Setelah itu Jin Ho minta maaf pada Young Sun dan Kae In dan ia ke kantor dengan Sang Jun.

Kae in langsung makan dengan lahap agar cepat pulih dan tidak membebani Jin Ho. Young Sun mencoba menyinggung bahwa Jin Ho punya masalah bisnis, tapi Young Sun juga tidak bisa mengatakan semuanya, ia hanya minta Kae In harus bisa menjadi “wanita sejati” untuk tahu apa yang terbaik untuk Jin Ho.

Kae In menundukkan kepala dan dengan malu berkata, “Aku kira aku sudah menjadi wanita sejati sekarang.” Young Sun langsung tertarik dan ia berpikir hal2 yang macam2, sampai Kae In menambahkan, “Yang kumaksud adalah ciuman itu!” Hm..Young Sun merasa tidak ada yang menarik dengan itu, dan ia lalu menjelaskan macam2 ciuman, ciuman di tangan, di dahi, dsb.

Kae In tanya, “Lalu kalau di leher apa artinya?” Young Sun semangat lagi, karena itu menunjukkan atau berhubungan dengan gairah.

Jin Ho menyelidiki tuntutan-nya, ternyata datang dari pekerja bangunan yang terluka di episode awal, yang sudah keluar dari RS tanpa komplain apa2. Tiba2 ia menuntut perusahaan Jin Ho. Kontraktornya tanya mengapa ia tiba2 menuntut Jin Ho? Ternyata ada dalang di belakang pria ini, siapa lagi…

Jin Ho menemui Chang Ryul dan Chang Ryul mengakuinya, ia berkata, “Aku hanya ingin mengimbangi kelicikanmu.” Jin Ho benar2 tidak mengerti apa maksud Chang Ryul, akhirnya Chang ryul tanya, “Mengapa kau pindah ke Sang Go Jae? Kau pasti tahu, kalau Sang Go Jae adalah konsep dibalik proyek Dahm. Kae In pasti sangat terluka jika Jin Ho berbohong hanya karena proyek.”

Jin Ho, “Tidak peduli alasan apapun aku pindah ke Sang Go Jae, perasaanku terhadap Kae In tulus.” Chang Ryul, “Kau seperti anak yang berteriak serigala..serigala sekali lancung ke ujian, kata2mu tidak akan dipercaya, lihat apa yang terjadi, coba saja kau katakan semuanya.”

Do Bin menyadari hari ini adalah ulang tahun Kae In . Do Bin mengkonfirmasi ini pada In Hee. Do Bin sudah menyiapkan 3 tiket ke ice rink (tempat main ice skating) sebagai hadiah untuk Kae In.

In hee melihat kesempatan untuk mendorong Chang ryul pada Kae In dan mengatakan ini kesempatan bagi Chang Ryul untuk mengambil hati Kae in.

Chang Ryul ragu2 apa tidak apa-apa memberikan hadiah ultah untuk Kae In? Lalu Chang Ryul mencari hadih, pertama ia ingin membeli mawar dan perhiasan, tapi ia berubah pikiran. Kae In bukan In Hee.

Chang Ryul mampir ke museum dan memberikan amplop pada Kae In. Kae In berkata ia tidak suka ada di dekat Chang Ryul, Chang Ryul mengerti. Ia memberikan amplop itu pada Kae in sebagai hadiah Ultah. CHang Ryul memberikan uang yang bisa dipakai untuk membantu Jin Ho. Jin Ho tidak akan menerimanya kalau dari Chang Ryul tapi mungkin kalo dari Kae In.

Kae In lupa kalau ia Ultah hari ini dan mengembalikan amplop itu dia tidak bisa memberikan uang pada Jin Ho dengan berbohong. Chang Ryul sedikit kecewa tapi ia sadar ia salah karena mengira mereka akan menerimanya.

Jin Ho datang dan tentu saja melihat keduanya. Jin Ho melotot pada keduanya. Chang Ryul pergi. Kae In menjelaskan, ia tidak menerima pemberian Chang Ryul dan bahkan Kae in berkata, Chang Ryul sebenarnya memikirkan Jin Ho. Jin Ho membalas, “Dan kau, apa kau pernah memikirkanku?” Kae in jadi terluka dengan kata2 Jin Ho karena ini seperti tuduhan bahwa Kae In tidak peduli dengan Jin Ho. Jin Ho pergi dengan marah.

Do Bin melihat Kae In tidak bersemangat dan duduk dengannya. Do Bin tahu Kae in murung karena Jin Ho dan ia menganalogikan dengan matematika. Apa kau bagus dalam pelajaran matematikamu di sekolah? Kae in menjawab tidak. Do bin berkata aku juga tidak. Aku biasa berpikir teman ku yang pintar matematika juga pasti pintar mengatasi masalah hidup. Jika kita bisa mengerti cinta seperti soal matematika, kia bisa tidak saling menyakiti dan hanya mencintai saja.

Do Bin, “Aku yakin kalau Jeon Jin Ho itu matematikanya pasti lebih buruk dari kita berdua.” haha…Love it, Sir!

Do Bin mengeluarkan amplop dan mengambil satu tiket, sebelum menyerahkannya pada Kae In, DO Bin mengeluarkan dirinya dari hubungan mereka. Do Bin menawarkan tiket untuk berbaikan pada Jin Ho dan berkata tiket ini hanya berlaku hari ini saja. Do Bin, “Happy Birthday!” ia memberikan hadiahnya sambil meremas tiket yang satu lagi, oh..I hurt too..kenapa aku lebih simpati pada Do Bin? why? why? his acting is wow..

Young Sun dan Sang Jun di kantor Jin Ho dan mendiskusikan bagaimana menyiapkan ulang tahun untuk Kae In, dan juga memikirkan bagaimana keduanya bisa lebih intim. Mereka membayangkan, kue, lilin, dan anggur dan bahkan membayangkan membuka tutup botol anggurnya. Saat mereka toast, keduanya saling berpandangan dan merasa aneh. Wow..hei Young Sun unni, you’ve already had a husband! don’t even think about it!

Keduanya kaget sebentar, dan Young sun melanjutkan semua skenarionya, dan berkata itu pasti akan berhasil untuknya, karena Young Sun hanya mengalami ultah versi pria malas, dengan lilin di pie coklat, soju, dsb. Keduanya bertemu mata lagi, Sang Jun berkata, “Itu terdengar bagus juga.”

Keduanya jadi gugup saat Jin Ho masuk. Mereka langsung menutupi dengan berkata ini adalah ulang tahun Kae In, dan benar saja, Jin Ho tidak tahu itu.

Jin Ho pulang dan Kae in masih sedikit jengkel. Jin Ho sudah kembali lagi seperti biasa dan berkata agar Kae In siap2, pacarmu yang berpikiran sempit ini ingin mengajakmu keluar untuk berbaikan.

Kae in menjawab, “Wanita itu berkata padaku bahwa dia tidak ingin pergi kencan dengan pria berpikiran sempit.”

Jin Ho membalas, “Bukankah tidak menerima maaf itu lebih sempit lagi?”

Setelah berpikir sejenak, Kae in setuju dan ia ngomel, ia setuju karena ia tidak mau menyia-nyiakan tiket ini. Jin Ho tidak tahu maksud Kae In sampai mereka sampai di arena ice skating.

Kae In berkata ia disini karena tiket ini. Jin Ho sempat cemburu saat tahu Kae In dapat tiket dari seorang pria, ia baru tenang saat tahu itu dari Do Bin. Kae in berkata dalam drama setiap pasangan pergi ke arena ice skating sambil bergandengan tangan dan bermesraan, ia ingin mencobanya.

Jin Ho senyum, ia tahu maksud Kae in dengan membandingkan kencan mereka dengan drama2 itu

Kae in jatuh, Jin Ho menawarkan tangan untuk membantu berdiri. Justru Kae in menarik Jin Ho jatuh ke es. Kae in mendarat di atas badan Jin Ho dan keduanya jadi jengah karena berdekatan, untuk menutupi kegelisahannya, Jin ho cepat2 mencium Kae In.

Di Sang Go Jae, Sang Jun dan Young Sun menyiapkan surprise birthday party untuk Kae in. Jadi ketika mereka kembali, mereka menemukan Sang Go Jae dalam kondisi romantis, dengan lilin2, kue, dan anggur.

Jin Ho meminta Kae In mengucapkan harapannya. Kae in berharap tidak ada lagi kebohongan diantara mereka. Jin Ho merasa tidak enak. Maksud Kae in soal gay itu, tapi Jin Ho masih menyembunyikan soal Sang Go Jae.

Jin Ho memutuskan untuk mengaku dan berharap Kae in masih mencintainya saat mendengarnya. Jin Ho memberanikan diri untuk mengatakannya tapi di saat2 terakhir Kae in menghentikannya ia ketakutan, dan mengubah topik pembicaraan. Apa Jin Ho tidak menyiapkan hadiah untuknya?

Jin Ho menggoda, “Aku hadiahnya. Kenapa? Aku tidak cukup bagus jadi hadiah?” . Kae In yang sudah di bawa ke toko lingerie (baju tidur/dlm) oleh Young Sun tahu apa artinya dan ia berkata ia minta waktu sebentar untuk siap2. Jin Ho tidak mengerti apa maksudnya dan ia juga merasa hari ini bukan kesempatan baik untuk mengaku.

Jin Ho kembali ke basement dan membuat catatan untuk memperbaiki ruangan itu agar lebih bagus untuk Kae In. Jin Ho selalu ingin membuat sesuatu untuk membuat Kae in senang.

Jin Ho melihat benda yang membuatnya tertarik lagi. Ternyata itu tabung yang biasa untuk menyimpan blue print arsitektur. Jin Ho membukanya dan di dalamnya ada blueprint Sang Go Jae!

Kae In gelisah dan ia menelp YounG Sun. Kae In mengira Jin ho akan berkata ia ingin tidur dengan Kae In dan Kae In ketakutan. Kae in gugup sekali dan jantungnya berdebar kencang. Lagipula, Jin Ho berkata ia adalah hadiah ulang tahun untuk Kae in, dan Youg sun setuju, itu adalah undangan untuk hubungan fisik.

Kae in bingung lalu ia harus bagaimana, Young sun berkata untuk membangun mood saja daripada tertekan dengan situasinya.

Yang berarti…main ?

Mereka main dan jika kalah atau kehilanga giliran, maka hukumannya disentik dahinya. Jin Ho kesal ketika Kae in menjentik dahinya dan Kae in jadi merasa bersalah saat melihat dahi Jin ho merah, ia langsung meniup2nya, kedekatan ini membuat mereka grogi lagi.

Jin Ho melompat dan keduanya meninggalkan permainan dan kembali ke kamar masing2.

Kae in mengeluh pada boneka Jin no-nya, Kae in takut Jin Ho kecewa dengannya. Ia ingat Chang Ryul meninggalkannya karena ia menolak tidur dengan Chang Ryul.

Sementara itu Jin Ho mencoba mengendalikan hormonnya, dan ia ingat Kae In berharap bisa memiliki pria yang mencintainya, tidak peduli apakah ia tidur dengan pria itu atau tidak.

Tiba2 malam itu hujan lebat, lengkap dengan petir dan halilintar. Kae in ketakutan dan ia menerobos ke kamar Jin Ho dan memohon agar boleh tidur disini.

Keduanya akhirnya tidur di ranjang Jin ho dan Jin Ho menceritakan saat ia mahasiswa, Kae in tertidur. Jin Ho mengeluh, “Apa kau sudah lupa kalau aku ini pria? Jika kau melakukan ini terus, ini membuatku susah.”

Jin Ho mencium dahi Kae in, Kae in berkata dalam hati, “Menggunakan badai sebagai alasan, aku mencoba menjadi berani. Tapi kau melindungiku dengan kepercayaan. Apa kau benar2 tidak mengerti pengakuanku? Ini adalah ramalan cuaca dari Park Kae In si pemalu, yang berharap hujan lagi besok.”

Paginya, Jin Ho sudah berangkat ke kantor dan tidak membangunkan Kae in. Sampai kantor, Jin ho menelp Kae in dan menggodanya, semalam kau tidur mendengkur dan menggertakkan gigi, jadi aku tidak bisa tidur. Tepat saat itu Sang Jun dan Tae Hoon datang dan mendengar kata2 Jin ho. Mereka berpikir sudah terjadi sesuatu diantara mereka berdua, Jin Ho mengatakan bukan seperti itu, tapi keduanya tidak percaya.

Kae in juga berkata pada Young Sun, mereka tidur bersama semalam, tapi Young Sun tahu ini tidak seperti yang ia maksudkan. Kae in berkata, “Bukankah Jin Ho itu keren? Dia seorang pria yang tahu bagaimana menjaga wanita yang ia cintai, dan pria impianku.” Young Sun membalas, “Ya, pegangan tangan dan bermimpi saja terus.”

In Hee ikut nimbrung dan dengan sarkastis berkata betapa mengesankan Kae in menerima hadiah dari mantan pacarnya. YounG sun langsung ingin memukul In Hee. Kae in menahannya. Kae in berkata pada In hee, ia lupa hari ulang tahunnya dan minta In hee pergi. In Hee keluar dengan kesal.

Jin Ho mengeluarkan cetak biru Sang Go Jae. Dan ia melihat sesuatu yang lain, ada kertas lagi di dalamnya. Jin Ho merasa itu adalah sesuatu yang lain, bukan Sang Go Jae, ia masih belum tahu apa itu.

Presiden Han dan Chang Ryul di mobil mereka, dan ayah Chang Ryul merasa ia harus menemukan cetakbiru Sang Go Jae, untuk mendapatkan proyek ini.

Jin Ho dan Kae In bertemu untuk minum kopi dan mereka bermain busa cream kopi dan dijadikan kumis, keduanya mulai dekat lagi dan bahkan Jin Ho mendekat untuk mencium Kae In, Kae in tanpa sadar mundur dan posisi mereka jadi aneh seperti ini :


In hee the most shameless woman ever, menemui Ibu Jin Ho. In hee berkata ia adalah teman baik Jin Ho dan ia prihatin dengan hubungan Jin Ho dan Kae in. Saat ini Jin ho sedang menghadapi masalah bisnis dan itu karena Kae In. Kae In masih berhubungan dengan Chang Ryul padahal ia juga pacaran dengan Jin Ho. Jadi Chang Ryul sengaja cari gara-gara dengan Jin Ho.

Tapi Ibu Jin Ho juga tidak percaya begitu saja walaupun ia tanya apa yang bisa ia lakukan untuk membantu Jin Ho. Ibu Jin Ho tanya apa maksud In hee mengatakan ini padanya dan jika In hee dulu dengan Chang Ryul, bukankah itu lebih baik untuk In Hee jika Kae In dan Jin Ho tetap bersama? Agar In Hee bisa kembali dengan Chang Ryul?

In hee menjawab ini bukan tentang perasaannya, dan hanya merasa kasihan jika Jin Ho menghancurkan hidupnya seperti ini. In hee mengusulkan agar Ibu Jin Ho membujuk Kae In, Kae In pasti akan mengerti kalau Ibu yang bicara. Ugh..this woman..

Dimana pasangan kita?

Jin Ho dan Kae in dengan ceria belanja untuk keperluan rumah tangga.

Kae In mendorong Jin Ho pulang ke rumah ibunya, Jin Ho berkata ia hanya punya Sang Go Jae untuk pulang, saat ia tidak tidur di Sang Go Jae, ia menginap di kantor.

Jin Ho berkata ia tidak apa2 “hanya bergandengan tangan” saja dengan Kae In, Jin Ho tidak akan mendesak Kae In, karena sebesar itulah Jin Ho ingin bersama Kae In.

Kae In, “Terimakasih”,.lalu tersenyum. Jin Ho merangkul pundak Kae in dan mereka terus berjalan dengan ceria.

Bersambung ke episode 14………..

Sinopsis Personal Taste episode 11

Personal Taste episode 11

 

Chang Ryul mendorong Jin Ho dari Kae in dan berteriak, “Kau sudah janji akan mundur!” Jin ho menjawab, Sebenarnya aku akan mundur, tapi aku tidak bisa, Aku akan mulai mencintainya sebagai seorang pria sekarang.

Kae In bingung, apa maksudmu? Jin Ho melihat ke arah Kae in dan mengaku, aku bukan gay. Maaf sudah menunda begitu lama untuk mengatakannya padamu. Aku mohon kau mau memaafkanku. Kae in mulai menangis dan ia memukul dada Jin ho, berkali2, tapi bukan pukulan keras, Kae in kesal dengan Jin Ho. Jin ho menahan tangan Kae in dan menariknya dalam pelukannya. Maaf.

In hee dan Chang Ryul menenangkan diri ke bar (huehehe..) Chang Ryul minum terus dan In Hee marah2, ia tidak terima dan tidak mau mengalah.  In Hee, “Apa kau akan membiarkan semua ini berakhir seperti ini?”

Chang Ryul, “Apa kau tidak melihat wajah Kae in saat Jin Ho mengaku bahwa ia bukan gay? Itu sudah menjelaskan semuanya kan? Aku bahkan tidak punya 1% pun kesempatan.”

In Hee, “Kau bersumpah kau tidak bisa tanpa Kae in, bukankah kau harus mendapatkannya apa pun yang terjadi?”
Chang Ryul, “Aku tidak mau.” In Hee, “Mengapa tidak?”
Chang Ryul, “Karena aku mencintainya. Karena dia sangat menderita karena aku. Dan karena Jin Ho, maka ia bisa tertawa sekarang.”

In Hee tertawa mengejek dan ia berkata apa kau pikir itu cinta? Menyingkir secara sukarela, dan terasa bagaikan cinta sejati, iya kan? In hee de vil berkata, baik aku akan melakukannya dengan caraku sendiri mulai sekarang.
Chang Ryul minta In hee menghentikan semuanya, tapi In hee devil menjawab bahwa ia hanya tahu satu jenis cinta, jika aku tidak bisa memiliki Jin ho, maka tidak seorang pun boleh.

Jin Ho dan Kae in berhenti di jalan dan membicarkan yang terjadi. Kae in berkata dengan nada terluka, semua ini benar2 membuatku bingung. Kae in, “Aku merasa sangat bodoh saat tahu aku jatuh hati denganmu dan terluka karena tahu bahwa itu akan sia2 saja. Aku bahkan tidak berniat balas dendam. Aku hanya melakukannya karena aku membutuhkan sesuatu untuk mengeluarkan energiku.”

Jin Ho berkata, “Aku tidak yakin bahwa kau menyukaiku, aku baru yakin saat kau berkata pada Chang Ryul bahwa kau tidak bisa meneruskan lagi.”
Kae In, “Dasar bodoh, kau baru tahu hari ini, aku bahkan mengenakan baju pria dan melakukan semua hal2 bodoh agar bisa bersamamu.” Jin ho meminta maaf, Kae in berkata, tidak, aku tidak mau memaafkanmu.

Jin ho membujuk Kae in sepanjang jalan, aku tahu, kau punya hak marah denganku dan aku juga sudah bersalah padamu, tapi apa kau tidak akan memaafkanku?

Kae in tidak mau menjawab, hanya berkata dalam hati, “Ramalan cuaca besok pagi, Orang yang ingin kupertahankan sebagai teman berkata padaku hari ini bahwa ia menyesal dan ingin memulai dari awal sebagai pria dan wanita. Hatiku hampir meledak rasanya, tapi semua air mataku berkata aku tidak boleh memaafkannya hari ini. Tapi mulai besok pagi, Aku tidak akan takut cuaca buruk.”

Sampai di rumah, Kae in langsung minta Jin ho keluar dari Sang Go Jae. Aku tidak ingin melihatmu malam ini. Jin Ho mengikuti Kae in masuk dan berkata aku tahu kau merasa dikhianati, tapi ini adalah kali pertama aku merasakan seperti ini, jadi aku juga tidak tahu apa yang harus kulakukan.

Kae in berkata, bukankah kau sudah pernah pacaran sebelumnya (Eun Soo, episode 8). Jin ho ingin menjelaskan, tapi ada tamu tidak diundang, Hye mi yang mabuk dan diikuti oleh Tae Hoon. Hye mi menubruk Jin Ho, ia tanya kak, mengapa kau tidak mencintaiku? Aku lebih muda dari Kae in, dan lebih cantik, dan aku lebih mencintai dirimu dibanding dengannya! Mengapa kak? Mengapa?

Kae in memutar bola matanya dan berjalan pergi, sementara Hye Mi terus mendesak Jin Ho. Jin Ho berkata, aku tidak melihat orang lain sebagai wanita kecuali untuknya, Mengerti? Kae in berhenti sejenak mendengar kata2 Jin Ho tapi langsung masuk ke kamarnya. Setelah sampai di dalam, ia berkata pada dirinya ia tidak bisa memaafkannya sekarang, tapi kemudian Kae in tersenyum.

Jin Ho mengantar Hyemi pulang ke rumah ibunya dan Jin Ho berkata pada Ibunya agar tidak mencemaskannya. Ibu Jin ho bisa menerima kalau Jin Ho berpacaran dengan Kae in, tapi apa harus tinggal serumah. Jin ho mengarang cerita bahwa sebenarnya mereka mengerjakan proyek bersama untuk museum, jadi tingal bersama membuat mereka semakin nyaman bekerja sama. Ibu Jin ho mengerti.

Kae in menggerutu, mengapa Jin ho pergi begitu lama , Kae in bahkan menggantung boneka Jin no-nya, dan memukulinya. Ternyata Jin Ho pulang, berdiri di belakang Kae in dan tersenyum melihatnya memukuli boneka itu yang di panggil Jin Ho.

Kae in melihat Jin Ho dan sedikit malu. Kae in tanya apa sebenarnya hubungan Jin ho dengan Hyemi, mengapa dia memanggil Jin ho sebagai tunangannya? Jin ho menjelaskan, anak itu bahkan menyebutku sebagai tunangannya ketika ia masih berumur 7 tahun. Jin Ho jadi senang, “Hei, apa kau cemburu?” Kae in berkata, “Kau kejam, kau tahu Hye mi menyukaimu sejak lama tapi membiarkannya saja.” Jin ho mengakui, ia memang salah.

Kae in tanya tentang Eun Soo. Jin Ho menjelaskan sebelum Eun Soo kuliah di luar negeri, Eun Soo pernah datang dan berkata ia akan membatalkannya jika Jin ho memintanya untuk tinggal. Jin Ho tidak melakukannya. Karena ia tidak yakin apa Eun Soo memang sangat berarti untuknya.
Lalu Kae in tanya apa artiku bagimu, Jin Ho menjawab, “Bahkan jika aku menjalani hidup yang berbeda, aku tetap ingin kau ada di dalamnya.”

Kae in jadi tersipu dan ingin mengalihkan perhatian, aku masak ramyeon ya. Kae in mau lewat tapi Jin Ho menghentikannya dan menariknya ke pelukannya, Jin Ho mengelus kepala Kae in, “Wanita aneh ini yang selalu menyarankan makan kapanpun dia merasa malu, aku mencintainya.”

Paginya, Jin Ho sangat berbunga2, ia masuk kantor dan bersenandung. Jin Ho bahkan menyiapkan sarapan dan kopi untuk stafnya. Semua heran, bahkan memeriksa cangkir kopinya, apa ini diracun? Jin Ho berbicara, dan ia memberikan dukungan semangat pada mereka dan menambahkan, “Aku mencintai kalian semua.” Wajahnya benar2 bahagia.

Young Sun datang ke Sanggojae dan Kae in mengatakan semuanya, reaksi pertama Young Sun adalah, “Apa kau memakai obat? Apa kau sangat kesepian? Apa kau mengkhayalkan ini semua?”

Kae in mengaku Jin Ho menciumnya di depan Chang Ryul dan In Hee de vil. Young Sun jadi sangat senang tapi ia menambahkan, “JIka kau cuma berimajinasi, kubunuh kau.” Young Sun berkata aku memang hebat, sejak awal aku sudah melihat sesuatu dalam diri Jin ho. Tiba2 Young Sun menyadari sesuatu, Sang Jun! Oh si brengsek itu…!!

Sang Jun menemui Young Sun tanpa tahu apa yang terjadi. Young sun langsung pada tujuan, Jadi, kau bukan gay?! Sang Jun kaget dan mencoba tertawa, tapi Young Sun terus melotot padanya, dan Sang Jun tanya dengan suara baritonnya, “Bagaimana kau tahu?”

Young Sun kesal dan berkeras agar mereka berhenti bertemu. Sang Jun masih heran bagaimana Young Sun tahu. Apa karena kau merasakan maskulinitasku ya? Tapi Young sun berkata bahwa Kae in dan Jin Ho pacaran sekarang. Sang Jun kaget sekali dan langsung bergegas kembali ke kantor.

Sang Jun tanya apa benar semua yang sudah ia dengar? Jin Ho membenarkan. Bagaimana dengan Do bin. Jin ho berkata, ia akan mengatakan yang sebenarnya, tapi Sang jun tidak setuju, bagaimana jika Do Bin menarik dukungannya? Jin ho menjawab, tidak ada yang bisa kita lakukan kalau begitu.

Sang Jun, “Apa kau benar2 mencintai Park Kae In sebesar itu?” Jin Ho mengangguk.

Do Bin memberikan tiket untuk perjalanan bisnis ke Pulau Jeju. DO bin berkata di sana banyak sekali taman untuk anak2, yang bisa dijadikan bahan ide. Jin Ho juga akan datang karena akan menghadiri seminar. Do Bin ingin mendekati Jin Ho lagi di pulau Jeju.

Kae in merasa tidak enak, dan ia ingin menjelaskan semuanya tapi In Hee de vil muncul.

Ayah Chang Ryul memarahi Chang Ryul lagi dan ia mengancam akan membuang Chang Ryul ke kantor cabang di China (ya sbg alasan nanti kalo Kim Ji Suk berangkat wamil ya..hehe diganti Song Seung hun aja yg pernah main juga ama Sohn Ye Jin, arsitek juga..) Ayah Chang Ryul jadi kaget saat Chang Ryul langsung menyetujuinya. Aku tidak mau tinggal di sini, jadi tidak apa pergi ke China.

In Hee melihat Jin Ho di museum dan memberi selamat. Tapi In hee langsung kelihatan aslinya dan tanya apa yang Jin Ho lihat pada Kae in, apa kau tahu ini akan sangat mengecewakan Do bin, apa Kae in cukup berharga untuk pengorbanan sebesar itu? Apa Kae in lebih berarti? Jin ho menjawab : Iya.

JIn Ho ingin menemui Do Bin tapi In Hee mengatakan Do Bin pergi ada perjalanan bisnis. In Hee memberikan Jin Ho undangan atas nama Do Bin dan berkata juri untuk proyek Dahm akan ada di sana.

Jin Ho mau pergi dan In hee tanya, “Mengapa Kae in? Bukankah aku lebih baik darinya sebagai partnermu?” Aku punya posisi lebih bagus untuk membujuk Do bin yang kecewa dan juga punya pengaruh pada juri2 proyek Dahm.

JIn Ho, “Aku tidak mencari partner bisnis, tapi partner hidup.”
In Hee, “Apa kau pikir Kae in punya hak menjadi partner hidupmu?”
Jin Ho, “Mengapa kau membuang waktumu seperti ini? Jika kau melihat yang terjadi antara aku dan Kae in kemarin, kau pasti mengerti kau sudah membuang waktumu.”
In hee, “Aku akan melakukan yang terbaik sampai akhir.”

Jin Ho memanfaatkan waktu mengunjungi Kae in dan mau mengajaknya kencan. Kae in pura2 jual mahal, yah aku sedikit sibuk, tapi kalau kau memaksa…(Kae In sudah ada perubahan, hehe…)

Kae in setuju dan menetapkan tanggal, Jin Ho mau pergi tapi tiba2 ponselnya berdering. Ibu Jin ho menelp. dan ingin bertemu dengan Jin Ho dan juga Kae in.

Kae in duduk dengan gelisah, ia takut ibu Jin Ho akan membencinya dan menentang hubungan mereka. Jin Ho menenangkannya, ibuku akan menyukaimu karena aku menyukaimu. Kae in sedikit tenang.

Ibu Jin Ho datang dan ternyata ia baik pada Kae in. Ibu Jin Ho, “Aku mempercayai Jin Ho dan aku juga bisa melihat bahwa Jin ho ku sangat menyukaimu, aku bisa melihatnya dari caranya memperlakukan dirimu.

Ibu Jin Ho menyinggung tentang “proyek” mereka, yang membuat Kae in bingung, “Proyek?” Jin Ho langsung berkata kau tahu..proyek itu, kedip, kedip, proyek yang kita kerjakan bersama ? Ibu Jin ho bisa menerima Jin Ho tinggal bersama Kae in, tapi ia minta satu hal, “Jangan hamil sebelum menikah.” Kae in terkejut sekali.

Sampai di rumah, Kae in menyuruh Jin Ho pulang daripada bohong dengan ibunya. Jin Ho pura2 beres-beres, dan Kae in muncul di muka kamar Jin Ho, “Lama sekali berkemasnya..Bagaimana kalau kita membatasi kencan kita seminggu sekali saja, aku sibuk dan banyak kerjaan.” Jin Ho tahu Kae in pura2, tapi ia juga tidak mau kalah dan berkata bagaimana kalau sebulan sekali saja, ia juga banyak pekerjaan.
Kae in setuju dan Jin ho merasa “senjata makan tuan”

Keduanya sebenarnya mau Jin ho tetap tinggal tapi gengsi. Jin Ho akhirnya sampai ke mobilnya dan ia bergumam sendiri, jika ia pergi, akan lebih sulit untuk cari alasan tinggal di sini lagi. Jin Ho mulai latihan mencari alasan di dalam mobilnya. Apa ia harus pura2 sakit perut? Masuk dan mengecek apa pintu sudah dikunci? Oh atau berkata Bahan bakar mobilnya habis dan ia tidak punya uang? (hahaha..konyol)

Jin Ho masuk lagi untuk mengambil laptopnya (kebetulan ketinggalan), Kae in melihat kalau Jin Ho akan pergi lagi maka Kae in pura2 terkilir. Jin Ho langsung menghambur ke arah Kae in, dan mau memijat pergelangan kaki Kae in, justru Kae in lupa kalau ia pura2 sakit dan malah cekikikan karena geli. Jin ho tahu Kae in hanya pura2.

Mereka jadi menyadari kedekatan mereka dan mulai saling mendekat dan hampir berciuman saat tiba2..Young sun datang! (ha..pintunya lupa dikunci lagi.) Kae in panik dan tidak mau Jin Ho ketahuan ada di kamarnya, maka ia minta Jin Ho sembunyi di lemari . Kae in keluar menemui Young Sun.

Young Sun sedang berantem dengan suaminya dan ia mau nginap di rumah Kae in. Mau tidak mau Kae in harus menerima Young Sun, biarpun ia membujuknya bagaimana dengan anakmu? Kasihan bagaimana kalau ia mencarimu, ayo kau pulang saja. Lalu Kae in menyuruh Young Sun mandi dulu, agar Jin Ho bisa keluar dari kamarnya.

Kae in menyuruh Jin Ho keluar dan ia berjinjit untuk mencium pipi Jin Ho, dan pintu kamar terbuka dan Young Sun melihatnya…Jin Ho harus pergi dan langsung menuju kantornya (haha…bahaya)

Paginya, Hyemi menemui Kae in di musium. Hyemi membawa koper, ia akan pulang ke Kanada, ia sudah meninggalkan semuanya dan pergi ke Korea demi Jin ho dan ia tidak sanggup melihat kak Jin ho-nya menikahi wanita lain. Hye Mi masih tidak percaya ia dikalahkan oleh Kae in, tidak ada wanita di dunia ini yang mencintai Jin Ho lebih darinya.

Kae in hanya menjawab, ia tidak bisa berkata apa ia mencintai Jin ho lebih besar dari Hye Mi tapi, saat ia pikir Jin Ho itu gay, ia tetap akan menikahinya jika Jin ho menginginkannya. “Sebesar itulah aku ingin bersamanya.” Hye mi sedikit terperangah dan ia langsung pergi.

In Hee menerima dokumen dari sekretaris ayah Do Bin, untuk diberikan pada Do Bin. In Hee tanya mengapa President Choi sangat tertarik dengan desain Prof. Park? Dan dijawab ini karena Sanggojae. Mata In Hee de vil melebar mendengarnya.

Ketika Hye mi akan ke lift, In hee melihatnya dan mengajaknya ke cafe.

Dan..hehe ada cowok keren, pake kumis, dan rambutnya diikat duduk di meja dekat mereka, mirip Kim Nam Gil 🙂 dia minum kopinya dua teguk , lalu melihat keluar sebentar, dan dengan santai meneruskan membaca buku, ia sudah hampir menyelesaikan halaman bukunya, dan..eh..ada Hye mi dan In hee ya..

Yah intinya, In Hee mencuci otak Hye mi, bahwa Kae in pernah pacaran dengan Chang Ryul dan ia menduakan Jin ho. In Hee berkata apa mungkin Jin Ho ditipu Kae in ? Dan..oh..kamera bergerak mengambil gambar dari bg sana, hei tahu ngga siapa yang duduk di belakangmu? oh dasar kameramen!

Ayah Chang Ryul dan asistennya datang ke rumah Kae in dengan banyak hadiah. Kae in melihat mereka di jalan dan berusaha menghalangi mereka ke rumahnya. Kae in berkata ia sudah putus dengan Chang Ryul. Tapi ayah Chang Ryul tidak menggubrisnya, ia berkata anak2 muda biasa berkelahi dan ia minta maaf atas nama Chang Ryul.

Kae in tidak mengijinkan mereka masuk ke rumahnya. Saat sebuah mobil mendekat dan membuat mata Kae in melebar, Ibu Jin Ho dan Hyemi, Ibu Jin Ho langsung mengenali ayah Chang Ryul. Ayah Chang Ryul menyapa Ibu Jin Ho dengan sebutan Istri saudaraku. Ayah Chang Ryul bahkan menyebut Kae in, “Calon menantu” Ibu Jin Ho langsung kaget dan Kae in mencoba menjelaskan, tapi Ibu Jin ho tidak mau mendengar dan langsung masuk kembali ke dalam taksi sambil menangis.

Di rumah, Jin ho menjelaskan mengenai cerita sebenarnya pada ibunya. Tapi Ibunya tidak mau dengar, dan ia berkata ia tidak mengijinkan Jin ho pacaran dengan Kae in. Ayah Chang ryul juga kaget dan ingin tahu bagaimana Kae in bisa memanggil Ibu Jin Ho dengan panggilan “Ibu?” Mengapa?? Ia berteriak pada Chang Ryul.

Jin Ho pulang ke Sanggojae dan menyalahkan Kae in kenapa kau mengijinkan Presiden Han datang membawa hadiah? Kae in membela diri, bukannya aku tidak mencoba menghentikannya. Jin Ho menyalahkan Kae in ini karena kau ingin balas dendam waktu itu. Kae in berkata, “Tapi kau yang sudah mendorongku dengan rencana balas dendam itu dan jika mau menyalahkan, Jin ho yang salah karena pura2 jadi gay sejak awal.”

Keduanya bertengkar. Dan Jin ho pergi dengan marah.

Ternyata Jin ho menemui ibunya, ia berlutut dan memohon agar Ibunya merestui mereka. Ia berkata dulu memang Kae in pacaran dengan Chang Ryul tapi sudah berakhir, lagipula, Jin ho lah yang pertama-tama menyukai Kae in dan lengket dengannya.

Ibu Jin Ho tetap tidak setuju. Alasannya karena Kae in pernah terlibat dengan orang2 yang dulu pernah menyakiti hatinya dan tetap menolak menerima Kae in. Jin Ho, “Tapi aku tidak bisa tanpa dirinya.”

Kae in mengeluh pada Young Sun tentang pertengkaran mereka. Ia takut kalau Jin Ho marah dengannya. Young Sun berkata ia akan menelp Sang Jun. Dari Sang Jun, Young Sun tahu kalau Jin ho pergi ke Jeju untuk perjalanan bisnis. Young Sun mendesak Kae in pergi, dan berusaha hamil untuk memaksa ibunya menyetujui hubungan mereka.

Di pesawat, Young Sun tiba2 heran, “Tapi Kae in, mengapa aku juga pergi?” Kae in berkata, “Aku juga mau tanya tadi, Mengapa kau pergi?”  (Yaaaah, sama-sama aneh, memang, tapi lucu..!)

Young Sun sebenarnya kerjasama dengan Sang Jun agar kedua pasangan itu saling bertemu.  Saat itu Kae In sedang duduk di lobby menunggu Ypung Sun.Jin Ho yang melihat Kae in duluan, dan ia tersenyum. Jin Ho berkata pasti Kae In sangat merindukan dirinya, sampai-sampai nyusul kesini. Kae in membela diri, ia ada di Jeju untuk urusan pekerjaan, tapi Jin Ho berkata itu cuma alasan saja, dan mengajak Kae in keluar.

Waktu Jin Ho bermobil dengan Kae in, kenapa di kepalaku terdengar lagunya T-Max ya..? haha

Mereka jalan2 di pantai, Kae in mencemaskan ibu Jin Ho yang marah padanya. Jin Ho berkata ibunya akan melunak, Jin ho bahkan berkata ia akan mati tanpa Kae in. Kae in sebal, Aku tidak sedang ingin bercanda. Jin ho menjawab, aku tidak bercanda. Jin ho meyakinkan Kae in, tidak perlu cemas. Karena tidak ada alasan bagi mereka untuk pisah.
Kae In dan Jin Ho kembali ke hotel dan bertemu Do Bin. Do Bin tidak tahu apa yang terjadi, (btw, Do bin ini suaranya halus sekali, sopan, mengalun tapi wibawa, keren juga). Do Bin mengundang mereka makan bersama, Jin ho langsung berkata ia ingin bicara dengan Do Bin, ada yang harus ia katakan padanya.

Mereka bicara dengan santai dan akrab. Do bin ingin menghadiahkan lukisan yang ada di kamar hotelnya. Jin Ho menolaknya dan berkata ia tidak bisa menerimanya. Do Bin merasa kecewa dan ia menebak, pasti berita buruk. Do Bin beranjak dan berkata ia akan mendengarnya lain kali saja jika ia sudah siap. Tapi Jin ho tidak mau menunda lagi.

Kae in bertemu Chang Ryul di hotel dan In hee de vil yg ada dimana-mana, melihat mereka. Kae in minta Chang Ryul mencegah ayahnya terus mengunjunginya. Chang Ryul langsung setuju. Chang Ryul tahu sudah banyak menyusahkan Kae in, jadi ia bisa melakukan permintaan Kae in ini.

Kae in juga minta maaf pada usaha balas dendamnya, tapi Chang Ryul berkata itu normal, dan tersenyum. Kae in berbalik, dan Chang Ryul tanya, “Kau bahagia, kan?” Kae in mengangguk, Chang Ryul melanjutkan, “Kalau begitu aku akan baik2 saja.” Kae in berjalan pergi.

Balik ke Jin ho-Do Bin, Do Bin merasakan keseriusan dalam nada Jin ho, ia gugup, Jin Ho memberanikan dirinya, dan akhirnya berkata pada Do Bin, “Aku minta maaf.”

Do Bin tanya buat apa? Jin Ho menjawab, “Park Kae in-sshi yang kucintai.”

Kemudian, tiba2 sebuah truk melaju ke arah Kae in yang sedang jalan, Chang Ryul melihatnya dan langsung mendorong Kae In, keduanya jatuh dengan keras, kepala Chang Ryul terbentur dan pingsan.

Kae in, “Chang Ryul-sshi, Chang Ryul-sshi…!!”

 

Bersambung ke episode 12…………

Sinopsis Personal Taste episode 10

Personal Taste episode 10

Chang Ryul bangkit dan mau berkelahi dengan Jin ho, tapi In hee menengahi, ia berkata, Chang Ryul kau sangat cemburu sampai tidak berpikir jernih? In hee menyuruh Jin Ho dan Kae In masuk.
Intinya In hee tidak mau Kae in tahu bahwa Jin Ho bukan gay. Chang Ryul bingung, kau ini bicara apa? Tapi In hee terus menahan Chang Ryul. Kae in berkata, iya lebih baik ketemu lagi nanti kalau sudah tenang. Jin Ho merasa muak dan ia langsung masuk.

Saat keduanya masuk, Chang Ryul marah dengan In Hee. In Hee langsung berkata apa kau sudah bodoh?!

Di dalam, Jin Ho juga kesal dengan cara Kae In yang langsung mencemaskan Chang Ryul. Kae in beralasan ia melakukan itu karena sesuai dengan pelajaran dari Jin Ho, ia akan pura2 perhatian dan kemudian akan menolak Chang Ryul.
Jin Ho tahu kau tidak berpura-pura, itu bukan karaktermu. Kae in lalu berkata ia akan membuat kompres untuk Jin ho dan beranjak, tapi Jin Ho menahan lengannya dengan kuat.

Kae in, “Sakit..”

Jin Ho, “Benarkah? Benarkah jika aku berkata selesai maka kau akan bisa meninggalkan Chang Ryul?”
Kae in, “Iya..tentu saja aku akan segera memutuskan Chang Ryul” Jin ho melepaskan cengkeramannya dengan perlahan. Kae in berkata In hee selalu mendapat yang ia inginkan. Jin ho berkata aku bisa mengurus perasaanku sendiri.

Chang Ryul dan In hee bertemu, Chang Ryul berkata apa yang mau kau bicarakan, katakan saja. In hee berkata apa untungnya buat Chang Ryul jika Kae in tahu Jin Ho bukan gay? In hee mengusulkan agar mereka berusaha mempertahankan hubungan Kae In- Jin Ho tetap sebagai teman, karena mereka ada dalam perahu yang sama.
Chang Ryul, “Perahu yang sama?” In hee, “Aku menyukai Jin Ho dan kau menginginkan Kae in, jadi kita bisa bekerja sama.”

Jin Ho mencuci tangan dan ia termenung, ia ingat bagaimana ekspresi Kae in saat ia memukul Chang Ryul. Sementara Kae in menyiapkan kompres untuk Jin Ho. Jin Ho menolaknya dan berkata pukulan Chang Ryul tidak akan melukainya.
Tiba2 In hee de vil masuk dan ia membawa bir untuk mereka. In hee berkata agar Kae in dan Jin ho minum, baikan dan tidur. In hee berkata, Kae in sungguh lega kau dekat dengan Jin Ho kita. Lalu In hee pamit.

Setelah In hee keluar, Kae in mendorong kompres es ke arah Jin ho dan ia masuk kamar dengan kesal. Di dalam kamar, Kae in duduk dan mendengus, “Jin Ho kita?!”
Chang Ryul tiba2 telp dan ingin bertemu, ia menunggu Kae in diluar. Kae in keluar dan Jin ho melihatnya dengan pandangan cemburu.

Chang Ryul berkata kalau Kae in mau tinggal dan berteman dengan Jin Ho silahkan saja. Ia akan mengikuti keinginan Kae in mulai sekarang, tapi jika kau percaya aku benar2 menyukaimu, tolong minta Jeon Jin Ho keluar dari rumahmu.
Kae in berkata ia akan mempertimbangkannya. Chang Ryul, “Ok, aku sudah senang kau mau memikirkannya.” Kae in masuk.

Kae in memberikan bir pada Jin Ho, ini kata In hee untuk Jin ho kita lalu siapa lagi yang harus minum? Jin Ho menolak, kalau kau tidak mau buang saja atau terserah mau diapakan. Kae in berkata jika Jin ho mau berteman dengan In hee terserah saja. Jin Ho tanya apa itu yang sejujurnya?
Kae in berkata mereka berteman tapi ia tidak berhak mencampuri urusan pribadi Jin Ho.

Jin Ho berkata kau diam2 bertemu Chang Ryul kan? Kau diam2 menemuinya tanpa sepengetahuanku. Kae in beralasan ia akan mengurus ini sendiri. Kae in masuk kamarnya dan mengaku pada boneka Jin no kalau ini justru lebih berat daripada melihat Chang Ryul dengan In Hee di altar waktu itu, ini jauh lebih menyakitkan.

Paginya Jin Ho akan mengirim sms tapi ia ragu2, Kae in juga sama ia akan mengirim voice mail tapi batal. Sang jun masuk dan mengajak Jin ho santai karena ini hari Sabtu tapi Jin Ho berkata ia lelah dan ingin pulang ke rumah.
Sang Jun mengerti tapi ia berkata, ia tidak ingin menambah beban untuk Jin Ho tapi ini sudah menjelang dateline. Jin Ho mengerti, tapi ia mau pulang dulu.

Ternyata Jin Ho belanja, “Aku tidak mengerti mengapa aku bahkan melakukan ini” . Jin Ho pulang dan mencari Kae in. Kae in ternyata belum pulang dan turun hujan.
Kae in menunggu di halte bus dan kehujanan. Saat Kae in pergi dari halte, Jin Ho datang ke halte dengan payung! ckck (Korean novela ini pasti ada adegan cari2-an kaya gini ya..)

Jin ho duduk di halte dan kemudian ia melihat buku, Kae in yang jalan sambil hujan2, berhenti dan mengeluh aduh, bukuku ketinggalan. Kae in berbalik, tepat saat Jin ho datang dengan buku dan payung di tangan, apa kau mencari ini? (oh..so sweet..haha)

Kae in kaget, bagaimana Jin ho bisa disini? Mana mobilmu? Jin ho berkata ia meninggalkannya di rumah, jadi kau sengaja menjemputku? Kae in senang sekali.

Jin Ho berkata kau ini bagaimana, ramalan cuacamu meleset terus. Kae in berkata Jin ho seharusnya bawa payung 2, lihat kau jadi basah. Jin Ho berkata kalau begitu kita lebih dekat saja. Kae in senang dan langsung merangkul tangan Jin Ho.

Kae in, “Kau seperti ibuku.” Dan Jin Ho merangkul Kae in, mereka jalan pulang.

Hye Mi dan Tae Hoon mengikuti mereka. Hye Mi merasa mereka mencurigakan. Tae Hoon tanya sampai kapan mereka akan terus mengikuti Jin Ho?

Di rumah, KAe in memberikan apel pada Jin Ho, terimalah maafku , Kae in minta maaf karena sudah berpikiran sempit. Tapi kata Kae in, kau juga berpikiran sempit. Jin ho juga minta maaf.

Kae in bersandar pada Jin Ho, oh Jin ho hatimu seluas Samudra Pasifik, Jin ho akhirnya tertawa.

Kau yang masak kata Kae In, kau saja kata Jin Ho. Tidak, kau.

Sang jun bertemu dengan Young Sun, “Oh my God, Omo..omo..model benaran?” Young sun mengangguk, Sang jun sangat bersemangat dan ia berkata kalau tangannya memang bagus, setiap kali ia menunjukkan jarinya pada wanita, mereka pasti tertarik.
Young sun heran, “Wanita?” Sang jun , “Pria!” Young sun memukuli Sang jun oh dasar kau ini…

Jin Ho mengupas apel, Kae in memandanginya, ia berkata Jin ho kau pintar masak, mengurus rumah, bahkan mengupas apel juga kau lakukan dengan teliti. Apa kau punya kekurangan? Tidak jawab Jin Ho.
Ah..kata Kae in, ini kekuranganmu, kau kurang rendah hati..ckck

Mereka mendapat telp. Ternyata satu dari Sang jun dan satu dari Young Sun, mereka diminta membantu membawakan papan untuk memantulkan cahaya. Young sun mau memotret Sang Jun hehe..tapi Young sun tidak puas dan akhirnya minta Jin ho yang jadi modelnya.
Sang jun gantian bawa papan. Kae in mendekati dan tanya bukankah Sang Jun yang sudah siap jadi model? Young sun membenarkan, Sang jun sebelum make-up dan Jin Ho setelah make-up. Kae in memukul Young sun kau ini. Young Sun berkata Jin ho itu lebih tampan tahu!

Tiba-tiba Chang Ryul telp dan mengajak Kae in kencan. Kae in menolak, tapi Chang Ryul terus mencoba akhirnya Kae in bersedia pergi besok pagi. Young sun memarahinya, apa yang kau lakukan. Kae in berkata ia akan balas dendam.
Young sun sangat mengenal Kae In, tidak biarpun kau harus mati dan hidup lagi, selamanya kau tidak akan bisa balas dendam. Jadi tinggalkan Chang Ryul!

Sang Jun dan Jin Ho mendekat dan Kae in minta Jin Ho melatihnya lagi. Young sun dan Sang jun langsung waspada, apa, latihan apa? Kae in berkata ia ada urusan dan menarik Jin Ho pergi.
Young sun dan Sang Jun heran melihat mereka. Sang jun keceplosan lagi ia berkata mereka pasangan serasi. Apa? Young sun kaget. Itu, burung yang ada di sana kata Sang jun, mereka serasi sekali…haha pintar ngeles.

Kae in dan Jin ho pulang dan Kae in minta agar nanti jika ia bersama Chang ryul, Jin ho datang dan menggandengnya pergi. Buat apa, tanya Jin ho, aku tidak punya alasan melakukannya. Kae in mendesah iya benar juga. Tapi akhirnya jin ho mengalah, baiklah aku akan melakukannya.

Kae in senang dan mereka sudah hampir dekat Sang Go Jae. Kae in menarik tangan Jin Ho, kau menggandengku seperti ini ya? Jin ho kaget tapi mereka akhirnya jalan bergandengan.

Tepat saat itu, Tae Hoon, Hye mi dan..Ibu Jin Ho keluar dari Sang Go Jae  dan melihat mereka jalan bergandengan dengan mesra. Semuanya kaget, termasuk Jin ho-Kae in. Ibu Jin Ho langsung pingsan.
Ibu Jin Ho bersandar pada Jin Ho sambil setengah berbaring, ia shock. Kae in masuk membawakan air dan Hye Mi langsung mengambilnya. Kae in tanya apa ia perlu membeli obat untuk Ibu Jin Ho? Hye mi marah dan menyalahkan Kae in.

Hye mi berkata aku ini tunangan kak Jin Ho! Kae in kaget. Jin Ho kelihatan kesal. Kae in minta Jin ho keluar sebentar ia ingin bicara. Hye Mi melarangnya, apa hakmu menyuruh Jin Ho-oppa ku mengikutimu?
Tapi Jin Ho menyandarkan ibunya ke bantal dan jalan keluar mengikuti Kae In (wow..)

Kae in mengajak Jin ho ke kamarnya dan ia tanya apa Jin Ho tidak sebaiknya terus terang saja? Kasihan Hye mi, anak itu terus mengira ia adalah tunanganmu, padahal ia tidak tahu orientasi seksualmu.
Jin Ho menolak. Tapi Kae in membujuk, seorang ibu selalu memihak anaknya apapun yang terjadi. Jin ho berkata, “Jadi kau mau aku mengaku pada ibuku kalau aku itu adalah gay?” Kae in mengangguk.

Belum sempat Jin ho bicara lagi, pintu kamar Kae in terbuka dari luar dan ternyata Ibu Jin Ho, Hye Mi dan Tae Hoon mendengarnya! OMG..
Ibu Jin Ho maju selangkah dan ia hampir jatuh lagi. Hye mi shock, oppa apa benar? Jin Ho tidak tega melihat ibunya, akhirnya ia maju dan berkata pada ibunya, “Tidak Ibu, aku bukan gay! bukan, aku benar2 bukan gay!”

Jin Ho meminta Kae in mendekat, “Kae in sini.” Kae in maju dan ia kelihatan bingung, Jin ho berkata di depan ibunya, “Sebenarnya aku mencintai wanita ini.” Kae in terbelalak.

Jin Ho, “Ibu, aku ingin menikah dengan wanita ini.” (hehe..ini sebenarnya pengakuan jujur Jin Ho tapi Kae in pikir ini sandiwara Jin ho di depan ibunya.)

Jin ho menyuruh Kae in mengenalkan diri. Hye Mi tidak percaya ini dan lari keluar sambil menangis. Tae hoon mengikutinya.

Ibu Jin ho masih shock, Jin Ho minta Kae in mengenalkan dirinya. Kae in akhirnya ikut saja, “Saya, Park Kae In”
Ibu Jin Ho menegaskan, “Jin Ho, jadi kau bukan gay?” Jin ho membenarkan. Ibu Jin Ho akhirnya melihat Kae in dan tanya, “Nona, tadi siapa namamu? Apa kau mencintai Jin Ho-ku? ”

Jin Ho kaget juga dan ia harap2 cemas menunggu jawaban Kae in, Kae in, “Iya, saya mencintai Jin Ho.” teng…teng!!

Malamnya, Kae in duduk termenung. Young sun masuk dan ia mengingatkan Kae in agar tidak dekat dengan Jin Ho, “Kau tidak boleh memperlakukannya seperti dengan pria.” Kae in tahu, Young sun menegaskan agar tidak membuat masalah.
Kae in berkata, “Justru masalahnya tambah besar.” Young Sun stress, “Apa? apa lagi?” Kae in berkata, “Jin Ho sshi ingin menikah denganku.” Gubrak!!

Jin Ho berlari di tepi sungai, ada beberapa orang berkerumun. Ternyata Hyemi berusaha menenggelamkan diri ke sungai Han. Tae Hoon mati2an mencegahnya, melihat Jin Ho ia teriak, Hyung, tolong cegah dia !!!. Jin ho akhirnya menarik Hye mi, jangan seperti ini.
Jin Ho, “Kau tahu sejak semula, aku tidak pernah mencintaimu kan? ” Hye mi berkeras, ia mencintai Jin Ho, dan itu cukup. Jin ho menasihati, cinta itu tidak bisa jika hanya sepihak, orang yang benar2 mencintaimu adalah..Jin Ho menarik Tae Hoon menghadap Hye Mi, ..Tae Hoon! Dialah yang selama ini terus ada di samping Hye Mi dan melakukan apa saja demi kau. Ia sudah banyak menderita karena kau.

Hye Mi berkata tapi ia tidak mencintai Tae Hoon. Jin Ho berkata, jadi jika aku tidak mencintaimu maka kau ingin mati? Baik mati saja. Tae Hoon kaget dan berteriak, kak! kenapa berkata seperti itu. Tae Hoon menutup telinga Hye mi, jangan dengarkan. Jin Ho berkata pada Hye mi jangan melihatku lagi, tapi lihat Tae Hoon, jika kau melihatnya, maka kau akan mulai mencintainya.
Jin Ho pergi, Hye mi menangis dan Tae Hoon memeluknya.

Di rumah, Young sun minum air untuk menenangkan diri. Bagaimana Kae in bisa terjebak dalam kesulitan spt ini? Kae in berkata karena Jin ho sangat menyayangi ibunya. Bagaimana jika ibunya minta kalian menikah? Tanya Young sun. Maka aku tinggal menikah dengannya. Young sun kesal, apa kau gila?
Young Sun, “Kau ini..kau hanya ingin berada di dekat Jin Ho saja kan?”

Young Sun pulang dan ia memutuskan akan melakukan sesuatu.

Jin Ho pulang, Kae in tersenyum padanya dan tanya bagaimana ibunya. Jin Ho berkata ia baik2 saja. Kae in berkata Jin ho jika kau sangat menyayangi ibumu dan tidak sampai hati mengaku dan ingin menyenangkannya dengan kehidupan suami isteri normal, aku akan melakukannya untukmu.

Jin Ho berdiri dan kesal.
Jin Ho, “Apa ini masuk akal, apa jika kau ingin menikahi seseorang maka kau menikah begitu saja tanpa tahu konsepnya? Aku sudah bilang kau harus menyayangi dirimu sendiri.”

Kae in, “Jin Ho, kau seorang yang tidak bisa menikah dengan orang yang kau cintai, bahkan jika kau tidak bisa mencintaiku sebagai wanita, jika itu denganmu, aku bersedia jalan bersamamu selamanya”.

Jin Ho, “Apa kau tahu, kelakuan seperti ini yang membuatmu gampang disakiti orang. Menikahi teman gaymu itu ide buruk.”
Kae in, “Meskipun aku bodoh, Jin Ho..apa kau tidak berpikir aku adalah teman terbaik di dunia..? Jadi demi kau, aku mau melakukan apapun.”
Jin Ho mendesah, “Baiklah, kalau begitu..kita berhenti saja jadi teman, aku sudah lelah.”

Jin Ho masuk kamar, ia berkata, “Kau seharusnya bertanya apa aku bisa mencintai wanita, gadis bodoh.”
Kae in masuk kamarnya dan tanya pada boneka Jin no, “Apa yang harus kulakukan?”

Young Sun menemui Do Bin, ia berterima kasih karena Do bin memberi kesempatan pada Kae in mendisain ruang untuk anak dan Young sun tanya apa Do bin ada waktu luang?
Chang Ryul menerima telp, oya, kau mau ketemu kapan? Chang Ryul mendesak Kae in untuk bertemu. Tapi tidak berhasil.

Ayah Chang Ryul mencoba menghubungi Prof Park, ia ingin bertemu bahkan menggunakan alasan perjodohan putra putri mereka. Tapi Tidak berhasil, Prof Park sibuk dan bahkan ia akan segera kembali ke Korea.
Chang Ryul marah karena ayahnya selalu mencampuri urusannya.

Ayah Chang Ryul ingin memastikan mereka mengalahkan Jin Ho dan ayah Kae in adalah kuncinya. Chang Ryul tidak mengerti, bukankah mereka bisa saja mengajukan design yang lebih bagus dan memenangkan kontrak dengan adil. Ayah Chang Ryul berkata, mengapa harus repot2 kalo ada jalan pintas?! haiya..!!

Chang Ryul menemui Kae in lagi di musium, ia mengerti Kae in-Jin ho hanya teman, tapi apa harus tinggal dengannya? Kae in membela Jin ho, satu2nya alasan ia bisa melalui saat2 berat dalam hidupnya adalah karena Jin ho. Kae in mengaku ia belum siap membuka hatinya, dan sekarang, temanku Jin ho lebih penting daripada Chang Ryul.(Puas!!)

Chang Ryul bertemu In Hee, apa kau benar2 yakin dengan hal ini? In Hee menjawab ya, aku yakin bisa membuat Jin Ho menjadi milikku. Chang Ryul berkata ia mencemaskan hubungan mereka, dan ia benar2 tidak ingin gagal kali ini.
Young Sun menelp. Jin Ho untuk meyakinkan bahwa Jin ho akan ada di rumah untuk makan malam. Sang Jun yang mendengarnya jadi kesal, “Unni tidak mengundangku?” Chang Ryul tiba2 telp dan ingin bertemu. Mereka bertemu di bawah jembatan (bersih euy, ngga ada PKL, dll)

Chang Ryul berkata kali ini adalah pertama kalinya ia menunggu Kae In  dan sekarang ia tahu bagaimana rasanya bagi Kae in.
Chang Ryul, “Aku sudah mengadakan penyelidikan tentang dirimu, dan aku tahu kau bukan gay. Aku bisa mengatakan ini pada Kae in bahwa kau ini brengsek yang pura2 jadi gay untuk memanfaatkan Do bin, tapi aku tidak bisa melakukan itu.” Kau tahu mengapa? Karena aku tidak ingin menyakitinya, dan membuatnya kehilangan teman, yang benar2 ia butuhkan saat ini.

Chang Ryul, “Pergilah, tinggalkan Sang Go Jae, saat ini juga, tinggalkan Kae in baik2.”

Young Sun sudah menyiapkan makan malam istimewa di Sang Go Jae, ia ingin menjodohkan Jin Ho dengan Do Bin (aarrgh..honey, I know you’re Kae in best friend, but it’s already too much!). Do bin tiba, dengan bunga di tangan! Kae in kaget melihat Do Bin, dan kemudian Jin Ho masuk…

Dan..terjadilah makan malam aneh no.2!  Jin Ho, Kae In, Do bin merasa tidak nyaman, kemudian Young Sun pura2 mendapat telp, kalau anaknya hilang?! Dan ia menyeret Kae in pergi. Kae in polos, dan benar2 yakin kalau anak Young Sun dalam bahaya.

Saat sudah keluar, Young sun berkata itu cuma caranya agar Jin Ho bisa bersama Do Bin.

Jin Ho dan Do Bin di dalam Sang Go Jae. Keduanya jadi kaku. Do Bin sadar Jin Ho tidak tahu apa2 tentang makan malam ini dan ia merasa tidak enak. Do Bin pamit dan ia terlihat malu2, tersipu dan ah..aku jadi kasihan dengan Do Bin. (Do Bin itu benar2 baik, aduh Jin Ho ini.)
Jin Ho menunggu Kae in di rumah, dan Kae in pulang. Jin Ho hampir menangis, “Kau bilang kau bahkan mau menikah denganku, tapi kukira kau jadi ketakutan? Apa kau pikir hidupmu hanya lelucon? apa kau pikir kau bisa memecahkan masalah dengan menjodohkanku dengan Choi Do Bin?”

Kae in mencoba menjelaskan bukan seperti itu, tapi tidak ada gunanya.
Jin Ho berkata ia akan mengeluarkan barang2nya akhir minggu ini, dan ia akan pergi sekarang. Jin Ho pergi.

Di kantor, Sang Jun bingung melihat Jin Ho, kau sudah menginap di sini 2 malam, dan tidak makan apa2, apa sebenarnya yang terjadi? Jin Ho memikirkan lagi peringatan Chang Ryul, dan ia berkata, “Apa kau puas? Meninggalkannya bukan sebagai teman?”
In Hee datang ke kantor Jin Ho, mengundangnya ke pertunjukan musik. In hee menambahkan, Chang Ryul dan Kae in juga akan datang, Jin Ho, “Itu tidak ada hubungannya denganku.”

In hee, “Sepertinya Kae in akan kembali pada Chang Ryul. Bukankah sebagai teman, Jin Ho seharusnya menunjukkan pada Kae in bahwa Jin Ho baik2 saja dengan datang ke konser dengan In hee?”

Akhirnya, ke-4nya bertemu di gedung pertunjukan. (klise..) Ini semua sudah direncanakan oleh Chang Ryul dan In hee, bahkan tempat duduk mereka pun berdekatan.
Selama pertunjukan musik, In hee melancarkan serangan, ia berbisik ke telinga Jin Ho, menggenggam tangan Jin Ho agar Kae in melihat (huh..kekanak-kanakan!), Jin ho diam saja dan membiarkan semuanya.

Chang Ryul pun berusaha mendekati Kae in, nggak mau kalah sama In Hee dan Jin Ho.

Kae in akhirnya tidak tahan lagi dan keluar dari gedung pertunjukan. Chang Ryul mengikutinya. Jin Ho menyusul mereka, In hee mengikuti Jin Ho.
Kae in berkata pada Chang Ryul : “Aku tidak bisa melakukan ini lagi. Aku sebenarnya ingin balas dendam. Karena kau sudah meninggalkanku, aku juga ingin melakukan hal yang sama padamu. Tapi aku..tidak akan melakukannya. Aku tidak bisa melakukannya lagi.”

Ini adalah hal yang ingin di dengar Jin Ho selama ini. Chang Ryul berkata, “It’s ok, kita bisa mulai lagi dari awal, tidak peduli bagaimana mulainya.”
Kae In, “Kau tidak bisa mengubahku. Kau tidak tahu..pada siapa..hatiku sudah pergi.”

Jin Ho mendengar ini dan berjalan maju mendekati mereka, menarik tangan Kae in dan memutar Kae in menghadap dirinya, Jin Ho berkata dengan penuh arti, “Game Over.”
Dan kemudian?…scene yang ditunggu…Kiss scene! Jin Ho mencium Kae In, ciuman dengan nama :tidak ada orang lain di sini hanya kau dan aku haha..
Chang Ryul dan In hee hanya bisa melihat dengan terbelalak

 

Bersambung ke episode 11……………

Sinopsis Personal Taste episode 9

Personal Taste episode 9

Jin Ho keluar dari RS, Kae In tidak melihatnya. Jin Ho sedikit terguncang. Ia baru menyadari perasaan-nya pada Kae in dan tidak tahu harus bagaimana.

Di kantor, Sang Jun mencemaskan Jin Ho yang sama sekali tidak bisa dihubungi setelah keluar kantor tadi. Apa ada yang terjadi? Sang jun merasa ini tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Tae Hoon merasa ini pasti masalah wanita.

In hee datang dan Sang Jun berkata Jin Ho pergi dan belum pulang sejak tadi, ia mengundang In hee minum teh. In hee tentu saja tidak menolak.

Chang Ryul mengantar Kae in pulang dan ia mendapat telp dari ayahnya. Chang ryul berkata ia mengantar Kae in dulu dan akan menemuinya, Kae in tidak mengatakan apa2 mengenai percakapannya dengan ayah Chang ryul.

Kae in mengirim SMS pada Jin ho, tapi Jin ho ragu2 membukanya. Chang Ryul ingin berhenti di SPBU dulu agar Kae in bisa makan, Jin Ho juga mengisi bensin. Saat mobil Jin Ho pergi, mobil Chang Ryul masuk.

Sang Jun mengajak In Hee makan malam, In hee terus menuang arak dan Sang Jun mulai mabuk. Sang Jun berkata kau sama sekali tidak minum? In hee terus memancing apa Jin Ho kencan dengan seseorang. Sang Jun karena mabuk mulai banyak bicara.

Sang Jun berkata Jin ho itu benar2 normal, pengakuannya waktu itu hanya suatu kesalahan saja.

Kae In dan Chang Ryul sampai di Sang Go Jae, Kae in melarang Chang Ryul masuk. Chang ryul berkata ia hanya ingin menunggu sampai kae in tidur dan setelah itu ia pergi, that’s all. Tapi Kae in menolak. Chang Ryul heran, mengapa kau bisa demikian berubah dalam sekejap?

Kae in berkata ini karena Chang Ryul, sekarang aku lebih mencintai diriku sendiri. Chang Ryul berkata ia akan menjadi pria yang akan mencintai Kae in sepenuhnya.

Young Sun datang dan ia langsung memukul pundak Chang Ryul. Apa yang kau lakukan di sini hah? Chang Ryul membungkuk halo, nanti aku akan memberi salam lebih resmi. Resmi apa, kata Young sun. Kae in berkata Chang Ryul kau harus pergi.

Jin Ho kembali ke kantor dan Kae in terus menelp-nya. akhirnya Jin Ho mengangkat telpnya.

Kae in berkata ia tadi kejatuhan papan dan pingsan, Jin Ho tidak terlalu antusias mendengarnya, lalu?! Kae in jadi merasa aneh, kau tidak apa2? Suaramu kedengaran aneh. aku tidak terlalu luka kok. Jin ho menjawab aku tidak apa2. Jin ho berkata ia nginap di kantor dan Kae in tidak perlu menunggunya.

Young Sun mendengar percakapan itu dan berkata paling tidak Jin Ho harus memperlihatkan sedikit perhatian pada Kae In. Young Sun menegur Kae in apa ia masih mau kembali pada Chang Ryul? Kae in meyakinkan Young Sun ia tahu yang ia lakukan.

In Hee menelp Jin Ho dan pura2 ketakutan karena ada pencuri di apartemennya. Jin Ho datang dan In hee langsung memeluknya. (evil woman..) Bahkan In hee sampai membuat berantakan apartemennya agar terlihat benaran. In Hee beralasan ia tidak bisa menelp Chang ryul maupun Kae in.

Jin Ho memeriksa dan merasa apartemen In hee aman, dan ia akan pergi. In hee meminta Jin Ho tinggal. Jin Ho menolak dan berkata tidak nyaman. In hee mulai memancing, bukankah sebenarnya tidak masalah bagi Jin Ho karena selama ini ia tinggal dengan Kae in. Jadi kalau dengan Kae in tidak apa2 tapi aku tidak?

Akhirnya Jin Ho mengalah dan ia berkata akan tidur di sofa In hee. In Hee berkata Jin Ho sepertinya sangat tidak nyaman berada di dekatnya. Jin Ho tidak tahan lagi dan ia langsung pergi. Jin ho berkata sudah mau pagi.

Kae In menunggu di rumah, ia tidak bisa tidur, memeluk boneka Jin no-nya. Ia bertanya-tanya mengapa Jin Ho bersikap seperti ini dan ia minta jawaban dari boneka itu haha..oh lion ..

Paginya, Kae in mengintip ke kamar Jin Ho yang ternyata kosong. Bahkan Kae in membuka laci baju Jin Ho untuk mengecek. Lalu bergumam, “Dia pasti berpikir aku wanita aneh.” Kae In berencana membawa baju dalam untuk Jin Ho haha, akhirnya Kae in berkata ah tidak apa2 ini kan antar teman.

Di kantor, Sang Jun mengaku kemarin ia makan malam dengan In hee dan mabuk, ia membicarakan Jin Ho hanya tidak ingat omong apa. Sang Jun mendesak Jin Ho untuk mengambil foto Sang Go Jae dan Jin ho menolaknya karena dilarang Kae In.

Sang Jun tidak peduli, ia bahkan mau menyelinap untuk mengambil gambar Sang go Jae. Sang Jun melihat Jin Ho ragu2. Apa ini karena Kae In? Jin Ho diam saja. Sang Jun mulai mengerti.

Tiba2 Kae in masuk ke kantor Jin Ho, dan mendelik pada Jin Ho. Tapi cuma bercanda. Kau harus menjelaskan padaku kemana kau. Kae in bahkan membawakan pakaian dalam untuk Jin Ho dan juga kaus kaki. Jin Ho kaget, kau membuka laciku? Kae in berkata kita teman kan?

Kae in tanya apa Jin ho merasa bersalah karena tidak ada di sisinya ketika ia luka? Jin Ho menyangkalnya tapi jelas Jin ho tersentuh.

Jin Ho tanya, mengapa aku harus mencemaskanmu? Bukankah Kae in seharusnya lebih fokus pada balas dendamnya? Kae in menjawab, kau tidak tertarik pada apapun kecuali keberhasilan pekerjaan-mu iya kan? Jin Ho mengiyakan. Kae in lalu pergi. Jin Ho tidak menyusulnya.

Di museum, Kae In mengecat balok2 sambil ngomel. Do Bin masuk, dan ia tanya kenapa dahi Kae In? Kae in berkata ia terbentur tapi tidak apa. Do Bin tanya apa yang dibuat Kae In, kok bentuknya sama? Kae in menjelaskan ia membuat partisi. Nanti akan digabung menjadi tembok. Do bin berkata bagus juga warnanya macam2 anak2 pasti suka. Kae in membenarkan, ia dengar warna akan memacu kerja otak anak2. Do bin suka, “Good idea.”

Kae in mentraktir Choi Do Bin kopi. Kae in mengucapkan terima kasih atas usaha Do Bin. Do bin tanya apa Kae in tahu rasanya keuntungan dari cinta bertepuk sebelah tangan ? Mereka mulai membuat daftar, tidak perlu mengeluarkan uang untuk orang itu, atau mengharapkan apapun.

Do Bin merasa Kae in punya pengalaman bertepuk sebelah tangan. Kae in merasa ia tidak yakin dengan ini, tapi ia tidak boleh membebani pria itu. Do bin juga merasa sama.

Jin Ho datang ke museum dan In Hee melihatnya. Kae in melihat mereka dan mendengar saat In hee tanya apa Jin Ho lelah karena menginap di rumahnya semalam, sepertinya Jin Ho tidak cukup tidur.

Ayah Chang Ryul mendesak agar Chang Ryul segera kembali dengan Kae in, ia juga berkata Kae In seharusnya bisa mengerti pesannya. Chang Ryul langsung kaget, apa yang ayah katakan pada Kae In? Ayah Chang Ryul mengaku, ia berkata ia tahu siapa ayah Kae In, maka ia akan diperlakukan dengan baik. Chang Ryul kesal sekali.

Do Bin memanggil Jin Ho karena ia akan memberikan bahan yang bisa membantu Jin Ho. Do Bin berkata ini bukan hal penting hanya ingin bertemu sebagai teman. Do Bin merasa lebih berani karena sudah didorong Kae in, maka ia mengusulkan agar bisa lebih dekat lagi. Do Bin mengutip kata2 Kae in mengenai cinta bertepuk sebelah tangan dan berkata bahwa tindakannya ini perlu keberanian.

Chang Ryul datang dan memberikan bunga pada Kae in, tepat saat Jin Ho dan In hee keluar untuk melihat semuanya (kayanya adegan klise kaya gini ngga akan pernah hilang dr Kdrama ya..hehe..bosen ngga sih?). In Hee mendekati mereka dan langsung memberi selamat pada Kae in, lalu In hee senang karena Chang ryul sudah pulih.

Wajah Jin Ho terlihat kaku, ia tahu Kae in melakukannya untuk balas dendam, tapi Jin ho menyaksikan sendiri Kae in didekati orang lain dan ia terluka.

Jin Ho akhirnya pergi makan dengan In Hee, yang ngoceh terus. Tapi Jin Ho tidak tertarik mendengarnya.

In hee mengundang Jin Ho minum untuk berterima kasih atas bantuan Jin Ho kemarin, tapi Jin Ho menolak. Lalu In hee sengaja mengeluarkan pil, ia beralasan ini adalah pil penenang karena ia gelisah karena kejadian pencurian kemarin malam. In hee masih takut sendirian malam ini, apa Jin Ho mau datang lagi semalam lagi?

Jin Ho mengantar In hee dan memeriksa apartemennya dan Jin ho memastikan semuanya aman. (neng kalo kemalingan telp polisi, bukan Jin Ho). Jin ho akan pergi dan In hee menggunakan taktiknya lagi dan mencium Jin Ho!

Jin Ho marah dan mendorong In hee, kau memilih pria yang salah!  In hee masih tanya, apa kau tidak menyukai wanita atau hanya aku? In hee menyatakan ia akan memegang erat Jin Ho, karena pada dasarnya kita ini sama. Menggunakan apapun untuk mencapai tujuan kita.

Chang Ryul mengantar Kae In pulang dan berkata ia dengar Kae in bertemu ayahnya. Chang Ryul berkata ia tidak melakukan ini karena ayahnya dan minta Kae in percaya padanya.

Sang Jun memutuskan untuk pergi ke Sang go Jae. Tae Hoon menolak ide Sang Jun dan Sang Jun membujuknya dengan memegang wajah Tae Hoon, Hye Mi melihatnya lagi dan ia benar2 berpikir Sang Jun itu gay. hehehe

Hye Mi mengikuti mobil mereka dengan taksi dan ia akhirnya tahu dimana Jin Ho tinggal.

Tae Hoon dan Sang jun menahan Hye Mi dan membawanya masuk ke mobil. Hye Mi melihat jendela dan melihat Kae in yang sedang membuang sampah. Hye mi langsung murka, Jin Ho tinggal dengan wanita lain?

Hye mi mau keluar tapi Tae Hoon dan Sang Jun menahannya. Sang Jun akhirnya kehilangan kesabaran dan menyuruh keduanya pulang. Sang jun punya urusan dan ia akan melakukannya sendiri.

Hye Mi menangis dan berkata pada ibu Jin Ho bahwa Jin ho tinggal dengan seorang wanita. Tae Hoon buru2 menjelaskan bahwa Jin ho terpaksa melakukan ini karena karirnya. Hye mi bersumpah akan membongkar alasan Jin Ho tinggal di rumah itu.

Sang Jun masuk dan mengarang cerita bahwa Jin ho meninggalkan dokumen penting, Sang jun minta diantar keliling Sang Go Jae. Kae in melihat dengan bingung dan Sang Jun buru2 menjelaskan bahwa ia mimpi tinggal di tempat seperti ini bersama istri dan anaknya. Kae in tambah bingung, bukankah Sang jun gay?

Sang Jun buru2 membuat alasan lagi, itu mimpi ibunya untuknya. Dan Kae in jadi simpati. Sang jun minta teh panas, Kae in menyiapkannya dan Sang Jun langsung mengeluarkan kamera dan mengambil gambar dg cepat.

Jin ho pulang dan melihat Sang Jun dan melihatnya mengambil gambar. Sang jun menyadari Jin Ho melihatnya dan merasa Jin ho segan melanjutkan penyelidikannya tentang Sang go Jae. Sang jun mengingatkan Jin ho mengapa dia tinggal di sini, apa perasaannya pada Kae in membuatnya tidak bisa membedakan antara bisnis dan urusan pribadi?

Jin Ho menjawab, ya, aku tidak bisa membedakan lagi mana bisnis mana urusan pribadi. Ini pernyataan tidak resmi Jin ho kalau ia mencintai Kae in. Sang jun melihat Jin Ho sangat terganggu dan tanya apa Jin Ho bisa melepaskan pekerjaan ini demi wanita itu.

Jin Ho menemui Kae in dan berkata ada yang harus ia katakan, “Aku datang ke Sang go Jae…” dan Sang Jun muncul mengganggu mereka, ia berkata ada kucing masuk, Kae in langsung keluar mencari kucing itu dan Sang jun minta Jin Ho jangan mengatakan apa-apa.

Setelah Sang Jun pergi, Jin Ho dan Kae in tegang. Kae in memikirkan Jin ho menginap di rumah In hee dan Jin Ho memikirkan bunga dari Chang Ryul. Jin Ho mengucapkan selamat pada Kae in dan tanya apa Kae in bisa mengakhirinya dengan mudah, kalau dilihat dari ekspresinya saat mendapatkan bunga, Kae in sepertinya suka. Kae in berkata ia akan mengakhirinya jika Jin ho berkata sudah berakhir. Jin ho berkata itu terserah Kae in.

Jin Ho mematikan ponselnya agar In hee tidak telp, tapi In hee-de vil justru menelp Kae In. Kae in memberikan ponselnya pada Jin ho. Setelah Jin ho selesai, ia kesal dan berkata apa Kae in tidak bisa berkata bahwa Jin Ho tidak mau terima telp? Kae in juga kesal, bagaimana aku bisa tahu itu?

Kae in berkata ia tahu Jin Ho menginap di apartemen In hee. Jin Ho jadi heran. Jin Ho menjelaskan kemarin ada pencuri di apartemen In Hee, Kae in berkata meskipun demikian, saat ia mendengarnya, hatinya sakit. Teman baiknya dicuri oleh In Hee lagi. Jin ho meyakinkan Kae in itu tidak akan terjadi.

Tiba2 Chang Ryul menelp. Kae in menjawabnya dan Jin Ho merasa Kae in jatuh hati lagi pada Chang Ryul dan Jin Ho pergi dengan membanting pintu! Kayaknya dia cemburu !!!!

Jadi, mereka berdua sama-sama panas nih ceritanya….

Malamnya, mereka sama2 tidak bisa tidur. Paginya Kae in bicara dengan penjual kayu, si penjual kayu tanya yang mana diantara kedua pria itu yang jadi pacar Kae in. Kae in heran. Kae in mendapat laporan kalau pria kedua berkata ia adalah teman Kae in tapi nada suaranya terdengar seperti seorang kekasih yang cemas setengah mati.

Kae in tahu pria itu pasti Jin Ho dan ia memanggil Jin Ho untuk piknik di taman. Kae In menyiapkan makan siang untuk Jin Ho. Kae in berkata ia selalu ingin melakukan ini dengan teman prianya , Jin ho mendengus bukankah seharusnya Kae in melakukan dengan Chang ryul?

Kae in mengucapkan terima kasih karena Jin Ho sudah datang ke RS. Kae in heran bagaimana Jin Ho menemukan toko kayunya? Jin ho berkata ia menelp semua toko kayu sampai ia menemukan yang tepat.

Kae in tanya bagaimana jika ia menjadi pria? apa Jin ho akan merasakan yang lain dengannya? Jin ho berkata ia tidak bisa membayangkan itu.

Kae in menempelkan nori sebagai kumis palsu dan mau tidak mau Jin Ho tertawa dan kebekuan-nya cair. Mereka menghabiskan waktu dengan senang2.

Penyelidik yang di sewa Chang Ryul lapor, tidak ada bukti Jin Ho itu gay. Chang Ryul langsung menelp Kae in yang tentu saja tidak mengacuhkan telp Chang Ryul. Kae in jalan2 dengan Jin Ho.

Kae in pura2 jadi pria dan ia juga minta Jin Ho mencoba pakai baju wanita “atas nama persahabatan”. Jin ho membalas, “Aku lebih memilih mati atas nama persahabatan.” Kae in langsung berlutut satu kaki dan Jin Ho berlalu karena malu.

Kae in berkata sendiri, “Aku berpikir begitu lama apa yang bisa kulakukan untuk berterima kasih padamu. Aku ingin berkata aku mencintaimu. Tapi aku tidak punya keberanian, jadi aku memutuskan untuk menjadi pria. Seperti aku bersamamu, aku ingin melihatmu gemetar karena aku. Ini adalah Park Kae in peramal cuaca.”

Dalam perjalanan pulang Kae in berkata ia ingin menjadi pria. Jin ho berkata, “aku suka Park Kae in apa adanya.”

Chang Ryul gelisah dan ia mencari Kae in, Chang Ryul menelp In hee apa ia bersama Jin Ho. Chang Ryul berkata selama ini Jin ho hanya pura2 jadi gay. Keduanya pergi ke Sang go jae.

Chang Ryul kesal, Jin Ho tinggal bersama Kae in di rumah yang sama, ini tidak bisa dibiarkan.

Maka begitu Jin Ho-Kae in pulang, Chang Ryul langsung memukul Jin Ho.

Chang Ryul, “Beraninya kau mencampuri hidupku. Apa yang kau lakukan pada Kae in? Kau brengsek kotor?”

Jin ho berkata ia tidak melakukan apapun, Chang ryul marah dan mau memukul Jin ho lagi, tapi kali ini Jin ho sudah lebih siap.

In hee mulai membela Jin Ho, Jin ho menghindari perkelahian, tapi Chang Ryul mau memukul lagi, kali ini Jin Ho memukulnya. Chang Ryul jatuh ke tanah.

Kae In otomatis langsung mendekati Chang ryul dan tanya apa ia tidak apa2. Jin Ho melihat mereka dengan pandangan terluka.

 

Bersambung ke episode 10………………

Sinopsis Personal Taste episode 8

Personal Taste episode 8

Jin Ho menyetir seperti kesetanan. Chang Ryul minta Kae In berhenti merasa kasihan dengan orang brengsek yang memanfaatkan orientasi seksual Do Bin untuk memanipulasi agar bisa menang tender proyek museum.

Kae In, “Tidak mungkin Jin ho melakukan itu, ia bukan tipe orang yang suka memanfaatkan dan melukai seperti dirimu, Han Chang Ryul. ”
Kae in pergi dan mengirim voice mail untuk Jin Ho, “Jin Ho jangan menyetir dengan perasaan seperti itu, berhentilah dan tarik nafas dalam2.”

Jin ho berhenti di tepi sungai. Ternyata hari ini juga adalah hari peringatan kematian ayahnya.

Jin ho pulang. Ibu Jin ho, Hye Mi dan Sang jun sudah di sana menyiapkan meja.

Sang Jun masuk ke kamar Jin Ho dan berkata dirinya benar2 teman yang sempurna, Jin Ho beruntung ia mau menerimanya saat teman lain menolaknya. Jin ho tidak merespon. Sang jun, “Apa kau marah padaku?” Sang Jun merasa ada yang salah dengan Jin Ho dan ia mengendus-endus Jin Ho. Hye Mi masuk dan melihatnya, ia heran, “Kak Sang Jun, apa yang kau lakukan kepada kak Jin Ho-ku? Apa kau menyukai pria?” Hye Mi dipanggil Ibu dan Sang Jun berkata, “Apa kau pikir..apa mungkin aku benar2 jatuh cinta denganmu?”

Jin Ho menyuruh Sang jun keluar. Ia tidak sedang ingin bercanda. Sang Jun masih guyon, “Ohh sayang, kau sekarang jadi dingin, itu seksi.. ” Jin Ho, “Aku bilang keluar !!”

Sang Jun keluar sambil berteriak, “Ibu…tolong atur kencan buta untukku. Aku sudah membujang terlalu lama. Aku benar2 penuh energi…” hahaha..I love this guy.

Jin Ho memberi hormat di depan altar ayahnya. Di Sang Go Jae, Kae in menceritakan yang dilakukan Jin Ho hari ini. Young sun merasa Jin Ho sangat berani. Kae in, “Aku juga menampar Chang Ryul.”

Young sun kaget, “Apa? Darimana kau mendapat keberanian?”

Kae In,”Aku juga tidak tahu, tapi saat mendengar Chang Ryul menyebut Jin Ho “Kotor”, tanganku langsung bereaksi.”

Young Sun, “jangan-jangan kau menyukai Jin Ho.”

Kae In, “Tidak mungkin, kami hanya berteman. Tidak ada yang istimewa.”

Jin Ho dan Sang Jun keluar untuk minum. Sang jun melihat Jin Ho murung. Jin Ho menuang soju sambil berkata, “Mengapa hidup begini berat?” Jin Ho mengingat kembali reaksi Do bin dan Kae In tadi
Jin Ho pulang ke Sang Go Jae, Kae in menunggunya. Kae in tanya bagaimana Jin Ho bisa mengaku seperti tadi? Jin ho berkata saat Chang Ryul tanya apa aku memanfaatkan Do bin, saat itu aku bisa melihat wajah Do bin, dan matanya kelihatan sangat sedih, jadi aku tidak bisa berkata bahwa itu tidak benar.

Jin Ho berkata dengan suara keras, “Apa mungkin itu benar? Bagaimana jika semua ini karena persainganku dengan Chang Ryul? Atau mungkin aku benar2 memanfaatkan Do Bin” Kae In, “Tidak benar, kau salah.”

Jin Ho heran mengapa Kae In begitu cepat memihaknya. Kae in berkata, karena mereka teman. Teman selalu memihakmu apapun yang terjadi. Jin Ho tersenyum, jika kau seperti itu kau akan terluka. Kae in berkata, ia tidak akan pernah terluka karena Jin Ho. Jin Ho jadi merasa tidak enak dan ia mulai mengaku, “Sebenarnya, aku…” tapi Kae in menghentikannya.

Kae in bangkit dan berkata ada yang harus ia kerjakan, oya Jin Ho apa kau tahu, pohon itu terlihat lebih baik jika punya goresan dan lekukan,dan Kae in masuk ke ruang kerjanya. Jin Ho mengikuti Kae in, perlu bantuan?

Kae in berkata Jin ho bisa jadi asisten istimewanya. Jin ho berkata ia lebih tertarik dengan pekerjaan yang lebih besar. Kae in berkata jadi menurutmu aku membuat perabotan yang susah dijual begitu? Jin Ho tersenyum. Jin ho, “Bagaimana jika aku beli semua perabotmu jika aku punya banyak uang nanti?” Kae In tidak setuju, simpati itu adalah penolakan, katanya. Jin Ho geli. Jin Ho terlihat kagum pada Kae in.

Jin Ho menggoda Kae in, jadi kau punya harga diri, ya? Apa kau tahu apa harga diri itu? Kae In dengan santai meraih gergaji listriknya, Jin Ho langsung melompat dan berteriak : “Hei! letakkan itu..!”

Jin Ho, “Kau hampir membuatku mati karena serangan jantung saat aku pindah kesini karena benda itu! Letakkan!” Kae in justru mengangkat gergajinya dan mendekat, “Bagaimana harga diriku sekarang?” Jin Ho langsung mengangkat jempolnya, “Yang terbaik!”

Paginya, Kae in tampil manis, ia mengenakan topi dan bahkan lipstik. Kae in tanya bagaimana penampilannya pada Jin Ho, Jin Ho, “Kau pakai topi karena tidak cuci rambut kan?”

“Bagaimana kau tahu ?”, keluh Kae In

Jin Ho mengantar Kae in ke halte bus.
Kae in lari2 mengejar busnya dan mengomel. Jin Ho tersenyum melihatnya. Kae in naik bus dan membuka jendela, ia melambai ke arah Jin Ho yang menyetir melewati bus. Dan Jin ho otomatis tersenyum.

Di museum, Chang ryul menunggu Kae in. Kae in tidak marah pada Chang ryul tapi bersedia minum kopi dengannya. Kae in bersikap lebih tegas dan menganggap remeh Chang ryul. Chang Ryul justru heran, mengapa Kae in tidak seperti ini saat mereka masih bersama dulu? Jika Kae in seperti ini, ia tidak akan lelah dengan Kae in. Kae in mendengar saja semua, saat chang ryul berkata ia ingin kembali, ia menyesal, ia terluka dsb dll

Ketika Jin Ho sampai kantor, ia mendengar jika Grup MS telah mengubah persyaratan untuk designer proyek Dahm, dan semua bergembira. Jin ho tidak bisa bergembira. Di kantor Mirae, keluarga Han juga mendengar berita yang sama dan mereka kesal sekali.

Chang Ryul menyewa penyelidik swasta untuk menyelidiki Jin Ho. Kehidupan pribadinya, kehidupan gay-nya, semuanya.

Young Sun dan Sang Jun bertemu lagi. Young sun memberitahu pada Sang Jun mengenai deklarasi Jin Ho di muka umum. Sang Jun langsung, “OMG..OMG..(hehehe)” Young sun tanya apa Sang Jun tahu hubungan Jin ho dengan Do Bin dan mata Sang jun langsung terbelalak. Young sun tanya apa Sang Jun menghianati Jin ho duluan? Sang Jun, “Oh tidak, apa yang kau katakan?” Young sun bergumam, hubungan pria dan wanita itu sulit tapi mungkin hubungan sesama pria lebih rumit.

Sang Jun sangat terganggu dan ia bahkan menabrak kaca saat akan pulang. Di kantor, Sang jun tanya pada Jin ho bagaimana ia bisa melakukan itu di depan Direktur Choi dan bahkan Chang Ryul? Jin Ho heran bagaimana Sang jun bisa tahu? Sang Jun berkata,”Young sun-unni yang mengatakannya.” Jin ho terganggu dengan istilah unni itu, ia minta Sang jun menghentikannya (normalnya cowok harus menyebut cewek yg lbh tua, noona hahaha) Jin ho keluar dan mau menemui Do bin. Sang jun kaget, kau keluar mau kencan?

Jin ho bertemu Do Bin dan mengatakan ia berterima kasih atas kesempatan yang dibuka untuknya tapi..Aku tidak bisa membalas perasaan-mu. Do bin terlihat kecewa, tapi ia mencoba menahan perasaannya. Jin ho berkata ia tahu ini terlihat sepetinya ia memanfaatkan Direktur Choi, tapi ia ingin jujur sekarang daripada memanfaatkan perasaannya. Do bin mengerti tapi ia masih berusaha mengajak Jin ho memancing. Jin Ho menjawab ia akan membalas kebaikan Do Bin dengan mencurahkan segala kemampuannya untuk proyek ini dan ia pergi.

In Hee menyusul Jin Ho dan ia minta ditraktir makan malam. Jin Ho menepati janjinya tapi hanya untuk sopan santun. In Hee mengatakan bahwa Kae in menampar Chang ryul hari itu, ia tanya apa mungkin Kae In menyukai Jin ho. In hee juga berkata dulu ia berharap bisa menjadi Nyonya Choi Do Bin, tapi ternyata ia salah dengan orientasi bossnya. In hee berkata tapi ia tidak pernah merasa bahwa Do bin itu pria, beda dengan Jin Ho. Jin Ho kesal dan tanya mengapa In hee harus membicarakan ini dan ia pergi, tapi In hee tanya lagi, “Apa yang membuatmu pindah ke Sang Go jae? Sangat kebetulan sekali?” Jin Ho tidak menjawab dan ia pergi. In hee menyeringai.

President Han, juga bertemu Kae in. Ia berkata ia menyesal dengan apa yang dilakukan Chang ryul, anaknya. kalau tahu bahwa Kae in adalah putri Prof. Park, maka mereka tidak akan memperlakukan Kae In seperti itu. What? Kae in jelas2 tersinggung mendengarnya.

Kae in pulang dan kesal. Young Sun datang dan berkata semua perabot Kae in yang dijualnya di online-shopnya dibeli pleh Chang Ryul. Kae In semakin kesal.

Jin Ho pulang dan mendengar suara kayu dipotong, Jin Ho masuk ke tempat kerja Kae in dan melihat Kae in berdarah. Jin ho mau membantu, tapi Kae in bergegas ke kamar mandi. Jin Ho berkata, “Kau tahu orang kadang punya kebiasaan aneh yaitu melukai diri mereka sendiri ketika mereka marah.” Kae in menjawab, karena aku bodoh, mereka pikir aku gampangan.

Paginya, Kae in bertemu Chang ryul dan dengan dingin tanya mengapa Chang ryul membeli semua perabotnya? Chang ryul membelinya karena perabot itu penting buat Kae in dan Chang ryul akan menyumbangkannya karena ia ingin seperti Kae In. Kae in lalu tanya apa Chang ryul benar2 mau kembali dengannya? Chang Ryul kaget.

Di rumah, Kae in berdiri di atas kepala, agar peredaran darahnya lancar (hebat si Sohn Ye Jin bisa head-stand gini..) Jin Ho melihatnya sampai Kae In selesai dan ia tanya apa sebenarnya yang terjadi. Kae in melihat ke arah Jin ho dan berkata, “Aku akan menuntut balas!!”

Jin Ho berkata Kae in bukan tipe seperti itu, ia bukan pendendam. Kae in berkata ia bisa melakukannya. Jin Ho berkata, Ibuku, orang yang paling kucintai di dunia ini dulu juga berkata akan membalas dendam dan ia tidak pernah melakukannya, karena ibu terlalu sensitif.

Apa kau tahu mengapa aku berteman denganmu? karena kau persis seperti ibuku. Itu berarti kau tidak akan pernah bisa balas dendam.

Kae in frustrasi dan memukulkan kepalanya ke punggung Jin Ho.  Kae in sampai di rumah dan ia bersumpah seperti Lady Vengeance , dibawah asuhan guru Jin Ho, ia akan menuntut balas. Jin ho merasa Kae in sebaiknya meneruskan saja hidupnya.

Kae In menjawab, “Lalu bagaimana dengan mata ganti mata, hidung ganti hidung?” Jin Ho membenarkan, “Itu mata ganti mata..dan gigi ganti gigi.”

Kae In dan Jin Ho berdiri di kamar mandi. Kae in melihat ke arah cermin dan akan mengatakan sesuatu, Jin ho menggodanya, “Kau tidak ingin balas dendam kan? Ayo, dengan percaya diri sekarang!”

Kae in melihat kaca dan berkata, “Aku cantik” hahaha..Kae in terus mengatakan pada dirinya sendiri, kau seksi, kau sempurna, dan Jin Ho tersenyum memandang Kae In.

Keesokannya, Jin Ho menunggu Kae in di luar dan Kae in tampil dengan dandanan keren…Jin Ho sedikit tersipu haha. Jin ho langsung membukakan pintu mobil untuk Kae in. Kae in berkata mengapa kau melakukan ini, ini menjijikkan. Jin Ho mengingatkan Kae in, wanita yang menghargai dirinya sendiri pantas mendapat perlakuan yang baik.

Jadi Jin ho berkata, “Masuk, Tuan putri” Kae in menyibakkan rambutnya dan berkata, “Oh baiklah.” Jin Ho ketawa geli.

Mereka pergi nonton film, Jin Ho tanya Kae in mau nonton apa. Kae in berkata terserah Jin ho. Jin Ho berkata, kau tidak bisa selalu ikut saja, kau harus punya opini sendiri. Jin Ho kemudian mengusulkan untuk nonton film aksi, Kae in langsung berkata, “Konyol, kita nonton film komedi romantis.” Jin Ho tertawa, kau sudah belajar rupanya.

Tiba2 ada yang memanggil Jin Ho. Keduanya berpaling dan melihat…tara…Yoon Eun Hye! eh Eun Soo.

Ketiganya minum kopi dan jus bersama. Jin Ho berkata Eun Soo rupanya cukup terkenal di John Hopskins. Eun Soo berkata jadi kau dengar gosip itu? Kae in tanya mereka beda jurusan tapi bagaimana bisa dekat? Eun Soo menjawab, pada dasarnya mereka hidup di perpustakaan. Jin Ho heran Eun soo sekarang berubah, mau nonton film, dulu ia belajar terus. Eun Soo berkata Jin ho yang lebih beruntung, sekarang ia keluar dengan pacarnya. Eun Soo berkata aku belum punya pacar.

Jin ho berkata Eun Soo sibuk berkencan dengan pasien2-nya. Kae in tersenyum, kalau Eun Soo pasti banyak pria yang akan menyukainya.

Ini mug-nya Coffee Prince 🙂 design by Go Eun Chan

Jin Ho berkata Kae in bukan teman wanitanya (pacar), Kae in membalas, jika bukan teman wanitamu lalu aku ini teman priamu ya? Eun Soo tersenyum. Kae in tanya apa Jin ho waktu di kampus dulu juga suka pilih2 seperti ini? Eun Soo berkata jika wajah Jin Ho tidak seperti itu, ia pasti tidak akan punya pacar. Kae in berkata, iya aku kira juga demikian dan mereka tertawa.

Eun Soo tanya bagaimana mereka bisa kenal, Kae in tersenyum yah, agak susah dijelaskan, waktu itu dia memegang..(pantat) ku, Jin ho langsung mengangkat gelas Kae in, dan menyorongkan-nya ke mulut Kae in, ayo minum, Kae in minum, minum lagi…dan Jin Ho memberi isyarat, jangan berkata apapun.

Eun Soo sedikit terpana, kau bilang tadi pantat..mu?! Eun Soo memutar cangkir kopinya gelisah..dan ternyata itu Coffee Prince haha..Eun Soo berdiri, kalau begitu aku pergi dulu. Jin Ho mengantar Eun Soo. Eun Soo tanya apa Jin Ho ingat, ia pernah berkata jika Jin Ho melarangnya kuliah di LN, maka ia tidak akan berangkat.

Tapi Jin ho tidak melakukannya? Apa Jin Ho menyesalinya? Jin ho berkata ia minta maaf. Eun Soo berkata, ia tidak mau ketemu lagi di bioskop dengan Jin ho jika ia belum punya pacar, kita ketemu lagi 10 th mendatang ya, dan Eun soo pergi tapi ia berpaling dan berkata, Kae in sepertinya adalah orang yang baik. Eun Soo pergi.

Kae in keluar dan berkata mereka tampaknya pernah pacaran ya. Jin ho menjawab, terlepas dari pria atau wanita, Eun Soo adalah orang yang paling membuatku terpesona. Dia adalah orang dengan semangat yang luar biasa untukku. Kae in berkata aku ingin seperti Eun Soo, seseorang dengan semangat yang luar biasa.

Jin Ho dan Kae in duduk di atas melihat pemandangan kota. Jin ho berkata, “Aku menyukaimu.” Kae in kaget. Jin Ho mengaku, setelah semua yang ia alami, Kae in selalu membuatnya tersenyum.

Mereka beranjak, tapi sebelum pergi, Kae in meminta Jin ho berhenti dan ia menulis di punggung Jin ho dengan jari, “Di kehidupan mendatang, yang akan, akan datang..kembalilah padaku sebagai pria…yang bisa mencintai wanita.”

Paginya, Jin ho memberi pelajaran baru, pria suka dengan wanita yang punya selera humor yang bagus. Kae in senang. benarkah? Kae in percaya diri ia punya bakat disini. Jin Ho berkata, kau tersandung dan jatuh dan merusakkan barang2..itu slapstick bukan humor. Kae in lalu menceritakan lelucon tapi tidak berhasil, Kae in minta Jin ho cerita tapi Jin ho belum dapat ide, dan ia janji akan telp Kae in nanti jika sudah dapat.

Jin Ho tanya pada Sang jun dan Tae Hoon tentang lelucon dan akhirnya ia menelepon Kae in sepanjang hari untuk membuat Kae in tertawa. Sementara itu Kae in pergi ke toko papan kayu dan ia menerima telp dari Chang Ryul yang berkeras ingin datang, Kae in memutuskan untuk balas dendam.

Jin Ho telp Kae in lagi dan menceritakan lelucon, kali ini Kae in tertawa geli, tapi kemudian ia terbentur oleh papan kayu dan ia langsung pingsan. Jin Ho bergegas ke toko kayu dan ia mendapat informasi, Kae in sudah dilarikan ke RS. Tapi ketika Jin ho tiba, justru ia melihat Chang Ryul sudah ada di sana. merawat Kae in. Jin Ho terpaku melihatnya.

Jin Ho masuk dan dengan manis tanya apa Kae in baik2 saja dan ia berkata pada Chang ryul, “Aku akan mulai mencintai wanita ini. Jadi minggir.” Jin Ho mendorong Chang Ryul dan ia menggandeng Kae in keluar dari RS, hanya sesampainya di luar ternyata tangan Jin ho kosong…itu cuma imajinasi Jin Ho. aarrrgh..!!

Jin Ho tanya pada perawat bagaimana kondisi Kae in. Perawat tanya apa Jin ho adalah penjaga Kae in, dengan senang hati Jin ho membenarkan, ternyata Kae in tidak apa2. Jin ho pergi. Ia berkata hanya ini yang bisa ia lakukan untuk Kae In.

Chang Ryul mohon untuk merawat Kae in, Kae in berhenti lalu tanya dimana mobil Chang Ryul. Chang Ryul lari mengambil mobilnya dengan gembira dan minta Kae In menunggunya.

 

Bersambung ke episode 9………..