Pofil F(x) Girlband Korea

Biodata personil F(x)
F(x) adalah girlband yang berasal dari Korea Selatan yang dibentuk oleh SM Entertainment. Grup ini memulai debutnya pada 1 September 2009 dengan single mereka yang berjudul “La Cha Ta”. Anggota/member grup ini adalah 5 orang wanita dengan karakter masing-masing, yaitu Victoria, Amber, Sulli, Luna, dan Krystal.
Berikut ini adalah biodata para member F(x):
1. Victoria
Nama panggung: Victoria Song
Nama lahir: Song Chi En
Tanggal lahir: 2 Februari 1987
Etnis: Cina
Height: 168cm
 Victoria adalah yang palin tua di f(x), tapi wajahnya tetep cute kok, gak kalah imut sama member lain yang usianya lebih muda. Sebelum di F(x) dia adalah seorang model. Dia biasa di panggil “Vic”, dan dia lah leader di girlband ini.
2. Amber
Nama panggung: Amber
Etnis: Cina-Amerika
Tanggal lahir: 1992
Ini nih member yang paling tomboy. Padahal kalau dia mau lebih feminim dikit, sebenarnya dia tuch manis banget loch..Tapi dia emang selalu tampil tomboy setiap kali perform,
3. Sulli
Nama panggung: Sulli
Etnis : Korea
Tanggal lahir: 29 Maret 1994

Sulli ternyata sudah memiliki pengalaman akting sebelum bergabung di F(x).

4. Luna
Nama panggung: Luna
Etnis: Korea
Tanggal lahir: 12 Agustus 1993
Luna mulai bergabung sebagai trainee SM tahun 2006, mulai dari dance, vokal, dan juga bahasa. Menurutku dia agak2 mirip dikit ma Kim So Eun, cuma dia nggak chubby kayak Kim So Eun.
5. Krystal
Nama panggung: Krystal Jung
Nama asli: Jung Soo Jung
Enis : Korea
Tanggal lahir: October 24, 1994
Krystal mulai jadi bintang iklan sejak umur 7 thn. Dia adalah adik dari Jessica SNSD (cantikan kakaknya apa adeknya???) . Dia pernah menjadi model MV “Juliette” SHINee.

Sinopsis lie to me peisode 13

Sinopsis Lie To Me episode 13

Ki Joon : Aku tidak tahu kenapa, tapi aku sangat merindukanmu hari ini. Kenapa kau kelihatan resah?

Ki Joon menemui Ah Jung dan memeluknya. Ki Joon berkata ia merindukan Ah Jung. Ah Jung menyeka air matanya.
Ki Joon ingin tahu ada masalah apa. Ah Jung berkata kalau tadi Menteri menyinggung tentang ayah Yoon Ju.

Ki Joon minta Ah Jung jangan cemas dan tetap mempercayainya. Ki joon mengajak Ah jung jalan-jalan dan main.

Ki Joon dan Ah Jung membeli kue beras dan juga makan usus. Mereka saling menyuapi.

So Ran dan Jae Bum makan malam bersama. Jae Bum memberi hadiah untuk So Ran, sebuah jam tangan cantik. Sedangkan So Ran memberikan novel misteri untuk Jae Bum.
Mereka sepakat untuk menganggap setiap hari bagaikan ulang tahun pernikahan mereka. So Ran berkata akan ke toilet sebentar.

Saat jalan, So Ran melihat Bibi Myung Jin dan keluarga Yoon Ju. So Ran tertegun. Sementara Jae Bum memeriksa kotak novel dari So Ran, apa benar cuma novel..:)

So Ran telp Ah Jung dan tanya apa yang dilakukan Ah Jung, sekarang ia dan Jae Bum sedang makan malam. So Ran ingin ketemu Ah jung.

Ah Jung berkata ia sedang main. So Ran ingin tahu, dengan siapa? dengan Hyun Ki Joon? Kau benar2 dengan Hyun Ki Joon?
Ah Jung membenarkan. So Ran lega dan ia terlihat ikut senang dengan tulus.

So Ran : Kau dan Ki Jun bersenang-senang saja, ok? bye..

So Ran tidak sadar kalau ibu Yoon Ju juga ada di toilet itu dan terkejut mendengar percakapan So Ran.
So Ran selesai telp dan kaget melihat ibu Yoon Ju.

Ny. Seo langsung kembali ke ruang makan dan mengajak suaminya serta Yoon Ju pulang. Yoon Ju heran, ibu!
Myung Jin juga terkejut, Nyonya..kenapa anda seperti ini? Ada apa?

Ny. Seo : CEO Hyun, aku benar-benar..
Ny. Seo tidak bisa bicara lagi dan ia menahan marahnya. Ia minta Tuan Park dan Yoon Ju segera pergi. Bibi Myung Jin jelas tidak suka.

Ki Joon dan Ah jung sedang asyik main. Ki joon tidak menghiraukan telp-nya dan terus saja main.
Ah Jung : Kenapa kau tidak mengangkat telpmu?
Ki Joon berkata tidak apa-apa.

Ah Jung kesal, jika pria yang sedang kencan dan tidak mengangkat telpnya, maka itu aneh. Itu pasti dari wanita.

Lalu ada sms. Ah jung minta Ki Joon melihatnya.

Ki Joon membaca sms, dari Yoon Ju : Oppa, tidak apa-apa kalau kau tidak bisa datang karena aku. Tapi kumohon jangan menghina orang tuaku.

Ah Jung ingin tahu siapa yang sms tapi Ki Joon berkata bukan apa-apa.

Ah Jung duduk menunggu sambil mengistirahatkan kakinya. Ki Joon datang membawa ice cream.
Ah Jung ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi, kenapa telp tadi tidak diangkat.

Ki Joon mengaku kalau sebenarnya ia ada janji makan malam ini. Ah Jung kaget, apa ada hubungannya dengan pekerjaan?
Ki Joon menjawab ya dan tidak.
Ah jung : Apa? kau bahkan memintaku untuk mengatakan sebenarnya, apa kau tidak akan mengatakan-nya padaku?

Ki Joon berkata ia mengenal Anggota Dewan Park, dia ayah Yoon Ju. Yang membuatmu tertekan hari ini, ya kan?
Ki Joon balik tanya bagaimana Ah jung mengenal Anggota Dewan Park.
Ah Jung : Itu bukan masalah besar. Nanti, meskipun kau sudah hampir mati, aku tetap tidak akan mengatakannya.

Ki Joon tidak percaya. Lalu Ki Joon membuat hidung Ah Jung terkena ice cream.

Ah Jung kaget. Ki Joon ketawa lebar. Ah jung tidak terima, ini benar2..lalu ia menggosokkan mukanya yang belepotan ice cream ke wajah Ki Joon.
Membuat wajah Ki Joon merah hahaha, tidak..jangan! Ki Joon ketawa. Sayangnya scene ini sepertinya di-cut dengan cepat. (KJH wajahnya merah beneran hahaha)

Paginya, Bibi Myung Jin memanggil Ki Joon dan memarahinya, ada apa denganmu? Kenapa kemarin kau tidak muncul?
Ki Joon : Ada hal lain yang kulakukan.

Myung Jin : Kau bertemu Gong Ah Jung, ya kan? benar kan? Kau ini..dibandingkan karirmu, apa pacarmu lebih penting? Aku sudah mengatakannya padamu.
Kau! Apa kau Hyun Ki Joon yang kukenal?

Ki Joon minta maaf, tapi ia tidak setuju kalau meyakinkan Tuan Chen dengan Anggota Dewan Park.
Myung Jin : Apa yang sebenarnya ingin kau katakan?

Ki Joon : Meskipun tanpa Yoon Ju aku sudah berkata akan mendapatkan kontrak dengan cara lain.
Ki Joon ingin menemui Tuan Chen dan Anggota Dewan Park secara pribadi untuk meyakinkan mereka dan minta maaf.

Ki Joon : Karena ini adalah urusan World Hotel kita.
Myung Jin mengeluh, anak ini benar2 keterlaluan…

Ki Joon : Aku akan menyelesaikan masalah ini. Kumohon percayalah padaku.
Ki Joon berdiri dan memberi hormat lalu pergi.

Di kantor Kementrian Pariwisata. Boss Ah jung marah pada Hyo Jun karena menyerahkan semua pekerjaan ke Gong Ah jung.

Hyo Jun minta maaf dan akan menulis laporan lain. Kepala bagian keluar untuk makan siang bersama beberapa rekan Ah Jung. Meninggalkan Ah Jung dan Hyo Jun.

Ah Jung dan Ki Joon bicara di telp dan membicarakan Festival Kebudayaan Korea-Cina. Ah Jung berkata ia jadi ingat Tuan Chen, apa proses investasinya berjalan lancar?

Ah Jung : Hyun Ki Joon memang lain. Festival Kebudayaan Korea Cina harus dilaksanakan di World Hotel? kenapa?

Keduanya bercanda dan Hyo Jun mendengar pembicaran ini. Ia terlihat curiga.

Tuan Chen main mahyong bersama Tuan Park dan dua teman mereka. Tuan Park menyesal kalau hubungan Ki Joon dan Yoon Ju tidak bisa diperbaiki lagi. Siapa yang mengira dia sudah punya wanita lain.
Tuan Chen tanya, apa wanita itu staf di Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, Gong Ah Jung?

Tuan Park heran, bagaimana Tuan Chen tahu. Tuan Chen berkata ia pernah bertemu Ah jung. Tuan Chen juga belum memutuskan untuk inves di Great Hotel.
Tapi yang pasti, Tuan Chen tidak mau investasi di World Hotel-nya Hyun Ki Joon.
Tuan Park kalah dan ia harus pergi lebih dulu.

Diluar, ia bertemu dengan Ki Joon. Tuan Park menyindir Ki Joon tentang makan malam semalam. “Makan malam kemarin, karena Kau, aku sangat senang.”

Ki Joon menjawab, “Aku lega setelah mendengar bahwa Kau senang.”

Saat akan masuk, Ki Joon ditahan oleh bodyguard. Yang bukan anggota dilarang masuk. Ki Joon langsung membereskan dengan segepok uang plus tips.
Ki Joon : Aku anggota sekarang?

Ki Joon masuk dan menemui Tuan Chen. Ki Joon minta maaf karena datang begitu saja.

Tuan Chen : Jangan minta maaf. Aku bosan, kenapa kau tidak bergabung untuk main dengan kami? Jika tidak main, pergi saja. Apa kau bisa main mahyong?
Ki Joon : Tidak. Tapi, aku ingin bermain. Aku punya alasan untuk main. Tolong berikan balok untukku.

Tuan Chen minta Ki Joon menyerah saja. Baginya, pernikahan seperti karir, sangat penting. Tapi Ki Joon menganggapnya seperti mainan anak-anak.
Tuan Chen tidak akan kerja dengan Ki Joon.

Ki Joon mengaku dia memang sudah berbohong. Tapi alasan kenapa aku berbohong telah menikah dengan Gong Ah Jung adalah karena aku mencintainya. Juga disaat bersamaan, mengatakan kalau kami tidak menikah juga karena dia.
Meskipun jawaban kami berbeda, tapi hati kami sama.

Ki Joon : Untuk pertama kalinya, aku tahu artinya kebenaran dan ketulusan.
Tuan Chen : Kebenaran dan ketulusan?

Ki Joon : Karena kebohongan, aku kehilangan banyak kesempatan. Tapi ketulusanku tetap sama.
Karena satu orang, aku bisa melepaskan semuanya. Tapi, rencana investasiku tidak bohong. Jadi, aku harap kau akan mempertimbangkan-nya lagi.

Tuan Chen : Ya, karena uang tidak akan bohong. Aku akan mempertimbangkan rencana kerjamu. Sayangnya, sekarang kau punya banyak pesaing.
Ki Joon mengerti. Tuan Chen minta maaf dan melanjutkan permainan mahyongnya. Ki Joon pergi.

Ah jung mendapat telp dari para tamu yang akan menghadiri festival Kebudayaan Korea, mereka memutuskan untuk tinggal di World Hotel.

Kyu Jin heran, World Hotel lagi ya, padahal banyak hotel lain yang sudah bersaing, tapi akhirnya yang menang tetap World Hotel. Presiden Hyun Ki Joon benar2 beruntung. Lebih dari 1500 orang akan datang dari LN.

Hyo Jun minta bossnya keluar sebentar. Mereka bicara di halaman luar.
Boss kaget, apa katamu? Petugas Gong Ah Jung memberikan keistimewaan pada World Hotel?

Hyo Jun berkata bukan itu saja, banyak hal aneh terjadi. seperti tiket untuk mempromosikan musik tradisional terjual habis. Mungkin saja ada orang yang membeli semuanya. Juga, saat di pulau Jeju..Ah Jung tidak perlu memesan hotel.
Dia bahkan membatalkan jasa penerjemah. Ah ini aneh…sepertinya ada banyak kebetulan.

Bossnya heran, sebenarnya bagaimana dia menyelesaikan pekerjaan-nya? Hyo Jun yakin Ah jung pasti dapat bantuan.
Boss : Jadi menurutmu, Presiden Hyun sudah melobi petugas Gong Ah Jung?
Hyo Jun membenarkan, tapi bossnya marah, kau ini, jangan sembarangan menuduh orang!

Suk Bong dan Sang Hee akan melukis diluar. Suk Bong sudah menyiapkan gitarnya, ia sangat semangat.
Suk Bong heran, kenapa Sang hee sama sekali tidak semangat? Cuacanya cerah dan hangat. Bagus untuk jalan-jalan.

Suk Bong telp Yoon Ju dan ingin mengajaknya juga.

Yoon Ju : Sunbae, aku minta maaf. Kalian saja yang pergi, ok?
Suk bong membujuk Yoon Ju dan Sang Hee teriak dari telp, ayo cepat! datanglah. Yoon Ju akhirnya setuju.

Ah Jung tanya apa bossnya sudah selesai memeriksa ulasan laporan-nya. Boss Ah Jung mengiyakan dan memberikan laporan pada Ah jung.

Boss tanya apa ada yang mengajukan diri lagi. Ah Jung berkata belum, sepertinya cuma World Hotel dan Great Hotel saja yang jadi pesaing.

Boss Ah jung heran, Wo..World?
Ah Jung menoleh, ada apa?
Bossnya berkata bukan apa-apa, aku serahkan semua padamu.

Pada saat itu, Ah Jung mendapat telp dari Ki Joon dan Hyo Jun langsung memberi kode pada boss, apa kubilang.

Ah Jung jalan ke sudut untuk bicara. Ah Jung ingin tahu dimana Ki Joon.

Ki Joon berkata dari bertemu dengan seseorang dan siapa orangnya, itu rahasia. Ah Jung merajuk dan berkata pasti ketemu wanita. Ki Joon berkata ia bertemu pria asing.

Ah jung menebak, jangan-jangan itu Tuan Chen. Ah Jung cemas kalau Ki Joon berterus terang.
Ki Joon berkata bukan seperti itu dan minta Ah Jung jangan cemas. Cepat pulang setelah kerja, jangan jalan2, agar tidak diculik pria lain.
Setelah telp ditutup, Ah jung merasa suara Ki Joon terdengar tidak terlalu gembira.

Suk Bong, Sang hee dan Yoon Ju jalan untuk melukis di luar. Suk Bong kagum karena pemandangan-nya tetap tidak berubah.

Hanya manusia yang berubah. Sang Hee berkata kalau ingin bicara setelah makan saja.

Sang Hee menemui Yoon Ju, ia tanya apa Yoon Ju sakit. Yoon Ju berkata ia baik-baik saja.
Sang Hee : Mencintai seseorang bukanlah dosa.
Yoon Ju : Apa?

Sang Hee berkata tentang dirinya sendiri. Kenapa setiap kali aku jatuh cinta, maka akan jadi dosa. Aku bingung dengan dilema ini.

Yoon Ju berkata awalnya ia menyalahkan Sang Hee. Aku merasa, jika saja bukan karena kau..jika saja kau bukan adik Ki Joon.

Yoon Ju : Tapi..oppa dan aku sampai ke keputusan ini bukan karena kau. Aku berpikir..apa kau sudah menguji cintaku untuk kakakmu. Tapi sepertinya aku tidak lulus tes.
Yoon Ju merasa semua berubah kecuali dirinya.
Sang Hee minta Yoon Ju juga berubah, menjadi lebih baik.

Yoon Ju mengiyakan, ia akan berusaha berubah dan tidak akan menderita sendirian lagi.

Ki Joon dan Park Hoon kerja sampai larut. Mereka membahas proposal bisnis yang baru.

Manager Park masuk. Ki Joon heran, kenapa kau datang selarut ini?
Park : Kau pikir aku datang untuk apa?

Park berkata mulai sekarang mereka harus kerja keras. Ki Joon heran, apa maksudnya.

Park : Presdir Chen berkata dia akan mempertimbangkan kembali proposal kita. Kita juga harus menggunakan kesempatan ini untuk mengevaluasi ulang.
Park Hoon langsung berdiri dan tos dengan manager Park.

Ah Jung sms dan berkata kalau dia langsung pulang dari kantor.

Ah Jung berkata akan menambahkan bentuk hati dalam sms-nya.

Ki Joon geli membaca sms Ah Jung.

Paginya, Ah jung dapat laporan kalau jadwal wisata anggota dari Jepang yang diberikan dari World Hotel beda dengan jadwal dari kementrian pariwisata.
Ah Jung memeriksanya dan ia segera menangani masalah ini.

Park Hoon lapor kalau Tuan Chen akan meninggalkan Korea segera. Ki Joon tanya apa Hoon yakin.
Hoon mendengarnya dari manager Great Hotel. Berita ini akurat.

Ki Joon mengerti. Lalu Ah Jung telp. Ki Joon tersenyum dan mengangkatnya, tapi Ah Jung menggunakan bahasa resmi untuk bicara dengan Ki Joon.

Ah Jung : Halo, saya dari kementrian Kebudayaan, Bagian Promosi Pariwisata, Gong Ah Jung. Anda adalah Presiden World Hotel Hyun Ki Joon, ya kan?
Ki Joon heran, tapi ia membenarkan, kenapa?

Ah Jung mengeluh karena jadwal perjalanan yang disiapkan staf Ki Joon tidak ada yang benar dan Ah Jung heran kenapa ada kesalahan dalam dokumen resmi.
Ki Joon minta Ah Jung tidak bercanda lagi.

Ah Jung berkata sebagai PNS, dia tidak bercanda.

Ki Joon mengerti dan akan mengirim dokumen yang benar. Ki Joon tanya apa Ah Jung sudah makan siang.
Ah Jung berkata ia belum makan siang dan itu karena siapa coba.

Ah Jung menuntut Ki Joon untuk membawa dokumen itu sendiri, kalau tidak, World Hotel akan dikeluarkan dari acara ini.

Ki Joon geli dan minta anak buahnya mencetak semua dokumen tentang Acara Kebudayaan Korea-Cina.

Ki Joon dan Park Hoon pergi ke kantor Ah Jung. Hoon membawa dokumen dalam bungkusan pink. Hoon heran apa memang harus datang sendiri.
Ki Joon : Dia minta aku memberikannya langsung.

Whooooaaaa.......Oppa keren bgt !!!!

 

Hoon melarangnya, tidak bisa, kau punya harga diri.

Ki Joon mengambil bungkusan pink di tangan Hoon, apa kau akan tanggung jawab kalau kita tidak bisa mengikuti acara itu?

Ki Joon langsung masuk ke kantor Ah Jung, aku membawa semua informasi yang kau minta. Petugas Gong Ah Jung!

Ki Joon meletakkan bungkusan pink-nya dengan keras diatas meja Ah Jung. Membuat semua kaget. Ah Jung memandang Ki Joon dengan geli.

Ki Joon, Ah Jung dan semua staf dept Pariwisata meeting. Ah Jung membaca daftar, bukankah disini dikatakan kalau tamu Jepang tidak akan sarapan?

Ah jung : Tapi kau sudah memasukkan biayanya dalam dokumen yang dimasukkan. Apa kau mau membuat kami membayar untuk sarapan hotel yang mahal?

Ki Joon membela diri, itu karena kementrian Kebudayaan telp diluar jam kerja hotel. Ki Joon menunjukkan dokumen revisi yang mereka kirimkan keesokan harinya.
Disitu jelas tertulis kami mengurangi biaya sarapan mereka.

Ki Joon dan Ah Jung membicarakan pekerjaan tapi pandangan mata mereka sama sekali bukan tentang pekerjaan haha..

Boss Ah jung masuk dan berbisik, kalau tidak terlalu penting biarkan saja. Ah Jung tidak mau. Sebagai PNS, mereka tidak bisa menganggap enteng tugas dan mereka harus melakukan pekerjaan dengan baik dan akurat. Boss yang mengatakan-nya padaku sebelum aku masuk ke sini.

Ki Joon dan Ah Jung duduk di luar sambil makan. Ah Jung minta maaf karena membuat Ki Joon datang, padahal Ki Joon sibuk.
Ki Joon komplain, ini penyalahgunaan wewenang.

Ah Jung : Apa salahnya? Jika aku bisa seperti ini, aku akan senang melakukannya.
Ki Joon : Apa kau harus merahasiakan hubungan kita di kantor?
Ah Jung : Hubungan apa?

Ki Joon tersinggung, apa? jangan bilang kau tidak menganggapnya serius.
Ah Jung geli dan memukul lengan Ki Joon perlahan, tapi ia melihat Boss dan Hyo Jun juga memperhatikan mereka.

Makanya Ah jung langsung bersikap formal dan pamit pergi pada Ki Joon.

Malamnya, Ah Jung kerja lembur lagi dan Ki Joon kirim sms, petugas Gong Ah Jung, apakah kiriman-nya sudah sampai? Aku tidak tahu apa sesuai dengan seleramu.

Ah Jung membalas : Aku tadi ingin makan kaki babi dengan soondae (pork sausage with blood, sorry..jangan makan ini ya kalo main ke Korea hati2 hehe…), tapi ini juga tidak apa-apa.

Ah Jung pulang dan Ki Joon sudah menunggu di depan kantor. Ah jung kaget, kau belum pulang?

Ki Joon berkata ia lelah karena seseorang, tapi kalau pulang juga ia akan merindukan Ah jung. Rindu membuatku semakin lelah. Ayo pergi ke satu tempat denganku.
Ah Jung menolak, dia harus pulang malam ini.

Ki Joon : Telp ayahmu, aku akan menjelaskan padanya. Apa aku bisa meminjam putrinya sehari.
Ah Jung malu, apa kau gila?
Ki Joon membelai wajah Ah Jung, aku ingin bersamamu hari ini.
Ah Jung kaget, apa ini?
Ki Joon ketawa, ayo cari keringat..masuk.

Don’t get mistaken, mereka ke jimjilbang kok hahaha…
Sebelumnya, Ah jung telp ayahnya dan berbohong kalau dia tidak bisa pulang karena harus lembur.
Prof Gong minta Ah jung menjaga kesehatan-nya, kerja semalam suntuk akan membuat kesehatan Ah Jung terganggu.

Prof Gong juga berkata akan pulang terlambat karena harus menyiapkan materi kuliah.

Ki Joon tanya kenapa tidak terus terang saja, ini terdengar seperti kita akan melakukan hal yang buruk saja.
Ki Joon : Apa ayahmu tidak mengatakan apapun tentang aku? Apa aku bukan pria pertama yang dikenalkan ke ayahmu?

Ah Jung membenarkan, tentu saja, kau bukan yang pertama.
Ki Joon kaget, aku bukan yang pertama?

Ah jung geli, ia bercanda. Ki Joon tetap ingin tahu apa benar ayah Ah Jung tidak mengatakan apapun?
Ki Joon ngambek dan Ah jung ketawa, kau lucu sekali kalau marah.

Ah jung dan Ki Joon pergi ke sauna. Ki Joon ingin sekali ke sauna bersama pacarnya. Karena ia tidak bisa sauna bersama Ah jung di hotelnya.

Keduanya mengenakan handuk di kepala mereka. Ah jung dan Ki Joon makan makanan khas sauna, telur rebus (direbus lama sekali sampai keras) dan minuman shikhye (minuman khas dari air beras manis, ada juga yang minuman jahe).

(Kalau ke sauna, orang Korea memang biasa makan telur rebus dan minum shikhye. Telur untuk mengganti mineral yang hilang dari tubuh setelah berkeringat. Shikhye untuk mencegah dehidrasi, menghaluskan kulit, dan menyegarkan badan. Selain itu, ada juga yang suka makan miyeokguk/sup rumput laut dan patbingsu/es serut)

Ah jung memecahkan telur di kepala Ki Joon. Ki Joon teriak. Ah Jung berkata rasanya lebih enak kalau dipecahkan dengan cara seperti ini.
Ki Joon ingin melepas handuk di kepalanya, ia takut ketahuan stafnya. Ah Jung melarangnya. Ia menyuapi Ki Joon.

Ah Jung mengajak Ki Joon ke ruang es, karena disana katanya orang bisa mengembangkan perasaan cinta mereka. (Kamar es di jimjilbang tidak sedingin freezer, sekitar 17 derajat celcius, katanya bagus untuk sirkulasi darah, penyesuaian ke suhu normal.)

Saat mereka jalan ke ruang es, Ah jung melihat ayahnya dan Ae Kyung. Prof Gong tiduran di pangkuan Ae Kyung sambil menutup mukanya dengan masker.
Ah Jung awalnya tidak ingin menyapa. Tapi ia mengubah pikiran dan mendekati ayahnya.

Ah Jung menyindir, sekarang kalau menyiapkan materi kuliah bisa dilakukan di sauna. Prof Gong kaget dan ia segera duduk, ia kaget melihat Ah Jung dan Ki Joon.
Prof Gong juga menyindir, sekarang, apa kementrian juga memeriksa sauna? Katamu kau kerja lembur.

Ki Joon mendekat. Ayah Ah Jung langsung menyindir Ki Joon, kau belum lama pacaran, tapi sudah menghabiskan malam bersama? Bagaimana jika terdengar gosip di lingkunganku dan menghancurkan nama baik putriku.

Ki Joon minta maaf, tapi ia tidak suka dituduh seperti itu. Ae Kyung langsung curhat ke Ki Joon, kalau Prof Gong dan Ah Jung itu sama saja.

Tidak jauh dari tempat duduk mereka, ada lomba minum air soda.
Ki Joon berbisik ke Ah jung, air soda? Seperti cola? hahahaha…Ah jung menyikut Ki Joon dan memberi tanda untuk diam. Prof Gong bisa pingsan kalau tahu.

Prof Gong dan Ki Joon tentu saja ikut. Mereka tidak mau kalah. Sementara Ah Jung dan Ae Kyung bertepuk tangan memberi semangat.

Saat final, Ki Joon tidak bisa minum lagi dan ia kalah. Prof Gong menang. Ki Joon juara kedua. Ah jung lari mengikuti Ki Joon sambil mengambil boneka beruang besar.

Paginya, Ki Joon bertemu Tuan Chen. Ki Joon memberikan salinan proposal dari World Grup yang sudah direvisi.
Ki joon : Kami sangat berterima kasih untuk semua perhatian pada perusahaan kami selama ini.

Chen : sepertinya kau tidak peduli kalau kami tidak memilih perusahaanmu.

Ki Joon berkata sekalipun mereka dikeluarkan dari lingkaran investasi, itu tidak masalah. Karena kami mungkin bisa mendapatkan kesempatan yang lebih besar.
Ki Joon juga yakin, kalaupun tidak sekarang, Tuan Chen bisa investasi pada perusahaan mereka di masa mendatang.

Tuan Chen mengambil dokumen dari Ki Joon dan ia berdiri. Lalu berjabat tangan dengan Ki Joon dan jalan pergi.

Setelah itu, Ki Joon bertemu dengan Anggota Dewan Park. Ki Joon mengucapkan terima kasih karena Tuan Park bersedia datang.

Ki Joon minta maaf, soal makan malam kemarin adalah ide bibinya. Kalau tentang investasi, Ki Joon ingin melakukannya dengan kekuatan-nya sendiri.
Ki Joon juga menegaskan kalau hubungan-nya dengan Yoon Ju sudah berakhir 3 th lalu.

Tuan Park : Dengar, Presiden Hyun. Karena Yoon Ju bukan putri kandungku, itulah mengapa aku lebih merasa kasihan padanya. Aku tahu dalam hatimu, kau sudah punya wanita lain.
Aku juga seorang pria. Aku bisa mengerti. Tapi, akan tiba saatnya, dimana Presiden Hyun akan memanggilku, “Ayah mertua”

Ki Joon memotongnya, Anggota Dewan, apakah cabang yang mati masih bisa berbunga?

Tuan Park ketawa, Presiden Hyun, sepertinya Yoon Ju punya alasan menyukaimu.

Bibi Myung Jin menerima Direktur Jang, yang berkata kalau ia merasa malu bertemu Myung Jin. Jang sudah mengabdikan dirinya sejak lama demi World Grup. Kau tidak bisa melakukan ini padaku.

Jang : Ini karena kami semua percaya pada CEO Hyun, itulah mengapa kami bisa sampai sejauh ini. Tapi tiba2 dipecat oleh Presiden muda..

Bibi Myung Jin membela Ki Joon, meskipun hukuman Presiden Hyun mungkin terlalu keras, tapi kami tidak menyelesaikan masalah ini dengan mengikutsertakan polisi, ini adalah bentuk penghormatan bagi kalian semua. Akan lebih baik jika kau kembali, tapi…

Myung Jin belum selesai bicara, Ki Joon sudah datang. Direktur Jang dan rekannya langsung keluar.
Ki joon berkata akan pergi ke Cina hari ini. Ia ingin bertemu orang yang bisa meyakinkan Presdir Chen.

Ki Joon : Di saat bersamaan, menggunakan proposal yang baru dan mencari investor lain.

Myung Jin mengalah, lakukan sesukamu. Kau bertanggung jawab untuk masalah yang kau timbulkan. Tapi jangan membuang waktu terlalu lama.
Ki Joon mengerti dan pergi.

Ki Joon menemui Ah Jung. Ah Jung heran, kenapa kau selalu datang kesini?
Ki Joon : Apa aku tidak boleh kesini?
Ah Jung cemas kalau orang mungkin akan melihat mereka.

Ki Joon minta Ah Jung terus terang saja. Tapi Ah Jung belum bisa.

Ki Joon : Kenapa? Apa kau malu? Belum lama ini kau menyombong pada temanmu dan berbohong kalau kita menikah.

Ah Jung berkata ia belum bisa. Kenapa? tanya Ki Joon.
Ah Jung : Karena aku PNS

Ki Joon : Apa hidup PNS tidak termasuk makan atau kencan dan hanya kerja saja. PNS yang kukenal hidup dengan melakukan yang perlu mereka lakukan.

Ah Jung heran, apa Ki Joon benar2 tidak sadar apa yang akan terjadi jika orang2 tahu kalau mereka pacaran?
Ki Joon : Tidak tahu.
Ah Jung : Jika jadi headline, maka akan terjadi kekacauan. Karena Ki Joon orang terkenal.

Ki Joon menggoda Ah Jung, kau juga orang terkenal kan, kau kan PNS.
Ah Jung : Sama sekali tidak lucu.

Ki Joon berkata akan ke Cina hari ini. Ah Jung heran, mengapa?
Ki Joon : Apa maksudmu mengapa? Orang bisnis biasa pergi ke Cina, Jepang, Paris dan tempat lain.

Ah Jung : Kapan kau kembali?
Ki Joon : Setahun.

Ah Jung kesal, jangan bercanda! Ki Joon berkata ini keputusan mendadak. Aku harus sering bepergian nanti, kau tidak bisa melakukan apa-apa.
Ah Jung mengancam, aku akan cari pacar baru.
Ki Joon : Coba saja kalau berani!

Ki Joon berkata sudah harus pergi. Ah Jung ingin tahu kapan kembali, tapi Ki Joon juga tidak yakin.
Ah jung mengeluh, ini di depan kantornya. Kalau tidak ia bisa memeluk Ki Joon.
Ki Joon : Kembalilah, aku pergi ya.
Ah jung : Hati-hati.

Ki Joon menunggu Hoon di bandara. Park Hoon datang untuk memberikan boarding pass dan koper untuk Ki Joon. Ki Joon minta Hoon kembali kerja, karena dia pasti akan mengecek Hoon 🙂
Park Hoon berkata tidak perlu cemas dengan itu, kau tahu bagaimana Manager Park, kan? hahaha..ngga perlu Ki joon, Manager Park pasti langsung ngecek Hoon.

Setelah Park hoon pergi, Ki joon melihat ponselnya dan sepertinya ingin telp Ah Jung, tapi tidak jadi lalu jalan ke antrian.

Tiba-tiba Ah Jung muncul di depan Ki Joon . Ki Joon kaget. Bagaimana kau bisa kesini?

Ah Jung berkata aneh kalau pergi ke luar negeri sendirian (tidak diantar). Ah Jung tanya, sampai di Cina, Ki Joon akan menginap dimana?

Ki Joon tertawa. Ah Jung mengeluarkan bolpen World Hotelnya.
Ki Joon : Apa ini?
Ah Jung : Ini adalah bolpen keberuntunganku.

Ki Joon geli, jadi Ah jung masih menyimpan-nya. Ah jung berharap bolpen ini bisa membawa keberuntungan saat tanda tangan kontrak.
Ada panggilan untuk segera boarding dan Ki Joon berkata ia harus masuk. Aku tidak akan pergi le LN seperti dalam drama2 🙂

Ah jung mengulurkan tangan dan membelai kancing baju Ki Joon, lalu Ki Joon memegang tangan Ah Jung. Hati-hati, kata Ah jung.

Keduanya saling mendekat lalu berputar posisi, Ki Joon sekarang ada di depan Ah jung. Ia minta Ah Jung telp karena ponselnya bisa menerima panggilan dimanapun.

Ki Joon jalan menjauh, tapi tangan keduanya masih saling terkait…lalu tinggal jarinya saja yang masih terkait.

Ki Joon jalan mundur sambil mengacungkan bolpennya, ia tersenyum. Ah jung juga tersenyum.

Malamnya, Direktur Jang bertemu dengan beberapa orang. Ia sepertinya dendam pada World grup dan memberikan dokumen pada mereka.

Ah jung online dan melihat peta Cina. Ia mengeluh betapa jauhnya Seoul dan Shanghai itu. Ah Jung jalan ke tempat tidur dan mulai tidur. Komputernya masih menyala dan ada berita baru tentang Ki Joon, tapi Ah jung tidak melihatnya.

Paginya, media sibuk menyiarkan tentang Ki Joon. Ki Joon berusaha keras untuk mendapatkan investasi dari Presdir Chen. Agar Presdir Chen terkesan, maka Hyun Ki Joon berbohong kalau dia sudah menikah.

Yoon Ju dan ibunya juga melihat berita itu. Yoon Ju tanya apa ayahnya yang sudah melakukan ini.

Ibu Yoon Ju berkata kalau ayahnya tidak akan melakukan hal seperti ini.
Yoon Ju : Ibu, apa aku bisa bertemu ayahnya besok pagi?

Bibi Myung Jin marah besar pada Park Hoon dan Manager Park. Ki Joon menyebabkan ini semua dan pergi ke Cina. Apa dia sudah tahu hal ini dan pergi ke Cina untuk menghindarinya?

Park berkata Ki Joon pergi untuk urusan lain. Bibi Myung Jin tidak mengerti, kenapa harus mengurusnya sendiri, memangnya tidak ada staf di Cina.
Myung Jin tanya apa Park Hoon sudah memberitahu Ki Joon. Park Hoon mengiyakan, beberapa menit lalu.

Myung Jin tanya apa Ki Joon akan pulang. Hoon berkata Ki Joon pesan kalau mereka tidak perlu memperhatikan masalah ini. Bibi marah, bagaimana mereka bisa tidak memperhatikan ini. Bibi minta Hoon menelepon Ki Joon.

 

Ah Jung sampai ke kantor dan heran melihat boss serta rekan2nya heboh di depan komputer. Ternyata mereka membaca berita online tentang Ki Joon.
Ah Jung ingin tahu dan syok saat membacanya. Ia langsung lari keluar lalu pergi dengan taksi.

Beberapa judul artikel yang membahas skandal Ki Joon :
 ~~Demi kerja sama dengan perwakilan dari China, Hyun Ki Joon berbohong tentang pernikahannya.~~
~~Perwakilan World Hotel, Hyun Ki Joon sedang mengalami krisis dalam memasuki pangsa pasar di China.~~

Ah Jung pergi ke World Hotel. Sementara Hoon meninggalkan pesan untuk Ki Joon. Manager Park datang dan Ah Jung tanya apa yang terjadi, apa manager Park tidak bisa menghubungi Ki Joon.

Manager Park sulit menghubungi Cina. Ia janji akan telp Ah Jung kalau Ki Joon telp. Ah jung mengerti dan ia pergi.

Ah Jung bertemu Yoon Ju. Yoon Ju merasa aneh, Ki Joon tidak pernah seperti ini sebelumnya.
Ah Jung tidak bisa berpikir. Yoon Ju mengerti, Ah Jung pasti merasa sedih dan terluka.

Ah Jung : Bukan itu, aku hanya merasa menyesal dan menyesal dan sangat menyesal.
Yoon Ju tanya apa Ah Jung sekarang tahu apa artinya menjadi wanita bagi Hyun Ki Joon itu?

Yoon Ju : Lebih dari yang kau atau aku pikirkan. Ki Joon menanggung beban lebih berat. Dari sejak usia muda ia tidak pernah berkata kalau itu berat dan tidak pernah melakukan apapun yang ia inginkan.
Selain mengurus bisnis, dia tidak pernah tertarik untuk melakukan hal yang lain.

Ah jung tidak mengerti apa maksud Yoon Ju.
Yoon Ju berkata mungkin saja setelah bertemu Ah jung, Ki joon mungkin melihat dunia untuk pertama kalinya, dan ia terjebak dalam dunia itu. Kau harus menariknya keluar dari dunianya.

Yoon Ju : Menjadi wanitanya, tidak sesederhana yang kau pikirkan. Kau harus memberikan segalanya dan membuang segalanya. Kau harus melepaskan segalanya. Apa kau bisa melakukan itu? Ki Joon juga sudah kehilangan banyak hal, mulai sekarang, berapa banyak lagi kehilangan yang harus ia alami…aku ingin mengatakannya padamu terakhir kalinya. Pikirkan baik-baik, apa yang terbaik untuk Ki Joon.

Ah Jung pulang dan ia menangis di dalam taksi, lalu Bibi Myung Jin telp.

Ah Jung menghadap Bibi Myung Jin. Myung Jin minta maaf pada Ah Jung tentang pertemuan mereka waktu itu. Juga tentang apa yang terjadi. Myung Jin punya alasan kenapa ia melakukan itu.
Ah Jung tanya apa yang sebenarnya ingin dikatakan Bibi.

Myung Jin minta Ah Jung mengembalikan Ki Joon, Lihatlah bisnis dan masa depannya. Ini saat yang penting untuknya. Selama ini Ki Joon selalu bertanggung jawab. Seorang Presiden yang seperti itu tidak akan hancur hanya karena dirimu, iya kan?

Ah jung tahu dan ia minta maaf. Aku tidak tahu bahwa kebohongan yang kukatakan tanpa berpikir akan menjadi tidak terkendali seperti ini, maaf karena tidak berpikir sebelumnya. Saya minta maaf.

Di rumah, Prof Gong juga membaca berita tentang Ki Joon.

Ah Jung jalan pulang. Ia duduk di bangku mereka. Ah Jung memikirkan lagi kata2 bibi Myung Jin : Jika kau benar2 memikirkan Ki Joon, bantu dia agar bisa berdiri dengan tegak lagi..
Lalu ia ingat kata2 Yoon Ju, kalau Ki Joon sudah kehilangan banyak hal..pikirkan lagi apa yang terbaik baginya.
Ah Jung menangis.

Ah Jung pulang dan telp So Ran. Tapi So Ran dan Jae Bum masih tidur. Jae Bum terbangun dan kaget, ia mengangkat telp dan Ah Jung ingin bertemu.

Jae Bum menemui Ah Jung subuh2. Ada apa, sepagi ini? Ada apa? Aku mencemaskanmu.
Ah Jung : Sunbae..apa kau bisa membantuku sekali ini? Aku tidak yakin apa yang harus kulakukan. Aku sangat bingung.

Jae Bum bingung, omong kosong apa ini?
Ah Jung : Sunbae..aku perlu pengacara, apa kau bisa jadi pengacaraku?

Hari itu, Ah Jung masuk kantor lebih awal. Saat semua temannya belum datang. Ah Jung meletakkan surat pengunduran diri di meja Bossnya.

World Hotel sibuk menjawab telp. Park berkata kalau saat ini mereka tidak bisa mengeluarkan pernyataan apapun.
Park Hoon dan Bibi Myung Jin juga sibuk menjawab telp.

Ki Joon akhirnya bisa ditelp oleh manager Park. Ia tanya apa Ki Joon sudah tahu apa yang terjadi, apa Ki Joon sudah melihat internet?

Ah Jung pergi ke World Hotel dan berdiri di depan reporter. Manager Park mendekatinya, bagaimana kau bisa ada disini sekarang?
Park : Gong Ah Jung-ssi!

Ah Jung tidak mengikuti larangan manager Park, ia mendekati para wartawan, maaf…Presiden Hyun Ki Joon..tidak berbohong.

Sementara itu Ki Joon muncul di bandara. Reporter langsung lari mendekatinya, itu Hyun Ki Joon! Hyun Ki joon!

Park Hoon langsung menarik Ki Joon pergi. Reporter tetap mengejar Ki Joon, tolong katakan sesuatu. Katakan apa yang anda pikirkan!
Hoon : Maaf, tolong beri jalan.
Tolong katakan sesuatu!

Ah Jung mengaku, semua kebohongan itu…aku yang melakukannya.
Ah Jung : Ya, aku. Akulah yang berkata telah menikah dengan Presiden Hyun Ki Joon…yang menyebabkan semua ini terjadi.

Reporter tanya siapa Ah Jung.
Ah jung mengaku, aku dari Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata. Petugas Gong Ah Jung.

 

Bersambung ke episode 14……….

Sinopsis lie to me episode 12

Sinopsis Lie To Me episode 12

Ki Joon mengantar Ah Jung kembali ke kamarnya, Ah Jung naik ke tangga dan mengucapkan selamat tidur lalu pergi ke kamarnya.

Ki Joon berkata agar Ah Jung tidur nyenyak dan akan membangunkan Ah Jung besok.
Ah Jung jalan keluar ke balkon menunggu Ki Joon.

Ki Joon sudah melepas jas dan jalan ke balkon. Keduanya saling memandang dan tersenyum. Ah Jung jadi malu dan masuk ke dalam. Ah Jung duduk sambil senyum2 sendiri.

So Ran memandangi cincin-nya di dekat kolam dan Jae Bum muncul, ia memanggil nama So Ran dan lari ke arah So Ran sampai hampir terpeleset.
So Ran menolak dipeluk Jae Bum dan mendorongnya ke kolam. Jae Bum pura-pura tenggelam.

So Ran panik dan minta Jae Bum keluar dari kolam.  So Ran mulai panik, karena badan Jae Bum yang tidak bergerak, “Jangan seperti ini. Apa yang kau lakukan? Ayo keluar! Honey. Honey. Apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku lakukan? Help! Apakah ada orang di sana? Apa yang harus aku lakukan? Cheon Jae Beom, apa yang harus aku lakukan?” So Ran panik setengah mati.

So Ran membantu Jae Bum untuk keluar dari kolam renang, tapi So Ran malah ikutan ketarik ke dalam kolam renang.

Tapi engga lama kemudian, badan Jae Bum bergerak dan kembali normal.. Jae Bum berkata, “Dear, aku salah.”
” Bagaimana kau tahu bahwa aku ada di sini?” tanya So Ran.
“Ah Jeong mengatakan kepada aku.”
“Ah Jeong, lagi? Ah Jeong, Ah Jeong, Jeong Ah!  Apakah kau akan ke rumahnya lagi untuk mencari dia?”

“Apa yang bisa aku lakukan? Kau tidak ada. . . Bila Kau tidak ada di sini, di mataku, aku tidak bisa melihat hal lain. Aku khawatir tentangmu. Aku merasa cemas. Aku benar-benar berdiri di Jembatan Sungai Han, berpikir tentang bunuh diri. Jadi wajahku akan muncul di televisi. Dengan cara itu, tidak peduli di mana Kau berada, Kau dapat melihat aku. Aku bahkan punya pikiran semacam ini.” Jae Bum menjelaskan panjang lebar.
“Benarkah? Benar-benar. . . Sungguh, Kau berpikir tentang bunuh diri?” tanya So Ran.
“Tanpa Kau, bagaimana aku bisa hidup?Aku tidak bisa hidup untuk sehari saja. Aku bahkan tidak bisa bernapas selama satu jam. ” jawab Jae Bum.
Dan mereka berpelukan sambil menangis.

Paginya, Jae Bum keluar dari kamar dan So Ran menyiapkan sarapan. Jae Bum tanya apa setelan-nya sudah kering, karena dia hanya membawa baju itu.

So Ran tersenyum dan mengambilkan setelan baru, ia membelinya. Jae Bum berkata So Ran juga harus beli untuk dirinya sendiri. So Ran membenarkan, ia memang sudah beli baju.
So Ran minta Jae Bum melepas jubahnya. Jae Bum heran, lagi? hehehe…
So Ran : Apa maksudmu lagi? kita harus pergi.

Ki Joon juga mengantar Ah jung pulang dengan limonya ke bandara. Yoon Ju melihat kemesraan keduanya dan tampak terluka.
Yoon Ju masuk ke kamarnya dan teringat lagi saat Ki Joon akan mencium Ah jung semalam.

“Istirahatlah dengan baik, dan aku akan menemuimu besok.” jawab Ki Joon.
“Besok? Besok aku akan sibuk. . . “
“Aku juga. Jam berapa kau bebas?” tanya Ki Joon.
 
Ah jung berpikir, “Aku benar-benar sibuk, sulit untuk mengatakannya. . . pukul 8?” tanya Ah Jung.

“Pukul 7.” jawab Ki Joon.
“Bagaimana kalau 7.20”
” Oke, baiklah…”

Keduanya tersenyum.

Ah Jung masuk ke rumah dan berseru, aku pulang! Ayahnya tanya apa pekerjaan-nya beres. Ah Jung berkata sepertinya berjalan baik, tapi tetap harus menunggu hasilnya.


Prof Gong percaya kalau Ah Jung punya bakat. Ah Jung berkata ia lapar, lalu heran melihat makanan satu meja penuh. Siapa yang membuat ini? Ayah?
Ah Jung mencicipi Jap Chee dan berkata enak. Ah Jung ingin tahu siapa yang masak, tapi ayahnya hanya berkata ada orang yang memberikan semua makanan ini.

Ah jung berkata masakan-nya enak, meskipun Ah Jung tidak tahu siapa yang memasaknya. Ah Jung masuk ke kamarnya dan main dengan boneka monyet-nya, aigoo..apa kau baik-baik saja?

Ah Jung masuk ke kamarnya, handphonenya berdering.
“Hello?” ucap Ah Jung.
“Ini Yoon Joo.”
“Yoon Joo.” Ah Jung sedikit terkejut.
“Ya. Bisakah kita bertemu sekarang?”
“Sekarang?”
“Ya, aku berada di dekat rumahmu sekarang.”

Ah Jung menemui Yoon Ju di bar dan Yoon Ju menawarkan alkohol.
Yoon Ju berkata kalau dia juga ke Jeju dan mengaku telah melihat Ki Joon dan Ah Jung.


Yoon Ju : Ya, aku melihat kalian berdua, tapi untuk satu alasan aku tidak bisa mendekati kalian.
Yoon Ju ingin pendapat Ah Jung, bagaimana menurut Ah Jung, dia dan Ki Joon membatalkan pertunangan tapi Ah Jung menikah dengan Ki Joon setelah satu kebohongan.

Yoon Ju berkata meskipun ia tunangan dengan Ki Joon, tapi tidak berjalan dengan baik karena satu alasan yang membuatku tidak berdaya.

Ah jung bingung, apa…

Yoon Ju langsung mengatakan kalau ini karena Sang Hee. Waktu itu Sang hee juga menyukaiku dan Ki Joon minta pertunangan dibatalkan karena Sang Hee. Hanya untuk sementara waktu.
Ah Jung : Aku pikir aku tidak harus mendengarkan ini.

Yoon Ju : Oppa adalah cinta pertamaku. Orang yang kupikir akan menjadi milikku sampai aku mati, perasaan kehilangan orang itu karena orang lain..
Ah jung ..apa kau mengerti perasaan seperti itu?


Ah Jung jelas mengerti, persis apa yang pernah terjadi pada dirinya dulu.
Ah Jung berkata ia mengerti sedikit dan ia harus pergi lebih dulu.

Myung Jin, Ki Joon dan para direksi mengadakan pertemuan dengan Tuan Chen.
Myung Jin berkata ia percaya semua persetujuan sudah diselesaikan dan ia janji atas nama perusahaan mereka untuk membangun hotel kelas dunia di Cina.

Tiba-tiba Ki Joon ingin mengatakan sesuatu pada Tuan Chen. ia berdiri dan membungkuk, pertama-tama, saya benar2 minta maaf.
Ki Joon : Saya tidak dengan sengaja ingin menipu anda. Saya…tidak menikah.

Tuan Chen bingung, apa maksudmu?

Ki Joon mengaku kalau ia berbohong sudah menikah demi mendapatkan kesan baik dari Tuan Chen, saya minta maaf karena untuk mempertahankan bisnis yang sehat, saya harus mengatakan yang sebenarnya pada anda.
Ki Joon : Saya ingin semuanya jujur dan transparan, saya minta maaf.

Tuan Chen marah : Kau bohong padaku?

Ki Joon : Saya harus berbohong padamu dan ini adalah hal yang tidak dapat dimaafkan, ini adalah kesalahan saya. Tapi rencana bisnis perusahaan kami bukanlah kebohongan. Kumohon percayalah pada saya.

Tuan Chen tampak kecewa, kenapa kau baru mengatakan ini sekarang?
Ki Joon : Saya sudah berbohong, dan ini adalah hukumanku.

Tuan Chen berdiri dan bergegas pergi bersama rombongannya. Wajah bibi Myung Jin terlihat sangat marah.

Bibi Myung Jin murka! Ia teriak2 pada Ki Joon, apa kau gila? Apa kau sudah kehilangan akal? Sebelum kontrak ditandatangani, kau melakukan ini?!
Ki Joon minta maaf.

Bibi Myung Jin : Kenapa? kenapa kau bohong padaku dan memilih untuk jujur saat ini? Jika kau bohong, kau seharusnya bohong sampai akhir. Kenapa kau harus mengaku sekarang dan minta maaf?


Ki Joon : Aku minta maaf, aku akan bertanggung jawab penuh.

Myung Jin : Tanggung jawab? tanggung jawab? ha! jika kau tidak bisa membuat Presdir Chen tanda tangan kontrak pada pertemuan Dewan Direksi berikutnya, aku akan mengatakan pada mereka kalau aku tidak akan memberikan hotel ini padamu!

Ah Jung di kantornya dan mendapat banyak pujian dari boss. Kepala Bagian memuji Ah Jung. Ah Jung berkata ia hanya mengatakan kejujuran pada para juri.
Lalu seorang rekan Ah jung berkata ada proyek lagi, yaitu mempromosikan musik tradisional Korea dan ia perlu bantuan. Bossnya langsung menunjuk Ah jung. Petugas Gong adalah ahlinya!

Boss : Petugas Gong, coba selamatkan program ini, ok?

Ah Jung akhirnya selesai kerja dan Ki Joon muncul sambil membunyikan klakson sambil tersenyum.

Ki Joon : Kenapa kau kerja sampai larut?

Ah Jung : Karena aku PNS, apa aku harus pulang kerja tepat waktu? Untuk orang yang menjalankan usaha, kenapa kau pulang awal?
Ki Joon : Awal? Aku sangat merindukanmu sampai aku pikir aku akan mati.

Ah Jung menunjukkan tugas barunya. Ki Joon tahu Ah Jung mendapatkan tugas ini karena tidak ada rekannya yang mau melakukannya.
Ah Jung : Kepala Bagian sudah memberikan penghargaan atas pekerjaanku di Jeju.

Ki Joon : Kau sudah melakukan semua pekerjaan dept kebudayaan.
Ah Jung heran, kita mau kemana?

“Kali ini kita akan pergi menemui Sang Hee.”
“Sang Hee.. Memang ada apa?” tanya Ah Jung.
“Kita hanya berkunjung saja.” jawab Ki Joon.

Suk Bong, Ae Kyung, Sang Hee dan Jadu ada di cafe. Ki Joon dan Ah Jung tiba bersama.
Sang Hee kaget. Ki Joon memberi salam pada Suk Bong.

Suk Bong langsung berdiri, ah lihat siapa yang datang!

Suk Bong mengenalkan Ki Joon, ini Kakak Sang Hee, Presiden Hyun dan ini adalah pemilik cafe, Shin Ae Kyung.
Ae Kyung memberi salam dan terpesona dengan Ki Joon, dia tampan sekali..
Suk Bong : Kau tidak perlu mengatakan itu.

Sang hee heran, kenapa kalian datang bersama? Sang Hee minta mereka duduk. Ki Joon heran, kau kenapa? Apa kau belum pernah dengar seorang suami harus mengikuti istrinya?

Ah Jung malu, mengapa kau mengatakan itu?
Ki Joon : Apa yang kulakukan?

Ki Joon ke Suk Bong : Hyungnim, apa kau tidak punya makanan enak? Suk Bong menyajikan wafelnya, ini aku baru saja membuatnya.
Suk Bong minta Ki Joon memberi komentar setelah makan, boss kami tidak mau memakannya.

Ah Jung mengambil sepotong dan menggigitnya, enak. Lalu menyuapi Ki Joon. Ki Joon menggigit wafel Ah jung dan memuji rasanya, Hyungnim, keahlian memasakmu benar2 luar biasa!

Suk Bong ke Ae Kyung, lihat? orang2 menyukai masakanku.
Sang Hee tampak tidak percaya dengan pemandangan di depan-nya.

Ki Joon menyuapi Ah Jung, keduanya tampak mesra. Ja du kelihatan iri. Suk Bong dan Ae Kyung terus saja bicara dan tidak menyadari kehadiran Yoon Ju.

Yoon Ju kaget melihat apa yang terjadi di dalam dan langsung pergi.

Sang Hee melihat Yoon Ju, ia langsung mengejarnya.
Yoon Ju berdiri diluar dan Sang Hee mendekatinya, kau pasti sangat terkejut.

Yoon Ju berkata tidak dan pergi.
Sang hee menahan tangan Yoon Ju dan mengajak minum, Yoon Ju menolak.

Sang Hee : Di awal pacaran, sepasang kekasih akan bergandengan tangan. Saat salah satu melepaskan tangan pasangan-nya, sepertinya hubungan itu berakhir.
Yoon Ju : Maksudmu aku satu2nya yang berpegangan tangan?

Yoon Ju berkata ini membuatnya sakit hati. Sang Hee berkata ia benci mengatakan ini, tapi sepertinya…kau harus melepaskan kakak-ku.
Yoon Ju pergi.

Sang Hee duduk di studionya dan minum soju, ia mabuk. Sang Hee menendang kuda2 lukisan Ah jung dan bicara sendiri, lihatlah aku sekali saja..

Suk Bong masuk dan kaget, ini jam berapa? kenapa kau minum banyak sekali?

Suk Bong membantu Sang Hee berdiri. Sang Hee menangis, apa yang harus kulakukan?
Suk Bong hanya menghela nafas, orang yang kau maksud adalah Ah Jung, ya kan?

Sang Hee minta Suk Bong memukulnya, sekali saja.
Suk Bong : Dasar gila…mengapa kau ingin aku memukulmu?

Sang Hee frustasi, kedua kalinya, ia jatuh cinta pada seseorang yang juga dicintai oleh Ki Joon.

So Ran bertemu dengan tiga temannya dan berkata kalau sekarang hubungan-nya dengan Jae Bum seperti bulan madu. Lalu So Ran berkata kalau Ah Jung pura-pura menikah dengan Ki Joon karena marah pada So Ran yang merebut Jae Bum, ini benar.

So Ran juga berkata kalau Ah jung sudah punya orang yang ia suka, dan orang itu Ki joon.

Tapi, kata So Ran, Ki Joon punya wanita lain. So Ran berkata ia tidak akan belajar ke LN.

Ah Jung mulai sibuk dengan proyek barunya, memperkenalkan musik tradisional Korea. Ia memimpin rapat, mengatur spanduk dan poster2, mengecek auditorium, lighting, sampai mengurus promosi dan penjualan tiket di website. Ah Jung sibuk sekali.

Yoon Joo menjawab,”Aku merindukanmu. Kau bilang aku harus menata kembali perasaanku, tapi aku tidak bisa. Aku tahu kau tidak menyukainya, tapi aku bertemu Gong Ah Jeong. Aku bertemu dengannya dan mengatakan apa yang aku benar-benar merasakan.  Aku bisa berbicara dengannya dengan tulus.”

Ki Joon : Yoon Ju, sebelumnya aku tidak pernah percaya hal-hal seperti takdir. Tapi, aku berubah pikiran. Kadangkala kita jatuh cinta dengan seseorang yang seharusnya tidak kita cintai.
Atau putus dengan seseorang yang tidak seharusnya. Saat itu, putus denganmu adalah takdirku. Sama sepertimu, aku juga merasakan masa susah tapi aku menerimanya dan sekarang giliranmu.


Yoon Ju : Oppa!
Ki Joon : Aku mencintai Gong Ah Jung. Seperti katamu, aku tidak ingin jadi pengecut lagi. Apapun yang kau katakan, telingaku tidak bisa mendengarnya. Di mataku…aku tidak bisa melihatmu.
Ki Joon jalan pergi.

Ki Joon telp Ah Jung dan mengajak bertemu. Ki Joon dan Ah Jung jalan sambil bergandengan tangan di dekat bangku mereka dan Ki Joon tanya apa yang dibicarakan Ah jung saat bertemu Yoon Ju.

Ah Jung tidak mau mengatakan karena tidak akan ada yang berubah, hanya dia semakin mengerti tentang Yoon Ju sedikit. Seperti saat So Ran menyakitiku dulu dan aku menyakiti Yoon Ju saat ini.
Ah Jung merasa bersalah awalnya lalu ia bisa mengerti dan hatinya sakit.

Ki Joon : Apa kau sudah baik-baik saja sekarang?
Ah Jung mengangguk.

Ki Joon ingin, mulai sekarang apapun yang terjadi, Ah jung harus mengatakan segalanya padanya. Kau sarapan atau kelaparan, apa makanan kecilmu, apa kau senang atau sedih, atau kau mengubah gaya rambutmu, berapa kali kau mencuci tanganmu dalam sehari, aku ingin tahu tentang segalanya.

Ki Joon : Jadi katakan padaku segalanya yang terjadi padamu.
Ki Joon meraih tangan Ah jung dan menggenggamnya, aku tidak akan membiarkanmu merasa sakit lagi sendirian, tidak akan pernah.

Ah Jung heran dan merasa Ki joon semakin berbeda. Ki Joon memeluk Ah Jung dengan erat.

Ah Jung tersenyum : Apa kau mencemaskanku? Itukah sebabnya kau datang? Atau apa kau datang hanya untuk memelukku?

Ki Joon tersenyum dan melepaskan diri. Ah Jung tersenyum pada Ki Joon dan balas memeluknya dengan hangat.

Hoon masuk ke kantor Ki Joon dan heran melihat bossnya bercukur lagi, padahal tadi pagi sudah cukur.
Ki joon : Apa sudah bersih?

Hoon : Apa kau akan pergi kencan buta? Jika terlalu bersih, wanita tidak akan menyukainya.
Ki Joon tanya tentang mobilnya dan Park hoon berkata sudah siap, sudah dibersihkan dan dilap. Hoon tetap heran, Presiden mau kemana?
Rahasia, kata Ki Joon.

Ki Joon menelepon Ah Jung dan tanya apa Ah Jung masih kerja. Ah Jung ada di rumah dan berkata ia masih kerja, banyak pekerjaan yang tertunda karena sering jalan dengan Ki Joon.
Ki Joon minta Ah Jung segera pulang kalau capai.

Bel berbunyi dan Ah jung membukakan pintu. Ia kaget karena Hyun Ki Joon sudah berdiri di depan pintu rumahnya. Ah Jung berusaha menghalangi Ki Joon masuk dan memintanya pergi.
Ki Joon justru teriak, apa Ayahmu ada?
Ah Jung panik, apa yang kau lakukan?

Prof Gong muncul dan heran, ada apa? Ah Jung tidak bisa apa-apa dan Ki Joon membungkuk, apa kabar?

Prof Gong dan Ki Joon duduk berhadapan. Ah Jung gelisah dan menyiapkan soju serta snack.
Ayah menuangkan soju, silakan minum.
Ki Joon menerima dengan hormat, Ya Paman.

Ayah langsung menuduh Ki Joon, kau si bunga ceri itu kan?
Ki Joon heran, apa?
Ayah Ah Jung : Apa kau tahu seperti apa saat Ah jung menangis waktu dia lihat bunga ceri berguguran?
Ah Jung kaget, Ayah!

Lalu mereka tanding minum. Ada apa dengan orang Korea ini haha..ketemu calon menantu pasti kuat2an minum.
Ayah Ah Jung terus memaksa Ki Joon minum, sambil ngomel, dasar pencuri…maksudnya, Ki Joon sudah mengambil Ah Jung-nya. Sampai Ki Joon tersedak.

Ayah : Apa dia bercahaya?
Ki Joon : Apa?
Ayah : Aku tanya apa Ah jung-ku bercahaya?
Ki Joon : Dia seperti Polaris, reinkarnasi bintang jatuh..hahaha..

Semakin lama, soju yang dituang semakin banyak dan puncaknya mereka pakai baskom!

Ayah Ah Jung menghabiskan sojunya, Ah jung tampak ngeri. Setelah habis, Ayah Ah Jung langsung pingsan.

Ki Joon juga menghabiskan bagiannya dan setelah itu seperti akan muntah, lalu ia juga pingsan. Ah Jung langsung merangkul Ki Joon dan tampak tidak percaya dengan apa yang mereka lakukan.

Ah Jung membaringkan Ki Joon di tempat tidurnya. Ki Joon gelisah dan berguman, ayah…aku tidak mabuk! Aku belum mabuk!

Ah Jung melepaskan dasi Ki Joon dan Ki Joon menarik tangan Ah Jung. Ah Jung membungkuk dan mencium pipi Ki Joon.
Ki Joon terus memegang tangan Ah Jung. Ah Jung mengambil bonekanya dan meletakkan-nya di pelukan Ki Joon. Ah jung disini, ini Ah Jung.
Ki Joon memeluk boneka itu sambil berkata, Ah jung!

Ah Jung geli dan memandangi Ki Joon, ia membelai bulu mata Ki Joon.

Paginya, Ki Joon masih tidur sambil memeluk boneka.

Prof Gong dan Ah Jung berdiri memandangi Ki Joon. Ayah tanya, apa yang kau suka darinya?
Ah Jung : Dia tampan! alisnya tidak setebal ayah..
Ayah : Tapi dia punya rambut lebih banyak dariku..tapi tetap tidak bisa.

Ah Jung berkata Ki Joon tinggi. Ayahnya mencibir, apa gunanya tubuh tinggi? Hanya digunakan untuk pegangan di bis.
Ah Jung : Dia tidak naik bis.

Ayah Ah Jung langsung membangunkan Ki Joon. Ah Jung mendorong Ayahnya keluar dari kamar.

Ki Joon bangun juga dan sarapan bersama Ah Jung juga Prof Gong. Ah Jung memuji ayahnya, Ayah yang terbaik, terima kasih untuk makanan-nya.
Ayah berkata ke Ki Joon, aku menang.

Prof Gong berkata saat minum semalam, Ki Joon pingsan lebih dulu, jadinya dia menang. Ki Joon tidak terima, aku melihat yang pingsan lebih dulu adalah ayah, baru aku.
Prof Gong tetap berkata kalau dia menang karena sadar lebih dulu. Keduanya tidak ada yang mau mengalah.

Ah Jung minta keduanya makan saja. Kalian semua menang.
Prof Gong berkata dia adalah pengacara, dan tidak suka ambiguitas/keadaan yang tidak pasti.

Ki Joon berkata kalau ahli hukum tidak boleh seperti ini. Kau harus mengatakan dengan jelas.
Ah Jung kesal dan teriak : Ah tolong hentikan!

Ki Joon masuk kantor dan Hoon langsung komen, bau alkohol…kau minum berapa banyak?
Ki Joon tidak menjawab, ia justru tanya apa kau sudah memeriksa yang kuperintahkan?

Hoon menjelaskan kalau penjualan tiket sangat rendah, baru 5%-nya dan meskipun itu tiket gratis, orang masih belum tentu datang.
Ki Joon mendelik ke arah Hoon. Hoon buru2 berkata kalau acaranya sebenarnya bagus, hanya terlalu tradisional.

Ki Joon : Tradisional? apa untungnya melakukan sesuatu yang sudah diketahui semua orang? Kau harus punya keberanian untuk melakukan apa yang tidak berani dilakukan orang lain.
Hoon jadi bingung, kenapa..kenapa kau marah padaku Presiden?
Ki Joon : Karena nada suaramu..tidak enak didengar.

Telp Ki Joon berdering, dari Manager Park. Ia mengatakan kalau pihak Presdir Chen mulai aneh. Mata-mataku di Great Hotel sudah lapor kalau mereka mulai kontak dengan Presdir Chen.
Park : Sepertinya mereka sangat aktif untuk kerjasama.
Ki Joon mengerti dan menutup telp. Ia bicara sendiri, meskipun aku sudah menduganya tapi aku tidak mengira akan secepat ini.

Ah Jung dan rekan-rekannya mengecek penjualan tiket dan mereka senang karena penjualan tiket mulai naik.
Ah Jung : Tapi penjualan-nya masih 5%!
Rekan Ah Jung berkata kalau petugas Park yang bertanggung jawab atas penjualan tiket, tapi Ah Jung sudah kerja keras.
Ayo semangat! semangat! mereka saling memberi tos.

Bibi Myung Jin bertemu dengan orang tua Yoon Ju. Bibi memuji anggota konggres Park dan berkata ia iri pada Ny. Seo.
Ibu Yoon ju berkata asal suami dan putrinya bahagia, ia juga sangat bahagia.

Bibi Myung Jin berkata Yoon Ju akan lebih bahagia di masa depan. Tuan Park mendengar kerjasama Chen dan Ki Joon, Ki Joon pasti sibuk sekali, alangkah bagus kalau dia juga disini.
Myung Jin : Situasi ini memerlukan bantuan Anggota Dewan Park.
Park : Ah aku mengerti.

Bibi Myung Jin menemui Ki Joon dan berkata ia mendengar Tuan Chen bertemu pihak Great Hotel.
Ki Joon berkata ia juga menerima laporan mengenai itu.

Myung Jin : Lalu apa yang akan kau lakukan? apa kau hanya akan melihatnya dari pinggir saja? Duduk dan melihat saja?
Meskipun kau bilang kau akan bertanggung jawab, bukankah kau seharusnya punya rencana?

Ki Joon ingin mengubah perencanaan-nya dan mencari investasi dari perusahaan lain.
Bibi Myung Jin : Kau juga tahu, kalau untuk memasuki pasar Cina, satu-satunya cara adalah kerjasama dengan Presdir Chen. Tidak akan bisa diselesaikan hanya dengan mencari investor lain.

Ki Joon : Aku tahu itu.
Myung Jin : Jadi, hari ini aku, Ny. Seo dan Anggota Dewan Park makan siang bersama dan Anggota dewan Park tinggal di Cina selama ini, kau tahu ini kan?
Saat Anggota dewan Park tinggal di Cina, ia sudah membantu Presdir Chen melakukan ekspansi di Korea.

Ki Joon : Jadi…
Myung Jin : Kau dan Yoon Ju..
Ki Joon memotongnya, bibi, kau berharap kalau aku akan bersama dengan Yoon Ju, siapa yang memintanya ikut serta? Apa kau ingin aku mulai lagi bersamanya?

Myung Jin berkata, ia tidak peduli Ki Joon akan kencan, menikah atau putus dengan Yoon Ju. Tidak ada hubungan-nya denganku. Aku ini pengusaha, paling tidak sekarang, disaat seperti ini, apapun yang terjadi, kita harus bisa menahan anggota dewan Park.

Myung Jin : Anggota dewan Park adalah cara terakhir untuk membuat Presdir Chen mengubah pendirian-nya.

Ibu Yoon Ju pulang dan mencari putrinya, ia heran melihat Yoon Ju terbaring di sofa, Yoon Ju, kenapa tidur disini?
Ny. Seo membangunkan Yoon Ju dan kaget karena Yoon Ju tidak bergerak. Omo! Yoon Ju!

Ny. Seo membawa Yoon Ju ke RS dan Tuan Park datang, ternyata Yoon Ju stress dan kelelahan. Dokter minta Yoon Ju minum obat dan istirahat cukup.

Manager Park menemui Ki Joon dan berkata kalau orang mendengar alasan Tuan Chen kerjasama dengan Great Hotel.
Ki Joon minta Park berhenti, bagaimanapun aku akan menyelesaikan ini.

Park ingin tahu bagaimana caranya.
Ki Joon : Masih ada waktu. Kalian berdua bisa pergi.

Ah Jung mengirim sms ke Ki Joon, ia mengingatkan Ki Joon untuk makan.

Tidak lama, Bibi Myung Jin telp dan berkata kalau Yoon Ju masuk RS, Ki Joon harus menjenguk Yoon Ju sekarang apapun yang terjadi.

Ki Joon pergi ke RS dan menjenguk Yoon Ju. Ia menghela nafas dan menyelimuti Yoon Ju, jangan sakit.

Ki joon jalan pergi dan Yoon Ju tidur sambil menangis.

Ki Joon pergi menemui Ah Jung.

Ah Jung siap melakukan promosi dan ia mengenakan hanbok pink. Benar-benar cantik. Ah Jung melongok keluar dan melihat beberapa orang diluar.
Ah Jung masuk ke dalam dan tanya apa akan ada banyak penonton, karena tiketnya terjual habis.

Salah satu panitia berkata mereka harus segera keluar ke panggung. Ah Jung mengerti dan siap2.

Pemusik itu keluar dan menyapa penonton, hanya ada belasan orang dan Hyun Ki Joon duduk di deretan bagian tengah.

Pria itu berterima kasih atas kehadiran semuanya dan mengenalkan Ah Jung. Saya perkenalkan pendukung utama untuk pertunjukan musik tradisional Korea, petugas dari Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, Gong Ah Jung.

Ah Jung keluar dan pidato, halo semua, saya Gong Ah Jung. Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata bekerja sejak setahun lalu untuk mempromosikan musik tradisional kita. Ini adalah pertunjukan pertama yang kita lakukan. (ah..harusnya lihat angklung atau sasando kita, pasti melongo mereka hahaha)

Ah Jung menyelesaikan pidatonya dan Hyun Ki Joon tepuk tangan paling keras. Ah Jung curiga melihatnya.

Setelah pertunjukan, Ah Jung menemui Ki Joon. Ia duduk di luar sambil membawa bunga. Ki Joon berdiri dan memuji Ah Jung, hebat! kau melakukan dengan baik.
Ah jung : Apa yang kau lakukan?
Ki Joon heran, ada apa?

Ah Jung tanya berapa tiket yang sudah dibeli Ki Joon. Sedikit kata Ki Joon.
Ah jung : Berapa ? 50?
Ki Joon : Tidak.

Ah jung semakin menaikkan jumlahnya, 100? 300? 500? dan Ki Joon semakin terdiam. Ah Jung tidak percaya, bagaimana kau bisa melakukan ini?
Ah Jung kesal, apa kau ingin membuatku tampak bodoh?

Ah Jung jalan pergi tapi Ki Joon menahan-nya, tunggu, karena rencana ini sudah disiapkan dengan baik aku pikir banyak yang akan menyaksikan-nya. Jadi aku membeli tiket dan membagikannya pada banyak orang.

Ki Joon juga tidak percaya kenapa tidak ada yang datang. Benar-benar tidak setia.

Ah Jung tidak percaya ini terjadi, aku masih berpikir aku melakukannya dengan kemampuanku sendiri dan aku sangat senang.
Sebelum aku naik panggung, hatiku berdebar keras, bagaimana kau bisa membuatku terlihat bodoh?

Ki Joon tampak bersalah dan berkata kalau ia pikir jika tiketnya terjual habis maka Ah jung akan senang, jadi dia membeli semuanya.
Ah jung menggelengkan kepala, aku tidak percaya ini..Ah jung jalan masuk tanpa mengambil bunga dari Ki Joon.

Ah Jung jalan pulang dan duduk di bangku spesialnya. Tiba-tiba ada lampu dipohon-pohon sekitar Ah jung.
Ah jung senang sekali dan kagum. Lalu lampu itu padam. Ah Jung bingung dan saat menoleh ke belakang, ternyata Ki joon masih sibuk membetulkan sambungan kabelnya. Ah Jung kaget.

Ki Joon juga kaget dan tersenyum bloon, kau terkejut, ya kan? Aku lega. Aku cemas kau tidak akan terkejut.

Ki Joon minta maaf, tentang tiket itu..aku tidak tahu bagaimana cara melakukannya dan karena kau sudah kerja keras. Aku tidak ingin kau kecewa. Aku minta maaf.
Ah Jung diam saja dan Ki Joon duduk di sampingnya. Aku pikir aku akan belajar satu demi satu, bagaimana menyenangkanmu.

Ah Jung tersenyum dan Ki joon tanya, cantik kan lampunya?

Ah Jung menyandarkan kepala ke bahu Ki Joon.
Ki Joon tersenyum sambil memati-hidupkan lampu hahaha

Sementara itu Tuan Chen bertemu dengan Anggota Dewan Park dan keduanya tampak berbincang akrab.

Paginya, Bibi Myung Jin marah pada Ki joon, kenapa Ki joon tidak menjenguk Yoon ju.
Ki Joon tidak berkata kalau dia pergi malam itu dan hanya berkata tidak ingin membahas masalah itu lagi.

Myung Jin marah, kau ini kenapa? kenapa kau melepaskan jalan yang mudah dan jelas? Kenapa kau selalu memilih jalan yang susah?
Myung Jin juga sudah memeriksa Gong Ah Jung.

Ki Joon minta bibinya berhenti, ini kehidupan pribadiku! aku tidak ingin mencampur ini dengan persetujuan bisnis.

Myung Jin : Kau sudah mendapatkan posisi Presiden World Hotel dengan kemampuanmu sendiri. Jadi, kau pasti tahu ini lebih baik dari orang lain. Bisnis tidak sebersih dan sesimpel yang kau pikirkan. Paling tidak kau harus mendengarkanku untuk masalah ini.

Ki Joon : Bibi.
Myung Jin teriak : Dengarkan aku! jika kau terus saja memperlakukan Yoon Ju seperti orang asing..
Nanti malam akan ada makan malam dengan keluarga Anggota dewan Park. Bagaimanapun, kau harus menghadirinya. Ini kesempatan terakhirmu.

Menteri telp Ah jung dan ingin bertemu. Menteri memuji Ah Jung soal pekerjaan-nya di Jeju. Karena pasti sulit meyakinkan mereka, terutama juri dari Jepang.
Ah Jung berkata ia hanya melakukan tugasnya.

Menteri : Tapi, sebelumnya kau pernah berkata kalau kau dan Presiden World Hotel Hyun Ki Joon menikah?
Ah jung mengangguk.

Menteri tanya : Lalu, apa kau tahu Anggota Dewan Park Seung Gun?

Ah Jung berkata ia belum pernah bertemu Anggota Dewan Park sebelumnya.

Menteri berkata kalau putri Anggota Dewan Park dan Presiden Hyun Ki Joon akan menikah. Lalu kenapa kau mengatakan kebohongan seperti itu? aku tidak tahu alasan kau berbohong, tapi kau adalah petugas di Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.
Jadi, kalau kau punya skandal dengan Presiden yang ada hubungan bisnis dengan kita, bagaimana pendapat orang lain padamu?

Ah jung menunduk. Menteri berkata karena Ah jung sudah berprestasi, maka kali ini Menteri akan melepaskan Ah jung. Tapi lain kali tidak boleh ada masalah yang tidak menyenangkan lagi.
Ah jung : Saya minta maaf.

Ibu Yoon Ju melihat baju Yoon Ju dan menyarankan untuk mengenakan baju yang lebih bagus.
Yoon Ju heran, apa ini tidak bagus?

Ny Seo : Bukan, putriku akan terlihat bagus untuk apapun yang kau kenakan.
Yoon Ju : Pasti tidak apa-apa mengenakan ini untuk bertemu Ayah tiri.
Ny Seo membenarkan, tapi CEO Hyun dan Ki Joon juga akan datang.

Anggota dewan Park, Ny. Seo dan Yoon Ju bertemu bibi Myung Jin untuk makan malam, tapi Ki Joon tidak juga datang.
Myung Jin minta maaf, biasanya Ki Joon tidak pernah terlambat. Ia minta waktu untuk telp Ki Joon.

Tuan Park dan keluarganya terlihat tidak terlalu senang.

Ki Joon menerima sms dari Ah Jung, kalau hari ini dia tertekan dan perlu sedikit hiburan.

Bibi Myung Jin telp Ki Joon, kau dimana sekarang? Bagaimana kau bisa tidak memenuhi perjanjian?
Ki Joon berkata kalau dia tidak menjanjikan apapun.

“Kau bilang kau akan memisahkan bisnis dan masalah pribadi, Maka Kau lebih baik datang segera! Ini adalah bisnis. Ini adalah sesuatu yang berhubungan dengan masa depan perusahaan kita. Ki Joon. Aku memohon padamu. Bahkan jika aku membiarkan orang lain yang mengaturnya, aku tidak bisa membiarkan Great Hotel menang, mengambil kesempatan untuk memasuki pasar yang Cina, kita harus mengambil kesempatan itu! Kau memahami apa yang bibi pikirkan, kan?

Ki Joon minta maaf : Maafkan aku, CEO

Ki Joon sepertinya bersedia mengalah dan datang.

Tapi saat di mobil, Ah jung telp. Kau dimana?

Ki Joon berkata masih di kantor. Ah Jung mengeluh, kau sepertinya sedikit sibuk, bahkan tidak membalas smsku.
Ki Joon minta maaf. Ah jung merasa Ki Joon pasti lebih tertekan dari dirinya.

Ah Jung tanya jam berapa Ki Joon selesai, ia akan datang menemui Ki Joon.
Ki Joon berkata akan datang setelah selesai, Ah jung tidak perlu pergi menemuinya.

Ah Jung : Aku benci salah paham dan kecurigaan. Awalnya aku ingin menyimpan semua kesulitan sendiri, apa kau tahu anggota dewan Park?

Ki Joon tertegun. Ah Jung berkata seharusnya ia tidak mengatakan-nya. Aku merasa sedih hari ini. Jangan pedulikan kata-kataku. Pacaran dengan pria paling sibuk di Korea, Hyun Ki Joon, meskipun aku ingin bertemu denganmu. Aku seharusnya menahannya, ya kan?
Ki joon : Ah Jung!
Ah jung : Apa?
Ki Joon : Tidak. Aku akan telp setelah pekerjaanku selesai.

Ah Jung sms lagi dan minta maaf. Ki Joon menghentikan mobil dan jalan keluar, ia merenung.
Memikirkan kata-kata bibinya dan telp Ah jung. Juga kata-kata Yoon Ju kalau dia tidak bisa melupakan Ki Joon. Ki Joon lalu pergi lagi.

Ah Jung duduk sendiri dan berkata akan sangat baik kalau Ki joon ada disampingnya saat ini.
Ah jung kirim sms tapi tidak dibalas. Ah jung mengeluh, pacar seperti apa ini.

Lalu Ki joon kirim sms :

~Aku tidak tahu mengapa, tapi aku merindukanmu hari ini.~
~Mengapa kau tampak begitu gelisah?~

Ki Joon telp dan minta maaf karena terlambat.

Ah Jung : Tidak apa-apa, kau pasti sangat sibuk.
Ki Joon : Aku sibuk tapi kenapa kau terlihat seperti itu?

Ki Joon ternyata sudah di dekat Ah jung.

Ah jung langsung lari dan memeluk Ki Joon, ia menangis.

Ah Jung : Apa kau tahu betapa beratnya bagiku?
Ki Joon : Apa kau tahu betapa aku sangat ingin bertemu denganmu.

Bersambung ke episode 13………

Sinopsis lie to me episode 11

Sinopsis Lie To Me episode 11

Ah Jung berkata mereka menikah, sedangkan Ki Joon berkata tidak. Menteri Lee dan Tuan Chen bingung.

Lalu Chen berkata pada Menteri kalau mereka ini sudah menikah dan bahkan sangat serasi. Menteri bingung dan berkata kalau dia tidak mengira kalau keduanya sudah…
Tuan Chen memotong dan berkata kalau dia sudah menikah selama 30 th, dan mengerti situasi seperti ini. Mereka bisa saja akur dalam satu hari dan bertengkar dihari lainnya.
Chen dan Menteri mengerti dan ketawa.

Ki Joon ingin menjelaskan yang sebenarnya, tapi Ah Jung buru2 berkata, saya menyarankan kalau kita pergi makan siang dulu.
Menteri dan Tuan Chen setuju dengan usul Ah Jung. Ah Jung berkata akan makan bersama rekannya saja dan Ki Joon pergi bersama Menteri dan Tuan Chen.

Ki Joon duduk satu meja dengan Menteri dan Tuan Chen, ia berkata terkejut dengan kedatangan Tuan Chen yang mendadak.

Tuan Chen minta maaf karena tidak memberi tahu Ki Joon, tapi memang seperti inilah cara kerjanya, ia harus menyelidiki tentang investasinya. Tidak akan jadi sampai semuanya sempurna, ya kan?

Ah Jung duduk bersama boss dan rekan kerjanya di meja lain, Ah Jung mencuri lihat ke arah Ki Joon. Lalu rekan2nya memberi applaus untuk presentasi Ah jung hari ini.

Boss Ah jung melihat ke arah meja Menteri, siapa orang yang disebelah Menteri?
Rekan Ah Jung lain-nya berkata kalau dia adalah Presdir World Hotel, Hyun Ki Joon. Apa anda tidak mengenalnya?

Boss Ah jung langsung semangat dan siap berdiri untuk memberi salam. Tapi Ah Jung menahan-nya. Kepala Bagian!
Ah Jung : Sepertinya mereka sedang membicarakan masalah penting, ini demi Kementrian Kebudayaan, tunggulah sebentar.

Kebetulan ponselnya berdering, jadi Boss Ah Jung tidak jadi ke meja Menteri. Ada pekerjaan di Pulau Jeju.

Setelah makan siang, Ki Joon dan Ah Jung bertemu secara pribadi. Ah Jung tidak mengerti kenapa Ki Joon berkata mereka tidak menikah, bukankah kau memintaku pura-pura menikah denganmu di depan Presdir Chen?
Ah Jung : Aku takut dia akan membatalkan investasi, itu yang kutakutkan.

Ki Joon : Benarkah? Tapi bagaimana kau bisa bohong di depan Menteri? Kau punya berapa banyak wajah?
Ah Jung : Apa kau lupa dengan kontraknya?

Ki Joon mengeluarkan kontrak yang ditulis diatas kertas dari resto itu dan menyobeknya, jangan pernah bohong tentang ini lagi.
Ah Jung kaget, apa?

Ki Joon : Aku akan memastikan kalau kau tidak akan bohong lagi! Aku tidak peduli siapa yang ada di depanku. Aku akan mengatakan pada mereka kalau kita tidak menikah. Dan kemudian, kita akan memulai dari awal lagi.

Ah Jung : Apa yang akan kita mulai lagi?
Ki Joon : Karena kebohonganmu, semuanya kacau. Tapi aku masih akan memaafkanmu untuk semuanya. Kita akan mulai dari awal lagi.
Ah Jung kesal, siapa yang memaafkan siapa?

Ki Joon sekarang teriak, dengarkan saja perkataanku! Jika kau mau, aku akan menggandeng tanganmu dan pergi nonton film! Aku bahkan akan mencium-mu. Dan jika kau mau, aku bahkan akan…

Ah Jung : Jika aku mau, kau akan melakukan apa? Dengar, Hyun Ki Joon, apa kau pikir itu yang kuinginkan?
Ki Joon : Kau tidak mau? Jika kau tidak suka seperti itu, maka, aku akan membuatmu..
Ah Jung : Apa? Apa yang akan kau lakukan? apa harus selalu seperti itu, karena kau mengatakannya?

Ah Jung kesal, kau selalu seperti ini..Aku tidak akan pernah bohong untukmu lagi dan aku tidak akan terbuai olehmu lagi. Jadi, jangan minta orang datang dan pergi lagi, mengerti?
Ah Jung jalan pergi. Ki Joon hanya bisa menghela nafas.

Rumah Jae Bum berantakan, dan Jae Bum menangis saat membaca blog So Ran. So Ran meninggalkan pesan, aku akan pergi sekarang. Semuanya..selamat tinggal.
Jae bum : So Ran..

Jae Bum minta tolong polisi mencari So Ran, ia memberikan foto So Ran dan ingin agar So Ran ditemukan.
Polisi mengerti dan minta Jae Bum pulang.
Tapi Jae Bum merasa cemas dan takut kalau So Ran akan bunuh diri.

Tiga teman So Ran menyusul ke kantor polisi dan berkata mereka membaca pesan di blog. Salah seorang menghibur Jae Bum, tidak akan apa-apa.
Yang lain berkata ini aneh, seperti memberikan pesan terakhir.
Jae Bum semakin stress, apa yang harus kulakukan?

Ah Jung rapat bersama Boss dan rekan2nya. Boss mengeluh, Kementrian Kebudayaan mereka sedang dalam krisis terburuknya.
Kyu Jong : Kau selalu berkata krisis terburuk.
Boss mengeluh karena Pulau Jeju terancam dieliminasi sebagai 7 Keajaiban dunia (karena menurutku memang kalah dengan Raja Ampat, Bunaken, atau Lombok, ya ngga? Indonesia itu keren, sayang kurang dikelola.)

Semua berkata itu pasti cuma rumor saja. Jika Jeju dieliminasi, setelah pengujian ulang, maka semua kerja keras Kementrian Kebudayaan akan sia-sia.
Boss ingin salah satu dari mereka pergi ke Jeju untuk bertemu anggota penguji dan meyakinkan mereka.

Saat semua sibuk diskusi, Ah Jung dapat sms dari Jae Bum yang mencemaskan So Ran. Ah Jung kirim pesan ke So Ran dan ingin tahu dimana So Ran, juga ingin bertemu.
Boss masih tanya, siapa yang mau pergi ke Jeju? Tidak ada yang mau.

Ah Jung terima telp dari So Ran si rubah, dan tanya kau dimana? So Ran ada di Jeju. Ah Jung kaget, apa? P. Jeju? Aku akan kesana! Aku bilang aku akan ke pulau Jeju. Jadi jangan kemana-mana dan tunggu!

Semua rekannya, juga boss bersorak, Bravo!! Sekarang, tunjukkan pada kami, apa yang bisa kau lakukan. Jenny, cepat pesan tiket.
Ah Jung bengong, apa?

Paginya, Hyun Ki Joon sudah siap di depan rumah Ah Jung 🙂 Ah Jung keluar sambil menarik koper.
Ki Joon : Apa itu? Apa kau mau pergi?

Ah Jung berkata akan pergi untuk kerja. Ki Joon ingin tahu kemana dan mau mengantar Ah Jung.
Ah Jung : Aku akan pergi dengan kapal.
Ki Joon : Kapal? Kau mau kemana?

Ah Jung : Dari Seoul ke Gwangju, lalu naik ferry di Jang Heung ke pulau Jeju.

Ki Joon tetap ingin mengantar Ah Jung, dia ingin mulai lagi dari awal. Ah Jung tidak mau, siapa yang bilang kalau aku setuju? Taksi!
Ah Jung meninggalkan Ki Joon dan masuk ke taksi. Ki Joon teriak, hei!

Ki Joon kembali ke kantor dan rapat dengan Bibi Myung Jin dan direksi mereka.

Ki Joon berkata kalau rencana tentang proyek Shanghai akan segera selesai dan negosiasi dengan Presdir Chen juga berlangsung lancar.

Ki Joon berharap bulan depan mereka bisa tanda tangan kontrak.

Ki Joon : Juga ada kampanye di Pulau Jeju untuk mempromosikan pendidikan bahasa Inggris global.

Bibi Myung Jin memuji kerja Ki Joon dan berkata kalau sebelum MOU ditandatangai, mereka harus tetap merahasiakannya pada publik. Ki Joon mengerti dan minta bibinya tenang saja.

Myung Jin : Baiklah, jangan lupa apa artinya menjadi Presiden yang sudah mengatur seluruh perusahaan. Perusahaan ini ada dalam garis tipis antara surga dan neraka.
Ki Joon : Ya.

Setelah meeting, Ki Joon tanya apa Park Hoon sudah mendapat informasi yang dia minta.

Hoon mengiyakan. Ini tentang Ah Jung dan memang benar ada perjalanan bisnis ke Jeju. Agendanya, untuk membantu pebisnis lokal tujuan-nya untuk memasukkan P. Jeju dalam 7 Keajaiban Dunia.
Hoon berkata tidak akan mudah bertemu mereka.

Ki joon ingin tahu dimana lokasinya, Jeju Global Education City, Jang Heung? dimana Jang Heung?

Ki Joon langsung telp Ah Jung, kau dimana?
Ah Jung ada di bis, mengapa aku harus mengatakan-nya padamu? Apa mungkin kau akan kesini?

Ki Joon : Kau seharusnya sudah melewati Daejeon dan akan sampai ke Gwang Ju, ya kan?

Ah jung : Kau pasti sedang bosan, ya kan? Aku sibuk membaca beberapa informasi. Jika tidak ada yang lain, aku tutup, ok?

Ki Joon : Tunggu…Gong Ah Jung, apa kau tahu kalau pajakku membayar gajimu? Jadi, kerja yang keras. Aku sibuk sekali, aku tutup.

Ah Jung keluar dari terminal dan kaget saat melihat Ki Joon sudah menunggunya. Apa yang kau lakukan disini?
Ki Joon ingin mengantar Ah Jung ke pulau Jeju.

Ki Joon : Apa kau pikir semua urusan Kementrian Kebudayaan dari Rep Korsel harus dikerjakan olehmu? Kau ini PNS Rep Korsel paling egois. Gong Ah Jung..Gong Ah Jung..
Ki Joon terus saja memanggil nama Ah jung, Ah jung ah..apa itu terdengar lebih baik?

Ah Jung tidak mau. Ki Joon terus saja mengikutinya dan memanggil Ah Jung ah..Ah jung ah..

Ah jung : Berisik, jangan panggil aku seperti itu, kenapa kau mengikutiku?

Ki Joon ingin menjelaskan kalau dia ada bisnis juga, tapi Ah Jung membuat gerakan untuk mengunci mulut Ki Joon, jangan panggil namaku.

Ki Joon bahkan menyalakan radio di mobilnya yang memutar lagu tentang Jeju, dan ikut menyanyi. Ah Jung tersenyum sedikit tapi tetap pergi.
Ki joon menahan tangan Ah jung : Apa kau benar2 akan naik itu ke Jeju?

Ah Jung membenarkan, karena jauh lebih cepat daripada pesawat. Ki Joon berkata, dia tidak bisa naik kapal. Kemanapun aku pergi selalu dengan pesawat, aku tidak bisa naik kapal. aku mabuk laut.

Ah Jung berkata itu masalah Ki Joon. Ki Joon menahan-nya, karena sudah mencarter Helikopter yang akan tiba dalam 5 menit. Ki Joon telp dan tanya siapa pilotnya hari ini.
Ah jung tertegun, dan benar saja, ada heli terbang mendekat.

Ki Joon berkata ia tidak suka naik kapal. Ah Jung tidak peduli dan jalan terus masuk ke kapal.
Ah Jung : Terserah, mau naik helikopter atau burung, terserah.

Ki Joon ingin menyusul Ah Jung, tapi ditahan petugas tiket. Ki Joon telp Hoon untuk membatalkan helikopternya.

Hoon kaget, apa? Setelah telp ditutup, ia mengeluh, apa dia itu bercanda. Punya presiden seperti ini benar-benar..

Hoon lalu telp perusahaan penyewaan heli dan minta maaf. Hoon kena marah oleh pemilik helikopter.

Manager Park heran melihat Park Hoon sudah kembali dan ia tanya apa Ki Joon ada di dalam. Tidak, kata Hoon.
Manager Park : Dia pergi kemana?
Hoon : Ah..

Manager Park : Aku tanya lagi, kemana dia pergi?
Hoon menyanyi sebuah lagu..mereka pergi, hanya berdua, meninggalkan segalanya ..
Manager Park menatap tajam ke Hoon.

Akhirnya Manager Park yang memimpin rapat. Terima kasih karena sudah memberikan waktu hadir di pertemuan ini.
Mereka tanya dimana Presiden Hyun Ki Joon. Park berkata kalau Ki Joon pergi.

Seorang direksi marah, kalau Ki joon tidak ada, kenapa mereka dipanggil rapat.

Park berkata ia ingin mereka melihat data yang dikumpulkannya, th 2005, bagian inti dari World Hotel adalah Gold Resort, sekarang resort itu harus berjuang dan pendapatan-nya turun 30%. Ini seharusnya menjadi jelas untuk semuanya.

Aku sudah menganalisa selama satu tahun untuk menentukan alasan kenapa ini bisa seperti ini. Yaitu manajemen yang sembarangan, pengeluaran yang tidak perlu, dan hubungan yang tidak pada tempatnya. Statistik yang dipalsukan atau operasional yang tidak benar.

Seorang Direksi senior marah, kau pikir kau siapa? atas otoritas siapa kau berani bertindak seperti Direktur? Apa kau menyelidiki kami atau apa?

Manager Park juga marah : Direktur Jang. Dana publikasi kita sebsar 200 juta digunakan untuk kepentingan pribadimu. Bukan itu saja, kalian semua sudah mengambil 57 juta masing-masing.
Park menantang, apa kau mau dikatakan secara terbuka pada publik?

Park : Setelah mendapat persetujuan CEO, akan dibentuk sebuah dewan. Kita tidak bisa terus menerus seperti ini. Siapkan surat pengunduran dirimu.
Tidak ada yang bisa dikatakan Direktur Jang, ia hanya bisa duduk diam.

Hyun Ki Joon mabuk laut. Ia muntah2. Ah jung menghela nafas, semua orang tidak apa-apa, kenapa dia seperti ini?

Ah Jung membantu Ki Joon dan menempel koyo bulat anti mabuk di belakang telinganya, untuk mengurangi mual. (seperti merk Transderm Scop 1.5mg)
Keduanya kembali duduk dan Ki Joon tampak sedikit membaik.

Akhirnya keduanya sampai di P. Jeju. Sudah ada limousine menunggu Ki Joon. Kali ini, Ki Joon tidak peduli lagi dan memasukkan Ah Jung ke dalam limo.

Di dalam, Ki Joon menawarkan anggur pada Ah Jung. Ah Jung menolaknya. Ki Joon kaget, kau tidak minum anggur?
Ah jung tidak mau karena dalam tugas.

Baik, kata Ki Joon. Lalu mengambil botol cola. Bagaimana kalau cola? Cara Ki Joon tanya dan menunjukkan cola benar2 lucu.
Wajah Ah Jung berubah dan ingat insiden Cola Kiss itu. Apa yang kau lakukan?

Lalu Ki Joon mengambil jus tomat, pasti jus tomat, ya kan? Aku lihat kadang-kadang kau minum ini.
Ah Jung ingat saat ingin mengembalikan uang Ki Joon dan menumpahkan jus tomat ke bajunya.

Ki joon : Apa? Kau tidak tersentuh? Tidak mudah menyiapkan semua ini.

Ah Jung melihat motel tempatnya menginap dan Ki Joon merasa tempat itu tidak layak.
Ah jung : Kami pegawai pemerintah tidak akan bisa tinggal ditempat lain dalam urusan pekerjaan.

Ah jung melihat tempat yang menarik dan minta mobil dihentikan.

Keduanya turun dan Ah jung mengagumi pemandangan-nya, bagus sekali disini! Mereka jalan di jembatan Seogwipo-Jeju. Ah Jung mengambil kamera dan mulai memotret.

Ki Joon tanya, apa sebenarnya pekerjaanmu sampai harus mempelajarinya sungguh2.

Rahasia, kata Ah Jung. Ini ada hubungan-nya dengan Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, aku tidak tahu apa aku mampu meyakinkan mereka.
Ki joon : Maksudmu para juri?

Lalu Ki Joon menyebutkan nama2 mereka, Jam, Nasson, Edmund, Gadero, Takashi Kimura. Yang paling sulit kudengar adalah Takashi Kimura.
Ah Jung heran, bagaimana Ki Joon tahu.

Ki joon tidak percaya, apa Ah jung mau bertemu dengan mereka sendirian, sebenarnya hanya satu yang sulit. Apa mungkin tidak ada petugas yang cukup bagus di kantormu?
Ah Jung : Aku tertekan dan kau mengatakan seperti itu.

Ah Jung menjelaskan kalau sebenarnya tujuan-nya ke Jeju bukan untuk ini tapi untuk So Ran. So Ran dan suaminya bertengkar karena aku, dan ia pergi ke Jeju.
Ki Joon : Jadi ini salahmu, ayolah.

Ki Joon membawa Ah Jung ke hotel, meskipun Ah Jung protes. Ki Joon memberikan jadwal ketiga juri, resto Perancis, pantai Seogwipo, lapangan golf, gunung Halla, pulau Udo, Seongsan Ilchubong…ini akan lebih melelahkan dari yang kau pikirkan.
Ah Jung heran bagaimana Ki Joon bisa memiliki jadwal para juri. Ki Joon berkata hanya membantu Ah Jung mengerjakan tugasnya.

Ki Joon : Ini bukan hanya jumlah kecil pajak yang dipertaruhkan. (Ki Joon sudah bayar pajak besar dan mengharapkan kerja pegawai pemerintah yang maksimal, atau kalau tidak, kembalikan pajaknya.)
Ah Jung berterima kasih dan janji akan membalas kebaikan Ki Joon.

Ki Joon berkata lebih menguntungkan jika tinggal disini karena para juri itu menginap disini.

Ah jung masuk ke dalam dan tanya pada staf resto perancis, apa para juri itu pesan tempat di sini. Tapi staf hotel tidak bisa memberikan informasi.
Ah Jung ingin pesan tempat, tapi staf berkata tidak bisa jika bukan anggota VVIP.

Ah jung jalan mendekati Ki Joon yang berdiri sambil membaca brosur lalu jalan ke kamarnya sendiri.

Ah Jung melihat pemandangan dari jendelanya dan Ki Joon menyusul Ah Jung, lalu berdiri di belakang Ah jung, pemandangan-nya bagus.

Ki Joon : Bagaimana tempat bisa sebagus ini dan masih juga kalah?
Ah Jung berkata ini jelas rumor, dimana lagi kau bisa menemukan tempat sebagus pulau Jeju?

Ki Joon : Aku sudah pergi ke seluruh dunia, tapi Jeju tetap masih memiliki bentuk tanah alamiah yang paling cantik.

Ah Jung merasa tidak enak karena Ki joon berdiri terlalu dekat dengannya, ia mendorong Ki Joon keluar, pergi. Kau sudah membantuku tinggal disini, sudah cukup.
Ki Joon : tunggu, kau tidak mau mengatakan sesuatu padaku?
Ah Jung : Apa? oh benar, kau anggota VIP ya..

Ki joon meralat, bukan, aku VVIP. Ah Jung senang, benarkah? Aku bisa ikut ke resto denganmu?
Ki Joon mengiyakan, tapi menggoda Ah jung, aku tidak mau, aku lelah, tidak ingin makan, Ki Joon jalan pergi

Ah jung ngomel, lelah apanya? Lalu ia mencoba telp So Ran.

Ki Joon bersedia mengantar Ah Jung bertemu para juri. Tiga juri asing itu duduk makan bersama satu meja. Ah Jung mengenalkan diri dalam bahasa Inggris dan memberikan kartu nama, tapi mungkin karena gugup, ia hampir menumpahkan jus.
Untung Ki joon dengan tangkas menahan-nya, lalu berkata I can be quick, sometimes.

Keduanya ikutan duduk bersama mereka lalu menawarkan beberapa alternatif kunjungan wisata. Pria Perancis itu bingung, apa mereka punya hak duduk bersama kita?
Ki Joon menjawab dalam bahasa Perancis juga, jangan cemas.

Kimura : Ini membuang-buang waktu saja.
Ki Joon tidak kehilangan akal dan bicara dalam bahasa Jepang : Kimura-san, Saya dengar putra anda adalah fan Tohoshinki (DBSK dalam bhs Jepang). Saya kira saya bisa mendapatkan tiket VIP konser Tokyo untuk anda.

Kimura langsung senang : Benarkah? lalu menutup mulutnya, behave..behave..hahaha

Suk Bong tanya kemana Ae Kyung, tapi Ja Du tidak tahu. Tapi mungkin saja mereka kencan. Maksudnya Ae Kyung dan ayah Ah Jung, karena Ah Jung pergi keluar kota untuk perjalanan bisnis. Sang Hee mendengar ini, ia heran..Ah Jung bepergian?

Ae Kyung memang ada di rumah keluarga Gong dan sibuk memasak. Ia tertawa malu saat ayah Ah jung mengamatinya masak, kau lihat apa?
Ayah Ah Jung berkata Ae Kyung cantik. Ae Kyung ketawa dan meminta Prof Gong mencicipi sup.

Ayah Ah Jung memuji masakan Ae Kyung, ini enak. Ah Jung juga suka sup seafood. Ae Kyung janji akan memasaknya lagi lain kali. Kita bisa makan bersama kalau dia pulang nanti.
Tapi prof Gong berkata tidak perlu, ia juga bisa masak.

Ae Kyung tanya apa Ayah Ah Jung takut kalau Ah Jung marah jika dia melihat mereka seperti ini. Prof berkata bukan, hanya Ah Jung sudah cukup banyak masalah.
Ae Kyung : Itu karena kau terlalu memanjakannya, dia akan bertemu pria yang baik.

Sementara itu, Suk Bong sudah menahan panas hati dan tidak sanggup lagi, ia berkata pada Sang Hee, jangan menghentikannya.
Sang Hee : Tidak akan, tapi kalau kau kesana, apa kau tidak akan mempermalukan dirimu sendiri?
Suk Bong tidak peduli dan ingin pergi ke rumah Ah Jung, hei dimana rumahnya?

Ki Joon dan Ah jung mengantar tiga juri asing itu pergi. Lalu ponselnya bunyi. Dari Sang Hee (Namanya di ponsel Ah Jung : pria aneh).
Sang hee : Aku dengar kau ada perjalanan bisnis, kemana?
Ah jung berkata ke Jeju.

Ki Joon langsung mengambil ponsel Ah jung dan bicara dengan Sang Hee, ya benar. Dia baru saja menyelesaikan pekerjaan-nya, jika ada yang harus dibicarakan, katakan saja nanti.
Ki Joon mematikan ponsel.

Ah Jung protes, kenapa kau mengambil ponselku?
Ki joon sudah menjadwalkan agar Ah Jung bertemu dengan beberapa orang VVIP.

Ki Joon mengajak Ah Jung main golf besok pagi, kau bisa main golf?. Ah Jung kaget, bagaimana bisa PNS junior punya kesempatan main golf?
Ki Joon janji akan mengatasi yang jadi bagian-nya, tapi apa yang bisa dilakukan Ah jung?

Ah Jung kesal, lalu ia mencoba telp So Ran. so Ran ada di tepi kolam renang, ia berjemur.
Awalnya So Ran tidak mengangkat telp Ah Jung, Lalu diangkat tapi diam saja.
Ah Jung : Kau dimana? apa kau mendengarku?

So Ran akhirnya menjawab, aku dengar..Ah jung. Ah Jung berkata kalau Jae Bum kacau.
So Ran hanya berkata kalau dia tidak ingin hidup lagi, ia ingin melupakan semuanya dan mati. Lalu So Ran masuk ke kolam.

Ah Jung jadi bingung, hei! kau dimana? Ternyata So Ran ada di hotel yang sama, Ah jung melihatnya berenang. Ah Jung langsung menemui So Ran, kau mau mati ya?

Ah Jung marah2, apa kau mau aku membunuhmu?
So Ran berkata orang bisa saja mati karena kram kaki.

So Ran berkata seharusnya dia yang marah karena melihat Jae Bum bersama Ah Jung. Ah jung berkata itu salah paham, dia sama sekali tidak menyukai Jae Bum.
So Ran tidak percaya, karena Ah jung suka berbohong.

Ah Jung berkata kalau Jae Bum hanya mampir dan sebenarnya sudah akan pulang. Hanya Ah jung jatuh dan Jae Bum menolongnya.

So Ran masih berpikir kalau Ah Jung belum bisa melupakan cinta pertamanya. Itulah mengapa kau berbohong sudah menikah.
Ah Jung : Hei! aku sudah memiliki orang lain yang kusukai!

Ki Joon muncul di belakang Ah Jung.
So Ran : Apa mungkin..Hyun Ki Joon-ssi?
Ki Joon : Kita bertemu lagi disini.
So Ran : Ya, apa kabar! apa kalian datang bersama-sama?

Ah jung segera telp Jae Bum yang mabuk, kalau dia sudah menemukan So Ran. Jae Bum langsung sadar, dimana? Oh baiklah. Aku mengerti! Jae Bum langsung bergegas pergi.

Ae Kyung dan Ayah Ah Jung mulai makan bersama. Ae Kyung menyuapi Prof Gong dan Prof memuji masakan Ae Kyung, ah ini enak..enak. Kau juga makan..

Tiba-tiba ada bunyi bel. Prof Gong membuka pintu. Ada Suk Bong di depan pintu sambil membawa soju. Ae kyung kaget dan sepertinya kesal.

Suk bong mengajak mereka minum soju, dan memuji semua makanan yang disajikan, dan tidak percaya saat tahu Ae Kyung yang membuatnya.

Ae Kyung dan Prof bingung kenapa Suk Bong datang. Suk Bong sudah setengah mabuk dan ingin kepastian hubungan Ae Kyung dengan Prof Gong. Karena Suk Bong ingin tahu, dia atau Prof yang harus mundur.
Ae Kyung geli dan menuangkan soju lagi, sudah minum saja.

Bibi Myung Jin bertemu dengan Yoon Joo dan ibunya. Yoon Ju berkata kalau Ki Joon pasti sibuk.
Myung Jin membenarkan, dia ada pekerjaan di luar kota.

Ibu Yoon Ju berkata seharusnya mereka berkumpul lebih cepat, seperti saat Yoon Ju pulang.
Myung Jin membenarkan dan mengaku merasa bersalah pada Yoon Ju. Yoon Ju berkata bukan masalah besar.

Myung Jin ingin segera mempertemukan Yoon Ju dengan Ki Joon lagi. Yoon Ju tertegun, bibi..
Myung Jin : Ini benar, masalah ini sudah terlalu lama.
Ibu Yoon Ju juga heran dengan keraguan putrinya.

Ayah tiri Yoon Ju datang, seorang anggota dewan. Myung Jin dan yang lain berdiri, anda sudah datang?

Ayah tiri Yoon Ju minta maaf karena terlambat. Myung Jin berterima kasih pada Tuan Park sehingga pihak mereka mendapat banyak bantuan dari Menteri.
Tuan Park berkata, kalau dia politikus, mana mengerti masalah pebisnis.

Myung Jin tertawa : Tidak..tolong bimbing Presiden Hyun.
Park : Kudengar Presiden Hyun sedang kerjasama dengan Tuan Chen dari Cina?
Myung Jin membenarkan, meskipun Ki Joon terdengar optimis, tapi masih ada beberapa ketidakpastian.

Yoon Ju buka suara, Ayah, kau akan membantunya, benar kan?
Ayahnya ketawa, siapa lagi yang akan kubantu? Myung Jin tampak puas.

So Ran duduk bersama Ki Joon dan Ah Jung. So Ran memandang keduanya dengan penuh selidik lalu tanya,

Jadi apa sekarang kau kencan dengan Hyun Ki Joon-ssi?

Ah Jung tersedak air. Ki Joon langsung mengambil tissue dan membantu Ah Jung mengeringkan bajunya.
So Ran memandangi keduanya, lalu ia ingat saat Ki Joon bersama Yoon Ju. So Ran ingin mengatakan sesuatu tapi tidak jadi.

So Ran berdiri dan berkata akan pergi dulu. Ah Jung heran, kenapa?
So Ran : Aku merasa capai.

Ah jung memastikan, jadi sekarang tidak salah paham lagi?
So Ran : Ya, kesalahpahaman kita sudah selesai. Tinggal masalah Jae Bum.

Ki Joon masih sibuk menyeka air di baju Ah jung dan berkata ia bisa melihat dibalik baju Ah Jung.

Ah Jung kesal, sini..biar aku saja. Lalu ponselnya bunyi. Boss tanya perkembangan pekerjaan dan Ah Jung berkata sudah bertemu para juri, besok rencananya akan bertemu mereka lagi.
Ah Jung : Jika kau memang cemas, kenapa tidak datang dan memeriksanya sendiri? ya..aku akan melakukan yang terbaik.

Ah Jung sadar kalau dia sudah memegang tangan Ki Joon selama ini. Ah Jung mengeluh, ah benar2..aku kan sedang telp. Lalu berdiri dan berkata akan pergi.

Ki Joon kaget, kau mau pergi? aku ikut juga!

Ki Joon berdiri di balkon kamarnya sambil minum bir, ia ingin mengintip kamar Ah Jung. Sampai Ki Joon memanjat pagar balkon.

Tapi begitu Ah Jung jalan ke arah balkon, Ki Joon langsung turun dan pura2 olah raga dan berkata pemandangan-nya bagus.

Ah Jung ingin tahu apa Ki Joon benar2 pergi ke Jeju karena dirinya.

Ki Joon : Tidak, ini karena aku. Aku tidak bisa fokus pada apapun.. aku terus saja ingin tahu dan merindukanmu, ini menjengkelkan.
Apa aku juga boleh bertanya? Apa semua gadis itu seperti itu, selalu ingin mendapatkan pacar yang lebih baik daripada pacar teman-nya?

Ah jung : Bukan seperti itu…aku jadi kesal melihatnya hidup lebih baik dariku. Ya mungkin karena itu.
Ki Joon : Karena teman-mu mencuri cinta pertamamu, kau mengarang kebohongan sudah menikah dengan pria kaya, begitu?

Ah jung : Tidak. Itu..
Ki Joon : Tidak penting. Aku hanya ingin tahu apa ada alasan lain, makanya aku tanya. Ohh..aku lelah! Aku harus bangun pagi besok.
Ki Joon masuk ke dalam kamarnya.

Ah Jung bolak balik di tempat tidurnya dan mengingat lagi kata-kata Ki Joon. Ah Jung merasa malu dan menutup kepalanya dengan selimut.

Paginya, ponsel Ah jung bunyi. Ternyata Ki Joon, ia tidak hanya menelepon Ah Jung tapi juga menggedor pintu kamar Ah jung, Ayo cepat bangun! ini sudah jam 5 pagi! haha..

Mereka main golf dan Ah Jung protes, kenapa jam 5 pagi? katanya jam 9? Ah Jung sudah minta penerjemah datang jam 9.
Ki Joon : Kenapa harus cari penerjemah kalau aku bisa melakukan-nya untukmu?
Ah Jung : Kau tidak menerjemahkan satu pun kata2ku, kau datang untuk main kan?

Ki Joon mengajari Ah Jung rahasia melobi, disini, kata-kata tidak akan berhasil. Yang penting mengambil hati mereka.

Jadi Ki Joon menemani mereka main golf dengan sepenuh hati, tidak pura-pura kalah tapi justru main dengan mengesankan. Ki Joon mengajak mereka pindah lokasi dan saling memuji.

Ah Jung mulai tidak sabar, kapan selesai main golfnya? kenapa pindah2 terus?

Ki Joon menjelaskan memang seperti itulah bisnis. Jika seorang pria dan wanita bertemu, apa mereka langsung menikah? tidak kan? mereka bertemu, minum teh, makan, melihat film, berciuman dan sekarang belum saatnya berciuman.

Ah jung bingung. Tapi maksud Ki joon, mereka masih harus mengambil hati dan berteman dulu dengan para juri. Sebelum Ah jung bisa mengatakan maksudnya.

Sang Hee melukis di studio, sepertinya melukis wajah Ah Jung.
Yoon Ju datang dan Sang hee menawarkan minum. Yoon Ju menolak, tidak apa-apa.

Sang hee menebak kalau Yoon Ju tidak bisa menghubungi Ki Joon, makanya dia datang.
Yoon Ju tanya, Apa dia juga tidak menjawab telpmu?
Sang Hee berkata justru sebaliknya, dia menjawab telpku.

Sang hee : Kak Ki Joon, ada di Jeju bersama Gong Ah Jung.

Yoon Ju kaget. Sang hee berkata ia ingin hubungan Ki Joon dan Yoon Ju berjalan baik, tapi kali ini sepertinya tidak seperti itu.

Ki Joon dan ketiga juri duduk untuk istirahat sebentar dan Ah jung juga datang.

Tapi ketiga juri berdiri dan pindah lagi. Ah Jung kaget, aigoo sudah mau pergi lagi?
Ah Jung dan Ki Joon mengikuti mereka, apa kalian sudah mau pergi?
Ah Jung mendesak Ki Joon mengatakan sesuatu pada mereka.

Ki Joon berkata kalau permainan golf hari ini sangat menyenangkan.
Ah Jung tidak sabar dan berkata dalam bhs Inggris, excuse me, I have something to tell you. Ah Jung ingin Ki Joon menerjemahkan untuknya.

Kimura memotong, dia tahu apa maksud Ah jung. Aku tahu kau ingin mempromosikan Pulau Jeju.
Kimura : Apa kau bisa memberikan satu kata saja padaku untuk menggambarkan pulau Jeju?

Ki joon tertegun dan memandang Ah Jung. Ah Jung berpikir dan mengambil tiram.
Ki Joon sebenarnya ingin menghalangi Ah Jung karena menurut Ki Joon belum saatnya bicara tentang Jeju.

Ah Jung : Pulau Jeju seperti seorang ibu.
Kimura heran, ibu? mengapa?

Ah Jung : Tiram ini…adalah salah satu makanan khas Jeju, sebagian besar tiram dari pulau Jeju didapatkan dari para wanita penyelam yang mempertaruhkan nyawanya dan mengumpulkan tiram2 ini dari laut.

Tidak ada peralatan selam yang dipakai, dan mereka benar2 mengandalkan tubuh mereka untuk menangkap tiram. Jika ingin mendapatkan tiram yang besar, para wanita penyelam itu harus menahan mengenakan baju yang basah dan menyelam ke dalam, apapun yang terjadi.

Dalam proses menyelam dan mengumpulkan ini, banyak wanita yang telah meninggal dan tidak pernah kembali ke keluarganya. Apa anda ingin tahu kenapa mereka tetap terus menyelam? Karena mereka harus menghidupi anak-anak mereka. Meskipun nyawa mereka dalam bahaya, mereka juga harus menghidupi anak-anak mereka.
Meskipun ibunya tidak bisa makan, demi untuk menghidupi anaknya, dia akan mencari dan menjual tiram.
Sam da do (nama lain Jeju), artinya : Angin, batu, dan wanita. semua ini ada di Jeju.

Laut dan angin bisa sangat berbahaya untuk para ibu. Mereka membawa batu diatas kepala mereka untuk membangun taman. Para ibu ini, lebih dari wanita biasa, mereka adalah ibu yang paling utama. Paling tidak seperti inilah Pulau Jeju. Aku tidak punya ibu. Jadi setiap kali aku datang ke pulau Jeju. Aku teringat akan dia.

Pemandangan alam yang begitu bagus, apa benar hanya diciptakan oleh alam saja? Dengan adanya orang-orang yang tinggal di tanah ini, apa tidak membuat tanah ini jauh lebih bagus lagi? Punya segala sesuatu yang saling membantu ditanah ini, bukankah ini cukup untuk alasan dipih sebagai satu dari tujuh keajaiban dunia?

Ki Joon menerjemahkan dengan pelan. Tuan Kimura tersenyum dan berkata dia mengerti sekarang.

Juri lain berkata, sekarang kami mengerti satu hal lagi tentang pulau Jeju. Bahkan setelah pergi keliling dunia, ada di negara yang penuh kebanggaan dan masuk akal seperti milik kalian benar2 sesuatu yang tidak pernah kualami sebelumnya.
Cangkang tiram ini benar2 luar biasa, sama seperti tanah di Jeju.

Lalu ketiga juri itu pergi sambil tersenyum. Ah Jung seperti akan pingsan dan Ki Joon memujinya, kau hebat sekali! Lalu ia buru2 menyusul para juri.

Ki Joon mengantar Ah jung ke hotel dengan limo, ia tertawa dan tepuk tangan dalam limo, kau hebat sekali! benar2 mengagumkan. Tadi itu hebat!
Ah jung : semua tersentuh, ya kan? terjemahanmu tadi akurat kan?
Ki Joon : tentu saja.

Ki Joon menghentikan limo dan jalan menghirup udara. Keduanya duduk di rumput. Dadu sudah dikocok, hasilnya ditangan Tuhan.
Kaki Ah Jung sakit, aigoo kakiku..
Ki Joon : Apa aku perlu memijatnya?

Ah Jung malu, tidak perlu. Aku pijat sendiri saja.
Ki Joon berkata, ia iri karena bagi Ah jung, Jeju adalah seperti pelukan ibu. Lain kali, aku ingin jika kau ke Jeju, kau memikirkan aku.

Ki Joon ingin tahu tentang ibu Ah Jung.
Ibu Ah Jung sakit keras dan meninggal saat dia masih kelas 3 SMA. Saat itu sangat berat dan Ah Jung selalu menutupi kesedihan dan lukanya.

Ki Joon berbaring : Itu sebabnya kau sangat berani dan mandiri?

Ah Jung : Kau sendiri? pura-pura kuat, bisa diandalkan, padahal didalam..Ah Jung menunjuk dada Ki Joon, kau masih seperti anak-anak yang membuat mainan miniatur.

Ah Jung ingin tahu seperti apa Ki Joon waktu muda. Ki Joon sadar, masih banyak yang tidak kita ketahui tentang kita.

Ki Joon : Ayahku meninggal saat aku usia 11th. Ibu meninggal dua tahun setelah kematian ayah. Saat itu, Sang Hee baru 5 th. Meskipun berat bagi kami untuk menahan luka, sepertinya kami bisa mengatasinya dengan cepat. Mungkin karena bibi menjaga kami.

Ah Jung : Pasti sangat menyakitkan.

Ah Jung ikut berbaring, ah sangat menyenangkan!

Ah Jung sampai hotel dan langsung melompat ke sofa, capek…
Ki Joon telp, kau sedang apa? Ah Jung berkata dia capek sekali dan tiduran di sofa.

Ki joon minta Ah jung pergi ke ruangan di belakang sofa itu. Masuk saja dan lihatlah.
Ah jung jalan masuk dan mengikuti instruksi Ki Joon, dari sana jalan 4 langkah ke kanan.

Ah jung : Apa lagi leluconmu?
Ki Joon minta Ah jung membuka lemarinya. Ah Jung heran, lemari?
Ah Jung membukanya dan ia tertegun…

Di dalam lemari ada gaun cantik dan satu set tindik mutiara. Ki Joon berkata, Ah jung sudah kerja keras hari ini dan ia mengundang Ah jung untuk merayakannya. Pakai itu dan cepatlah, aku kesal kalau harus menunggu.
Ah jung mengagumi gaun itu, cantik sekali…

Ki Joon sudah menyiapkan candle-light dinner, with wine and rose petals everywhere! whoa! Ki Joon membuat jalan dengan kelopak bunga mawar. Ki Joon mengenakan tuxedo putih hitam, senada dengan gaun Ah Jung.

Ah Jung masuk dan jalan mendekat di jalan yang sudah dibuat Ki Joon. Ki Joon mendekat dan menarikkan kursi untuk Ah Jung.

Setelah itu, ia bertepuk tangan dan lampu-lampu menyala, musik serta pelayan masuk sambil menyajikan makanan.

Ki Joon mengangkat gelas anggur dan mengajak Ah jung bersulang. Ki Joon memuji Ah Jung, kau sudah kerja dengan baik dan kau juga sangat cantik malam ini.

Ah Jung malu, kenapa kau tiba-tiba seperti ini?
Ki Joon berkata ini pujian dan dia tulus mengatakan-nya.

Ah jung berterima kasih pada Ki Joon, kalau bukan karena Ki joon, dia tidak akan bertemu tiga juri itu. Bahkan sekarang hasilnya juga belum diketahui, tapi kita sudah merayakan-nya.
Ki Joon : Tidak, hasilnya tidak penting lagi. Hari ini kau benar2 sudah memberikan yang terbaik.

Ah Jung berkata dia memikirkan kata2 Ki joon, awalnya ia pikir ingin balas dendam dengan teman-nya yang mencuri cinta pertamanya, tapi bukan itu. Karena suami bohonganku adalah Hyun Ki Joon, So Ran jadi semakin marah.

Ah Jung merasa egois dan hanya mementingkan kesenangan dirinya sendiri. Karena kau, Hyun Ki Joon yang sudah jadi kambing hitam-nya. Aku merasa aku mengerti situasinya sekarang. Aku benar2 minta maaf.

Ki Joon jalan mendekati Ah Jung dan mencium dahinya.

Ki Joon juga merasa malu karena sudah memanfaatkan Ah jung untuk kesepakatan-nya sendiri. Aku memanfaatkanmu untuk tujuanku sendiri…Aku malu.

Ah Jung berkata ia bisa merasakan perasaan Ki Joon saat merobek kontrak mereka.
Ah Jung : Di depan Tuan Chen, saat kau berkata kau tidak menikah denganku, aku bisa merasakan hatimu..

Ah Jung menangis dan Ki Joon menghapus air matanya, sekarang kita bisa melupakan apa yang sudah terjadi dan mulai dari awal. Ah Jung mengangguk.

Ki Joon mendekat dan ingin mencium Ah jung, tapi Ah Jung menarik dirinya begitu bibir mereka bersentuhan, aku takut..Apa kita bisa pelan-pelan saja?

Ki Joon mengerti, baiklah. Aku akan berusaha keras untuk mendapatkan kepercayaan-mu. Aku hanya akan melihatmu seorang, selamanya.
Ah Jung tersenyum, terima kasih..

Keduanya tidak tahu, ternyata Yoon Ju menyusul ke Jeju dan melihat keduanya. Yoon Ju sakit hati. Lalu berbalik dan jalan pergi.

Sementara Ki Joon dan Ah Jung saling tersenyum.

 

Bersambung ke episode 12………….

Sinopsis lie to me episode 10

Sinopsis Lie To Me episode 10

 

Setelah menarik paksa Ah Jung, Ki Joon membawanya keluar hotel. Ah Jung beberapa kali memberontak tapi genggaman tangan Ki Joon terlalu kuat.

Bertepatan dengan itu, ketiganya berselisih jalan. Ki Joon dan Ah Jung pergi keluar hotel, sedangkan Sang Hee baru datang dan ia langsung pergi menuju restaurant hotel.

 

Park dan 2 orang staff kebetulan melihat Ah Jung da Ki Joon. Tapi Ki Joon engga peduli dengan tanggapan semua orang, ia terus menggenggam tangan Ah Jung.

 

 

Para staff terkejut saat melihat Ki Joon berpegangan tangan, “Kita tidak salah liat kan? Mereka berpegangan tangan.”

Sang Hee mengitari restaurant, dan sama sekali engga menemukan Ah Jung.

 

Ah Jung membuat alasan pada teman kencannya, “Miss Gong Ah Jung, itu bukan keadaan yang benar-benar darurat, kan?” tanya teman kencan Ah Jung saat Ah Jung menelponnya.

Ki Joon membawa  Ah Jung ke pinggiran kota. Sekeluarnya dari mobil, Ah Jung langsung mengomel, “Bagaimana Kau bisa menyeretku keluar seperti ini?”
Ki joon menjawab dengan meninggikan suaranya, “Kau bilang saat itu waktu terakhir, tapi kenapa kau selalu muncul di depanku?”

 

“Tidakkah kau lihat? Aku sedang dinner dengan orang lain.” jawab Ah Jung.
“Menggunakan kerja dan dinner dengan orang lain sebagai alasan. Apakah ini untuk terakhir kalinya?”
“Kalau begitu abaikan saja aku.”
“Kau membuat semuanya tidak mungkin bagiku untuk mengabaikanmu. Bukankah kau bilang kau tidak ingin ada kesalahpahaman?  Kau bilang kau tidak ingin berakhir seperti orang bodoh?” jawab Ki Joon.
“Maaf kalau aku membuatmu dalam masalah. Aku tidak melakukannya dengan sengaja. Jangan khawatir. Aku tidak akan muncul di depanmu lagi.”

 

Ah Jung pergi meninggalkan Ki Joon dengan berjalan kaki, ia bergumam “Kau bisa saja memberitahuku. Mengapa Kau harus menyeretku keluar seperti ini? Mengapa menggenggam tanganku? Semua itu Membuatku salah paham. Dia benar-benar buruk, sungguh. . . ”

Dan, tuiiing,, bola nyasar-Ah Jung kena timpuk bola. Ah Jung yang malang..  haha..
Ah Jung menangis, menangis bukan karena timpukan bola yang membuat kepalanya pening, tapi tangisan karena ia menyesali dirinya sendiri. Menyesali kenapa ia harus menyukai Ki Joon.

 

“Apakah Kau baik-baik saja?” tanya Ki Joon yang datang menghampiri Ah Jung.

Ah Jung berdiri dan mengucapkan hal yang seharusnya dari dulu ia ucapkan, “Aku benar-benar menyukaimu! Aku benar-benar menyukaimu! Jadi, jangan sukai wanita itu. Aku katakan, Aku benar-benar menyukaimu!” teriak Ah Jung.
“Jika Kau memiliki sesuatu untuk dikatakan, katakanlah.” jawab Ki Joon.

“Tidak bisakah kau hanya menyukai diriku saja? Jangan menyakitiku.” pinta Ah Jung.
“Aku tidak bisa dan tidak ingin menyakiti orang yang tidak bersalah lagi.” jawab Ki Joon.

 

Ah Jung menyadari sesuatu, “Benarkah? Sepertinya Kau harus menanggung tanggung jawab masa lalu.”
“Sebaliknya. . . Jika Aku tidak melakukan itu, bisakah Kau masih tetap menyukaiku?”
“Lupakan apa yang terjadi.” kata Ah Jung dan ia benar-benar pergi menjauh dari Ki Joon.

 

Di rumah, Ayah tengah mengenang masa-masa saat Ibu Ah Jung masih bersamanya, Ayah bergumam seraya melihat foto ibu Ah Jung, “Putri kita tampaknya mengalami kesulitan belakangan ini. Jika Kau ada di sini, Kau akan mampu merawatnya lebih baik dari padaku.”

Ah Jung tiba dirumah, ia mencoba tersenyum seolah engga terjadi apa-apa, “Aku kembali.”
Ayah langsung bertanya, “Bagaimana?  Apakah kau menyukainya? Tidak. Tidak..  Apakah dia menyukaimuu?”
“Aku tidak tahu. Jangan seperti itu dan beritahu Aku. Tak ada yang istimewa, kami hanya makan. . . ”
“Gong Ah Jung. Haruskah kita minum Soju bersama?”
“Boleh juga.” jawab Ah Jung. Ia masuk ke kamar dan berganti pakaian.

Dan keduanya minum Soju bersama, “Apa yang salah?” tanya Ayah saat melihat anaknya menatap aneh ke arahnya. ” Apakah ini pertama kali Kau melihat wajah ayahmu sendiri?”
“Benar, alis tebal, sangat tampan, kuakui itu.” Ah Jung tertawa.

“Aku akan tidur, aku harus pergi ke resort besok.  Jangan minum terlalu banyak.” kata Ah Jung.
“Aku tahu.  Sepertinya dia benar-benar tengah mengalami kesulitan.” gumam Ayah.

Keesokan paginya, Ah Jung masih berurusan dengan event di kantornya. Dan secara kebetulan, Yoon Joo juga berada di tempat yang sama dengan Ah Jung. Tapi mereka tidak saling melihat, hanya berselisih jalan.

Saat melewati koridor, Ah Jung berpapasan dengan Manager Park. Mereka saling menyapa, “Bagaimana keadaanmu?” tanya Manager Park.
“Semua baik-baik saja.” jawab Ah Jung.

Saat manager Park tiba di kantornya, ia bertemu dengan Yoon Joo yang tengah menunggunya. “Oh, Miss Yoon Joo. ”
“Aku pergi ke hotel dan mereka bilang kau ada di sini.” Yoon Joo tersenyum ramah.
“Apakah Kau datang untuk menemuiku?” tanya manager Park, yang heran kenapa Yoon Joo datang ke kantornya.
“Apa yang terjadi dengan oppa?  Apa yang terjadi dengan dia?” tanya Yoon Joo. “Miss Gong Gong Ah Jung….” Yoon Joo engga meneruskan kata-katanya.

“Meskipun presiden dan Aku adalah teman, kita tidak tahu tentang kehidupan pribadi masing-masing.” jawab manager Park.

Yoon Joo masih saja mencari alasan, “Ini pasti karena pekerjaan yang membuatnya lelah, kan? Ketika seorang pria lelah, mereka pasti mencari dan kemudian menemukan seseorang untuk bersandar, kan?”
“Miss Yoon Joo, aku hanya tahu satu hal. Presiden benar-benar ingin berbuat baik padamu. Apakah itu cinta atau sesuatu yang lain, Kau bisa menilainya sendiri.” jawab Manager Park.

 

“Aku adalah orang yang paling mengerti Oppa.” ungkap Yoon Joo.
“Jadi, Kau tidak memiliki kepercayaan diri sekarang?”
“Aku pikir Manager Park ada di pihakku.”

 

Manager Park menjawab, “Itu bagus untuk melihat Kalian kembali bersama. Miss Yoon Joo, sudah bertahun-tahun. Jangan hanya melihat Hyun Ki Joon seperti Hyun Ki Joon di tahun lalu, lihatlah Hyun Ki Joon sekarang.”
“Kau tampak sibuk, aku akan pergi.” pamit Yoon Joo. Manager Park hanya menjawabnya dengan senyuman.

 

Dan lagi-lagi…

 

Yoon Joo dan…

 

Ah Jung.. secara kebetulan bertemu.
Mereka saling menyapa dengan nada yang aneh.. hehe..

 

Manager Park kesal dengan sikap Ki Joon yang engga tegas, via telepon, Manager Park mengomel pada kI Joon. Ki Joon hanya mendengarkannya lalu berpikir. “Halo. Apa yang terjadi?” tanya Ki Joon.

Manager Park menjawab, “Apakah itu cinta atau yang lainnya, lakukan saja di luar. Jangan biarkan staff melihatnya.”
“Mengapa kau begitu marah?”
Manager Park melanjutkan kata-katanya, “Siapa bilang kau boleh berpegangan tangan dengan seorang wanita di tempat kerjaku? Aku katakan dengan jelas sebelumnya.Terlalu banyak mempedulikan orang lain  hanya akan merugikan orang lain itu sendiri.”

Ki Joon mengunjungi rumah Yoon Joo. Mereka saling berbicara, “Sudah tepat satu minggu. Aku khawatir, Kau tidak menjawab teleponku.” kata Ki Joon.

Yoon Joo malah mengungkit-ungkit tentang perasaan Ki Joon pada Ah Jung, “Apakah Miss Gong Gong Ah Jung mengatakan dia menyukaimu?”
Engga lama Ki Joon terdiam, ia langsung menggangguk pelan.

“Kau pasti sangat bahagia, Gong Ah Jung sangat menawan. Aku berpikir sangat lama untuk bisa memahamimu. Meskipun tidak masuk akal bahwa Kau menyukai Gong Ah Jung, aku ingin memahami apa yang Kau katakan. Berpikir tentang hal itu, dan aku sampai pada kesimpulan kalau hal itu bisa saja terjadi. Aku tidak bersamamu selama bertahun-tahun. Kau juga bisa goyah. Aku tidak goyah.” ungkap Yoon Joo.

“Aku menyukainya.” jawab Ki Joon.

Yoon Joo engga rela kalau Ki Joon engga lagi menyukai dirinya tapi lebih menyukai orang lain. “Tidak, Kau hanya bimbang karena aku tidak ada. Ini karena aku tidak ada disekitarmu dan akhirnya kau goyah. Aku berusaha keras untuk mengerti, karena Aku ingin mengerti. Oppa, bagaimana kau bisa seperti ini? Oppa, apakah Kau tahu bahwa Kau menjadi lebih aneh? Hatiku tidak berubah, jadi bagaimana bisa kau mengubah hatimu? Oppa!

“Aku akan menunggu sampai Kau bisa melupakan.” jawab Ki Joon.

 

Sang Hee menelpon Ah Jung,
“Aku sedang bekerja.” jawab Ah Jung.
“Aku tahu.”

“Tapi kenapa para pegawai negeri tidak memiliki jam makan siang? Sudah waktunya makan siang.” kata Sang Hee.
“Apa?”
“Aku ada di resort.” Sang Hee langsung mematikan teleponnya.
“Hei, aku tidak punya waktu untuk makan siang.” jawab Ah Jung.

Sang Hee membelikan boneka untuk Ah Jung, “Apa ini?” tanya Ah Jung.

Sang Hee tersenyum lalu membuat suara lucu.
“Halo, Aku Gong Ah Jung, Aku seorang pegawai negeri sipil.”
“Aku pernah disengat oleh lebah dan ternyata rambutku menjadi kuning seperti ini.”
“Lihat, dia terlihat sepertimu? Mata, hidung, mulut.  perut.”

 

“Apa itu?” Ah Jung acuh.
Sang Hee memohon, ia memain-mainkan bonekanya,  ” Kau benci aku ! Mengapa Kau benci aku? Bermainlah dengan Aku Gong Ah Jung Noona.”

Ah Jung akhirnya tersenyum dan berkata, “Dia tampak seperti Kau.”
Sang Hee menanyakan tentang kencan butanya Ah Jung, “Sepertinya kencan buta itu tidak berjalan dengan baik. Aku tahu itu akan seperti itu.”
Ah Jung kesal, “Kau berada di sini hanya untuk menanyakan itu?”
“Apa kau marah?”
Ah Jung tersenyum dan menjawab, ” Aku Gong Ah Jung, dan tidak akan marah karena sesuatu yang sepele.”

Yoon Joo memakai kembali cincin pertunangannya dengan Ki Joon.

 

Mungkin cincin ini bakal membawa keberuntungan buat Yoon Joo.

Yoon Joo pergi menemui bibi Ki Joon.
“Aku minta maaf untuk hari itu, Aku tidak berpikir terlalu jauh.” kata bibi Ki Joon.
“Tidak, tidak apa-apa.”
“Aku merasa kasihan pada Gong Ah Jung.Aku tidak mengira dia begitu terluka.”

Tanpa basa-basi, Yoon Joo langsung berkata, “Aku berpikir untuk segera melakukan pernikahan.” hah???
“Apakah Kau pernah mendiskusikan hal itu  dengan Hyun Ki Joon?” tanya bibi.
Yoon Joo memberi alasan, “Dia tidak punya waktu untuk mempertimbangkan ini.”
“Apakah Hyun Ki Joon mengatakan bahwa dia ingin menikahimu?” tanya bibi.
“Bibi, Kami sudah menunggu selama tiga tahun. Aku tidak ingin menunggu lebih lama lagi, aku tidak bisa menunggu lagi.” jawab Yoon Joo.

Setelah bertemu Yoon Joo, bibi langsung menemui Ki Joon, “Aku baru saja bertemu Yoon Joo.  Dia berbicara tentang pernikahan. Dia Mengatakan kalau dia tidak ingin menunggu, dan dia tidak bisa menunggu. Sepertinya dia tidak membicarakannya denganmu.”
Ki joon sedikit terkejut. “Kami akan membahasnya nanti.”
“Gong Ah Jung tampaknya sangat baik.” ungkap bibi.

Dan, yah, raut wajah Ki Joon langsung berubah saat bibi menyebutkan nama Ah Jung.

 

Dan dari situ bibi mulai menyadari perasaan Ki Joon pada Ah Jung.

 

Semua staff di  kantor Ah jung makan siang bersama dan masih saja membahas topik yang sama, tentang pegawai negeri sipil yang engga boleh melakukan hal-hal diluar hukum yang berlaku.

 

Apapun dilakukan Yoon Joo agar orang yang dicintainya engga pergi. Yoon Joo menemui Ah Jung dan menyampaikan berita yang membuat Ah Jung shock.
“Aku tidak bisa meninggalkan meja kerjaku dalam waktu yang lama.” kata Ah Jung.
“Sebaiknya aku bertemu denganmu saat kau sedang tidak dalam keadaan sibuk.”
“Tapi apa yang membawamu kemari?” tanya Ah Jung.

 “Sebelum datang ke sini, Aku ingin memberitahumu banyak hal. Tapi tiba-tiba saja, setelah melihatmu aku lupa apa yang harus aku bicarakan denganmu. Ki Joon dan Aku, kami akan menikah.” ungkap Yoon Joo.

 

“Mengapa Kau mengatakan hal ini padaku?” tanya Ah Jung, mencoba menutupi perasaan terkejutnya.
“Aku merasa bahwa Aku harus membiarkanmu tahu tentang hal ini, Gong Ah Jung. Aku mendengar bahwa Kau menyukai oppa.” jawab Yoon Joo.

Karena kesal, Ah Jung langsung menelpon Ki Joon, ia melampiaskan rasa frustasinya “Bukankah aku memberitahumu untuk melupakan tentang hal itu? Bisakah kita melupakannya? Mengapa Kau harus mengungkit-ungkit hal itu? Kau ingin pamer di depannya, apa kau ingin mempermalukanku di depan wanita itu?”

Di tengah rapat Ki Joon menerima telepon dari Ah Jung, ia sama sekali engga mengetahui pokok permasalahannya, Ki Joon cuma terdiam heran.

 

 

Ki Joon terus melancarkan usahanya buat mendapatkan simpati Ah Jung. Ia bahkan ikut makan bersama dengan staff Ah Jung. Ki Joon menyewa seharian tempat itu, dan membiarkan teman-teman Ah Jung makan dengan puas.

Karena frustasi, Ah Jung kembali minum berlebihan, Ki Joon terus memperhatikan Ah Jung. Saat pulang dari kedai makanan, Ki joon menghampiri Ah Jung,
“Lepaskan aku! Kau tau, kau itu terlalu berlebihan? Saat aku memberitahumu kalau aku menyukaimu, kau bahkan hanya membuat pernyataanku itu sebagai bahan tawaan, kau juga mengatakan hal itu pada tunanganmu!” ucap Ah Jung yang mabuk.
“Kau sudah salah paham.”
“Sebuah kesalahpahaman? Itu hal yang sangat buruk untuk dilakukan. Kau tidak tahu itu juga? Fool!” Ah Jung langsung kabur dengan taksi. “Taksi!”

Ada alasan buat Ki Joon untuk terus mengikuti Ah Jung yaitu handphone Ah Jung yang terjatuh.

Ah Jung kaget saat melihat Ki Joon sedang menunggunya di jalan, “Apa yang Kau lakukan di sini?”

“Ini.” Ki Joon memperlihatkan Handphone Ah Jung.

“Mengapa kau mengikuti Aku lagi?” tanya Ki Joon.
“Aku berjalan pulang.”
“Sebaiknya kau pergi saat aku mengatakan hal ini dengan cara yang baik.”

“Apakah Kau tahu nama panggilanku? Hyun Ki Joon “Lima Paket complete”. Apakah Kau tidak penasaran tentang lima paket itu?” Ki Joon membuat lelucon.
“Tidak penasaran.” jawab Ah Jung.
“Tidak hanya tampan, kuat, tanggung jawab, sangat baik dalam bersikap dan berpikir, memperoleh gelar tinggi dalam pendidikan. Bahkan semuanya benar. Bukannya aku membual. Tapi melihat wanita mabuk, bertentangan dengan tanggung jawabku, akal sehat, dan sikap.” ungkap Ki Joon.

 

Ah Jung hanya menatapnya aneh.
Kemudian Ki Joon memanggil nama Ah Jung, “Ah Jung-ah!  Ah Jung-ah!”
“Jangan panggil aku seperti itu!” jawab Ah Jung yang kemudian berlari menjauhi ki joon seraya menutup telinganya.
“Gong Ah Jung! Ah Jung-ah.. ” Ki Joon terus memanggil nama Ah Jung.

 

Akhirnya Sang Hee mengetahui perasaan Ki Joon pada Ah Jung. Di taman, ia berkata pada dirinya sendiri. “Hyun Sang Hee. Kau tidak dapat melakukannya lagi kali ini. Kau terlalu berlebihan jika Kau membiarkan hal itu terjadi lagi.” Sang Hee mencoba menekan perasaan sukanya pada Ah Jung, ia engga ingin perasaan itu bertambah besar, dan sikap egoisnya bakal merusak semuanya.

Sebelum pergi untuk melanjutkan studynya di luar negeri, So Ran membelikan teman-temannya cincin persahabatan, ia juga engga lupa membelikan satu buah cincin untuk Ah Jung.

 

Di rumahnya, Ah Jung terkejut melihat foto dan video Ki Joon di handphonenya. Tapi kemudian, ia malah terlarut buat menikmati wajah Ki Joon di handpohennya.. HAAHaa..

Ki Joon berkata di videonya, ia memanggil Ah Jung, “Gong Ah Jung! Ah Jung –ah.. apa kau sudah bangun? Apakah Kau sudah bangun? Mengapa kau terlalu banyak minum? ”
Ah Jung terus memutar ulang video Ki Joon, terutama saat bagian Ki Joon memanggil namanya, “Ah Jung –ah.. Gong Ah Jung!”
“Lagi.”
“Ah Jung –ah.. Satu lagi. Ah Jung –ah..”

Park Hoon membawa berita gembira, “Presiden, Ketua Jeon baru saja mengirimkan pesan.”
“Pesan tentang apa?” tanya Ki Joon.
“Karena berkat kita, pemakaman berjalan lancar. Dan ia akan datang mengunjungi kita di Korea dengan segera.”

“Kapan?” tanya Ki Joon.
“Dia bilang dia akan menghubungi kita lebih lanjut.”

Jae Bum pergi menemui Ah Jung di rumahnya, ia bersikap baik pada Ah Jung. “Apa kau benar tidak menikah dengan Ki Joon.” Jae Bum meraih tangan Ah Jung. “Pastikan untuk membicarakannya denganku.”

Kesalahpahaman  pun terjadi, So Ran datang menemui Ah Jung, dan ia melihat Jae Bum menggenggam tangan Ah Jung, “Gong Ah Jung. . . “
Kesalahpahaman… Kesalahpahaman.

 

So Ran tersenyum sinis, “Sebelum Aku pergi, Aku berpikir untuk membelikan sesuatu untuk kenang-kenangan bagi Gong Ah Jung.” ia memberikan Ah Jung bingkisan berisi cincin dan dengan sengaja menjatuhkan bingkisan itu dihadapan Ah jung.

Ki Joon ingin mengetahui masalah yang sebenarnya, apa yang sudah dikatakan Yoon Joo  pada Ah Jung. Untuk itu, Ki Joon pergi menemui Yoon Joo,
Yoon berkata, “Aku berniat untuk meminta maaf.Setelah Aku bertemu Gong Ah Jung kemarin, Aku menyesalinya sekarang. Aku pikir Aku terlalu kekanak-kanakan. Aku mengakui itu.”
“Yoon Joo. . . Aku berharap Kau tidak akan mencari orang itu lagi.” pinta Ki Joon.

“Sepertinya Kau khawatir, Bahwa aku mungkin melakukan sesuatu yang aneh. Aku berbohong. Bahwa aku akan menikah denganmu. Kau pikir Aku suka mengucapkan kata-kata itu?” ungkap Yoon Joo.
“Jadi jangan melakukannya.”

“Kau bilang kau akan menungguku sampai aku bisa melupakanmu? Bagaimana caranya, aku sama sekali tidak bisa melupakanmu?” ungkap Yoon Joo.
Sebelum pergi Ki Joon berkata, ” Sebaiknya kita menjaga jarak dulu.”
Ucapan Ki Joon tersebut membuat Yoon Joo menangis.

 

Ada lagi yang juga sedang frustasi. Sang Hee. Ia engga menyangka kalau lagi-lagi dirinya dan kakaknya menyukai orang yang sama yaitu Gong Ah Jung.

 

Sang Hee berbicara dengan Suk bong, “Seperti yang Kau tahu, dalam tiga tahun terakhir ini, Bagiku, itu adalah waktu untuk membayar dosa Aku. Dosa karena jatuh cinta dengan tunangan Hyung dan sebagai tanda bahwa aku menyesali perbuatanku. Pada waktu itu ketika Aku kembali ke rumah setelah bertahun-tahun, apakah itu Hyun atau Yoon Joo, aku tidak mampu bertemu mereka. Bahkan setelah sekian lama.”
“Ya, ya Aku tahu. Aku tahu. Ya, seperti yang Kau katakan, waktu telah berlalu. Itu semua di masa lalu,. Apakah ada masalah?” tanya Suk Bong.

“Mengapa setiap wanita yang aku sukai, lebih menyukai hyung dan mereka tidak pernah menyukaiku?” kata Sang Hee. ooh, sang hee yang malang.

Saat sedang mengurusi event di kantornya, Ah Jung tanpa sengaja melihat kedatangan ketua Jeon. Melihat Ketua Jeon datang, Ah Jung langsung panik.

 

 Ketua jeon-duta jepang yang datang untuk berinvestasi pada Ki Joon

 

Ah Jung langsung menelpon Ki joon.

 

Dan keduanya panik.

 

Sebagai event organizer, Ah jung berhasil membuat event di kantornya berjalan dengan sangat baik.

 

Dan, ternyata, pemimpin di kantor Ah Jung dan ketua Jeon saling mengenal. Tanpa sengaja mereka bertemu di koridor.
Mereka saling menyapa dan berjabat tangan.
“Chief Lee.”
“Ketua Jeon.”

Saat melihat Gong Ah Jung, Ketua Jeon langsung mengenali Ah Jung. “Gong Ah Jung? Miss Gong Ah Jung.” sapa ketua Jeon.
“Apakah Kalian mengenal satu sama lain?” tanya chef lee yang mahir berbahasa jepang.
Ketua Jeon menjawb, ” Dia adalah istri presiden dari Hyun Ki Joon.”
“Presiden Hyun Ki Joon. Bukankah ia keponakan dari  Hyun Myung Jin. Sebenarnya, Aku tidak tahu tentang hal itu. Ini adalah pertama kalinya aku mendengar bahwa Presiden Hyun sudah menikah.” lalu chef Lee bertanya pada Ah Jung. “Ah Jung apa kau sudah menikah…?”

Ah Jung berpikir keras, menimbang-nimbang beberapa alasan. Ah jung tau dengan benar kalau duta dari jepang ini sangat penting buat Ki Joon… kalau ia bilang kalau dirinya dan Ki Joon engga menikah, maka hubungan bisnis Ki Joon akan berada dalam masalah. Dan ia sampai pada satu keputusan, Ah Jung menjawab, “Ya, aku sudah menikah.. “

 

Bertepatan dengan itu, Ki Joon datang dan segera menghampiri Ah Jung. Dengan dodolnya Ki Joon malah menjawab, “Tidak… Kami, aku dan dia… tidak menikah.”

 

 

Bersambung….

Sinopsis lie to me episode 9

Sinopsis Lie To Me episode 9 :

Semua kebohongan udah terungkap, tapi ups, belum semua kok. Apa yang masih menjadi rahasia? Perasaan tulusnya Ki Joon pada Ah Jung.
Ki Joon terngiang-ngiang perkataan Yoon Joo, “Apakah Kau tahu, bagaimana aku telah menjalani tiga tahun terakhir ini? Itu sangat sulit, aku bahkan bisa mati. Tidak, aku bahkan merasa sekarat.”
“Tapi. . .Memikirkan dirimu, aku selalu memikirkanmu. Selama jangka waktu yang panjang, Sang Hee akan baik-baik saja. Kemudian. . . Aku akan dapat memulai hubungan kita lagi.” ucapan Yoon Joo membuat Ki Joon kembali merajut hubungan mereka.

 

Galau tingkat dewa, Ki Joon. Ki Joon memutuskan kembali menjalin hubungan dengan Yoon Joo, semata-mata karena dirinya engga mau lagi menyakiti Yoon Joo yang kedua kalinya. Perasaan yang dipaksakan..
Ki Joon galau sedangkan Ah Jung frustasi. Mengguting rambutnya sendiri buat ngilangin rasa frustasinya.

 

Melihat dirinya di cermin dan mencoba tersenyum. Tersenyum buat menyemangati dirinya sendiri.

 

“It’s alright.”  ucap Ah Jung memaksakan senyumnya.
Pagi harinya, Ah Jung menyiapkan sarapan untuk ayahnya. Ia berangkat ke kantor pagi sekali dan hanya meninggalkan note untuk ayahnya.
Isi notenya : “Ayah, Kau harus makan. Karena aku begitu sibuk akhir-akhir ini, aku tidak bisa mengurusmu. Kau tahu aku mencintaimu, kan?”
“Apa yang terjadi? Apakah sesuatu terjadi padanya?” ucap Ayah heran, engga biasanya Ah Jung menyiapkan sarapan untuknyaa.

Ah Jung menyibukkan dirinya, ia benar-benar ingin melupakan Ki Joon. Larut pekerjaannya mungkin bisa membuat Ah jung melupakan Ki Joon. “Apakah Kau sudah selesai? Bagaimana kita akan mempublikasikan itu? Bulan depan, kami akan meluncurkan homepage untuk mempromosikan bisnis kita.”

Dan saat sedang bekerja, So Ran memintanya untuk saling berbicara.

“Kau benar-benar tidak menikah? Semua itu bohong?” tanya So Ran masih engga percaya dengan apa yang terjadi.
“Itu hanya lelucon.” jawab Ah Jung.

 

“Bagaimana mungkin? Kau, malam itu dan tentang kissingmu itu!”
“Maafkan aku.”
“Bagaimana mungkin? Kemudian. . . bagaimana Hyeon Gi Jun bisa terlibat? Jangan bilang kalau itu bukan Hyun Ki Joon yang asli.” tanya So Ran.
“Tidak, dia benar-benar Hyun Ki Joon.” jawab Ah Jung.

 

 

“Hyun Ki Joon benar-benar bekerja sama dengan kau untuk membuat lelucon ini pada kami? Itu tidak mungkin. Ya, benar. Bagaimana mungkin? Mengapa Hyun Ki Joon melakukannya?” tanya So Ran

 

 

Ah Jung hanya menjawab, “Aku juga tidak tahu. Mengapa aku selalu seperti ini? Setiap kali aku melihat dirimu dengan sunbae, aku selalu merasa bahagia.  Kali ini, hal yang sama terjadi. Mengapa bukan aku tetapi wanita lain? Ini bukan yang pertama, tetapi kedua kalinya. Aku selalu seperti ini. Sama seperti orang bodoh.”
So Ran tiba-tiba memberi semangat. “Jeong ah! Cheer up! Fighting!”

 

“Aku harus masuk. Pulanglah.” suruh Ah Jung.
“Tapi, apa dia benar-benar membuat lelucon pada aku?” gumam So Ran.

 

Setelah pulang bekerja, Ah Jung pergi ke kafe teman Ayahnya, Shim Ae Kyung. Dan disaat itu, ia bertemu dengan Yoon Joo yang sedang berbincang-bincang.

“Ya. Ah Jung, mari aku perkenalkan. Ini adalah Yoon Joo, dongsaeng.” ucap Suk Bong. (Dongsaeng – junior) “Yoon Joo. . .  dia Gong Ah Jung.”

“Aku tahu Miss Ah Jung.” jawab Yoon Joo seraya tersenyum.
“Oh, bagaimana Kalian mengenal satu sama lain?” tanya yang lain.
“Aku hanya kenal dia.” jawab Yoon Joo.

Melihat Yoon Joo, Ah Jung langsung pergi.

 

Diam-diam, Sang Hee mengkhawatirkan Ah Jung. Sikapnya sedikit berubah akhir-akhir ini.

 

Ki Joon sedang mengalami masalah bisnis, ia kesal lalu berkata pada staffnya. “Aku hanya ingin tahu siapa yang bertanggung jawab untuk proyek ini! Mulai sekarang, aku yang akan bertanggung jawab atas Resort Gold.”

Dan kemudian Yoon Joo menelpon Ki Joon. “Oh, Yoon Joo?”
“Bisakah kita makan siang bersama?” tanya Yoon Joo.

“Maaf, aku pikir hari ini aku sibuk sekali.”
“Apa yang ingin Kau katakan?” tanya Ki Joon pada manager Park.

 

“Apa boleh jika aku mengatakan hal ini? Dalam kurun waktu tiga tahun, hati seseorang bisa tetap sama, tetapi bagi orang lain, hati mereka bisa berubah. Ikutilah kata hatimu. Jangan berpikir terlalu keras tentang hal itu. Awalnya aku pikir Kau dan Yoon Joo adalah pasangan yang serasi. Tapi sekarang, aku tidak yakin tentang. . . perasaanmu.” walaupun pendiam, manager Park selalu memperhatikan Ki Joon. Ia bahkan tau perubahan perasaan Ki Joon pada Yoon Joo.
Aku tidak punya niat untuk menyakiti Yoon Joo. . . dua kali.

 

“Itu saja. Lalu, kau mulai lagi dari awal dengan Yoon Joo? Jika itu yang terjadi. . . Ada kalanya Kau harus kejam. Mungkin hal itu tidak bisa dimaafkan, tapi kadang-kadang, kekejaman itu sebenarnya lebih manusiawi.” manager Park menyarankan Ki Joon untuk mengatakan perasaan yang sebenarnya pada Yoon Joo, kalau dirinya sudah tidak lagi memiliki perasaan pada Yoon Joo.

So Ran masih saja sibuk dengan urusan Ah Jung, ia bahkan datang ke hotel world untuk memastikan apa yang dikatakan Ah Jung itu benar.

 

Dan engga berapa lama kemudian, Yoon Joo datang ke kantor Ki Joon. Ia mengagetkan Ki Joon, Yoon Joo berkata “Ekspresi macam apa itu? Seolah-olah Kau telah melihat hantu.”

“Kau datang?” tanya Ki Joon.
“Aku memberimu panggilan di lobi. Aku katakan sebelumnya, aku akan datang hari ini. Ayo, aku lapar!”
“Apa?”
“Aku sangat sibuk juga. Kau tidak akan kelaparan karena Kau terlalu sibuk, kan?”

Saat menuju ke ruang Ki Joon, So Ran berpikir, “Hanya karena Kau ingin mengalahkanku, Kau pura-pura sudah menikah? Sulit dipercaya. Jika tidak begitu, berarti  itu bisa pernikahan rahasia, dan kemudian bercerai! Tidak, tidak, tidak. Mereka awalnya berencana untuk menikah tapi putus karena wanita lain.” terka So Ran.

 

So Ran memergoki Ki Joon sedang bersama Yoon Joo. Ki Joon langsung meminta Yoon Joo untuk meninggalkannya sebentar, ia dan So Ran harus berbicara.

Setelah Yoon Joo pergi, So Ran berkata “Apa yang Kau coba lakukan sekarang? Mr Hyun Ki Jun, aku telah melihatmu bersama wanita itu sebelumnya. Apa hubungan yang Kau miliki dengan dia? Apakah Kau lupa tentang Ah Jung?”
“Apa maksudmu?” tanya Ki Joon.

So Ran meneruskan kata-katanya, “Meskipun Kau memiliki wanita yang Kau sukai, bagaimana mungkin Kau masih berbohong seperti itu? Meskipun Kalian hanya berpura-pura menjadi suami dan istri. . . kenapa kau harus mempermainkan perasaan Ah Jung?”

“Tunggu sebentar.  Tunggu sebentar. Bagaimana kau tahu?” Ki Joon sama sekali engga mengetahui kalau Ah Jung sudah mengungkap semuanya pada So Ran. ” Gong Ah Jung dan aku tidak menikah?”
So Ran menjawab,  “Ah Jung mengatakan hal itu kepada aku.”

Ki Joon meninggalkan So Ran begitu saja, dan memberikan alasan pada Yoon Joo, kalau dirinya tidak bisa makan siang bersama Yoon Joo.
Di dalam mobil, Ki Joon menelpon Ah jung.

Beberapa kali panggilan, Ah Jung mengabaikannya. Karena merasa keganggu ia langsung mengangkat panggilan dari Ki Joon.
“Ya?”
Ki Joon langsung menjawab, “Mari kita bertemu.”
“Apa?”
“Aku akan ke tempatmu.”

“So Ran pergi menemuimu  di hotel World?” tanya Ah Jung.
“Mengapa Kau mengungkapkan hal ini? Aku jelas sudah berjanji padamu. Apa Mungkin Kau tidak percaya padaku lagi?” jawab Ki Joon.

“Bukan itu. Aku hanya tidak ingin tunanganmu salah paham. Ketika aku katakan aku tidak menikahmu, dia hampir pingsan karena marah. Kau seharusnya melihat ekspresi di wajahnya. Pada saat itu, aku sangat bahagia!” jawab Ah Jung, ia memaksakan senyumnya beberapa kali.

“Benar saja, kebohongan kita tidak sia-sia. Ketua Quan telah mengatakan dia akan berinvestasi padamu, dan aku berhasil mengelabui So Ran. Kita sukses, bukan.” ungkap Ah Jung.
“Gong Jung Ah!”

“Aku sudah tahu. Itu benar-benar akhir bagi kita. Selama ini, aku bersyukur. Selamat tinggal.” Ah Jung mengulurkan tangannya, tapi Ki Joon membiarkannya begitu saja. Saat Ah Jung pergi, lagi-lagi Ki Joon menahan tangan Ah Jung.

“Kau bisa melampiaskan semua kemarahanmu, daripada harus membuat ekspresi aneh di wajahmu seperti itu.” kata Ki Joon.
“Aku tidak marah. Kenapa harus marah? Aku harap kita tidak akan bertemu lagi nanti.” Jawab Ah Jung, ia lalu pergi.

Saat berjalan pulang, Ah Jung melewati tempat dimana dirinya dan Ki Joon pernah bersama.

Ah jung : Ayah..bunga cerinya sudah tidak ada, bunga cerinya sudah tidak ada..sambil menangis keras.

 

Dan kebetulan juga, Ayahnya melihat Ah jung, Ayah langsung menghampiri Ah Jung, “Ah Jung! Ah Jung, apa yang terjadi?”
“Ayah, bunga cerrynya sudah pergi. Apa yang harus aku lakukan?”
“Sudahlah, bunga cerry akan mekar lagi tahun depan,” jawab Ayah sambil merangkul Ah Jung.

Pagi  harinya, mereka sarapan bersama.

“Apakah Kau ingin pergi kencan buta?” saran Ayah pada Ah Jung.
“Kencan buta?”
“Di antara murid-muridku, aku akan mencari kandidat terbaik dan memperkenalkannya untukmu. Kenapa kau tidak menjawab?”

“Baiklah.” jawab Ah Jung.

 

Bibi berbicara dengan Sang Hee. Sang Hee tersenyum saat melihat bibinya khawatir pada Sang Hee,
Jika Kau terus merengut seperti itu, Kau akan keriput.” ucap Sang Hee.
“Hyun Sang Hee!”

“Hyung dan Yun Ju. . . Berilah mereka restumu, bibi.  Bukan karena aku, tapi karena hyung mencintai yun Ju. Beri mereka izinmu.” pinta Sang Hee.
“Apa kau tulus?” tanya bibi.
Sang Hee hanya menjawab dengan senyuman.

Dan siapa sangka, keduanya, Ki Joon dan Ah Jung bertemu di satu tempat yang sama. Secara kebetulan, even di kantornya Ah Jung dilaksanakan di Resort milik Ki Joon. Ah Jung sama sekali engga mengetahui hal itu.

 

Terkejut. dan terus memperhatikan Ah Jung.

 

Ah Jung malah bersikap acuh.

 

 

Ki Joon bertanya pada staffnya tentang kedatangan Ah Jung ke resortnya, staffnya menjawab, “Keduanya dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.”

Ah Jung melakukan kesepakatan kerja sama.

 

Sampai akhirnya, Ah Jung dan Ki Joon bertemu lagi.

“Gong Ah Jung dan Kim Gi Jun ini presiden kami.” manager Park memperkenalkan Ki Joon.
“Senang bertemu  anda. Tempat ini bagus. Mari kita lihat tempat lain.” ucap Ah jung pada manager Park.

Ki Joon emang cari masalah, melihat Ah Jung yang engga memperdulikannya, Ki Joon langsung memanggil Ah Jung. “Gong Ah Jung! Apakah Kau senang berakting? Aku suka berakting. Sangat menyenangkan.  Bagaimana keadaan resort ini? Kami memiliki beberapa fasilitas paling canggih di sini. Ini adalah resort besar dengan luas meter persegi. Ada berbagai ukuran ruang pertemuan. cukup bagus, kan?” ucap Ki Joon. Ki Joon kira Ah Jung sengaja datang ke resortnya dengan maksud untuk mengambil perhatian Ki Joon.

“Aku datang ke sini untuk bekerja, bukan untuk berakting.” jawab Ah Jung.
Manager Park pun ikut menjelaskan, “Mereka datang untuk melakukan survey lokasi Konferensi Pariwisata Internasional Group Support.

“Kau tau, perusahaan kami sudah membatalkan semua perjanjian yang berkaitan dengan event yang akan kau selenggarakan.” jawab Ki Joon, berbicara tanpa melihat keadaan.

Manager Park kesal dengan sikap kekanak-kanakan Ki Joon, bagaimana bisa urusan pribadi dikaitkan dengan masalah bisnis. Manager Park mengatakan agar Ki Joon bersikap profesional, ia juga menyuruh Ki Joon untuk meminta maaf, karena event yang akan diselenggarakan oleh Ah Jung adalah event besar. Dan perusahaan akan merugi kalau membatalkan begitu saja.

 

Akhirnya, Ki Joon pun datang menemui Ah Jung dan meminta maaf, “Aku minta maaf. Mengenai insiden yang tidak menyenangkan itu, aku menawarkan permintaan maafku.”

 

Teman Ah Jung langsung tersenyum dan berkata “Mungkin Kau memiliki kesalahpahaman tentang kami? Kami bukan pembohong! Kami datang ke sini untuk acara internasional. Namun. . .  Ah, ya. Ah Jung, Karena dia secara pribadi datang untuk meminta maaf, mari kita menerima permintaan maafnya?”
“Tolong beri kami waktu untuk berbicara sejenak?” pinta Ki Joon agar teman Ah Jung bisa meninggalkan dirinya bersama Ah Jung.

 

Teman Ah Jung pergi dan Ah Jung langsung berkata, “Kau tidak perlu meminta maaf.”
“Aku tidak datang untuk meminta maaf. Kau harus pergi.” jawab Ki Joon.
“Hyun Ki Jun!”

Ki Joon meneruskan perkataanya, “Hal ini tidak nyaman bagiku, aku tidak ingin melihatmu. Karena  hal Itu membuatku marah. . . dan kesal.”

“Mengapa Kau harus marah? Orang yang seharusnya marah adalah aku!” jawab Ah Jung.
“Akan lebih baik jika Kau benar-benar marah!”

 

“Sepertinya Kau masih tidak tahu, tapi Kau harus minta maaf kepadaku. Mengapa membuat orang lain salah paham? Mengapa kau menciumku? Selain itu, tidak hanya sekali, tetapi dua kali. Tapi kenapa Kau melakukannya untuk kedua kalinya. .

Ki Joon : Karena aku menyukaimu.
Ah Jung tertegun, kau menyukaiku? Lalu bagaimana dengan wanita itu dan apa artinya aku bagimu?

Ki joon tidak bisa menjawab. Ah jung menjawabnya sendiri, ah..kau menyukaiku sedikit, dan sangat mencintai wanita itu

Setelah berkata seperti itu, Ah Jung langsung pergi.

Ah Jung berjalan ke arah hutan, tanpa tau kemana arahnya. Ia hanya berjalan dan terus berjalan.

 

Eits ada yang terjatuh, benda yang terjatuh ini bakal memudahkan Ki Joon untuk menemukan Ah Jung. Klasik yaa???

 

Setelah berjalan cukup jauh, Ah Jung beristirahat.

 

Ah jung duduk di bangku dan mengingat lagi kata2 Ki Joon tadi, lalu kata2 Yoon Joo saat berterima kasih pada Ah jung. Berkat Ah Jung, mereka justru bisa bersama lagi.

Ah jung juga ingat saat acara selamatan rumah, saat Ki Joon berkata kalau semua adalah akting lalu menyangkalnya. Saat Ki joon menciumnya untuk kedua kali dan memastikan kalau itu sungguhan, bukan akting.

 

Ah jung merasa sedih dan menghela nafas. Tiba-tiba bangku yang didudukinya patah dan Ah jung terjatuh ke bawah tebing. Ah jung berguling-guling ke bawah dan pingsan.

Kyu Jin kebingungan, dia tidak menemukan Ah jung dimanapun. Kyu Jin minta bantuan manager Park mencari Ah jung. Rombongan mereka bertemu Ki Joon dan para direksi.

Ki Joon heran apa terjadi sesuatu? Park menjelaskan kalau Gong Ah Jung tidak ada di dalam resort, telpnya juga tidak diangkat.
Ki Joon minta stafnya mencari Ah jung. Lalu seorang staf wanita berkata dia melihat seseorang mendaki gunung. Kyu Jin tanya apa seorang wanita? Staf itu membenarkan.

Kyu Jin cemas, sebentar lagi malam dan Ah jung tidak tahu jalan sekitar sini.
Ki joon terlihat panik dan ia segera memerintahkan tim pencari bergerak.

Mereka membagi beberapa kelompok dan mencari di sekitar kaki bukit. Salah satu direktur minta Ki Joon kembali saja, mereka akan mengirim tim penyelamat.

Tapi Ki Joon menolak dan justru jalan ke tempat yang lebih tinggi lagi.

Ki Joon jalan di dekat jalan yang terlarang itu dan seperti melihat bayangan Ah Jung. Ki Joon menemukan hiasan ponsel Ah jung.

Ah jung sadar dan tidak bisa menggerakkan kakinya, sepertinya mata kakinya terkilir. Dia juga tidak bisa telp.
Ah Jung teriak minta tolong. Apa ada orang? tolong! tolong!

Ki Joon juga teriak : Gong Ah Jung!
Lalu telp ke Park, tanya apa mereka sudah menemukan Ah jung. Ternyata belum juga. Ki Joon terus mencari. Gong Ah Jung!

Ah jung dengar ada yang memanggil namanya, dia teriak, disini! disini! Ah jung mengambil batu dan dilempar agar orang bisa mendengarnya.
Ki joon mendekat, Gong Ah Jung! Ah Jung teriak disini!

Ah jung kaget karena ternyata yang mencarinya adalah Hyun Ki Joon sendiri.

Ki joon menemukan Ah Jung, ia kaget dengan kondisi Ah Jung.

Ki Joon langsung meluncur turun. Kau tidak apa-apa?
Ah jung kaget, bagaimana kau bisa meluncur seperti itu? kau seharusnya memanggil tim penyelamat.
Ki Joon langsung telp, aku menemukannya. Kami ada di jalan gunung kedua, dia terpeleset kelereng gunung. Datanglah segera.
Ah Jung terus menatap Ki Joon. Bukannya tadi Ki Joon bilang agar Ah Jung pergi, tapi kenapa setelah Ah Jung pergi, Ki Joon malah mencarinya.. hehee.. muna ya?

Setelah itu, Ki Joon ingin membantu Ah Jung berdiri, tapi Ah Jung teriak kesakitan. Ada apa? Apa mata kakimu terkilir?
Ah jung membenarkan.

Ki joon jongkok dan minta Ah jung naik ke punggungnya, ia ingin menggendong Ah Jung.
Ah jung : Bukankah kau memanggil tim penyelamat?

Ki joon baru sadar, ah, iya. Kalau begitu bertahanlah sebentar. Mereka akan datang dalam 20 atau 30 menit.
Keduanya kembali duduk dengan kikuk.

 

Sambil menunggu bantuan datang, Ki Joon dan Ah Jung hanya bisa menunggu.
Melihat Ah Jung kedinginan, Ki Joon langsung menyelimuti Ah Jung dengan jasnya.

 

Dan disaat itu juga, Ki Joon mulai menjelaskan semuanya, “Sedikit Menyukaimu. . . dan sangat menyukai Yoon Joo, bukan seperti itu.”
“Aku tidak ingin salah paham. . . dan aku tidak ingin menjadi orang bodoh lagi.” jawab Ah Jung.

Hening..
Hening..
Hening…

 

Ah Jung kelelahan dan ia menyandarkan kepalanya ke pundak Ki Joon.
Ki Joon menahan senyumnya. Ia suka moment ini. hahaa…
Bantuan datang, dan mereka segera membawa Ah Jung ke rumah sakit terdekat.

 

Ki Joon terus menunggui Ah Jung, sampai Ah Jung bangun. Setelah sadar, teman Ah Jung langsung menghampiri Ah Jung, “Kau tidak apa-apa? Ayo aku bantu.” ucap teman Ah Jung seraya membantu Ah Jung berjalan. Ah Jung dan temannya meninggalkan rumah sakit.

 

Saat pulang dari kantor, Ki Joon langsung mendapat kejutan.
“Surprise!” seru Yoon Joo dan Sang Hee.
Ki Joon menjawab, “Ini bukan hari ulang tahunku.”
Sang Hee membalas, “Hei, ini hari ulang tahun ku.”
“Benarkah? Selamat!”
“Terima kasih!”

Yoon Joo memberikan hadiah jam pada Sang Hee. “Hadiahmu. ”
“Apa ini?”

Sang Hee meniup lilin, lalu semua mengucapkan selamat sambil sorak sorai.

Ki Joon janji akan memberikan kado untuk Sang Hee nanti. Sang Hee minta kado yang mahal. Ki joon hanya tersenyum.
Sang Hee : Bibi sepertinya punya rencana lain kak, tolong hentikan dia.

Ki Joon ingin tahu ada apa. Sang hee berkata kalau Bibi ingin dia kerja di perusahaan. Waktu bibi mulai bicara itu setelah makan malam, aku langsung lari.

Yoon Joo heran, Sang Hee masih saja seperti itu. Jangan seperti ini.
Sang Hee : Kau tidak tahu kalau kau akan menyesalinya nanti.
Yoon Joo : Kita bicarakan lagi ini kalau aku sudah tua nanti.
Keduanya saling bercanda dan Ki Joon tersenyum saja.

Sang Hee heran, ada apa? Ki Joon mengaku senang melihatnya. Sang Hee mengeluh, kuno sekali. Lalu mengejek Yoon Joo, dimana kau menemukan pria tidak menarik ini?

Yoon Joo hanya tersenyum, berarti Sang Hee sudah melepaskannya untuk Ki Joon.
Sang hee : Sudahlah ayo kita bersulang. Cheers!

Setelah merayakan ulang tahun sang Hee. Ki Joon mengantarkan Yoon Joo pulang. Dan mereka mampir sejenak ke tempat favorit mereka.
“Tak ada yang berubah. Ini sangat menakjubkan! Bagaimana ini bisa terjadi?” Yoon Joo tersenyum.

Saatnya mengungkapkan yang sebenarnyaaaaaa..
Ki Joon akhirnya mengungkapkan apa yang ia rasakan, “Yoon Joo. Setelah Kau menyelesaikan pekerjaanmu di korea, Kembalilah ke Paris? Ada lebih banyak peluang di sana daripada di sini.”
“Oppa!”
“Kita. . . kita tidak bisa memulainya dari awal lagi.”

“Apa artinya kau tidak menyukaiku lagi?” tanya Yoon Joo.
“Ada seorang wanita yang aku sukai.” jawab Ki Joon perlahan.
“Orang itu. . . Apakah Gong Ah Jung? ?” tanya Yoon Joo.
Ki Joon terdiam dan tidak menjawab.

Ayah Ki Joon memperlihatkan foto pria yang akan dating dengan Ah Jung malam ini. Dan parahnya, kencan buta itu bakal terjadi di World Hotel.

Bibi Myung Jin pergi ke kantor Ki Joon, ternyata Ki Joon tertidur pulas di sofanya.
Hoon ingin membangunkan Ki Joon, tapi Bibi melarangnya dan meminta Hoon keluar.

Bibi Myung Jin memandangi Ki Joon dan tersenyum. Dia kelihatan sangat menyayangi Ki Joon.

 

So Ran mempersiapkan dirinya, ia benar-benar akan meninggalkan korea untuk melanjutkan studynya.
Jae Bum berkata, “Aku sedang mencari apartemen untuk pindah.  Haruskah kita menjualnya atau menyewakannya, Kau yang memutuskan.”

Dua orang ini, kehidupan cinta mereka emang udah engga harmonis. Tapi Jae Bum masih memendam perasaan tulus pada So Ran. Jae Bum berkata, “Kalau aku memiliki kelebihan, lebih dari Hyun Ki Joon. Apa kau akan tetap bersikap seperti ini?”
Mata So Ran berkaca-kaca mendengar perkataan Jae Bum.

 

Sang Hee menemui Ah Jung ditempat taman bermain.
“Pelit sekali. Kau bahkan tidak mengirimkanku ucapan selamat ulang tahun.” Sang Hee datang menghampiri Ah Jung.
.

“Selamat ulang tahun, meskipun agak terlambat. ” jawab Ah Jung.
“Aku mendengar kau akan pergi kencan buta!” kata Sang Hee yang mulai penasaran dengan siapa Ah Jung bakal melakukan kencan buta itu.
” Jadi, Kau sudah mendengar tentang hal itu.”
“Apa pekerjaannya?”
“Dia seorang analis keuangan. Gajinya seratus juta. . . dan ia juga memiliki kapal pesiar! hebatkan”

Ah Jung berdandan cantik untuk dating kali ini.

Keduanya berbincang bersama.

Sampai akhirnya, engga jauh dari tempat Ah Jung duduk, Ki Joon sedang menemui koleganya. Dan Ah Jung jadi canggung. Kecanggungan yang membuatnya bersikap aneh, Ah Jung tertawa berlebihan dan berkata keras-keras agar Ki Joon mendengar, “Pekerjaanmu sebagai akuntan tentunya lebih baik ketimbang seorang presiden hotel.” hhahaa..

Tunggu.. tunggu.. ada yang juga engga rela melihat Ah Jung melakukan kencan buta. Sang Hee. Sang Hee datang ke world hotel dan berusaha untuk membatalkan kencan buta Ah Jung.

Joon Ho tanya apa Ah jung kenal dengan Ki Joon. Ah jung berkata tidak, sama sekali tidak kenal.
Ki Joon jalan pergi bersama dua tamunya itu.

Ah jung terus saja memotong2 daging burgernya dan Joon Ho tanya apa dagingnya keras?
Ah Jung : Tidak, ini enak.

Joon ho menawarkan anggur. Ah jung mengiyakan, tapi dia ingin ke kamar mandi dulu.

Sang Hee sampai di World Hotel dan segera masuk ke lift.

Ah jung memuntahkan makanan-nya di wastafel, lalu cuci muka. Ah jung menghela nafas.

 

Dan saat Ah Jung keluar dari toilet, Ki joon langsung menarik tangan Ah Jung.
Bersambung…..

Sinopsis lie to me episode 8

Sinopsis Lie To Me episode 8 :

“Maafkan aku. Itu semua salahku.” ucap Ah Jung sebelum pergi.
Hyun Ki Joon terbangun dan ia mencoba mencegah Ah Jung untuk pergi.
“Hyun Ki Joon!” Ah Jung sedikit terkejut.
“Apa yang terjadi?” tanya Ki Joon dengan masih memegang lengan Ah Jung.
“Dokter mengatakan bahwa kau dalam keadaan stres dan keracunan makanan. Maksudku, bagaimana kau bisa pingsan karena keracunan makanan? Memalukan sekali.” jawab Ah Jung. Ia kemudian kembali duduk di samping Ki Joon.

“Maksudku kenapa kau di sini?” tanya Ki Joon lagi.
“Aku mencoba menghubungi Sang Hee dan Sekretaris Park tapi. . . ” Ah Jung bingung harus bilang apa. “Yah, aku akan menghubungi mereka tapi aku tidak. . . Aku hanya. . .” akhirnya ia mengungkapkan hal yang sebenarnya. “Aku hanya ingin tinggal di sisi Kau.”
“Kenapa?” tanya Ki Joon.

“Itu semua salahku, bukan?” Ah Jung panik saat melihat Ki Joon bangun dari tidurnya. “Mengapa kau bangun?”
“Aku harus pergi bekerja.”
Ah Jung mengomel ” Apa maksudmu, pergi bekerja? Dokter bilang kau perlu istirahat. Apa yang kau lakukan?” Ah Jung merebut handphone Ki Joon.
“Hey!”

Ah Jung mengirim pesan pada Park Hoon melalui handphone Ki Joon. Apa pesannya? Pesan yang ngebuat Park Hoon tersenyum saat membacanya.

Hari ini aku perlu istirahat. 
Aku dengan seorang wanita jadi jangan menggangguku!
Hhhahahaa..

Ah Jung mengembalikan handhpone itu pada Ki Joon dan tersenyum penuh kemenangan.
“Seorang wanita! Seorang wanita? Aku dengan seorang wanita?” Ki Joon terkejut membaca pesan yang Ah Jung kirimkan.
Ah Jung malah menjawab, “Aku akan membuatkanmu bubur.”
“Aku tidak benar-benar lapar.” jawab Ki Joon.
“Tapi kau perlu makan, aku akan membuat bubur yang lezat untukmu.  Kau harus mendengarkanku.”

Ah Jung membuatkan bubur special untuk Ki Joon. Saat melihat bubur yang dibuatkan Ah Jung, Ki Joon langsung berkomentar, “Bubur? Jadi aku bisa makan dan mati?” lelucon aneh dari Ki Joon. hihii. Ini kayak sejenis lelucon, “Bubur” dan “mati” keduanya memiliki pengucapan yang sama dalam bahasa korea.

“Hei, apa yang kau katakan? Jangan mengeluh. Makanlah dengan perlahan dan makan yang banyak, yaaah?” Ah Jung berkata pelan dan lembut. Dan kemudian berubah panik saat melihat jam. “Oh, apa yang harus dilakukan? Aku terlambat, aku terlambat! Kalaupun itu tidak enak, kau harus memakan semuanya! Aku akan meneleponmu!”

Ah Jung pergi, Ki Joon memakan habis bubur special buatan Ah Jung.

 

Di kantor, teman sekantor Ah Jung berkata, “Meninggalkan orang sakit di rumah dan datang ke tempat kerja benar-benar menyakitkan.”
Ah Jung langsung meng-iya-kan “Kau benar.” Ah jung teringat kondisi Ki Joon.

Sedang apa orang yang paling di khawatirkan Ah Jung?
Lagi seru-seruan main game.

 

Bosan.. “Ssshh”

 

Ah Jung benar-benar khawatir, ia mengirim pesan pada Ki Joon.
Apakah Kau merasa lebih baik? 

Ki Joon tersenyum saat membaca pesan dari Ah Jung. Beberapa kali ia menghapus pesan balasannya untuk Ah Jung.
Pertama Ki Joon menulis : aku baik-baik saja.
Delete.
Kedua : Tidak begitu baik.
Delete.
Ketiga : aku merasa sedikit lebih baik
Delete

hahaa.. sampai akhirnya, Ki Joon memutuskan buat engga membalas sms dari Ah Jung.

Karena engga mendapat balasan dari Ki Joon. Ah Jung semakin panik. Ia segera kembali ke rumah Ki Joon. Memanggil-manggil Ki Joon dari pagar.
“Hyun Ki Joon! Hyun Ki joon?”

Dan ternyata orang yang dipanggilnya, ada dibelakangnya.
“Apa? Apa yang Kau lakukan di sini?” tanya Ki Joon.
“Kau mau kemana?” tanya Ah Jung.
“Aku hanya sekedar berjalan-berjalan, di dalam rumah sangat membosankan.” jawab Ki Joon.

“Kau jelas merasa lebih baik, mengapa Kau tidak membalas pesan dariku?” Ah Jung benar-benar mengharapkan balasan dari Ki Joon. “Aku mengirimimu pesan teks, menanyakan apakah Kau merasa lebih baik.”
Ki Joon malah menjawab,  “Ah, aku lupa.”

Jawaban yang membuat Ah Jung kesal. “Kau lupa? Kau bahkan tidak memikirkan hal itu? Jika Kau tidak membalas pesan teks dariku, aku akan khawatir? Orang lain khawatir tentangmu tapi kau sama sekali tidak peduli padanya?”
“Mengapa kita perlu khawatir satu sama lain?” tanya Ki Joon tanpa rasa bersalah.
“Oh, begitu, kita tidak memiliki hubungan apapun. Maaf sudah mengganggumu.” Ah Jung langsung pergi meninggalkan Ki Joon.
“Bukan begitu! Hey! Kenapa dia seperti itu?” Ki Joon heran, ia sama sekali engga tau apa kesalahannya. aneh.

Engga lama kemudian, Ki Joon mendapat berita dari Park Hoon.
“Ya, Hoon Park. Apa?  Aku sedang dalam perjalanan.”

Sesampainya di kantor.
“Kau bilang Ketua Jeon dan istrinya pergi.” ujar Ki Joon.
“Maafkan aku. Aku mencoba membujuk mereka untuk bertemu denganmu sebelum mereka pergi.” jawab manager Park.

“Apa mereka mengatakan sesuatu?” tanya Ki Joon.
“Tidak.. Jika mereka tidak mengatakan apa-apa, itu berarti mereka tidak tertarik dalam proses negosiasi ini, bukan? Sepertinya usaha di Shanghai tidak akan berhasil.” jawab Park Hoon.

“Jam berapa mereka akan berangkat?” tanya Ki joon.
Manager Park menjawab, “Penerbangan ke Hong Kong, atau penerbangan berikutnya ke Tokyo. Bukankah lebih baik bagi kita untuk menunggu dan melihat apa yang bakal terjadi? Kalau kita pergi sekarang, kita bisa membuat kesalahpahaman.”

“Aku kembali.” Ah Jung pulang dan ia bertemu Jae Bum di rumahnya.  “Sunbae!”
Jae Bum sedang membahas tentang bidang perkuliahan pada Ayah Ah Jung. “Oh, Ah jung!”
“Apa yang Kau lakukan di sini?” tanya Ah Jung.
” Aku datang untuk meminta ayahmu untuk melakukan kuliah akademis. Ah, ya. Bagaimana denganmu? Ah. . .  Aku tahu Kau datang untuk mengunjungi ayahmu, kan.” jawab Jae Bum.
“Duduklah! Bagaimana kau bisa berdiri di sana seperti orang asing?” ujar Ayah yang mulai curiga pada Ah Jung.

“Kenapa suamimu tidak ikut?” tanya Jae Bum.
“Ah. . . karena dia terlalu sibuk. Dia mengatakan dia menyesal karena tidak bisa datang.” jawab Ah Jung.
“Uh-huh. Tentu saja dia sangat sibuk. Aku mendengar mereka mencoba untuk memulai usaha di Cina.”
“Aku pergi dulu.” Ayah kesal. Ia pergi ke kamarnya.

“Ayah!”
“Aku pikir aku telah melakukan kesalahan. profesor sepertinya marah.” pikir Jae Bum.
“Bukan seperti itu. Ayahku kadang memang sangat sensitif.

Kemudian, Jae Bum pamit.

Ayah keluar dari kamarnya dan mulai membicarakan tentang pernikahan palsu Ah Jung dengan Ki Joon.
“Apa yang harus aku lakukan?” keluh Ah Jung.
“Hal ini karena Cheon Jae Beom kan?” terka Ayah.
“Aku sangat lelah.” jawab Ah Jung.
“Gong Ah Jung! Itu semua karena Cheon Jae Beom, kan? Katakan sesuatu.”

“Apa yang akan Kau lakukan sekarang? Berapa lama Kau akan terus menyimpan semua ini ini?” tanya Ayah. “Gong Ah Jung!”
“Kau tidak perlu khawatir! Ini masalahku dan aku akan menyelesaikannya.” jawab Ah Jung.

“Tunggu saja dan aku akan memperbaiki hal ini.” jawab Ah Jung.
“Ini hanya akan terus bertambah besar, apa yang Kau ingin aku lakukan?” tanya Ayah.

Saat sedang Ah Jung dan Ayahnya saling berbicara, tiba-tiba Jae Bum masuk kembali ke dalam rumah. Ia bilang. “My hand phone… ”
Ah Jung panik, ia takut Jae Bum mengetahui hal yang sebenarnya.

Ki Joon sangat memerlukan bantuan Ah Jung. Cuma Ah Jung yang bisa membantunya untuk mengatasi masalah bisnisnya dengan duta jepang.
“Halo. Hey!”
“Gong Ah Jung. Kau harus membantuku. Miss Gong Jeong Ah!”
Ah Jung kesal. “Apa? Dan Kenapa harus aku? Bukankah kau mengatakan bahwa kita tidak memiliki hubungan apapun?”
Ki Joon menjawab,  “Aku datang ke rumahmu, aku akan ke sana dalam sepuluh menit.”

Ki Joon menunggu di tikungan jalan dekat rumah Ah Jung. Ia menunggu Ah Jung, dan terus menunggu. Sampai akhirnya Ah Jung datang.

“Kau idiot, Gong Ah Jung.” gumam Ah Jung pada dirinya sendiri yang lagi-lagi mau membantu Ki Joon.

Lalu Ki Joon menjelaskan alasannya, agar Ah Jung dan dirinya berpura-pura menjadi pasangan suami istri untuk menarik perhatian duta yang berasal dari jepang itu.

“Kami datang untuk mengantarkanmu pergi.” ucap Ki Joon pada duta jepang.

Ah Jung mencoba menenangkan istri duta jepang yang sedang ditimpa musibah.

Melihat kebaikan Ah Jung, presiden dari duta jepang itu langsung menyetujui kontraknya dengan Ki Joon. “Oke. Setelah kontrak disusun, segera kirimkan padaku. Aku akan mulai bekerja seperti yang Kau usulkan.” engga lupa, duta jepang itu mengomentari Ah Jung. “Dia adalah gadis yang sangat baik.” ucapnya seraya menepuk-nepuk pundak Ki Joon. Ki Joon hanya menahan senyumnya saat melihat Ah Jung.

Ki Joon mengantarkan Ah Jung pulang.
“Apa semua berjalan baik?” tanya Ah Jung.
“Ya. ” jawab Ki Joon.
“Itu bagus.”
” Aku pergi.”

“Tunggu. . . ” cegah Ki Joon. “Aku berencana untuk membalas pesan teks darimu. Tapi aku tidak tahu bagaimana mengatakannya. . . Kalau aku bilang aku tidak baik-baik saja, Kau akan khawatir. . . Jika aku bilang aku sudah baik-baik saja, aku takut kau tidak akan datang.”

Ah Jung tersenyum mendengar jawaban itu, “Apakah Kau menungguku untuk datang?”
Ki joon menjawab, “Yah. . . Setidaknya, Aku tidak menunggu selama itu.”
“Itu sama saja, kan?” jawab Ah jung.

“Tampaknya seseorang akan menjadi aneh ketika dia sakit, kan?” ujar Ki Joon menutupi rasa gugupnya.
” Mr Hyun Ki Joon, Kau benar-benar aneh sekarang.”
“Aku pikir aku masih sakit.” jawab Ki Joon.
Baiklah. Terima kasih. Aku pergi. Hyun Ki joon, aku senang bisa membantu.” ucap Ah Jung sebelum pergi.

Pagi harinya di kantor, dengan senyum mengembang Ki Joon mengatakan pada Manager Park. “Proposal kita diterima. Jadi, kita harus melanjutkan draft kita dan segera mengirimnya.”
“Bagaimana Kau melakukannya?” tanya manager Park.
“Ini semua berkat Gong Ah Jung.”
“Kau pergi ke airport bersama-sama? Ini sangat membantu kalau kau punya istri. Aku akan menghubungi Shanghai, untuk mengirim karangan bunga.”

“Rasanya, menjadi orang sakit lebih baik.” gumam Ki Joon.

“Ibumu juga setuju kalau Kau harus focus pada studymu. Kembalilah keluar negeri untuk melanjutkan studymu. Aku sepenuhnya akan mendukung Kau.” ucap bibi Ki Joon.
“Tidak perlu.” jawab Yoon Joo.

“Kau dan Ki joon tidak akan berakhir dengan baik.” Bibi Ki Joon engga ingin lagi melihat Hyun bersaudara bertengkar hanya karena Yoon Joo. Kali ini ia harus membuat Yoon Joo pergi.
“Kau belum berubah sama sekali! Sejak awal, Kau hanya peduli tentang Sang Hee. Bagaimana Kau hanya peduli pada Sang Hee?” jawab Yoon Joo.
” Karena dirimu, mereka benar-benar bertengkar dan saling menyakiti. Itu seharusnya tidak pernah terjadi lagi.”

 

 

“Kau seharusnya berbicara dengan Sang Hee Mengapa kau melakukan ini padaku? Sang He baik-baik saja sekarang. Kau bisa bertanya padanya. Dia pasti akan mengatakan dia tidak menyukai aku lagi. Aku tidak setuju. ” ungkap Yoon Joo.

 

So Ran mengatakan tentang perselingkuhan Ki Joon. “Kenapa kau tidak tahu sebelumnya kalau suamimu terlibat perselingkuhan?”
Ah Jung menjawab, “Ini bukan masalah besar.
“Tentu saja, ini masalah besar! Keluarga, pendidikan, kepribadian, dan penampilan. Masing-masing dari itu sangat penting. Tapi Ketua Hyeon masih menolak orang itu? Wanita itu di Seoul sekarang. Itu benar, aku sudah melihat perempuan itu.” ungkap So Ran yang memanas-manasi Ah Jung. Ia sangat ingin melihat rumah tangga palsu Ah Jung berantakan seperti keadaan hubungannya dengan Jae Bum.

“Dua orang telah dipisahkan, dan mereka mungkin ingin bersama lagi.” jawab Ah Jung.
“Apa maksudmu? Situasi seperti ini harus dihindari. Pergi dan temuilah perempuan itu dan jelaskan semuanya padanya.” saran So Ran, ia memberikan alamat Yoon Joo.
Ah Jung kesal dan ia langsung pergi.

“Ah, benar-benar. . . Siapa yang tidak mencintai seseorang di masa lalu? Dan apa masalahnya tentang hal itu?  Oh Ju Yun. Seong Buk Dong. Bahkan namanya sangat cantik.” kata Ah Jung saat membaca kertas berisi alamat rumah Yoon Joo.

Akhirnya, Ah Jung pergi juga untuk mencari rumah Yoon Joo.
“Benar-benar menjengkelkan. Alamat ini sangat sulit untuk ditemukan!”

Ah Jung menunggu dan menunggu, sampai akhirnya, ia melihat Yoon Joo.

Ibu Yoon Joo yang kebetulan berada di rumah memanggil Yoon Joo, Yoon Joo menghampiri ibunya. Dan Ah Jung menatap orang yang bernama Yoon Joo itu.

Ah Jung frustasi tingkat dewa. Ia meminum banyak alkohol dan mabuk berat.

Teman-teman Ah Jung segera memanggil taksi dan membiarkan Ah Jung pergi sendiri dengan taksi itu. Ah Jung yang mabuk saat ditanya ingin pergi kemana, Ah Jung langsung memberikan alamat Ki Joon.

Alhasil, pagi harinya, Ah Jung bangun dari tidurnya dan terkejut dengan dirinya sendiri. Ia terkejut karena ia berada di kamar Ki Joon.

Ah Jung merapikan dirinya. Dan ia berusaha kabur karena malu pada Ki Joon, ia seenaknya berada di rumah Ki Joon.

Saat berusaha kabur, Ki Joon memergoki Ah Jung dan berkata, “Kau harus berterimakasih kepadaku. Apa yang bakal terjadi coba, kalau wajahmu buruk seperti itu?”

“Kenapa?” tanya Ah Jung.
“Kau belum bercermin kan?” jawab Ki Joon.

Ah Jung langsung pergi ke kamar mandi dan membersihkan makeup nya yang luntur.

Menunggu Ah Jung keluar dari kamar mandi, Ki Joon berpikiran buruk. Berusaha buat mengerjai Ah Jung. Ini-nih, cerita awal dari  kissing ala cola-cola (cola kiss). hahaahaa..

Parah, Ki Joon benar-benar jail. Untuk mengerjai Ah Jung, ia shaking botol coca-cola sampai buih  sodanya penuh. Dan apa yang terjadi saat si botol coca-cola itu dibuka? Saat Ah Jung membuka botol coca-cola itu, buih soda langsung bersemburan.
Liat stepnya dibawah ini. HAHAHAA..
Ah Jung sama sekali engga terima, dijaili seperti itu oleh Ki Joon. Dan balas dendam pun dimulai.

 

Ah Jung menyemburkan coca-cola ke arah Ki Joon. Kejar-kejaran ala anak kecil pun terjadi.

 

Sampai, waktu seolah-olah berhenti. Dan cola kiss second kissing ala Yoon Eun Hye Kang Ji Hwan terjadi..

Ah Jung sempat memalingkan wajahnya menolak kissing, dan  bertanya, “Tunggu sebentar? Ini hanya acting atau memang real?”
“Ini real.” jawab Ki joon.

Lalu terjadilah cola kiss yang so sweet itu

“Kau harus bahagia, karena ini adalah your second kiss.” ucap Ki Joon
“Rasanya manis” jawab Ah Jung..

Di tempat lain, Yoon joo menemui Sang Hee.
“Sang Hee. Apakah Kau masih menyukaiku? Kenapa kau tidak menjawab?” tanya Yoon Joo. “Apakah Kau masih menyukaiku?”
Sang hee menjawab setelah diam beberapa saat, “Aku tidak suka kalau Kau bertanya kepadaku seperti itu, kau tahu.”
“Oppa menolakku lagi, dengan alasan karena Kau. Apakah Kau masih menyukaiku?”
“Apakah Kau merasa tidak nyaman? Bagi Ki Joon, tidak ada wanita yang bisa menggantikan tempatmu di hatinya.”

Setelah mengantarkan Ah Jung pulang, Ki Joon bertemu dengan bibinya.
“Apa kau berencana untuk kembali pada Yoon Joo?” tanya bibi Ki Joon.
“Ini adalah masalahku.” jawab Ki Joon.
“Sejak kapan Yun Ju menjadi masalahmu sendiri?”
“Kali ini, jangan campur tangan bibi.”
“Jadi, Kau bisa mengatasinya, kan?”

Sang Hee engga rela melihat Yoon Joo disakiti oleh Ki Joon. Setelah perkataan Yoon  joo padanya, Sang Hee langsung menemui Ki Joon.
“Hyung, Kau munafik.” kata Sang Hee.
“Jangan lancang.” Jawab Ki Joon.
“Apa yang Kau katakan pada Yun Ju? Mengapa kau menggunakan aku sebagai alasan untuk menyakiti Yun Ju?” tanya Sang Hee yang memuncak.
“Hyun Sang Hee!”
“Tidak peduli apa yang aku lakukan, Kau harus menjaga Yun Ju! Jangan menghindari Yun Ju.” jawab Sang hee, mencoba merelakan semuanya.
“Sang Hee.”
“Tidak apa-apa denganku. Hal ini sudah berakhir. Jika kau mencintainya, Kau harus menjaganya.” kata Sang Hee sebelum ia pergi meninggalkan Ki Joon.

So Ran masih tetap berusaha untuk memanas-manasi Ah Jung.
“Inti dan hubungan suami istri adalah kepercayaan. Aku percaya pada suami aku, jadi mengapa kau yang khawatir? Apakah Kau tidak percaya pada suamimu? Jangan menyesali ini di masa yang akan datang. Aku lebih khawatir tentangmu.” ucap Ah Jung pada So Ran.
“Apa maksudmu?” dari ucapan Ah Jung itu, So Ran mengetahui kalau Ah Jung tahu tentang perselingkuhan suaminya.

Saat pejalanan pulang, ada sekretaris bibi Ki Joon mencegat Ah Jung. “Miss Gong Ah Jung. Ketua Hyeon Myung Jin ingin bertemu.” katanya.
“Ketua Hyeon Myung Jin? bibi Hyun Ki Joon?” Ah Jung terkejut. “Mengapa dia ingin bertemu denganku?”

Dan pertemuan yang mengejutkan pun terjadi. Saat Ah Jung masuk ke sebuah ruangan, ia melihat Bibi Ki Joon dan Ki Joon.
Terkejut

 

Terkejut

 

Belum puas melihat Ah Jung dan Ki Joon yang saling terkejut satu sama lain, Bibi Ki Joon kembali menunjunkkan kejutan baru. Kejutan apa lagi yang datang :
Yoon Joo datang.

 

Ah Jung dan Ki Joon sama-sama terkejut.

Bibi Ki Joon dengan ramah mempersilakan Yoon Joo duduk. Lalu berkata pada Ki joon, “Hyun Ki Joon. Kau harus memperkenalkan istrimu kepada kami.”
Ki Joon kesal,
“Pernahkah Kau mendengar tentang hal itu? Ki Joon sudah menikah.” ucap bibi Ki Joon pada Yoon Joo.
Ki Joon marah. “Bibi.” ucapnya dengan meninggikan suara.

Yoon Joo menahan tangisnya lalu pergi. Ki Joon engga ingin membiarkan terjadi kesalahpahaman, ia langsung mengejar Yoon Joo dan meninggalkan Ah Jung begitu saja.

Saat Ah Jung mengejar Ki Joon, Ki Joon malah cuma berkata, “Maaf.”
Yoon Joo berkata pada dirinya sendiri, “Apa kau masih menyukainya.”

Engga perlu waktu lama untuk menemukan Yoon Joo. Ki Joon berhasil menemukan Yoon Joo di pantai favorit mereka. Dan keduanya mulai kembali kisah cinta mereka dari awal.

 

Ah Jung yang malang pun cuma bisa menunggu Yoon Joo datang. Ah Jung menunggu semalaman di depan rumah Yoon Joo.

 

Pagi harinya, ia berhasil bertemu dengan Yoon Joo dan Ki Joon.

 

“Aku minta maaf untuk kesalahpahaman ini.” ucap Yoon Joo pada Ah Jung.

Ah Jung mencoba tersenyum, “Jujur, aku khawatir, karena aku, kalian berdua akan terpisah. Hyun Ki Joon ini tidak bisa disalahkan sama sekali. Aku meminta dia untuk berbohong, tentang pernikahan ini.Oleh karena itu, Apa yang harus aku lakukan? Maafkan aku. Aku harus pergi, aku harus pergi bekerja.”  lalu Ah Jung pergi.

Ki joon sedari tadi hanya terdiam. Saat Ah Jung pergi, ia juga mengejar Ah Jung. “Ah Jung.”

Ah Jung berkata “Tidak perlu khawatir, aku tidak apa-apa. Kau tidak perlu khawatir dengan pernikahan palsu ini. Aku akan berusaha mengklarifikasinya.”

Ah Jung pergi……… Di dalam mobil ia menangis.. Oh.. Ah Juuung yang malang..

Ah Jung engga benar-benar pergi bekerja. Ia malah berencana untuk mengungkapkan hal sebenarnya pada So Ran.

Rumah So Ran persis seperti kapal pecah, perang dunia ketiga baru saja terjadi di rumahnya. Lagi-lagi So Ran  berhasil menganiaya jae bum, suaminya sendiri. hehee.. Kasian Jae Bum..

Ah Jung datang ke rumah So Ran, dengan pasrah So Ran membiarkan Ah Jung melihat semua kekacauan yang baru saja terjadi.
“Tepat pada waktunya. Lihatlah. Seperti ini kehidupan kami.” ucap So Ran.

Dengan keberaniannya, Ah Jung mengungkapkan hal yang sebenarnya.

“So Ran. Aku tidak menikah. Hyun Ki Joon dan aku, kami tidak pernah menikah.  Kami berpura-pura. Dari awal sampai sekarang.”

 

“Apa yang kau katakan? Gong Ah Jung!”

 

Bersambung….

 

Sinopsis lie to me episode 6

Sinopsis lie to me peisode 6

“Kapan kau akan mengundang kita ke pesta di rumah barumu?” ucap So Ran memanas-manasi Ah Jung. “Kalian ingin mengunjungi rumah Ah Jung Ah kan?” tanya So Ran pada temannya yang lain.
“Yes.” jawab  mereka serempak.
” Aku harus mengundang kalian semua. Tentu saja.  Tentu saja.” jawab Ah Jung gugup.
Kali ini, Ah Jung harus memohon pada Ki Joon agar membantunya.
“Hyun Joon Gi!!” seru Ah Jung saat melihat mobil Ki Joon yang baru saja datang.
“Apa yang Kau lakukan?” teriak Ki Joon. Ia keluar dari mobil.
“Apa yang harus dilakukan,  Hyun Joon Gi?  Kita dalam masalah.” Ah Jung panik.
“Masalah besar apa lagi. . . ? ” tanya Ki Joon.
Petugas melihat gelagat buruk, ia menyorotkan senter ke arah Ki Joon dan Ah Jung. Posisi mereka emang aneh sih. hahaha.
Ki Joon langsung mengajak Ah Jung untuk berbicara di dalam rumah. ” Ayo pergi”

“Untuk makan malam?” Ki Joon terkejut mendengarnya.
Ah Jung memelas. “Tolong pinjami aku rumahmu.”
“Kenapa aku harus melakukan hal itu?”
“Bukankah kita sudah menikah?”
” Miss Gong Ah Jung.”

Ah Jung tetap berusaha merayu Ki Joon dengan berbagai cara. “Aku tidak akan mengganggumu lagi. Aku tidak akan mengganggu apapun di rumah ini, sama sekali tidak akan merusak rumah. Aku pasti akan merapikan rumahmu.  Jangan khawatir tentang hal itu. Dan juga,  Kau tidak perlu untuk bergabung dalam acara ini.”
Tapi tetap saja, Ki Joon enggan meminjamkan rumahnya. “Aku tidak mau!”
Ah Jung yang malang.

Di rumahnya sendiri, Ah Jung sama sekali engga bisa tidur. Ia memikirkan tentang harga dirinya di mata So Ran kalau ia membatalkan pesta itu.

Ah Jung dan ibu perinya. hehe he.. ” Apakah itu tidak enak? Hanya untuk membeli ini, aku antri satu jam untuk itu.” ucap Sang Hee saat melihat Ah Jung yang engga nafsu makan.
“Aku tidak yakin. . .” gumam Ah jung.
“Rencana cincin itu juga gagal? Apa Teman-temanmu tidak pingsan?” tanya Sang Hee.
“Itu sudah cukup. Dan kemudian. . . tentang rencana mereka datang ke rumahku. Apa yang harus aku lakukan?” keluh Ah Jung.

“Benar-benar. . . ! Apa yang kau khawatirkan? Kau hanya perlu melakukan apa yang aku katakan.” jawab Sang Hee yang selalu punya cara untuk membantu Ah Jung.
“Aku tidak punya rumah! Sebuah rumah! Aku bahkan tidak bisa meminjam rumah Hyun Ki Joon.”

“Yang Kau butuhkan hanya rumah, kan?” tanya Sang Hee.
“Apakah Kau memiliki saran?”
“Hey. . . Hey. . . Aku akan membantumu. Kenapa? Apakah Kau sekarang percaya? Akulah ibu peri Cinderella. Serahkan saja padaku.” jawab Sang Hee.
Ah Jung lalu mencubit lengan Sang Hee. “Ini bukan mimpi, kan? Apakah Kau akan benar-benar akan membantuku?”
Sang Hee tersenyum. “Ya. Sekarang makanlah cepat.”

“Apakah rumor itu benar?” tanya bibi Ki Joon saat disodori beberapa foto Ki Joon yang sedang bersama Ah Jung.
“Rasanya hal itu bukan hanya desas-desus.” jawab sekretarisnya.
“Ki Joon menikah dengan wanita muda ini.”
“Tidak ada bukti yang tepat untuk hal ini.”
” Aku harus berbicara dengannya.” ucap bibi Ki Joon.

Sekretarisnya kemudian berkata,  “Miss Oh Yoon Joo sedang menunggu di luar.”
“Siapa?”

“Kapan kau kembali?” sapa bibi Ki Joon dengan ramah.
“Akhir pekan yang lalu.” jawab Yoon Joo.
“Kau menjadi lebih cantik.”
“Terima kasih!” Yoon Joo tersenyum.
“Berapa lama kau berencana untuk tinggal?” tanya bibi Ki Joon.
“Aku berniat untuk tinggal dalam waktu yang lama. Aku telah bertemu dengan Ki Joon Oppa.”
“Benarkah?”
“Mari kita makan siang bersama.
Tidak, terima kasih. Aku di sini hanya untuk memberitahumu bahwa aku telah kembali. Mungkin lain waktu.”
“Oke, lain kali saja.”

“Cari semua informasi tentang Miss Gong Ah Jung.” suruh bibi Ki Joon pada sekretarisnya.

Sang Hee dan Ah Jung menguntit rumah yang akan dijadikan target mereka. Mereka berencana untuk meminjam rumah presiden-bibi Ki Joon.
“Orang itu adalah Ketua Hyun Myung Jin?” tunjuk Ki Joon dari dalam mobil, saat bibinya keluar dari rumah.
“Yeah.” Ah Jung mengangguk.
“Dan rumah itu adalah miliknya. Ah,  bagus. Ketua Hyeon pergi ke Jeju Island setiap akhir pekan. Dengan kata lain, tidak ada satu orang pun di rumah itu pada akhir pekan. Kau dapat menggunakannya untuk melakukan pertemuan dengan teman-temanmu. Dibandingkan dengan Rumah Hyun Ki Joon, rumah yang satu ini lebih baik. Teman-temanmu akan pingsan jika Kau memberitahu mereka tentang rumah ini.” ide gila yang dicetuskan oleh Sang hee.
“Bagaimana Kau meminjam rumah ini?” tanya Ah Jung sedikit engga percaya.
“Jangan khawatir. Aku memiliki rencana. Aku mengenal beberapa orang di rumah itu.”
Ah Jung kesal, “Apa kau tidak bisa membedakan kapan waktu yang tepat untuk bercanda? Ini bukan lelucon. Kita bisa saja menculik Hyun ki Joon untuk memudahkan rencana ini.”
“Tapi itu kejahatan.”
“Aku harus kembali. Kau mendengarku. Keluar.” Ah Jung menyuruh Sang Hee keluar dari mobilnya.
“Hei, adalah rencanaku itu benar-benar memungkinkan?”
“Tidak, tidak, tidak.”
Tapi mau bagaimana lagi, engga ada cara lain. Akhirnya Ah Jung memutuskan untuk menyetujui rencana Sang Hee. Ah Jung menyetujui kalau mereka akan meminjam rumah bibi Ki Joon.
“Aku bisa memperpercayakan semuanya padamu, kan?”
“Percayalah. Aku kan ibu perimu, oke?”

Ah Jung datang mengejutkan Ki Joon yang tengah berolah raga. Kedatangan Ah Jung yang tiba-tiba membuat Ki Joon terkejut, dan ia jatuh terperosok. Lucu banget deh, jatuhnya ke rumput penghias taman. Hahaha…
“Bagaimana kau tahu aku di sini?” Ki Joon kesal, ia bangun dari jatuhnya.
“Ini bukan rahasia besar.” jawab Ah Jung dengan ringan.

 

“Aku akan mengatakannya lagi. Aku tidak akan meminjam rumahmu. Jika itu yang Kau inginkan. Aku tidak membutuhkan rumah itu lagi. Bahkan jika Kau tidak membantuku, aku bisa memecahkan masalah ini dengan caraku sendiri.” ujar Ah Jung. Ia memamerkan pada Ki Joon kalau tanpa bantuan Ki Joon ia bisa membuat semuanya berjalan dengan baik.
“Bagaimana caramu memecahkan masalah itu?” Ki Joon penasaran.
“Bukan urusanmu. Goodbye!”
“Miss Gong Ah Jung !”
Ah Jung pergi meninggalkan Ki Joon seraya tersenyum penuh kemenangan.
“Mengapa kau datang ke sini?” tanya Ki Joon saat mengetahui bibinya datang ke kantornya.
“Apakah Kau sudah bertemu Yoon Joo?” tanya Bibi.
“Ya, aku sudah bertemu dengannya.”
“Kau telah bertemu denganya. Hari ini, dia datang menemuiku. Apakah Kau masih menunggu Yoon Joo?”
Ki Joon menjawab, “Tidak, aku senang dia sudah kembali. Baik itu di masa lalu atau di masa sekarang, aku tidak pernah merubah pikiranku.”
“Yoon Joo. Aku sangat menyukainya. Tapi, dia tidak sebanding dengan Sang Hee. Dia sudah kembali. Kau tidak akan membiarkannya pergi lagi kan?” tanya bibi.
Yoon Joo bekerja di bawah naungan Ki Joon. Atasan Yoon Joo memperkenalkan Yoon Joo pada Ki Joon.
“Miss Yoon Joo ini  adalah Designer kita. Dia menangani semua kegiatan di Prancis. Kali ini, dia bertanggung jawab untuk pasar Asia. Ini adalah presiden kita.”
“Aku Yoon Joo. Presiden terlihat sangat muda.” Yoon Joo tersenyum berpura-pura tidak mengenal Ki Joon.
“Begitu juga Kau.” jawab Ki Joon.
Saat Park Hoon mengajak Ki Joon makan bersama, tanpa sengaja ia bertemu dengan Jae Bum. Jae Bum mengingat Park Hoon dan Ki Joon.
“Aku dengar, dia cinta pertama Ah Jung. Hanya untuk cinta pertamanya, dia bekerja sangat keras untuk mempersiapkan ujian negara, tetapi temannya diam-diam menusuknya dari belakang. Miss Gong Ah Jung memang sangat menyedihkan, Presiden.” Park Hoon menceritakan tentang Ah Jung pada Ki Joon.
Ki Joon hanya menjawab, “Dia hanya terluka karena harga dirinya.”
Park Hoon sangat bersimpati pada Ah Jung, “Aku bisa merasakan apa yang dirasakan Miss Gong Ah Jung.”
“Sepertinya kau lebih memihaknya sekarang?”
“Aku katakan sebelumnya. Miss Gong Ah Jung dan aku adalah teman.”
“Sebenarnya kau ini sekretaris siapa?” Ki Joon kesal karena Park Hoon lebih memihak pada Ah Jung.
Presiden di tempat kerja Ah Jung melihat Ah Jung yang tetap bekerja meskipun sudah waktunya makan siang. Presiden tersenyum karena kerja keras Ah Jung. Padahal nyatanya Ah Jung sedang sibuk searching makanan untuk pestanya.
Ah Jung meminta bantuan pada sunbaenya Sang Hee untuk mengajarinya cara memasakan makanan lezat. Tapi kemudian, berita buruk datang dari sang hee.

 

Sang Hee bilang, rencana diubah. Rumah bibi Ki Joon tidak bisa dipinjam begitu saja. Ah Jung kesal.

 

Di tempat lain, tanpa di sengaja, ia ikut memikirkan masalah Ah Jung. Ia kemudian pergi untuk menemui Ah Jung. Di mobilnya, ia mencoba menelpon Ah Jung.
Tapi handphone Ah Jung mati.
* Panggilan anda tidak dapat dihubungkan. =–= Anda akan diarahkan ke sistem pesan suara otomatis.*
“Tentang rumah baru itu . . Aku punya sesuatu yang ingin aku katakana, jadi telepon aku  setelah Kau mendengar pesan ini.” ujar Ki Joon.

 

Kemudian tanpa sengaja, Sang Hee dan Ah Jung berjalan engga jauh dari tempat Ki Joon memakirkan mobilnya. Ki Joon melihat Ah Jung bersama dengan Sang Hee. Ki Joon terkejut dan ia langsung keluar dari mobil.

“Hyung.” ucap Sang Hee pelan.
“Hyung?” Ah Jung engga mengerti apa yang sang hee ucapkan. Ia menatap searah dengan Sang Hee dan ia mendapati Ki Joon ada di depannya. Beberapa detik kemudian, Ah Jung baru menyadari “Apa itu. .  Hyun Joon Gi?”

Ki Joon kesal, ia langsung meninggalkan Ah Jung dan Sang Hee begitu saja.
“Hyung,. . . Hyung!” pangil Sang Hee. Ki Joon melajukan mobilnya dengan cepat, tanpa memperdulikan Sang Hee yang memanggil-manggilnya.

 

“Dia punya sifat yang cepat marah.” gumam Sang Hee.
Sekarang giliran Ah Jung yang marah, “Tunggu sebentar. Dengarkan aku dulu. . . “
“Apakah dia benar-benar kakakmu?” tanya Ah Jung kesal.
“Ah Jung! Ah. . Sungguh!”
“Gong Jung Ah.”

 

“Hyung. Apa yang harus aku lakukan?  Haruskah Aku pergi ke sana dan berdiri dengan mengangkat tanganku?” Samg Hee memohon pada Ki Joon untuk memaafkannya. “Dengar hyung, Gong Ah Jung tidak tahu kalau aku adikmu.”
“Bagaimana hal itu masuk akal? Bagaimana bisa dia tidak tahu?” Ki Joon masih kesal.
“Dia tidak tahu. Kemarin kami bermain bersama, kau tidak melihat itu?”
” Hyun Sang Hee!”

“Ini bukan hal yang sulit untuk dilakukan. Pokoknya kau sudah menikah.” Sang Hee membela dirinya.
“Semua karena siapa?”
“Hei, aku hanya merasa sangat menyesal, itulah kenapa aku seperti itu. Aku akan meminjam rumah dari bibi, tapi aku malah diomeli olehnya. Aku seharusnya tidak melakukan hal itu. Apa sebenarnya yang terjadi? Bukankah itu menarik?” Sang Hee mencoba memohon pada Ki Joon untuk membantu Ah Jung. “Sigh, jangan seperti itu, hanya untuk satu hari.”

Sang Hee melihat Yoon Joo di galerinya. Ia sama sekali engga punya nyali untuk bertemu dengan Yoon Joo.

 

 

Yoon Joo pergi dan Sang Hee hanya berani memperhatikannya dari kejauhan.

 

Buat sebagian orang, termasuk sang hee.. Basket bisa dijadikan alternatif buat merileks-kan dirinya.
Park Hoon mengunjungi Ki Joon untuk menyerahkan beberapa berkas kantor dan tanpa sengaja ia melihat Ah Jung di depan gerbang rumah Ki Joon.

“Kau bilang Sang Hee dan Ah Jung saling kenal. Aku pikir Kau tahu?” kata Ki Joon.
“Aku benar-benar tidak tahu. Aku setia pada presiden, Kau harus tahu itu!” jawab Park Hoon dengan pasti.
“”Aku melihat Gong Ah jung-sshi di depan gerbang. Tapi kenapa ia tidak masuk?”
“Apakah Kau yakin?”
“Ya, walaupun hanya sekilas. Itu pasti dia. Benar-benar aneh. . . Mengapa dia tidak masuk ke dalam rumah?”

Ki Joon pun akhirnya merasa simpati pada Ah Jung. Ki Joon mengirimi Ah Jung sebuah pesan “Bagaimana rencana pesta di rumah itu?”
Mendapat pesan seperti itu dari Ki Joon, Ah Jung mengomel, “Kenapa orang ini malah mengirimi aku sms seperti ini? Dasar bodoh!”
Engga mendapat balasan dari Ah Jung, Ki Joon langsung menelpon Ah Jung “Miss Gong Jung Ah. Mari kita bertemu.”
“Mengapa ia menyuruhku untuk bertemu di sini?” ujar Ki Joon yang bingung kenapa Ah Jung menyuruhnya datang ke sebuah apartemen mewah.

Ki Joon masuk ke sebuah ruangan mewah dan ia disambut dengan senyuman Ah Jung, ia juga mendapat sapaan mengejutkan dari petugas penyewaan apartement, “Silakan masuk Kau suaminya, kan?”

Ah Jung malah terkekeh melihat reaksi Ki Joon yang terkejut saat disebut sebagai suami Ah Jung.

Ah Jung menyuruh Ki Joon untuk datang ke apartemen mewah ini, agar Ki Joon bisa membantunya untuk menyewa apartemen itu. Karena Ki Joon enggan meminjamkan rumahnya, Ah Jung mengambil cara ini, menyewa apartemen mewah sebagai pengganti rumah Ki Joon.
Ki Joon yang sangat apik, melihat seluuuuruh ruangan. Ia mengecek semua sudut dari apartemen itu. Buat Ki Joon semuanya harus perfect, Ah Jung yang menaruh gelas dengan letak yang salah, Ki Joon langsung membenarkan letak gelas itu.

“Ini tidak terlalu buruk, kan?” tanya Ah Jung.
“Orang tidak akan percaya bahwa ini adalah rumahku.” jawab Ki Joon.
“Itulah kenapa kita harus memikirkan cara untuk membuat mereka percaya. Kau hanya perlu mengatakan, kalau rumahmu sedang direnovasi. Ini hanya sementara waktu, dan sebagainya dan sebagainya.”

Tiba-tiba, So Ran menelpon Ah Jung dan menanyakan bagaimana persiapan pesta di rumahnya. Ah Jung mengatakan, “Semuanya berjalan dengan baik.”
“Baiklah, besok kami akan datang ke rumahmu.” jawab So Ran.
Ki Joon hanya memperhatikan Ah Jung.

 

“Bagaimana dengan furniturnya? Kau tidak akan membiarkannya kosong, bukan?” Ki Joon melihat ke sekeliling ruangan yang kosong.
“Kita harus membelinya.” jawab Ah Jung.
“Buy it?”
Petugas penyewaan datang dan bertanya, ” Apakah Kau suka?”
Ah Jung malah berkata,  “Permisi. Kita akan tinggal disini selama satu hari untuk membuat keputusan. Sebuah rumah yang mahal seperti ini, bagaimana bisa Kau begitu saja membelinya? Bahkan untuk kosmetik pun mereka memberikan contoh sebelum Kau membelinya! Jadi kita harus tinggal di sini sebelum kita memutuskan untuk membelinya kan?”
Mendengar ucapan itu, petugas penyewaan langsung mengusir Ah Jung dan Ki Joon. haha..
Tamannya 49 days ya?

 

Kursi tamannya Scheduler sama Ji Hyun ya?

 

Setelah diusir keduanya langsung duduk di taman dan menenangkan diri, “Kau tidak perlu khawatir, aku punya cara.” ujar Ah Jung.
“Cara apa?” tanya Ki Joon.
“Trik terakhir.”
“Apa itu?”
“Mengapa aku harus memberitahumu? Ini trik terakhir.” ucap Ah Jung seraya meninggalkan Ki Joon sendirian.
“Apa trik terakhir itu?” Ki Joon penasaran.
Trik terakhir Ah Jung, Ah Jung mencoba meminjam rumah dari seorang teman ayahnya. Tapi, hasilnya nihil.
Ah Jung pergi ke restaurant Shim Ae kyung. Dan tanpa sengaja ia bertemu dengan Sang Hee.
“Aku bodoh.” gumam Ah Jung yang merasa engga enak pada Sang Hee.
“Masih ingin memukulku?” tanya Sang Hee seraya tersenyum ke arah Ah Jung.

 

“Aku merasa tidak enak, aku salah.” jawab Ah Jung.
“Kau tidak melakukan sesuatu yang salah.” jawab Sang Hee dengan bijak.

 

“Terima kasih, kau sudah membuatku berada di tahap ini.” ujar Ah Jung. “Apakah Hyun Joon Gi sangat marah?”
“Kali ini kemarahan benar-benar sudah mereda.” jawab Sang Hee.
“Apakah tidak ada solusi lain?”
“Ada, membakar rumah Hyun Ki Joon.”
“Api?”
“Fire!”
Keduanya bersorak.
Ki Joon bermimpi, kedua orang komplotan itu -sang hee dan Ah Jung- berhasil membakar rumahnya. Untungnya itu cuma mimpi.

 

“Dia benar-benar tidak bisa membiarkan orang hidup dengan nyaman.” gumam Ki Joon saat terbangun dari tidurnya.

 

Akhirnya, keputusan bijak diambil Hyung Ki Joon. Dari pada mendapati rumahnya dibakar oleh Sang Hee dan Ah Jung. Ia lebih memilih untuk meminjamkan rumahnya pada Ah Jung.

“Apakah Kau menunggu lama?” tanya Ah Jung yang berlari tergesa-gesa menghampiri Ki Joon.
“Hanya untuk hari ini saja.” ujar Ki Joon seraya menyerahkan kunci rumah.

Ah Jung tertawa senang. “Satu hari sudah cukup.”
“Aku benar-benar tidak akan berpartisipasi.” kata Ki Joon.
“Aku tidak berharap Kau datang.”
“Jika sesuatu terjadi, aku akan meminta ganti rugi.”
“Aku akan memperlakukannya seperti rumahku sendiri. Aku akan menggunakannya dengan hati-hati.”
“Angel. Itu passwordnya.”
“Ah! Password! , Sangat sederhana. Hyun Joon Gi! Kau tidak akan menyesali ini!” sorak Ah Jung.
“Aku sudah menyesalinya terlebih dulu.” jawab Ki joon, ia langsung pergi.
Park Hoon mengajak Ki Joon menonton film romantis. Ki Joon menolak tapi akhirnya, ia engga tega melihat Park Hoon yang memelas padanya.
Saat sedang bersama Park hoon, Yoon Joo menelpon Ki Joon.
“Halo. Ini aku,  Yoon Joo.”
“Ya, Yoon Joo?” jawab Ki Joon dengan hati-hati.
“Apa yang Kau lakukan hari ini? Apakah Kau sibuk?”
“Kenapa?”
“Aku membeli kepiting segar, dan aku membuat banyak masakan. Datanglah untuk makan malam.”
Sang Hee benar-benar ibu peri Ah Jung. Ia bahkan menyiapkan dengan sangat baik semuaa kebutuhan yang diperlukan Ah Jung.
“Apa semua ini?” tanya Ah Jung saat melihat ruangannya penuh dengan baju-baju cantik.
“Aku meminjamnya dari seorang teman. Mereka pasti akan memintamu untuk melihat kamar gantimu. Bukankah aneh jika istri Joon Gi Hyun hanya punya lemari sederhana dan biasa?” jawab Sang Hee.
“Hyun Sang Hee.” Ah Jung bersorak girang, ia lalu memeluk Sang Hee.
“Semua ini pinjaman, jadi jangan macam-macam.”
“Kau benar-benar ibu periku!”
Jae Bum berusaha tidak ikut dalam selamatan rumah Ah Jung. Ia memberi alasan kalau ia ingin muntah dan sedikit demam. Sepertinya daging sapi yang kumakan tidak terlalu segar. Aku tidak akan bisa pergi hari ini.

So Ran : Aku tidak peduli apa yang kau lakukan, selama kau bersikap benar di depan Ah jung. Jangan pernah kau membiarkan dia tahu situasi kita.
Jae Bum : So Ran..
So Ran : Pergi dan ganti baju!

Ah Jung bergumam dengan senyum kemenangan, ” Itu sempurna, sempurna. Ini sangat sempurna! Meskipun memalukan, bahwa suami tidak ada di sini, tapi tidak apa-apa. Semuanya sempurna.”
Tapi, gimana selanjutnya.. Yang engga diharapkan malah datang.
Ah Jung engga mengharapkan kedatangan Ki Joon, tapi Ki Joon malah datang.
“Kenapa. . . Kenaapa kau di sini?” tanya Ah Jung heran.
“Apa maksudmu kenapa, ini adalah rumahku?” jawab Ki Joon.
Sebaliknya, Yoon Joo yang mengharapkan Ki Joon, malah Sang Hee yang datang.
“Apakah Kau kecewa bahwa yang datang bukan  Hyung?” ucap Sang Hee saat melihat Yoon Joo terkejut.
“Silakan masukkan.” sapa Ki Joon.

 

 “- Hello. – Hello. Wow, sangat tampan.”
Semua teman Ah Jung terpesona pada Ki Joon. Tapi gimana Ki Joon di mata Ah Jung?
Ah Jung malah sama sekali engga menyadari ketampanan Ki Joon. (Dasar Ah Jung nggak nyadar punya suami guanteng…!!!)
Daaan pesta pun dimulai!!
Ki Joon dan Ah Jung dengan sukses berpura-pura menjadi pasangan mesra yang harmonis.

 

Siapa yang paling jealous? Tentu saja So Ran.
“Haruskah aku bantu?” tanya Ki Joon.
“Kenapa?” Ah Jung aneh dengan sikap baik Ki Joon.
“Apa maksudmu kenapa? Aku suamimu.”
“Kenapa Kau melakukan ini? Ini menakutkan. Apa yang kau lakukan sekarang?”
“Ber-acting. Ini adalah panggung. . . dan aku bukan actor yang buruk, Kau tahu.” jawab Ki Joon.
“Semuanya, mari kita makan.”
Dan suap-suapan yang dramatis pun terjadi. hahaa..

 

Apa yang ngebuat Ki joon ngerasa simpati pada Ah Jung?
Saat Jae Bum mengatakan kalau, “Ibu Ah Jung meninggal saat usianya masih sangat kecil.”
“Oh God! Jika itu yang terjadi. . . Kami tidak tahu. . Kapan ibumu meninggal?” tanya teman Ah Jung.
“Ketika aku berada di kelas tiga.” jawab Ah Jung.
“Kemudian, dari waktu itu, Kau mulai melakukan pekerjaan rumah tangga?”
“Tidak, hanya. . sedikit, hanya sekedar membantu ayahku saja.”
Ah jung mengalihkan pembicaraan, bagaimana kehidupan kalian? Bagaimana suamimu? Mereka mengeluh, suaminya hanya baik setelah 3 bulan pernikahan. Tapi itu semua bohong. Bla..bla..Selama itu Hyun Ki Joon terus memandangi Ah Jung.
Ah Jung pergi ke kamar mandi. Aku ini kenapa? Aku pasti sudah gila.
Ah Jung akan keluar saat Jae Bum masuk ke dalam. Ah jung!
Jae Bum memohon pada Ah Jung untuk tidak mengatakan tentang perselingkuhannya pada So Ran.
“Ah Jung!”
“Oh! Sunbae. . .”
“Ah Jung! Aku mohon padamu! jangan bilang istriku. Jika Kau katakan padanya, aku benar-benar akan mati. Ah Jung!” pinta Jae Bum.
“Jangan khawatir. Aku tidak berencana untuk memberitahunya.”
“Benarkah? Sungguh, benar?”
“Anyways,  ini adalah masalah antara Kau dan So Ran.”
“Kau benar-benar tidak akan mengatakan apa-apa!”

 

“Wow, Ki Joon di kiri dan di kanan Jae Bum. Itu luar biasa, Gong Ah Jung.” seru teman-teman Ah Jung.

Ah Jung duduk dan Jae Bum secara tidak sengaja duduk di sampingnya. So Ran melotot dan Jae Bum langsung pindah ke sisi istrinya.
Jae bum salah tingkah dan tiba-tiba berseru : menyanyi! di hari baik seperti selamatan rumah ini, kalau tidak menyanyi akan membosankan!

Jae Bum ingin mendengar suara Hyun Ki Joon kalau menyanyi (wow blom tahu dia..Kang Ji Hwan adalah penyanyi!)
Ah Jung tidak enak dan berkata untuk melepaskan Ki Joon.

Tapi Jae Bum justru berkata : Dia tidak bisa menyanyi.
Ah Jung berdiri untuk menggantikan Ki Joon menyanyi. Ki Joon juga berdiri, kita menyanyi bersama.
Ah Jung kaget, ia takut suara Ki Joon fals, apa kau benar2 bisa menyanyi?

Ah Jung memilih lagu, tapi Ki Joon menolaknya, bukankah lagu itu sudah kuno? tunggu..
Ki Joon memilih lagu, bagaimana kalau ini? Ah jung tahu, tapi ia tetap cemas, kau tidak mau mempertimbangkan lagi?

Akhirnya keduanya menyanyi. Ki Joon tersenyum dan bahkan memandangi Ah Jung. Ia teringat saat bertemu Ah Jung.

Tiba-tiba entah kesambet apa. Hyun Ki Joon menjatuhkan mike-nya dan mendekati Ah Jung.

Ki Joon mencium Ah Jung …di depan teman2 Ah Jung. Jae Bum menunduk, ia kikuk, oh kemana aku harus melihat..
Ah jung menjatuhkan mike-nya dan mereka tetap berciuman sampai lagu habis….

So Ran justru memandang tajam keduanya.

bersambung….

 

Sinopsis lie to me episode 5

 

Sinopis Lie to me episode 5

“Apa yang baru saja Kau katakan?” tanya Ah Jung.
“Apa kau tidak dengar?” Ki Joon heran, sedari tadi, dirinya berkata engga ada satupun kata yang connect dengan Ah Jung.
Ah Jung menggelengkan kepala, “Aku tidak mendengarmu.”
“Oke, aku akan mengatakannya lagi. Mari kita menikah.” ucap Ki Joon.
1 detik, 5 detik, 20 detik, Ah Jung terdiam, ia termangu mendengar ucapan Ki Joon.
Ki Joon berusaha untuk engga gugup, ia melontarkan beberapa alasan, “Bukan untuk real, hanya, pernikahan palsu dan untuk sementara. Aku pikir, semua akan baik-baik saja bagaimana kalau kontrak pernikahan sekitar satu atau dua bulan. Miss Gong Jung Ah? Apakah Kau bahwa senang?”
Dan beberapa detik kemudian, Ah Jung malah tertawa terbahak. Melihat Ah Jung yang tertawa terbahak, untuk menutupi rasa gugupnya Ki Joon pun ikut terbahak.

Tawa mereda, Ah Jung mulai jual mahal, “Mr Hyun Ki Joon, ini tidak adil! Jika Kau mau melakukan hal itu, setidaknya kau harus jelaskan padaku kenapa Kau berubah pikiran? Mengapa Kau tiba-tiba ingin menikah denganku? Jangan katakan kau melakukan hal ini. . . karena kasihan dan simpati?”
Ki Joon menjawab,  “Aku tidak bodoh. . . Ah benar-benar! Lupakan saja. Jika Kau tidak menginginkan hal itu, oke. Fine.”
“Tapi menikah adalah hal yang serius. Kita tidak bisa hanya melompat begitu saja ke dalamnya.” jawab Ah jung.

Aksi jual mahal Ah Jung kembali di lanjutkan, “Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk saling bertemu lagi, kan? Kau ingin menggugat aku kan? Lakukanlah seperti yang Kau inginkan. Aku akan pergi lebih dulu.” ucap Ah Jung seraya berjalan menjauh. Ia menyembunyikan tawanya, Ki Joon mulai kelabakan.

Ah Jung berjalan menjauh seraya menghitung, dalam hitungan ke berapa Ki Joon akan memanggilnya, “1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,12,”
Hitungan ke 12, Ki Joon langsung memanggil Ah Jung.”Miss Gong Ah Jung!”

Perbincangan pun dilanjutkan di sebuah restaurant. Ki Joon menjelaskan alasannya kenapa ia ingin menikah palsu dengan Ah Jung. Tentu saja, masalah utamanya adalah karena partner bisnisnya yang berasal dari jepang itiu.
“Apakah dia benar-benar orang penting?” tanya Ah Jung tentang duta jepang yang ia temui di airport beberapa waktu lalu.
“Apakah masuk akal, bagaimana bisa Kau tidak tahu hal itu?” ucap Ki Joon.
“Aku tidak tahu. Aku tidak bermaksud seperti itu, aku hanya. . Apa?”

Ki Joon menatap Ah Jung dengan curiga, “Apakah Kau seorang mata-mata yang bekerja untuk hotel lain?”
Ah Jung malah tertawa,  “Baik, mari kita membuat kontrak.”
“Kontrak?” tanya Ki Joon.
“Bahkan kalaupun itu hanya untuk sementara, kita harus menyatakan satu sama lain kalau kondisi kita akan terikat.” Ah Jung menjelaskan.
“Apa maksudmu?”
“Tentu saja kita harus menulis kontrak. Kontrak membantu orang Korea untuk menjadi masyarakat yang dapat menepati janji mereka. Jika aku mengatakan pada public bahwa aku istri dari Hyun Ki Joon Joon , apa yang akan Kau lakukan?” Ah Jung menjelaskan.
“Bukankah Kau sudah melakukannya?”
“Aku sudah mengatakan bahwa itu adalah sebuah kesalahan dan hal itu adalah sebuah hal, aku perjelas, itu adalah ketidaksengajaan. Jadi, jangan salah paham.”

Surat kontrak ditulis, Ah Jung menetapkan aturan pertama .”Tentu saja… Sama sekali tidak boleh terlibat dalam hal ini.”
“Aku sudah selesai menulisnya. Haruskah aku membacanya keras-keras?” ucap Ah Jung.
Dan Ah Jung membacakan kontrak itu, “Hyun Ki Joon menyetujui persetujuan ini sampai Yoo So Ran pergi ke luar negeri. Gong Ah Jung menyetujui persetujuan ini  sampai Yun Hao memutuskan untuk berinvestasi.”
Ah Jung bertanya, “Apakah Kau ingin menambahkan sesuatu dalam surat perjanjian ini? Hapus Yoo So Ran dan Quan Hao Yun dan hapus kata-kata yang tidak relevan lainnya. Pernikahan tidak akan dibahas dalam kondisi apapun. Hanya itu, kan? Itu saja, kan? Tanda tangan di sini.”

Ki Joon menandatangani kontrak itu, lalu Ah Jung bertanya, “Bagaimana jika orang-orang bertanya kepada kita, kenapa kita menyembunyikan pernikahan ini?”
Ki Joon menjawab, “Jangan mengatakan apa-apa. Mengatakan apapun hanya akan memperburuk keadaan.”
“Tetapi jika kita tidak berkata apa-apa, mereka akan berpikir kalau itu aneh.”
“Ini tidak aneh sama sekali. Jangan mengatakan apa-apa dan hanya diam saja. Mereka akan membuat dugaan dan itu pun akan reda dengan sendirinya. Mungkin mereka akan mengatakan kalau bibiku menentang pernikahan ini.” jawab Ki Joon.
“Tunggu sebentar, mengapa bibimu menentang aku dan pernikahan ini? Apa yang salah denganku?” Ah Jung protes.
“Itu tidak penting!”
“Sangat penting. Katakan saja,  ayahku juga akan menentangnya. Kau bukan tipe ideal ayahku.”

“Tunggu, bukankah sebaiknya aku yang menyimpan kontrak itu?” ucap Ki Joon saat Ah Jung mulai melipat kertas kontrak dan hendak memasukkan ke dalam tas.
“Lucu, kau lucu sekali. aku adalah orang punya inisiatif untuk menulis kontrak ini. Kau menulis saja sendiri. Aku akan membacanya untukmu.”

Kesepakatan antara kedua belah pihak, sudah selesai. Masing-masing pihak engga ada yang dirugikan.
“Hyun Joon Gi. Aku akan bergantung padamu di masa depan.” Ah Jung tersenyum senang.
“Bergantung?”
“Kita setuju untuk tidak melakukan apa-apa.”
“Jika Kau mengalami kesulitan, hubungi aku. Oke? Bye.” Ah Jung melambaikan tangan, lalu pergi meninggalkan Ki Joon.

Di rumah, Ah Jung tersenyum senang. Ia mulai menyusun siasat untuk membuat iri So Ran. Ah Jung menelpon So Ran dan meminta So Ran untuk menemani dirinya berbelanja.
Siasat Ah Jung berhasil, So Ran kesal setengah mati.
Di kantornya, Ki Joon mulai menyesali kenapa dirinya terlibat dalam masalah dengan Ah Jung, “Perempuan itu tentu tidak akan tinggal diam. Dia akan mengumumkan kepada semua orang. Aku tidak bisa mempercayainya.”
Park Hoon memberikan idenya, “Jadi, Kau harus menggunakannya dan memperdayakannya dengan baik, kau bisa melakukan hal itu sebagai gantinya. Ketua Jeon menyukai Gong Ah Jung, kan? Jika Kau membawa Gong Ah Jung ketika kalian berdiskusi. . . “

 

Belum sempat Park Hoon melanjutkan kata-katanya, Ki Joon langsung berkata, “Tidak, tidak akan pernah.”
“Mengapa, Presiden?”
“Aku katakan,,,, aku tidak bisa menjelaskan apa-apa untuk saat ini, aku tidak berencana untuk menipu siapa pun.”

 

Sekarang giliran Ah Jung yang iri melihat So Ran membelikan kemeja untuk Jae Bum. So Ran bahkan tau ukuran kemeja suaminya. So Ran bertanya, berapa ukuran kemeja Ki Joon. Ah Jung malah geleng-geleng dan bilang kalau ukuran Ki Joon 100 bahkan 105. So Ran kaget, ukuran raksasa itu mah. hehee… So Ran menjawab, “ukuran suamiku 35”

“Ah, apa sih.” gumam Ah Jung yang engga mengerti ukuran-ukuran seperti itu.
Dan tiba-tiba,, jeng jeng.. Yoon Joo berkata,  “Itu ukuran leher. Sentimeter.”
“Ah! Itu leher!” jawab Ah Jung.

Yoo Joo mencoba membantu Ah Jung dan ia berkata dengan ramah. “Itu benar, untuk membeli kemeja kau perlu melihat ukuran lehernya. Jika kita mengetahui ukuran pinggang, kita akan dapat memperkirakan lingkar lehernya.”
Ah Jung menjawab, “Pinggang? selain ayahku, aku tidak pernah membeli pakaian untuk pria lain.”
Keduanya sama-sama engga tau, kalau keduanya terkait dengan dua pria dengan marga yang sama, Hyun..

So Ran mencoba berbuat baik pada Ah Jung, “Kau tidak suka? Kau tidak puas?” ucap So Ran seraya menyodorkan hadiah untuk Ah Jung.
Ah Jung membuka hadiah itu dan ia sangat menyukainya, Ah Jung berkata pada dirinya sendiri, “Itu masalahnya, aku sangat suka barang ini, kau tau.”

Dan ia berpura-pura engga berminat dengan pemberian So Ran. “It’s nice, terima kasih.”

So Ran melihat jari Ah Jung, Hei, kenapa Kau tidak memakai cincin pernikahanmu?”
Ah Jung mencoba mencari alasan, “Ini.. karena itu terlalu mencolok jika aku memakainya.”
“Oh, benarkah?” jawab So Ran.

Engga lama kemudian, Jae Bum-suami So Ran datang dan menjemput So Ran. So Ran berusaha bermesraan di depan AH Jung agar Ah Jung cemburu.

Sepulangnya hang out bersama Ah Jung, di mobil So Ran melampiaskan semua rasa irinya, “Aku bisa tahu, kenapa Ketua Hyun keberatan dengan perkawinan mereka sekarang ini. Hal itu karena, Ah Jung sama sekali tidak tahu fashion.”
Jae Bum malah menjawab,  “Kau bahkan tidak menyukai kenyataan bahwa Ah Jung bisa hidup senang?”
So Ran kesal mendengar ucapan Jae Bum, ia lalu memukul Jae Bum, hampir saja mobil mereka menabrak mobil yang lain.

Ah Jung mengganggu Ki Joon yang sibuk bermain golf bersama duta jepang. Ia mengirimi Ki Joon sms, “Berapa ukuranmu?” Ki Joon tertawa sinis, ia lalu engga mempedulikan pesan dari Ah Jung. Karena memikirkan masalahnya dengan Ah Jung, Ki Joon jadi engga bisa fokus dengan permainan golfnya.

“Ini semua kesalahan Gong Ah Jung.” ucap Ki Joon selesai bermain golf.
“Itu Gong Jung Ah? Gong Ah Jung, apa yang salah dengannya? Gong Ah Jung, apa yang salah?” tanya Park Hoon panik.
Ki Joon menatapnya kesal, Park Hoon langsung meminta maaf, “Aku minta maaf.”

“Park Hoon.”
“Ya.”
“Apakah Kau tahu ukuranku?” tanya Ki Joon.
Park Hoon menjawab dengan detail, hahahaaa.. “37, 107, 31, 86, 110, 275.” ucap Park Hoon.
“Ukuran apa itu?” tanya Ki Joon.
“Leher, dada, lingkar pinggang, lengan panjang dan ukuran kaki. Panjang kaki.” jawab Park Hoon.. hahhaaa.. gokil.
“Bagaimana? Bagaimana Kau mengetahui hal ini dengan sangat baik?” tanya Ki Joon.
“Entahlah! ,,. .” jawab Park Hoon.

Setelah Park Hoon pergi, Ki Joon langsung menuliskan ukuran yang barusan disebutkan oleh Park Hoon, ia hendak mengirim sms itu pada Ah Jung, lalu ia segera mengurungkan niatnya, “Apa sebenarnya yang aku lakukan?”

Beberapa detik kemudian, Ki Joon mendapat telepon dari Yoon Joo.
“Halo. Its me, Yoon Joo. Aku sudah kembali.”

Mendengar bahwa Yoon Joo sudah kembali, Ki Joon langsung berlari ke lantai paling atas.

Ki Joon terus berlari, ia seperti mengulang kejadian 3 tahun lalu. Saat ia hendak melamar Yoon Joo. Tapi sekarang, keadaannya berbeda.

 

Ki Joon menatap Yoon Joo dari kejauhan, ia berkata, “Kau tampak sangat sehat.”
Yoon Joo menjawab, “Kau juga.”

Ah Jung kesal, ia sedari tadi menunggu balasan Ki Joon. “Jika Kau menerima pesan teks, Kau harus menjawabnya. Dia benar-benar tidak memiliki tata krama sama sekali.”

“Siapa?” tanya Sang Hee yang tiba-tiba datang dan menghampiri Ah Jung.
Ah Jung menatap curiga ke arah Sang Hee,
“Apa yang salah? Kau membuatku takut.” ucap Sang Hee.
“Apakah Kau tahu bahwa orang Cina yang kita jemput kemarin itu adalah para investor penting?” tanya Ah Jung.
“Mmm. . .” jawab Sang Hee.
“Mereka sangat penting bagi  Hyun Ki Joon?”
“Mmm. . .”
“Apakah Kau seorang mata-mata yang dibayar?” tuduh Ah Jung pada Sang Hee.
“Apa?”
“Aku peringatan Kau. Aku tidak akan bertemu denganmu lagi. Aku benar-benar tidak bisa melakukan hal yang tidak sah! Karena aku di Pegawai Negeri Korea Selatan.” Ah Jung meninggalkan Sang Hee.
Dituduh sebagai mata-mata, malah membuat Sang Hee tertawa terbahak. Imajinasi Ki Joon menular pada Ah Jung. haha.
 Sang Hee berusaha menyusul Ah Jung, “Hei, Ah Jung. Ah Jung.”
“Omong kosong ini selesai! Lepaskan aku!”
“Mata-mata komersial? Apakah aku terlihat begitu menakjubkan?” ucap Sang Hee.
“Lalu, bagaimana Kau tahu tentang semua hal itu?” tanya Ah Jung kesal.
” Apa? Gunakan pikiranmu untuk memecahkan teka-teki ini. Hyun Ki Joon. Hyun Sang Hee. Bagaimana Kau bisa lulus ujian?” Sang Hee memberikan pengertian, ia mencoba mengatakan pada Ah Jung kalau dirinya adalah adik Ki Joon.

“Jangan katakan itu. Jangan katakan itu! Tidak peduli apapun, itu bukan masalahku. ” jawab Ah Jung yang sama sekali belum menyadari kalau mereka Hyun bersaudara.
“Untuk sementara, kita tidak akan memiliki masalah. Selamat! Kau akhirnya menjadi seorang wanita yang sudah menikah.” Sang Hee mengucapkan selamat.
“Selamat untuk apa?”
“Kau ini, kau tidak sadar, keinginanmu menjadi kenyataan.”

Ah Jung menerima ucapan selamat Sang Hee dan mengajaknya berkaraoke. Ah Jung bernyanyi, Sang Hee berjoged ria. Selesai berkaraoke, Ah Jung mengungkapkan semua keinginannya. Ia ingin memiliki suami yang bisa dipamerkan didepan teman-temannya. Sang Hee hanya menjadi pendengar yang baik.

Pertemuan Yoon Joo dengan Ki Joon berlanjut, mereka berjalan beriringan,
“Sudah tiga tahun. . . terlihat seperti kota lain.” ujar Yoon Joo.
“Apa kau merasa tidak nyaman?” tanya Ki Joon.
“Bukan seperti itu. Ketika aku tiba di Paris, semua terlihat memusingkan, dan aku akhirnya bernostalgia. Aku tahu kau menjadi CEO, setelah aku kembali.”
“Sampai kapan kau akan tinggal di korea?”
“Aku belum memutuskan sampai kapan. . . Tampaknya Aku akan tinggal sampai bulan depan.” jawab Yoon Joo.

Suasana itu jadi terasa canggung, saat tanpa sengaja Ki Joon menyebut nama Sang Hee.
“Sang Hee, bagaimana dia? Apakah dia baik-baik?” tanya Yoon Joo.
“Dia kembali ke Korea, beberapa hari yang lalu. Ah, benar-benar? Aku minta maaf. Kita sudah berjalan agak lama. . . Apakah kakimu sakit?” tanya Ki Joon.

Yoon Joo berkata, “Aku berjanji pada diri sendiri bahwa aku akan menemukan orang yang lebih baik daripada Oppa. Aku mencarinya dengan sungguh-sungguh. Tapi,  Tidak ada satu orang pun yang lebih baik dari pada dirimu.” ucap Yoon Joo seraya memegang lembut wajah Ki Joon.
“Yoon Joo. . . ”

Keadaan bertambah gawat, karena tanpa sengaja So Ran melihat Ki Joon bersama wanita lain. So Ran tersenyum sinis. Ternyata bukan dirinya aja yang dikhianati oleh suaminya sendiri, ternyata Ah Jung juga mendapat perlakuan yang sama, pikir So Ran.
Pagi harinya, So Ran langsung menelpon Ah Jung. Ia mengajak Ah Jung untuk bertemu dengannya. Ah Jung mencoba menolak pertemuan itu, tapi So Ran malah berkata kalau Ah Jung menolak, maka So Ran akan langsung datang ke rumah atau ke kantor Ah Jung. Mau engga mau, Ah jung menyetujui pertemuan itu.
Saat keduanya bertemu, So Ran berpura-pura menunjukkan rasa simpatinya. Ia berkata kalau Ki Joon punya hubungan dengan wanita lain. Ah Jung yang mendengar hal itu kesal. Ia langsung menemui Ki Joon di kantor.

“Aku peringatkan Kau, tidak boleh dekat dengan wanita lain.”
“Ah Jung!” Ki Joon menarik Ah Jung dan membawanya ke ruangan yang sepi.
“Kau membuatku takut! Aku minta maaf.” ucap Ah Jung.
“Apa Kau gila? Bagaimana bisa Kau datang ke sini?” Ki Joon marah.
“Maafkan aku..” Ah Jung langsung sadar. “Tunggu sebentar. Siapa sebenarnya yang salah, kenapa kau berteriak padaku? Apakah Kau pikun? Apakah Kau lupa apa yang baru saja Kau lakukan? Apakah Kau seorang pria yang tidak bisa hidup tanpa wanita?” sekarang giliran Ah Jung yang marah.

“Apa?” tanya Ki Joon engga mengerti.
“Temanku melihatmu, bersama dengan wanita lain. Bagaimana kau bisa dengan wanita lain? Kau sudah menikah denganku.” jawab Ah Jung.
“Siapa bilang kita sudah menikah?”
Hari itu Ah Jung benar-benar malang, setelah mendengar suami palsunya berselingkuh, sekarang giliran cinta pertamanya yang juga berselingkuh. Ah Jung memergoki Jae Bum berselingkuh dengan wanita lain saat mereka berada di dalam satu lift.
Ah Jung frustasi, ia lalu pergi minum-minum. Engga lupa, Ah Jung mengundang Ki joon untuk menemaninya.
J”Hey. Apa yang kau lakukan sekarang?” tanya Ah Jung saat menelpon Ki Joon.
“Apakah Kau minum?” tanya Ki Joon.
“Bingo! Mau ikut bergabung dengaku?” ajak Ah Jung.
“Aku tidak punya alasan untuk pergi keluar. Mengapa harus aku?”
“Karena sekarang, Kau adalah suamiku.”
Tanpa disangka, Ki Joon akhirnya datang menemui Ah Jung. Ah Jung melihat Ki Joon yang sudah ada disampingnya. “Hah? Ini Hyun Joon Gi.” lalu Ah Jung bersorak, “Hey! Suamiku ada di sini!”
“Ayo bangun.” suruh Ki Joon.
“Duduklah. Segelas bir lagi! Terima kasih. Kau tidak akan minum?”
Ki Joon menjawab, “Apakah Kau masih bisa mengendari kendaraan kalau kau mabuk?”
“Jadi kau tidak minum?”
“Kau harus minta maaf cepat.” suruh Ki Joon.
“Minta maaf? Untuk apa?” jawab Ah Jung, yang sama sekali engga merasa bersalah.
“Untuk apa yang terjadi tadi pagi. Gong Jung Ah.”
Ah Jung malah berkata melantur, “Mengapa orang cenderung gampang mengubah hatinya?”
“Siapa yang berselingkuh?”
“Aku tidak mengatakan itu Kau. Maksudku pria lain.” jawab Ah Jung.
“Siapa?” tanya Ki Joon penasaran.

“Baru saja, di hotel, aku melihat seorang pria berselingkuh. Dia bahkan bukan suamiku. Ini suami wanita lain. Apakah ia telah berselingkuh, bukan urusanku. Tapi mengapa aku merasa begitu sedih? Benar-benar. . . Aku lucu, bukan?” Ah Jung menghapus air matanya.
Ki Joon menatap simpati ke arah Ah Jung.

“Hati-hati saat berjalan.” kata Ki Joon saat  melihat Ah Jung yang berjalan terhuyun-huyun.
“Aku baik-baik saja, baik-baik saja?” jawab Ah Jung, lalu Ah Jung tiba-tiba memukuli Ki Joon. Ah Jung melampiaskan kekesalannya. Ah Jung berkata dengan keras, kalau diantara pasangan itu tidak boleh ada perselingkuhan. Semua orang mulai melihat aneh ke arah Ki Joon.

Dan pelukan dramatispun terjadi. Saat Ah Jung hendak menyebrang jalan, hampir saja Ah Jung tertabrak kalau Ki joon tidak segera menarik Ah Jung ke dalam pelukannya.

“Apa kau baik-baik saja?” tanya Ki Joon khawatir.
Bukannya menjawab, Ah Jung malah muntah di jas Ki Joon.

Ki Joon kesal, ia bergegas membersihkan jasnya dan  meninggalkan Ah Jung di mobilnya. Di mobil, Ah Jung terbangun. Ia kemudian sadar, kalau dirinya baru saja memuntahi Ki Joon. 😛
“Apakah Kau mencoba untuk melarikan diri? ” tanya Ki Joon saat melihat Ah Jung mengendap-endap keluar dari mobil.
“Aku? Kenapa aku?” jawab Ah Jung tanpa rasa bersalah. “Omo, sudah larut. Permisi Aku pulang duluan.”

Ah Jung mampir ke apotek untuk membeli obat, saat melihat dirinya di depan cermin, Ah Jung kaget setengah mati. “Kenapa aku berantakan seperti ini?” Ah Jung merapikan dirinya.

Ah Jung duduk bersantai untuk menikmati bunga yang berguguran. Dan tiba-tiba, Ki Joon duduk disampingnya.

“Kau tidak pulang?” tanya Ah Jung.
“Jika aku membiarkanmu sendirian dan sesuatu terjadi padamu, mereka pasti menyalahkanku. Ini bukan berarti aku peduli, tapi jika sesuatu terjadi padamu, bukankah aku menjadi tersangka utama?” jawab Ki joon.
“Apakah Kau dingin? Kau ternyata lebih lemah dari yang aku lihat.”
“Itu karena aku mengenakan pakaian basah karena seseorang.” jawab Ki Joon.
Ah Jung merasa bersalah, “Maafkan aku.”
“Tentu saja, Kau harus menyesal.” jawab Ki Joon.
Dan keduanya menikmati suasana super romantis.

“Apa kau masih mencintai pria itu?” tanya Ki Joon.
“Siapa?”
“Orang yang berselingkuh.”
“Ini bukan karena aku suka padanya. Aku hanya kecewa. Dikecewakan karena cinta. Tapi karena dia cinta pertamaku, aku merasa sesakit ini” jawab Ah Jung.
Karena kebawa suasana yang romantis, Ki Joon dan Ah Jung juga terlibat scene romantis yang dramatis. Ki Joon mendekatkan dirinya ke arah Ah Jung, dan hampir. hampir.. keduanya kissing..
Ah Jung berkata pada dirinya sendiri “Hari ini, cinta pertamaku telah benar-benar berakhir.”
Tapi, kissing tertunda karena pikiran normal mereka tiba-tiba kembali. Keduanya langsung kikuk satu sama lain. heheee..
Ah Jung mengajak Ki Joon untuk bertemu.
“Miss Gong Jung Ah. Kau tampaknya salahpaham tentang kemarin malam.” ucap Ki Joon. Kemarin malam itu hanya karena suasana yang mem.. . “
“Apakah kau pikir aku akan membiarkan kau melakukan hal itu dengan mudah? Ini, di sini. Tambahkan kata lain. ” Jawab Ah Jung.

 

Ah Jung menambahkan syarat di surat kontraknya, “Sampai dengan akhir kontrak. Bahwa… kau tidak akan terlihat dengan wanita lain. Berhati-hatilah. Jangan biarkan orang lain melihatmu. Aku tahu, aku juga akan berhati-hati.”
Ki Joon menandatangani ulang surat kontrak itu. Lalu Ah Jung berkata,  “Setelah minum alkohol, aku cenderung melupakan hal-hal yang terjadi sebelumnya.”

 

Ah Jung mengajak Sang Hee untuk memilihkannya cincin pernikahan. Ia menjelaskan pada Sang Hee kalau So Ran menanyakan cincin pernikahan, jadi ia harus membelinya.

Dengan bantuan Sang Hee, Ah Jung bisa membeli cincin yang super mahal.

“Harga. . .” keluh Ah Jung.
“Jangan khawatir, kita telah menyepakati untuk meminjamnya saja.” jawab Sang Hee.
“Kita bisa meminjam hal-hal semacam ini?” tanya Ah Jung engga percaya.
“Sesuai kondisi.”

 

“Kau seperti jin. Jin dalam lampu ajaib.” Ah Jung tertawa senang.
“Kau salah. Aku adalah ibu peri dari Cinderella.”

Ah Jung memamerkan cincinnya pada So Ran. Sukses besar. So Ran iri setengah mati.

 

Teman-teman Ah Jung terkagum-kagum melihat cincin Ah Jung.
“Ini sangat indah!”
“Soo Ran, lihatlah ini. Ini indah.”

 

” Ini sama sekali tidak layak untuk dipamerkan. Ini benar-benar cukup istimewa.” jawab Ah Jung.

Tiba-tiba saja So Ran menanyakan pertanyaan yang buat Ah Jung kehabisan nafas, “Kapan Kau berencana untuk mengundang kami untuk berkunjung ke rumahmu?”
“Rumahku?” Ah Jung Shock.
“Tentu saja, Rumahmu.”

 

Bersambung ke episode 6…………….

Sinopsis Lie To Me episode 4

Sinopsis lie to me episode 4

Ah Jung terbangun, “Ah, perutku! Oh, perutku!  Dimana ini?” keluh Ah Jung. Ia melihat ke sekeliling. “Siapa itu? Hei, kenapa kau di sini?” Ah Jung terkejut melihat Sang Hee masih ada bersamanya.
“Gong Jung Ah. Apa kau benar-benar ingin berpura-pura menikah dengan Hyun Ki Joon?” tanya Sang Hee.
Ah jung yang masih belum sepenuhnya bangun, ia hanya termangu.
“Jika itu yang kau inginkan, aku bisa membantumu..” ucap Sang Hee seraya tersenyum.

Beberapa detik kemudian, Ah Jung benar-benar terbangun. Hal pertama yang ia tanyakan, “Hei, jam berapa sekarang?”
“jam enam lewat sedikit.” jawab Sang Hee.
“Jam enam? Aku gila! Gila!” Ah Jung berteriak teriak. Seperti kebakaran jenggot, ia langsung merapikan dirinya dan segera keluar dari kamar.

“Satu malam di sini sama dengan gajiku sebulan! Setelah aku berbaring, aku tidak bisa bangun lagi. Ya, ini pastinya cuma mimpi!” Ah Jung panik. Ia berjalan terhuyung-huyung. Membenturkan kepala ke dinding beberapa kali dan tetap saja, ini bukan mimpi. “Tetap tenang. Ah! Ini bukan mimpi, sakit!” keluh Ah Jung seraya mengusap-usap kepalanya.

” Kau benar-benar membuat orang bahagia hanya dengan melihamu.” ucap Sang Hee yang tertawa melihat Ah Jung panik setengah mati.

Park Hoon melapor pada Ki Joon, “Apa yang terjadi?” tanya Ki joon.
Park Hoon menjawab, “Ms Gong Ah Jung baru saja pergi tiga puluh menit yang lalu.”
“Begitu?”
“Itu. . . Dan dia dengan seorang pria. Manajer mengatakan ia melihat Ms Gong Ah Jung dengan matanya sendiri, keluar bersama dengan seorang pria muda.” lanjut Park Hoon.
” Park Hoon. Tidak peduli apa yang tamu kita lakukan, itu privasi mereka, Jadi, bagaimana bisa kau berbicara tentang hal itu?” Ki Joon sama sekali engga tertarik dengan informasi yang diberikan Park Hoon.
“Tidak, bukan itu. . . Aku hanya berpikir bahwa Presiden mungkin penasaran.”
” Tidak, aku tidak tertarik.”

Sambungan telepon terputus, dan see, Ki Joon ternyata penasaran juga dengan pria yang dimaksud Park Hoon tadi.
” Seorang pria, ya? Wanita aneh. Dia sudah memiliki seorang pria tetapi masih ingin berpura-pura menikah denganku. Apakah dia bergurau?” ujar Ki Joon.

Sang Hee akhirnya berani bertemu dengan kakaknya, Ki Joon.   Ki Joon senang melihat Sang Hee kembali ke rumahnya.

Ah jung menemui ayahnya yang sedang mengajar, cara mengajar ayah Ah Jung bener-bener buat semua murid bosan. Ah Jung pun mengomentari hal itu.

Mereka makan bersama. Ah Jung terlihat engga nafsu makan, lalu ayah bertanya, “Apa kau sedang diet?”
Ah Jung menggeleng, “Ini tidak enak, aku katakan kita harus makan sesuatu yang enak kan?”
“Kenapa kau ini? Seorang gadis yang belum menikah malah tidak pulang ke rumah semalaman.”
“Aku sudah bilang, kemarin itu ada alasannya. Ayah, bisa aku menanyakan sesuatu? Ini tentang temanku.”
” Temanmu yang mana?” tanya Ayah Ah Jung.
“Kau tidak tahu teman ini, Ayah.”

“Anyway, aku pikir dia mengalami kesulitan. Jadi aku berjanji untuk membantunya. Dia. . . sebenarnya belum menikah. . . Namun, ia mengatakan kepada orang lain bahwa dia menikah. Plus, ia menggunakan nama orang lain dan mengaku kalau ia menikah dengan orang itu. Itu hanya lelucon.” jelas Ah Jung. Teman? atau dirinya sendiri? hehe.

“Kenapa ia membuat lelucon seperti itu? !” tanya ayah.
“Bukan begitu. . Hanya saja. . . Hanya saja itu terjadi karena kebetulan dan tidak disengaja. . .  Dia benar-benar tidak ingin apa-apa, namun pihak yang lain malah merasa di rugikan dan menuntut pencemaran nama baik. Dia bahkan mengirim bukti ke pengacara. Dia telah mengatakan ia akan menerima penuntutan. Jika hal ini harus di bawa ke pengadilan, menurutmu bagaimana hasilnya?” tanya Ah Jung. “Kira-kira apa yang akan terjadi? Orang itu tidak hanya kaya, dia juga memiliki dukungan besar di korea dan punya pengaruh besar.  Ada kau menemuinya langsung.”
“Kau menemuinya dan meminta maaf.” saran Ayah.
“Aku tidak bisa, aku sudah melewatkan kesempatan itu.”
“Kenapa kau yang menjawab? !” tanya ayah yang heran dengan kata “aku” di kalimat terarkhir yang Ah jung ucapkan.
“Aku sudah bilang itu bukan urusanku. Bukan aku!” Ah Jung meyakinkan ayahnya yang mulai menatapnya curiga.

Melihat keponakan kesayangan datang, bibi langsung memarahi Sang Hee.. Hehe.. Bibi sangat gemas melihat tingkah Sang Hee yang sama sekali engga bisa diatur.

Secara kebetulan Ayah Ah Jung dan Sunbae Jae Bum bertemu.
“Halo, Profesor! Aku Chun Jae Bum. Kau ingat, kan?” sapa Jae Bum.
“Ah, kau datang bersama dengan istrimu?” tanya Ayah yang langsung mengenali Jae Bum.

“Ah, ya.” Jae Bum langsung menjabat tangan Ayah Ah Jung. “Selamat, karena Ah Jung sudah menikah! Aku tidak mendengar tentang hal itu sebelumnya. Aku baru tahu hal itu beberapa waktu dekat ini. Tapi. . . Bagaimana dia bisa menikah dengan presiden World Hotel, Hyun Ki Joon?” tanya Jae Bum.
Ayah juga terkejut mendengar hal itu. “Jangan khawatir, aku juga terkejut.”

Ayah pulang ke rumah dan ia langsung menanyakan perihal pernikahan Ah Jung dan Ki Joon.
Ah Jung bergumam, ” Departemen Kebudayaan selalu punya hari-hari liburan terburuk. Entah setiap orang yang memiliki keluarga atau kekasih. Mereka selalu memiliki hari-hari liburan terbaik.”
“Apakah itu sebabnya kau memberitahu orang lain bahwa Kau sudah menikah? Menikah dengan  Presiden World Hotel?”
“Ayah.”
“Jika Kau ingin menikah, menikahlah. Jangan berbohong tentang hal itu.”
“Aku tidak ingin menikah.”
“Lalu kenapa kau memberitahu kebohongan seperti itu? Aku hanya. . . berbicara sembarangan.”
“Sembarangan?”

Ki Joon masih memendam perasaan cintanya pada Yoon Joo, diam-diam ia berkunjung ke rumah Yoon Joo.  Setelah hubungan pernikahan antara Yoon Joo dan Ki Joon dibatalkan, Yoon Joo langsung pergi ke Prancis. Ki Joon melihat ke arah balkon yang kosong dan ia membayangkan Yoon Joo berdiri di sana, Yoon Joo seolah-olah berkata, “Kau menyesal, kan? Kau merasa sangat kasihan padaku, bukan? Jika Kau akan merasa seperti itu, mengapa Kau melepaskan  Yoon Joo yang cantik ini? Baik, aku akan membiarkanmu pergi sekali ini saja. Kemarilah kalau Kau ingin meminta maaf.”

Ki Joon hanya tersenyum dengan semua bayangannya itu. “Sudah lama sekali. Happy Birthday.” ucap Ki Joon.

Malam harinya, reuni antara Ki Joon dan Sang Hee dirayakan dengan meminum soju bersama.
“Aku bersyukur, karena pengorbanan hyung, aku bisa hidup dengan cara yang aku inginkan.” ucap Sang Hee.
“Pengorbanan apa? Aku suka melakukan hal ini, tidak ada hal yang tidak membuatku puas.” jawab Ki Joon.
“Kau sangat tidak rela kehilanganku bahkan kau merelakan Yoon Joo juga..  Haruskah Aku juga berterima kasih untuk ini?”
“Tolong jangan salah paham. Hal ini tidak ada hubungannya denganmu.”
“Bagaimana bisa tidak ada hubungannya denganku? Hal itu jelas karena aku. Aku sangat menyukai Yoon Joo, Hyung. Sejak kami di bangku sekolah dasar, aku sangat menyukainya. Tapi bagaimana bisa kau mengambilnya dariku. Kalau Yoon Joo tidak untukku, kau juga tidak boleh memilikinya.”

 

Pagi harinya Ki Joon dan Sang Hee pergi ke  makam orang tua mereka.

Setelah pulang dari makam, Sang Hee mengambil kesempatan itu untuk membantu Ah Jung. Sang Hee berpura-pura menyuruh Ki Joon untuk membeli sayuran. Ki Joon yang sama sekali tidak curiga langsung saja turun dari mobil. Dan beberapa detik kemudian.. wuzzzz…. mobil yang dikendari Sang Hee melaju cepat dan meninggalkan Ki Joon di desa itu.

Sang Hee langsung menelpon Ah jung dan menyuruhnya datang ke taman bermain.
“Apa?” ucap Ah jung di telepon.
“Kau ada di rumah, kan? Datanglah ke taman bermain.” pinta Sang Hee.
“Aku sibuk, Kau tau.”
“Jika Kau tidak segera datang, aku akan pergi ke temanmu dan mengatakan yang sebenarnya, bahwa pernikahanmu itu palsu.”

Terpaksa sang presiden Hyun Ki Joon yang terhormat mesti naik bis bersama para lansia. Heehe..

Ternyata, Sang Hee berencana untuk mengambil alih tugas untuk menemui perwakilan dari Jepang. Karena Ki Joon terjebak di desa, jadi ia menyuruh Park Hoon untuk menjemput utusan dari Jepang. Tapi sayangnya, Sang Hee lebih cerdas dari pada Park Hoon, alhasil, Sang Hee yang terlebih dulu berhasil menjemput duta jepang itu.

Di bandara yang sama, di waktu yang sama pula. Ternyata Yoon Joo juga sudah sampai di Korea. Ia berselisih jalan dengan Sang Hee.

Tapi, Park hoon sekilas melihat kedatangan Yoon Joo. Ia melihat hanya sekilas dan engga berani memastikan kalau itu adalah Oh Yoon Joo.

Sang Hee sukses membuat Ah Jung terpesona dengan bahasa Jepangnya yang keren.

 

Daan… Sang Hee berkata pada duta jepang itu kalau Ah Jung adalah istri dari Ki Joon. Ah Jung yang sama sekali engga mengerti bahasa jepang hanya senyum-senyum saja.

Oh Yoon Joo sampai di rumahnya. Rumah itu mengingatkannya pada terakhir kali ia bertemu dengan Ki Joon. Saat Ki Joon memutuskan untuk membatalkan rencana pernikahan mereka.

“Kita. . . Sepertinya… kita tidak dapat melanjutkan semua ini. Maaf, Joo Yoon.” ucap Ki Joon.
“Permintaan maaf maksudmu? Kau Hanya tinggal mengatakan, –Ini adalah kesalahanku– itu sudah cukup, aku akan memaafkanmu. Aku tidak marah.”
“Biarkan kita akhiri rencana pernikahan ini.” Ki Joon menahan tangisnya.
“Aku serius, aku tidak marah lagi.” jawab Yoon Joo.

Ki Joon mengatakan alasannya kenapa ia dan Yoon Joo harus mengakhiri rencana pernikahan mereka, “Sang Hee menghilang.”
“Mungkin. . . dia hanya pergi berlibur? Kau tahu kan bagaimana sifatnya. Sang Hee hanya temanku. Aku tidak pernah memiliki rasa lain padanya, aku tidak menganggapnya sebagai lebih dari seorang sahabat. Kami berteman saja! Oppa, ia selalu melakukan apa yang diinginkannya. Dia selalu mementingkan perasaannya sendiri lebih penting dari pada orang lain. Mengapa selalu harus karena Sang Hee. . . ? Oppa, sungguh aku tidak marah.” kilah Yoon Joo.
“Tidak peduli apapun, dia masih adikku. Ketika aku kecil, aku kehilangan kedua orang tuaku. Kami berdua adalah satu-satunya yang tersisa di dunia ini. Sang Hee adalah keluarga satu-satunya bagiku. Itu sebabnya aku tidak bisa kehilangan Sang Hee.”
“Bagaimana denganku? Sang Hee adalah saudaramu jadi kau tidak bisa meninggalkan dia. Bagaimana dengan aku, oppa? Bukankah aku satu-satunya untukmu, juga? Untuk Hyun Ki Joon, apakah ada Oh Yoon Joo lain? Jawab aku. Bagaimana tentang aku?”

 

Kedua Duta jepang itu pergi ke Korea untuk merayakan bulan madu ke-sekian kalinya bagi mereka. Dan mereka memilih Korea dan daerah pesisir untuk mengisi bulan madu mereka. Ah Jung dan Sang Hee lagi-lagi berhasil buat suasana tambah menyenangkan.

Karena Ah Jung berhasil membuat senang duta dari Jepang, hasilnya kedua duta Jepang itu memutuskan untuk menginap di World Hotel.
Ki joon mendapat pesan dari sekretarisnya.
-= Ketua Jeon dan istrinya baru saja check in di hotel World =-

Istri dari perwakilan duta jepang sangat menyukai Ah Jung.

Saat hendak keluar dari hotel, di koridor tanpa sengaja Ah jung berpapasan dengan Ki Joon. Langsung saja, Ah Jung menyembunyikan wajahnya.

Suka scene ini, efek slowmotion-nya keren. Hehee..
Tapi, Ki Joon bukan orang yang gampang di bodohi. Menyadari gelagat engga beres dari orang yang baru saja lewat di sampingnya, Ki Joon langsung menyadari sesuatu. Ia tahu kalau itu adalah Ah Jung. Ki Joon langsung membuntuti Ah Jung dan keduanya menaiki lift yang sama.

“Bukankah menginap di sini sedikit terlihat terlalu berlebihan bagi pegawai sipil seperti kau. Kau termasuk warga pegawal sipil yang boros.” sinis Ki Joon.
“Omo! Apakah Kau juga tidak suka bila ada tamu hotel yang selalu pergi ke hotelmu ini?” jawab Ah Jung.
” Kau jelas punya pacar. Mengapa kau masih ingin aku menaruh kesan bahwa kita sudah menikah? Apa? Apakah karena pacarmu tidak ingin menikahimu? Jadi, Kau menyebarkan desas-desus bahwa kita sudah menikah?”
“Tidak, apa kau gila..” jawab Ah Jung.

Keluar dari lift, buru-buru Ah Jung mencegat taksi dan pergi meninggalkan Ki Joon.

“Apa kabar semua? Aku benar-benar minta maaf. Seharusnya aku pergi untuk menjemput Kalian di bandara.” sapa Ki Joon.
“Itu tidak masalah. Istrimu telah memperlakukan kami dengan hangat.” jawab duta jepang.
“Istri?” Ki Joon terkejut.
“Istrimu tidak datang ke sini untuk makan bersamam kami?”
“Apakah benar bahwa orang yang mengaku istriku menjemputmu di bandara?”

Ah Jung menemani So Ran untuk berobat dan keduanya berbincang-bincang. So Ran memang penjilat, setelah mengetahui kalau Ah Jung adalah istri Ki Joon, ia langsung merubah sikap sombongnya dan ia memperlakukan Ah Jung dengan sangat baik.

Tapi, beberapa menit kemudian, bencana datang. Ki Joon datang dan menghampiri Ah Jung tanpa di duga.

“Bukankah itu suamimu?” pekik So Ran..
“Kenapa dia di sini?” gumam Ah Jung.

Yang mengherankan lagi, Ki Joon memanggil Ah Jung dengan sebutan Honey. “Honey, aku di sini.”
“Ho. . . ney?” Ah Jung kebingungan.

 

“Aku sedang mencarimu sepanjang hari ini.” ucap Ki Joon.
“Halo, aku So Ran teman Gong Ah Jung.” sapa So Ran memperkenalkan dirinya.
“Halo, aku Hyun Ki Joon .”
“Aku tahu. Ah Jung selalu memujimu.” jawab So Ran.
“Benarkah?” tanya Ki Joon.
“Kapan aku memujinya? !”
“Aku ingin membawa cintaku ke suatu tempat. Cinta!” jawab Ki Joon seraya memaksa Ah Jung untuk berdiri.
“Ke mana kita akan pergi?” gugup Ah Jung.
“Apakah Kau lupa? Ada tempat yang perlu kita datangi.”

Ki Joon mengajak Ah Jung ke danau dan mereka menuju tempat teraman di korea, dengan perahu bebek mereka mengayuh sampai di tengah danau. Engga ada siapapun di sekitar mereka. Dan yang membuat terkejut lagi, pernyataan Ki Joon, “Menikahlah denganku.” ucap Ki Joon.
Ah Jung speechless.

Bersambung…